Apa yang menyebabkan orang kesetrum listrik?

Pertolongan pertama yang harus dihindari saat kesetrum listrik

Saat melakukan pertolongan pertama pada kecelakaan tersengat listrik, Anda juga perlu memperhatikan keselamatan Anda.

Banyak orang yang bereaksi spontan saat menolong orang yang tersengat listrik sehingga ikut celaka dan dampaknya semakin fatal.

Oleh karena itu, hindari melakukan beberapa kesalahan pertolongan pertama berikut ini.

  • Memosisikan diri terlalu dekat dengan korban jika tersengat oleh kabel listrik tegangan tinggi.
  • Menarik atau mendorong korban dengan tangan kosong, handuk basah, atau bahan logam jika korban masih berkontak dengan arus listrik.
  • Menyentuh korban sebelum arus listrik dimatikan.
  • Meninggalkan korban yang masih tersengat listrik untuk mencari pertolongan.

Pertolongan pertama pada kecelakaan tersengat listrik sangat penting untuk menghindari risiko sekaligus menyelamatkan nyawa korban.

Meski kesetrum listrik bisa diatasi, Anda juga bisa mencegah terjadinya kecelakaan ini. Hindarilah menyentuh kabel atau sumber listrik tanpa pelindung.

Pastikan juga sumber aliran listrik di sekitar Anda terlindungi dengan bahan isolator.

Kondisi saat Anda tersetrum listrik

Tubuh manusia sendiri merupakan penghantar listrik, sehingga akan mudah merespons aliran listrik. Hal ini turut dipengaruhi oleh jenis dan kekuatan arus listrik, lama kontak dengan arus listrik, dan bagian tubuh mana yang terkena.

Saat terkena aliran listrik, beberapa hal berikut dapat terjadi dalam tubuh, yaitu:

1. Gangguan irama jantung

Jantung adalah organ vital utama yang terkena dampak saat tersetrum listrik. Pasien yang tersetrum listrik dapat mengalami gangguan detak jantung, seperti Atrial Fibrilasi (AF) dan Ventrikular Fibrilasi (VF). Keduanya dapat terjadi bahkan pada arus listrik bertegangan rendah (low voltage).

Gangguan detak jantung tersebut menyebabkan darah tidak dapat dipompa dengan baik ke seluruh tubuh, menurunnya tekanan darah, hingga henti jantung dan kematian. Kondisi ini dapat terjadi sesaat setelah tersetrum listrik hingga 12 jam setelahnya.

2. Gangguan pernapasan

Tersetrum listrik dapat menyebabkan kontraksi otot pernapasan yang tidak terkontrol, sehingga penderitanya sulit bernapas. Selain itu, arus listrik yang mengganggu otak juga dapat memengaruhi pusat pernapasan dan berujung pada berhentinya pernapasan.

3. Luka bakar

Luka akibat sengatan listrik sering kali tampak kecil, hanya meninggalkan bekas di area yang terkena kontak dengan sumber arus. Dari luar, luka bakar akan tampak kemerahan disertai lenting berisi air.

Namun, panas dari luka tersebut dapat merusak hingga jaringan kulit yang dalam, bahkan ke otot hingga tulang. Rusaknya pertahanan kulit tersebut menyebabkan tubuh kehilangan banyak cairan dan dehidrasi.

4. Kejang dan gangguan saraf lainnya

Arus listrik dapat menyebabkan gangguan aliran saraf, sehingga penderita mengalami kejang hingga hilang kesadaran. Tak hanya itu, arus listrik juga dapat menyebabkan cedera medula spinalis (tulang belakang) yang berakibat pada kelumpuhan anggota gerak.

Gangguan saraf juga dapat terjadi pada pasien yang tersetrum listrik tegangan rendah sekalipun. Kondisi ini umumnya akan menimbulkan rasa nyeri yang berlangsung lama dan menetap (neuropati kronik) di beberapa bagian tubuh, terutama anggota gerak.

5. Cedera akibat gerakan spontan

Setelah tersetrum listrik, korban umumnya akan melakukan gerakan spontan yang tidak disadari seperti melompat dan terjatuh. Gerakan-gerakan tersebut dapat menyebabkan cedera pada tubuh, terutama tulang. Mulai dari cedera tumpul di kepala, punggung, dan tungkai hingga patah tulang bisa terjadi akibat terbentur atau tertimpa benda berat di sekitar korban.