Apakah tekanan darah 140 80 normal

Pada masing-masing orang, tekanan darah ini bisa berbeda-beda karena dipengaruhi oleh berbagai faktor, seperti usia dan pola makan.

Tekanan darah juga bisa bervariasi sepanjang hari karena adanya perubahan aktivitas.

Pada malam hari sewaktu tidur, tekanan darah pada seseorang dikatakan berada di titik terendah.

Baca juga: 3 Penyakit Komplikasi Hipertensi yang Bisa Mengancam Jiwa

Sementara, pada pagi hari setelah bangun tidur, tekanan darah berangsur-angsur naik dan biasanya mencapai puncaknya pada siang hari saat seseorang dihadapkan pada aktivitas yang padat dengan kemungkinan adanya stres.

Oleh karena itu, untuk memenentukan dengan pasti adanya tekanan darah tingi atau hipertensi pada seseorang, diperlukan minimal 3 pengukuran pada saat berlainan dengan selang minimal satu minggu.

Pengulangan ini diperlukan untuk meniadakan faktor yang dapat meningkatkan tensi secara tiba-tiba, seperti kondisi stres, emosi, rasa letih, dan sebagainya.

Pada 2003, dua Komisi Hipertensi di Amerika Serikat (AS) dan Eropa tlah memberikan petunjuk bagi diagnosis dan terapi hipertensi, yang dalam garis besar diterima oleh Organisasi Kesehatan Dunia (WHO).

Dalam saran tersebut, dikemukakan beberapa perubahan terhadap pengertian hipertensi dibandingkan dengan kebijakan lama, seperti mengenai nilai-nilai tekanan darah tujuan.

Tensi dapat dibagi dalam beberapa stadia dengan nilai-nilainya tersendiri.

Baca juga: Resep Jamu Tradisional untuk Atasi Hipertensi

Melansir Buku Obat-Obatan Penting (2015) oleh Drs. Tan Hoan Tjay & Drs. Kirana Rahardja, orang dewasa dengan kondisi tubuh sehat memiliki tekanan darah normal sekitar 120/80 mmHg.

Angka 120 menunjukkan tingkat tekanan ketika jantung memompa darah ke seluruh tubuh atau biasa disebut tekanan sistolik.

Sedangkan, angka 80 berarti tingkat tekanan saat jantung beristirahat sejenak sebelum kembali memompa lagi atau kerap disebut tekanan diastolik.

Jika tekanan darah lebih dari angka tersebut, seseorang bisa didiagnosis mengalami hipertensi.

Berikut ini klasifikasi tekanan darah pada orang dewasa lebih lanjut:

  • Normal tinggi: sistolis 130-139 mmHg atau diastolis 85-89 mmHg
  • Hipertensi tingkat 1: sistolis 140-159 mmHg atau diastolis 90-99 mmHg
  • Hipertensi tingkat II: sistolis ≥160 mmHg atau diastolis ≥100 mmHg

Apabila terdapat suatu faktor risiko kardiovaskular, seperti diabetes tipe-2, maka nilai tekanan darah tujuan diturunkan sampai <130/80 mmHg.

Baca juga: 6 Manfaat Kumis Kucing, Obati Encok hingga Hipertensi

Tekanan darah juga meningkat sesuai usia akibat bertambahkan pengapuran atau pengerasan pembuluh, sehingga sukar dikatakan dengan pasti kapan betul-betul terdapat hipertensi.

Namun, tidak jarang pada orang lanjut usia (lansia) di atas 65 tahun tanpa faktor risiko, tekanan darah sampai 150-160/80-90 mmHg masih dianggap akseptabel oleh sebagain dokter.

Melansir Buku Bebas Hipertensi Tanpa Obat (2012) oleh Lanny Lingga, PhD, sebagain besar hipertensi terjadi karena faktor penyebab yang tidak jelas.

Sekitar 90-95 persen hipertensi merupakan hipertensi primer yang tidak jelas penyebabnya.

Tekanan darah tinggi tipe pertama ini diduga terjadi karena kombinasi beberapa macam penyebab, seperti:

  • Kadar nitrogen monoksida yang rendah
  • Resistansi insulin
  • Obesitas
  • Difisiensi kalium (hypokalemia)
  • Sensitivitas terhadap sodium
  • Konsumsi alkohol
  • Kekurangan vitamin D
  • Pertambahan usia
  • Riwayat keluarga
  • Peningkatan renin atau enzim yang dihasilkan ginjal
  • Saraf simpatik terlalu aktif
  • Resistensi insulin
  • Bobot badan saat lahir di bawah normal

Hanya sebagain kecil hipertensi terjadi karena beberapa sebab yang jelas.

Tekanan darah tinggi dengan penyebab yang jelas masuk dalam kelompok hipertensi sekunder.

Baca juga: Cara Penerapan Diet Rendah Garam untuk Turunkan Hipertensi

Berikut ini beberapa faktor penyebab hipertensi sekunder:

  • Berbagai penyakit ginjal, termasuk tumor pada ginjal atau preochromocytoma
  • Hipertensi gentantinal atau hipertensi yang terjadi pada masa kehamilan
  • Gangguan endokrin (chusing syndrome)
  • Gangguan tidur (sleep apnea)
  • Mengonsumsi obat antinyeri nonsteroid (NSAIDs), seperti ibupropen
  • Mengonsumsi pil KB
  • Mengonsumsi obat tertentu, seperti pseudoephedrine, kortikosteroid, siklopropen, eritoproten, dan beberapa macam obat-obatan bebas
  • Melakukan terapi sulih hormon (hormone replacement therapu) dan steroid
  • Mengonsumsi kokain dan nikotin
  • Mengonsumsi herba akar manis untuk waktu yang lama
  • Memiliki kebiasaan mengonsumsi kayu mani

Meski penyebab pasti pada umumnya tidak diketahui, hipertensi tetap saja memiliki faktor risiko yang patut diwaspadai.

Pernahkah Anda mendengar istilah tensi normal? Misalnya saat Anda sedang melakukan tes kesehatan atau tindakan medis lainnya. Tensi normal memang merupakan istilah yang sudah tidak asing lagi dalam dunia kesehatan. Di mana tensi adalah kata lain dari tekanan darah. Seperti yang telah kita ketahui bahwa tekanan darah adalah unsur yang sangat penting yang memiliki pengaruh besar pada tubuh Anda. Jika tubuh Anda dalam keadaan sehat dan bugar maka bisa dikatakan bahwa tubuh Anda memiliki tensi normal.

Apa Itu Tensi Normal?

Tensi normal atau tekanan darah normal adalah ukuran ideal dari kekuatan yang digunakan jantung untuk melakukan fungsinya yaitu memompa darah ke seluruh tubuh. Tekanan darah bisa diukur menggunakan alat yang disebut dengan tensimeter, serta satuan ukuran dari tekanan darah diukur dalam mmHg (milimeter air raksa) yang terdiri dari 2 angka, misalnya 140/90 mmHg yang mencakup tekanan sistolik dan tekanan diastolik. Angka 140 merupakan tekanan sistolik, yaitu tekanan pada jantung pada dinding arteri saat jantung bekerja untuk memompa darah ke seluruh tubuh. Sedangkan angka 90 merupakan tekanan diastolik, yaitu tekanan saat jantung melakukan relaksasi untuk beristirahat.

Tensi Normal Manusia Berdasarkan Rentang Usia

Setiap orang tentu menginginkan tubuhnya memiliki tensi normal. Tensi atau tekanan darah bisa diklasifikasikan dalam beberapa golongan, yaitu tensi normal, tensi tinggi (hipertensi), dan tensi rendah (hipotensi). Lalu berapakah kisaran ukuran pada tubuh yang dikatakan memiliki tensi normal? Berikut beberapa penjelasan mengenai tensi normal pada tubuh manusia berdasarkan rentang usia, mulai dari usia anak-anak, usia remaja, usia dewasa, hingga lanjut usia, di antaranya yaitu:

  1. Tensi Normal pada Usia Anak-Anak

Tensi normal pada anak-anak umumnya digolongkan pada beberapa rentang usia. Usia 1-2 tahun memiliki kisaran antara 80-90 mmHg untuk tekanan sistolik dan kisaran antara 50-70 mmHg untuk tekanan diastolik. Usia  3-5 tahun memiliki kisaran antara 95-110 mmHg untuk tekanan sistolik dan kisaran antara 56-70 mmHg untuk tekanan diastolik. Sedangkan pada anak-anak usia 6-13 tahun atau usia sekolah, memiliki kisaran antara 97-112 mmHg untuk  tekanan sistolik dan kisaran antara 57-71 untuk tekanan diastolik.

Baca Juga: Bunda Wajib Tahu, Ini Dia Penyebab Terjadinya Hipertensi dalam Kehamilan

  1. Tensi Normal pada Usia Remaja

Tensi normal pada remaja usia 13-18 tahun memiliki kisaran antara 112-128 mmHg untuk tekanan diastolik dan untuk tekanan diastoliknya memiliki kisaran antara 66-80 mmHg. Angka-angka tersebut bisa bervariasi karena dipengaruhi oleh beberapa faktor, apalagi remaja merupakan usia aktif yang banyak mencoba hal-hal baru. Faktor-faktor tersebut di antaranya seperti  jenis kelamin, tinggi badan, berat badan, hingga pola hidup yang diterapkan sejak dini.

  1. Tensi Normal pada Usia Dewasa

Tensi normal pada orang dewasa berkisar antara 90-120 mmHg untuk tekanan sistolik dan berkisar antara 60-80 mmHg untuk tekanan diastolik. Perubahan tekanan darah pada orang dewasa dipengaruhi oleh faktor yang lebih kompleks jika dibandingkan dengan usia anak-anak dan usia remaja. Mulai dari aktivitas fisik hingga kondisi emosional sangatlah mempengaruhi tekanan darah. Apalagi tekanan darah pada wanita usia dewasa seperti seperti ibu hamil yang memiliki pengaruh tinggi dari faktor hormonal.

  1. Tensi Normal pada Lanjut Usia

Tensi normal pada orang yang sudah lanjut usia atau sering disebut lansia yang berusia diatas 65 tahun memiliki kisaran kurang dari 150 mmHg untuk tekanan sistolik dan kurang dari 90 mmHg untuk tekanan diastolik. Tensi normal pada lansia umumnya memiliki angka yang lebih tinggi. Sebab lansia memiliki kondisi tubuh yang sudah rentan. Sehingga membuat jantung harus lebih ekstra dalam bekerja untuk memompa darah, oleh karena itu tekanannya lebih tinggi.

Baca Juga: Ketahui Penyebab Hipertensi Pada Lansia serta Beberapa Komplikasi yang Perlu Diwaspadai

Tensi normal pada tubuh manusia memang dipengaruhi oleh banyak faktor mulai dari kondisi fisik dan mental hingga pola hidup sehari-hari. Oleh sebab itu sebisa mungkin terapkanlah pola hidup sehat seperti makan teratur dengan lebih selektif dalam memilih makanan yang akan dikonsumsi, istirahat yang cukup dengan pola tidur teratur, rutin melakukan olahraga, dan lain sebagainya. Sehingga tensi normal pada tubuh Anda tetap terjaga, artinya tekanan darah tidak terlalu tinggi dan tidak juga terlalu rendah. Karena kondisi tekanan darah tinggi ataupun tekanan darah rendah bisa menimbulkan beberapa penyakit. 

Cukup sekian informasi yang dapat tim aido berikan, semoga bermanfaat.

Untuk mengetahui lebih lanjut seputar kesehatan, Anda bisa video call langsung dengan dokter di aplikasi kesehatan Aido Health. Download aplikasi Aido Health di App Store dan Google Play.

Apakah 140 termasuk darah tinggi?

Sebelumnya, perlu diketahui bahwa tekanan darah yang normal adalah sekitar 100-140 mmHg untuk sistoliknya, dan 60-90 mmHg untuk diastoliknya. Jadi, seseorang akan didiagnosis mengidap tekanan darah tinggi jika hasil tensinya menunjukkan angka di atas 140/90.

Tensi 144 80 Apakah normal?

Tekanan darah normal berkisar di angka 120/80 mmHg. Saat angka sistolik dan diastolik berada di kisaran ini, maka Anda dapat disebut memiliki tekanan darah normal. Seseorang baru disebut memiliki darah tinggi atau mengidap hipertensi jika hasil pembacaan tekanan darah menunjukkan 140/90 mmHg.

Berapa tekanan darah dikatakan tinggi?

Dikatakan tekanan darah tinggi jika pada saat duduk tekanan sistolik mencapai 140 mmHg atau lebih, atau tekanan diastolik mencapai 90 mmHg atau lebih, atau keduanya.

Apakah tekanan darah tinggi lebih dari sama dengan 140 90 mmHg merupakan tekanan darah normal?

Tekanan darah di atas 140/90 mmHg dikategorikan sebagai tekanan darah tinggi atau yang biasa disebut sebagai hipertensi. Tekanan ini dapat diketahui setelah diukur menggunakan sebuah alat medis yang sering dikenal dengan tensimeter dan dilakukan pengukuran minimal 2x dengan jarak satu minggu.