Partisipasi bersumber dari bahasa Inggris adalah “participation” adalah pengambilan bidang atau pengikutsertaan. Menurut Keith Davis, partisipasi adalah sebuah keterlibatan mental dan emosi seseorang untuk pencapaian tujuan dan ikut bertanggung jawab di dalamnya. Dalam defenisi tersebut kunci pemikirannya adalah keterlibatan mental dan emosi. Sebenarnya partisipasi adalah sebuah gejala demokrasi dimana orang diikutsertakan dalam sebuah perencanaan serta dalam pelaksanaan dan juga ikut memikul tanggung jawab sesuai dengan tingkat kedewasaan dan tingkat kewajibannya. Partisipasi itu dijadikan sama berat dalam bidang-bidang fisik maupun bidang mental serta penentuan kebijaksanaan. Show
Sah dari beberapa pengertian di atas, maka bisa ditarik kesimpulan bahwa partisipasi adalah sebuah keterlibatan mental dan emosi serta fisik peserta dalam memberikan respon terhadap cara yang menerapkan dalam anggota belajar mengajar serta mendukung pencapaian tujuan dan bertanggung jawab atas keterlibatannya. Bentuk partisipasi yang nyata yaitu :
Partisipasi buah tipu daya bertambah merupakan partisipasi berupa sumbangan ide, gagasan atau buah tipu daya konstruktif, sama berat untuk menyusun program maupun untuk memperlancar pelaksanaan program dan juga untuk mewujudkannya dengan memberikan pengalaman dan ilmu artian mengembangkan cara yang diikutinya. Berdasarkan pengertian di atas bisa dikenali bahwa dalam partisipasi terdapat unsur-unsur sebagai berikut :
Partisipasi siswa dalam pembelajaran sangat penting untuk menciptakan pembelajaran yang aktif, kreatif, dan menyenangkan. Dengan demikian tujuan pembelajaran yang sudah direncakan mampu dicapai semaksimal mungkin. Tidak benar anggota belajar tanpa partisipasi dan keaktifan anak didik yang belajar. Setiap anak didik pasti aktif dalam belajar, hanya yang membedakannya adalah kadar/bobot keaktifan anak didik dalam belajar. Benar keaktifan itu dengan kategori rendah, sedang dan tinggi. Disini perlu kreatifitas guru dalam mengajar supaya siswa berpartisipasi aktif dalam pembelajaran. Penggunaan strategi dan cara yang tepat akan menentukan keberhasilan cara belajar mengajar. Cara belajar mengajar yang bersifat partisipatoris yang diterapkan guru akan mampu membawa siswa dalam situasi yang bertambah kondusif karena siswa bertambah bertindak serta bertambah membuka dan sensitif dalam cara belajar mengajar. Bentuk - Bentuk PartisipasiMenurut Effendi, partisipasi benar dua bentuk, adalah partisipasi vertikal dan partisipasi horizontal.
Prinsip-prinsip partisipasiSebagaimana tertuang dalam Panduan Pelaksanaan Pendekatan Partisipati yang disusun oleh Department for International Development (DFID) (dalam Monique Sumampouw, 2004: 106-107) adalah:
Tipe Partisipasi
Faktor-Faktor yang Mempengaruhi PartisipasiBenar beberapa faktor yang bisa memengaruhi partisipasi warga dalam sebuah program, sifat faktor-faktor tersebut bisa mendukung sebuah keberhasilan program namun benar juga yang sifatnya bisa menghambat keberhasilan program. Misalnya saja faktor usia, terbatasnya harta benda, pendidikan, pekerjaan dan penghasilan. Angell (dalam Ross, 1967: 130) menyebut partisipasi yang tumbuh dalam warga dipengaruhi oleh banyak faktor. Faktor-faktor yang mempengaruhi kecenderungan seseorang dalam berpartisipasi, yaitu: 1. Usia Faktor usia merupakan faktor yang memengaruhi sikap seseorang terhadap kegiatan-kegiatan kemasyarakatan yang benar. Mereka dari kelompok usia menengah ke atas dengan keterikatan moral untuk nilai dan norma warga yang bertambah mantap, cenderung bertambah banyak yang berpartisipasi daripada mereka yang dari kelompok usia lainnya.2. Jenis kelamin Nilai yang cukup lama dominan dalam kultur beragam bangsa menyebut bahwa pada dasarnya tempat perempuan[ adalah “di dapur” yang artiannya bahwa dalam banyak warga peranan perempuan yang terutama adalah mengurus rumah tangga, akan tetapi makin lama nilai peran perempuan tersebut telah bergeser dengan demikianlah keadaanya gerakan emansipasi dan pendidikan perempuan yang makin sama berat.3. Pendidikan Dibicarakan sebagai salah satu syarat mutlak untuk berpartisipasi. Pendidikan dianggap bisa memengaruhi sikap hidup seseorang terhadap sekitar yang terkaitnya, sebuah sikap yang diperlukan untuk peningkatan kesejahteraan semua warga.4. Pekerjaan dan penghasilan Hal ini tidak bisa dipisahkan satu sama lain karena pekerjaan seseorang akan menentukan berapa penghasilan yang akan diperolehnya. Pekerjaan dan penghasilan yang sama berat dan mencukupi kebutuhan sehari-hari bisa mendorong seseorang untuk berpartisipasi dalam kegiatan-kegiatan warga. Pengertiannya bahwa untuk berpartisipasi dalam sebuah cara, harus didukung oleh suasana yang mapan perekonomian.5. Lamanya tinggal Lamanya seseorang tinggal dalam sekitar yang terkait tertentu dan pengalamannya berinteraksi dengan sekitar yang terkait tersebut akan berpengaruh pada partisipasi seseorang. Makin lama dia tinggal dalam sekitar yang terkait tertentu, maka rasa memiliki terhadap sekitar yang terkait cenderung bertambah terlihat dalam partisipasinya yang luhur dalam setiap cara sekitar yang terkait tersebut.Rujukan
edunitas.com Page 2Partisipasi bersumber dari bahasa Inggris adalah “participation” adalah pengambilan bidang atau pengikutsertaan. Menurut Keith Davis, partisipasi adalah sebuah keterlibatan mental dan emosi seseorang untuk pencapaian tujuan dan ikut bertanggung jawab di dalamnya. Dalam defenisi tersebut kunci pemikirannya adalah keterlibatan mental dan emosi. Sebenarnya partisipasi adalah sebuah gejala demokrasi dimana orang diikutsertakan dalam sebuah perencanaan serta dalam pelaksanaan dan juga ikut memikul tanggung jawab sesuai dengan tingkat kedewasaan dan tingkat kewajibannya. Partisipasi itu dijadikan sama berat dalam bidang-bidang fisik maupun bidang mental serta penentuan kebijaksanaan. Sah dari beberapa pengertian di atas, maka bisa ditarik kesimpulan bahwa partisipasi adalah sebuah keterlibatan mental dan emosi serta fisik peserta dalam memberikan respon terhadap cara yang menerapkan dalam anggota belajar mengajar serta mendukung pencapaian tujuan dan bertanggung jawab atas keterlibatannya. Bentuk partisipasi yang nyata yaitu :
Partisipasi buah tipu daya bertambah adalah partisipasi berupa sumbangan ide, gagasan atau buah tipu daya konstruktif, sama berat untuk menyusun program maupun untuk memperlancar pelaksanaan program dan juga untuk mewujudkannya dengan memberikan pengalaman dan ilmu artian mengembangkan cara yang diikutinya. Berdasarkan pengertian di atas bisa dikenali bahwa dalam partisipasi terdapat unsur-unsur sebagai berikut :
Partisipasi siswa dalam pembelajaran sangat penting untuk menciptakan pembelajaran yang aktif, kreatif, dan menyenangkan. Dengan demikian tujuan pembelajaran yang sudah direncakan mampu dicapai semaksimal mungkin. Tidak berada anggota belajar tanpa partisipasi dan keaktifan anak didik yang belajar. Setiap anak didik pasti aktif dalam belajar, hanya yang membedakannya adalah kadar/bobot keaktifan anak didik dalam belajar. Berada keaktifan itu dengan kategori rendah, sedang dan tinggi. Disini perlu kreatifitas guru dalam mengajar supaya siswa berpartisipasi aktif dalam pembelajaran. Penggunaan strategi dan cara yang tepat akan menentukan keberhasilan cara belajar mengajar. Cara belajar mengajar yang bersifat partisipatoris yang diterapkan guru akan mampu membawa siswa dalam situasi yang bertambah kondusif karena siswa bertambah bertindak serta bertambah membuka dan sensitif dalam cara belajar mengajar. Bentuk - Bentuk PartisipasiMenurut Effendi, partisipasi berada dua bentuk, adalah partisipasi vertikal dan partisipasi horizontal.
Prinsip-prinsip partisipasiSebagaimana tertuang dalam Panduan Pelaksanaan Pendekatan Partisipati yang disusun oleh Department for International Development (DFID) (dalam Monique Sumampouw, 2004: 106-107) adalah:
Tipe Partisipasi
Faktor-Faktor yang Mempengaruhi PartisipasiBerada beberapa faktor yang bisa memengaruhi partisipasi warga dalam sebuah program, sifat faktor-faktor tersebut bisa mendukung sebuah keberhasilan program namun berada juga yang sifatnya bisa menghambat keberhasilan program. Misalnya saja faktor usia, terbatasnya harta benda, pendidikan, pekerjaan dan penghasilan. Angell (dalam Ross, 1967: 130) menyebut partisipasi yang tumbuh dalam warga dipengaruhi oleh banyak faktor. Faktor-faktor yang mempengaruhi kecenderungan seseorang dalam berpartisipasi, yaitu: 1. Usia Faktor usia adalah faktor yang memengaruhi sikap seseorang terhadap kegiatan-kegiatan kemasyarakatan yang berada. Mereka dari kelompok usia menengah ke atas dengan keterikatan moral untuk nilai dan norma warga yang bertambah mantap, cenderung bertambah banyak yang berpartisipasi daripada mereka yang dari kelompok usia yang lain.2. Jenis kelamin Nilai yang cukup lama dominan dalam kultur beragam bangsa menyebut bahwa pada dasarnya tempat perempuan[ adalah “di dapur” yang artiannya bahwa dalam banyak warga peranan perempuan yang terutama adalah mengurus rumah tangga, akan tetapi makin lama nilai peran perempuan tersebut telah bergeser dengan beradanya gerakan emansipasi dan pendidikan perempuan yang makin sama berat.3. Pendidikan Dibicarakan sebagai salah satu syarat mutlak untuk berpartisipasi. Pendidikan dianggap bisa memengaruhi sikap hidup seseorang terhadap sekitar yang terkaitnya, sebuah sikap yang diperlukan untuk peningkatan kesejahteraan semua warga.4. Pekerjaan dan penghasilan Hal ini tidak bisa dipisahkan satu sama lain karena pekerjaan seseorang akan menentukan berapa penghasilan yang akan diperolehnya. Pekerjaan dan penghasilan yang sama berat dan mencukupi kebutuhan sehari-hari bisa mendorong seseorang untuk berpartisipasi dalam kegiatan-kegiatan warga. Pengertiannya bahwa untuk berpartisipasi dalam sebuah cara, harus didukung oleh suasana yang mapan perekonomian.5. Lamanya tinggal Rujukan
edunitas.com Page 3Partisipasi bersumber dari bahasa Inggris adalah “participation” adalah pengambilan bidang atau pengikutsertaan. Menurut Keith Davis, partisipasi adalah sebuah keterlibatan mental dan emosi seseorang untuk pencapaian tujuan dan ikut bertanggung jawab di dalamnya. Dalam defenisi tersebut kunci pemikirannya adalah keterlibatan mental dan emosi. Sebenarnya partisipasi adalah sebuah gejala demokrasi dimana orang diikutsertakan dalam sebuah perencanaan serta dalam pelaksanaan dan juga ikut memikul tanggung jawab sesuai dengan tingkat kedewasaan dan tingkat kewajibannya. Partisipasi itu dijadikan sama berat dalam bidang-bidang fisik maupun bidang mental serta penentuan kebijaksanaan. Sah dari beberapa pengertian di atas, maka bisa ditarik kesimpulan bahwa partisipasi adalah sebuah keterlibatan mental dan emosi serta fisik peserta dalam memberikan respon terhadap cara yang menerapkan dalam anggota belajar mengajar serta mendukung pencapaian tujuan dan bertanggung jawab atas keterlibatannya. Bentuk partisipasi yang nyata yaitu :
Partisipasi buah tipu daya bertambah adalah partisipasi berupa sumbangan ide, gagasan atau buah tipu daya konstruktif, sama berat untuk menyusun program maupun untuk memperlancar pelaksanaan program dan juga untuk mewujudkannya dengan memberikan pengalaman dan ilmu artian mengembangkan cara yang diikutinya. Berdasarkan pengertian di atas bisa dikenali bahwa dalam partisipasi terdapat unsur-unsur sebagai berikut :
Partisipasi siswa dalam pembelajaran sangat penting untuk menciptakan pembelajaran yang aktif, kreatif, dan menyenangkan. Dengan demikian tujuan pembelajaran yang sudah direncakan mampu dicapai semaksimal mungkin. Tidak berada anggota belajar tanpa partisipasi dan keaktifan anak didik yang belajar. Setiap anak didik pasti aktif dalam belajar, hanya yang membedakannya adalah kadar/bobot keaktifan anak didik dalam belajar. Berada keaktifan itu dengan kategori rendah, sedang dan tinggi. Disini perlu kreatifitas guru dalam mengajar supaya siswa berpartisipasi aktif dalam pembelajaran. Penggunaan strategi dan cara yang tepat akan menentukan keberhasilan cara belajar mengajar. Cara belajar mengajar yang bersifat partisipatoris yang diterapkan guru akan mampu membawa siswa dalam situasi yang bertambah kondusif karena siswa bertambah bertindak serta bertambah membuka dan sensitif dalam cara belajar mengajar. Bentuk - Bentuk PartisipasiMenurut Effendi, partisipasi berada dua bentuk, adalah partisipasi vertikal dan partisipasi horizontal.
Prinsip-prinsip partisipasiSebagaimana tertuang dalam Panduan Pelaksanaan Pendekatan Partisipati yang disusun oleh Department for International Development (DFID) (dalam Monique Sumampouw, 2004: 106-107) adalah:
Tipe Partisipasi
Faktor-Faktor yang Mempengaruhi PartisipasiBerada beberapa faktor yang bisa memengaruhi partisipasi warga dalam sebuah program, sifat faktor-faktor tersebut bisa mendukung sebuah keberhasilan program namun berada juga yang sifatnya bisa menghambat keberhasilan program. Misalnya saja faktor usia, terbatasnya harta benda, pendidikan, pekerjaan dan penghasilan. Angell (dalam Ross, 1967: 130) menyebut partisipasi yang tumbuh dalam warga dipengaruhi oleh banyak faktor. Faktor-faktor yang mempengaruhi kecenderungan seseorang dalam berpartisipasi, yaitu: 1. Usia Faktor usia adalah faktor yang memengaruhi sikap seseorang terhadap kegiatan-kegiatan kemasyarakatan yang berada. Mereka dari kelompok usia menengah ke atas dengan keterikatan moral untuk nilai dan norma warga yang bertambah mantap, cenderung bertambah banyak yang berpartisipasi daripada mereka yang dari kelompok usia yang lain.2. Jenis kelamin Nilai yang cukup lama dominan dalam kultur beragam bangsa menyebut bahwa pada dasarnya tempat perempuan[ adalah “di dapur” yang artiannya bahwa dalam banyak warga peranan perempuan yang terutama adalah mengurus rumah tangga, akan tetapi makin lama nilai peran perempuan tersebut telah bergeser dengan beradanya gerakan emansipasi dan pendidikan perempuan yang makin sama berat.3. Pendidikan Dibicarakan sebagai salah satu syarat mutlak untuk berpartisipasi. Pendidikan dianggap bisa memengaruhi sikap hidup seseorang terhadap sekitar yang terkaitnya, sebuah sikap yang diperlukan untuk peningkatan kesejahteraan semua warga.4. Pekerjaan dan penghasilan Hal ini tidak bisa dipisahkan satu sama lain karena pekerjaan seseorang akan menentukan berapa penghasilan yang akan diperolehnya. Pekerjaan dan penghasilan yang sama berat dan mencukupi kebutuhan sehari-hari bisa mendorong seseorang untuk berpartisipasi dalam kegiatan-kegiatan warga. Pengertiannya bahwa untuk berpartisipasi dalam sebuah cara, harus didukung oleh suasana yang mapan perekonomian.5. Lamanya tinggal Lamanya seseorang tinggal dalam sekitar yang terkait tertentu dan pengalamannya berinteraksi dengan sekitar yang terkait tersebut akan berpengaruh pada partisipasi seseorang. Makin lama dia tinggal dalam sekitar yang terkait tertentu, maka rasa memiliki terhadap sekitar yang terkait cenderung bertambah terlihat dalam partisipasinya yang luhur dalam setiap cara sekitar yang terkait tersebut.Rujukan
edunitas.com Page 4Partisipasi bersumber dari bahasa Inggris adalah “participation” adalah pengambilan bidang atau pengikutsertaan. Menurut Keith Davis, partisipasi adalah sebuah keterlibatan mental dan emosi seseorang untuk pencapaian tujuan dan ikut bertanggung jawab di dalamnya. Dalam defenisi tersebut kunci pemikirannya adalah keterlibatan mental dan emosi. Sebenarnya partisipasi adalah sebuah gejala demokrasi dimana orang diikutsertakan dalam sebuah perencanaan serta dalam pelaksanaan dan juga ikut memikul tanggung jawab sesuai dengan tingkat kedewasaan dan tingkat kewajibannya. Partisipasi itu dijadikan sama berat dalam bidang-bidang fisik maupun bidang mental serta penentuan kebijaksanaan. Sah dari beberapa pengertian di atas, maka bisa ditarik kesimpulan bahwa partisipasi adalah sebuah keterlibatan mental dan emosi serta fisik peserta dalam memberikan respon terhadap cara yang menerapkan dalam anggota belajar mengajar serta mendukung pencapaian tujuan dan bertanggung jawab atas keterlibatannya. Bentuk partisipasi yang nyata yaitu :
Partisipasi buah tipu daya bertambah adalah partisipasi berupa sumbangan ide, gagasan atau buah tipu daya konstruktif, sama berat untuk menyusun program maupun untuk memperlancar pelaksanaan program dan juga untuk mewujudkannya dengan memberikan pengalaman dan ilmu artian mengembangkan cara yang diikutinya. Berdasarkan pengertian di atas bisa dikenali bahwa dalam partisipasi terdapat unsur-unsur sebagai berikut :
Partisipasi siswa dalam pembelajaran sangat penting untuk menciptakan pembelajaran yang aktif, kreatif, dan menyenangkan. Dengan demikian tujuan pembelajaran yang sudah direncakan mampu dicapai semaksimal mungkin. Tidak berada anggota belajar tanpa partisipasi dan keaktifan anak didik yang belajar. Setiap anak didik pasti aktif dalam belajar, hanya yang membedakannya adalah kadar/bobot keaktifan anak didik dalam belajar. Berada keaktifan itu dengan kategori rendah, sedang dan tinggi. Disini perlu kreatifitas guru dalam mengajar supaya siswa berpartisipasi aktif dalam pembelajaran. Penggunaan strategi dan cara yang tepat akan menentukan keberhasilan cara belajar mengajar. Cara belajar mengajar yang bersifat partisipatoris yang diterapkan guru akan mampu membawa siswa dalam situasi yang bertambah kondusif karena siswa bertambah bertindak serta bertambah membuka dan sensitif dalam cara belajar mengajar. Bentuk - Bentuk PartisipasiMenurut Effendi, partisipasi berada dua bentuk, adalah partisipasi vertikal dan partisipasi horizontal.
Prinsip-prinsip partisipasiSebagaimana tertuang dalam Panduan Pelaksanaan Pendekatan Partisipati yang disusun oleh Department for International Development (DFID) (dalam Monique Sumampouw, 2004: 106-107) adalah:
Tipe Partisipasi
Faktor-Faktor yang Mempengaruhi PartisipasiBerada beberapa faktor yang bisa memengaruhi partisipasi warga dalam sebuah program, sifat faktor-faktor tersebut bisa mendukung sebuah keberhasilan program namun berada juga yang sifatnya bisa menghambat keberhasilan program. Misalnya saja faktor usia, terbatasnya harta benda, pendidikan, pekerjaan dan penghasilan. Angell (dalam Ross, 1967: 130) menyebut partisipasi yang tumbuh dalam warga dipengaruhi oleh banyak faktor. Faktor-faktor yang mempengaruhi kecenderungan seseorang dalam berpartisipasi, yaitu: 1. Usia Faktor usia adalah faktor yang memengaruhi sikap seseorang terhadap kegiatan-kegiatan kemasyarakatan yang berada. Mereka dari kelompok usia menengah ke atas dengan keterikatan moral untuk nilai dan norma warga yang bertambah mantap, cenderung bertambah banyak yang berpartisipasi daripada mereka yang dari kelompok usia yang lain.2. Jenis kelamin Nilai yang cukup lama dominan dalam kultur beragam bangsa menyebut bahwa pada dasarnya tempat perempuan[ adalah “di dapur” yang artiannya bahwa dalam banyak warga peranan perempuan yang terutama adalah mengurus rumah tangga, akan tetapi makin lama nilai peran perempuan tersebut telah bergeser dengan beradanya gerakan emansipasi dan pendidikan perempuan yang makin sama berat.3. Pendidikan Dibicarakan sebagai salah satu syarat mutlak untuk berpartisipasi. Pendidikan dianggap bisa memengaruhi sikap hidup seseorang terhadap sekitar yang terkaitnya, sebuah sikap yang diperlukan untuk peningkatan kesejahteraan semua warga.4. Pekerjaan dan penghasilan 5. Lamanya tinggal Lamanya seseorang tinggal dalam sekitar yang terkait tertentu dan pengalamannya berinteraksi dengan sekitar yang terkait tersebut akan berpengaruh pada partisipasi seseorang. Makin lama dia tinggal dalam sekitar yang terkait tertentu, maka rasa memiliki terhadap sekitar yang terkait cenderung bertambah terlihat dalam partisipasinya yang luhur dalam setiap cara sekitar yang terkait tersebut.Rujukan
edunitas.com Page 5Partisipasi bersumber dari bahasa Inggris adalah “participation” adalah pengambilan bidang atau pengikutsertaan. Menurut Keith Davis, partisipasi adalah sebuah keterlibatan mental dan emosi seseorang untuk pencapaian tujuan dan ikut bertanggung jawab di dalamnya. Dalam defenisi tersebut kunci pemikirannya adalah keterlibatan mental dan emosi. Sebenarnya partisipasi adalah sebuah gejala demokrasi dimana orang diikutsertakan dalam sebuah perencanaan serta dalam pelaksanaan dan juga ikut memikul tanggung jawab sesuai dengan tingkat kedewasaan dan tingkat kewajibannya. Partisipasi itu dijadikan sama berat dalam bidang-bidang fisik maupun bidang mental serta penentuan kebijaksanaan. Sah dari beberapa pengertian di atas, maka bisa ditarik kesimpulan bahwa partisipasi adalah sebuah keterlibatan mental dan emosi serta fisik peserta dalam memberikan respon terhadap cara yang menerapkan dalam anggota belajar mengajar serta mendukung pencapaian tujuan dan bertanggung jawab atas keterlibatannya. Bentuk partisipasi yang nyata yaitu :
Partisipasi buah tipu daya bertambah adalah partisipasi berupa sumbangan ide, gagasan atau buah tipu daya konstruktif, sama berat untuk menyusun program maupun untuk memperlancar pelaksanaan program dan juga untuk mewujudkannya dengan memberikan pengalaman dan ilmu artian mengembangkan cara yang diikutinya. Berdasarkan pengertian di atas bisa dikenali bahwa dalam partisipasi terdapat unsur-unsur sebagai berikut :
Partisipasi siswa dalam pembelajaran sangat penting untuk menciptakan pembelajaran yang aktif, kreatif, dan menyenangkan. Dengan demikian tujuan pembelajaran yang sudah direncakan mampu dicapai semaksimal mungkin. Tidak berada anggota belajar tanpa partisipasi dan keaktifan anak didik yang belajar. Setiap anak didik pasti aktif dalam belajar, hanya yang membedakannya adalah kadar/bobot keaktifan anak didik dalam belajar. Berada keaktifan itu dengan kategori rendah, sedang dan tinggi. Disini perlu kreatifitas guru dalam mengajar supaya siswa berpartisipasi aktif dalam pembelajaran. Penggunaan strategi dan cara yang tepat akan menentukan keberhasilan cara belajar mengajar. Cara belajar mengajar yang bersifat partisipatoris yang diterapkan guru akan mampu membawa siswa dalam situasi yang bertambah kondusif karena siswa bertambah bertindak serta bertambah membuka dan sensitif dalam cara belajar mengajar. Bentuk - Bentuk PartisipasiMenurut Effendi, partisipasi berada dua bentuk, adalah partisipasi vertikal dan partisipasi horizontal.
Prinsip-prinsip partisipasiSebagaimana tertuang dalam Panduan Pelaksanaan Pendekatan Partisipati yang disusun oleh Department for International Development (DFID) (dalam Monique Sumampouw, 2004: 106-107) adalah:
Tipe Partisipasi
Faktor-Faktor yang Mempengaruhi PartisipasiBerada beberapa faktor yang bisa memengaruhi partisipasi warga dalam sebuah program, sifat faktor-faktor tersebut bisa mendukung sebuah keberhasilan program namun berada juga yang sifatnya bisa menghambat keberhasilan program. Misalnya saja faktor usia, terbatasnya harta benda, pendidikan, pekerjaan dan penghasilan. Angell (dalam Ross, 1967: 130) menyebut partisipasi yang tumbuh dalam warga dipengaruhi oleh banyak faktor. Faktor-faktor yang mempengaruhi kecenderungan seseorang dalam berpartisipasi, yaitu: 1. Usia Faktor usia adalah faktor yang memengaruhi sikap seseorang terhadap kegiatan-kegiatan kemasyarakatan yang berada. Mereka dari kelompok usia menengah ke atas dengan keterikatan moral untuk nilai dan norma warga yang bertambah mantap, cenderung bertambah banyak yang berpartisipasi daripada mereka yang dari kelompok usia yang lain.2. Jenis kelamin Nilai yang cukup lama dominan dalam kultur beragam bangsa menyebut bahwa pada dasarnya tempat perempuan[ adalah “di dapur” yang artiannya bahwa dalam banyak warga peranan perempuan yang terutama adalah mengurus rumah tangga, akan tetapi makin lama nilai peran perempuan tersebut telah bergeser dengan beradanya gerakan emansipasi dan pendidikan perempuan yang makin sama berat.3. Pendidikan Dibicarakan sebagai salah satu syarat mutlak untuk berpartisipasi. Pendidikan dianggap bisa memengaruhi sikap hidup seseorang terhadap sekitar yang terkaitnya, sebuah sikap yang diperlukan untuk peningkatan kesejahteraan semua warga.4. Pekerjaan dan penghasilan Hal ini tidak bisa dipisahkan satu sama lain karena pekerjaan seseorang akan menentukan berapa penghasilan yang akan diperolehnya. Pekerjaan dan penghasilan yang sama berat dan mencukupi kebutuhan sehari-hari bisa mendorong seseorang untuk berpartisipasi dalam kegiatan-kegiatan warga. Pengertiannya bahwa untuk berpartisipasi dalam sebuah cara, harus didukung oleh suasana yang mapan perekonomian.5. Lamanya tinggal Lamanya seseorang tinggal dalam sekitar yang terkait tertentu dan pengalamannya berinteraksi dengan sekitar yang terkait tersebut akan berpengaruh pada partisipasi seseorang. Makin lama dia tinggal dalam sekitar yang terkait tertentu, maka rasa memiliki terhadap sekitar yang terkait cenderung bertambah terlihat dalam partisipasinya yang luhur dalam setiap cara sekitar yang terkait tersebut.Rujukan
edunitas.com Page 6
edunitas.com Page 7
edunitas.com Page 8Tags (tagged): portal, of, hindu, unkris, sm, sampai, 13, agama, merupakan, ketiga, dewa, kebijaksanaan, lukisan, patungnya, banyak, gambar, pilihan, lampu, lilin, saat, perayaan, deepavali, diwali, raya, penduduk, koloni, mendambakan, center, studies, org, berita, artikel, sunting, program, kuliah, pegawai, kelas, weekend, eksekutif, indonesian, encyclopedia Page 9Tags (tagged): portal, of, hindu, unkris, anakbenua, india, sini, terdapat, sekitar, 90, berkepala, gajah, berlengan, empat, berbadan, gemuk, kompleks, candi, terbesar, indonesia, penting, terlibat, dalam, gerakan, kemerdekaan, dia, center, studies, sungai, gangga, itihasa, kosmologi, lingga, mitologi, program, kuliah, pegawai, kelas, weekend, eksekutif, indonesian, encyclopedia Page 10Tags (tagged): portal, hindu, unkris, anakbenua, india, sini, terdapat, sekitar, 90, berkepala, gajah, berlengan, empat, berbadan, gemuk, kompleks, candi, terbesar, indonesia, penting, terlibat, dalam, gerakan, kemerdekaan, dia, pusat, ilmu, pengetahuan, sungai, gangga, itihasa, kosmologi, lingga, mitologi, program, kuliah, pegawai, kelas, weekend, eksekutif, ensiklopedi, bahasa, ensiklopedia Page 11Tags (tagged): portal, hindu, unkris, sm, sampai, 13, agama, merupakan, ketiga, dewa, kebijaksanaan, lukisan, patungnya, banyak, gambar, pilihan, lampu, lilin, saat, perayaan, deepavali, diwali, raya, penduduk, koloni, mendambakan, pusat, ilmu, pengetahuan, org, berita, artikel, sunting, program, kuliah, pegawai, kelas, weekend, eksekutif, ensiklopedi, bahasa, indonesia, ensiklopedia Page 12
edunitas.com Page 13
edunitas.com Page 14
edunitas.com Page 15
edunitas.com Page 16
Page 17Tags (tagged): portal, film, articles, choice, articles choice, unkris, film setiap, pengguna, mengajukan artikel pilihannya, merupakan artikel, rintisan, artikel pilihan saat, 2, film artikel pilihan, 12 27, februari, 28 3, 2010, juli 2010, rumah, dara 8 portal, film artikel, pilihan, 7, center of, studies roman, twilight, film 28 thriller, rumah dara, sutradara Page 18Tags (tagged): portal, film, articles, choice, articles choice, unkris, telah akan, menjadi, artikel pilihan portal, sesuatu, ada, hubungannya film artikel, harus, bukan, merupakan, artikel rintisan artikel, pilihan saat, 2010, kandidat belum dijadwalkan, artikel telah, center, of studies potter, and the, half, blood prince sci, fi lihat, pula, artikel portal Page 19Tags (tagged): portal, film, artikel, pilihan, artikel pilihan, unkris, telah akan, menjadi, artikel pilihan portal, sesuatu, ada, hubungannya film artikel, harus, bukan, merupakan, artikel rintisan artikel, pilihan saat, 2010, kandidat belum dijadwalkan, artikel telah, pusat, ilmu pengetahuan potter, and the, half, blood prince sci, fi lihat, pula, artikel portal Page 20Tags (tagged): portal, film, artikel, pilihan, artikel pilihan, unkris, film setiap, pengguna, mengajukan artikel pilihannya, merupakan artikel, rintisan, artikel pilihan saat, 2, film artikel pilihan, 12 27, februari, 28 3, 2010, juli 2010, rumah, dara 8 portal, film artikel, 7, pusat ilmu, pengetahuan roman, twilight, film 28 thriller, rumah dara, sutradara Page 21
Page 22
Page 23
Page 24Tags (tagged): portal, film, articles, choice, articles choice, unkris, telah akan, menjadi, artikel pilihan portal, sesuatu, ada, hubungannya film artikel, harus, bukan, merupakan, artikel rintisan artikel, pilihan saat, 2010, kandidat belum dijadwalkan, artikel telah, center, of studies potter, and the, half, blood prince sci, fi lihat, pula, artikel portal Page 25Tags (tagged): portal, film, articles, choice, articles choice, unkris, film setiap, pengguna, mengajukan artikel pilihannya, merupakan artikel, rintisan, artikel pilihan saat, 2, film artikel pilihan, 12 27, februari, 28 3, 2010, juli 2010, rumah, dara 8 portal, film artikel, pilihan, 7, center of, studies roman, twilight, film 28 thriller, rumah dara, sutradara Page 26Tags (tagged): portal, film, artikel, pilihan, artikel pilihan, unkris, film setiap, pengguna, mengajukan artikel pilihannya, merupakan artikel, rintisan, artikel pilihan saat, 2, film artikel pilihan, 12 27, februari, 28 3, 2010, juli 2010, rumah, dara 8 portal, film artikel, 7, pusat ilmu, pengetahuan roman, twilight, film 28 thriller, rumah dara, sutradara |