Apa sajakah yang diperlukan dalam teknik olah suara

       Sebelumnya kita membahas tentang pengertian dan sejarah seni teater, jenis-jenis teater diindonesia, dan unsur-unsur seni teater. kali ini kita akan membahas tentang Teknik Latihan Teater. 

       Seni teater berhubungan erat dengan seni peran. Tubuh merupakan sumber peran yang tidak terbatas. Misalnya, dengan wajah, dapat mengekspresikan kesedihan; dengan mulut, kamu bisa berteriak; dan dengan tangan, bisa menari.        Agar segala tuntutan dari sutradara ataupun naskah dapat diperankan, seorang pemain teater mutlak harus menguasai teknik latihan peran. Adapun teknik latihan peran antara lain sebagai berikut.

1. Teknik Olah Tubuh

    Setiap orang memiliki bentuk dan karakteristik yang berbeda. Ada tubuh yang bentuknya tipis, kekar, persegi, dan sebagainya. Ada yang beranggapan bahwa orang yang bertubuh ramping lebih lentur daripada orang yang bertubuh gemuk. Anggapan tersebut tidak sepenuhnya benar. Bisa saja orang yang bertubuh gemuk lebih lentur daripada orang yang bertubuh ramping. Nah, bagi pelaku teater, tubuh harus diolah atau dilatih agar tidak kaku saat berperan di atas panggung.     Sebelum melakukan latihan, sebaiknya perhatikan denyut nadi terlebih dahulu untuk mengetahui kerja jantung dalam memompakan darah ke seluruh tubuh. Kamu dapat menghitung denyut nadi yang ada di leher atau di pergelangan tangan dalam. Penghitungan denyut nadi yang ada di pergelangan tangan lebih dianjurkan untuk menghasilkan perhitungan yang tepat. Cara menghitung denyut nadi yang ada di pergelangan tangan yaitu dengan meletakkan jari tengah di atas pergelangan tangan dalam dengan ibu jari atau jari jempol Penghitungan dilakukan selama enam detik dan hasilnya dikalikan sepuluh, atau penghitungan dilakukan selama sepuluh detik dan hasilnya dikalikan enam. Perhitungan denyut nadi ini disebut dengan perhitungan denyut nadi sesuai umur peserta latihan.     Adapun denyut nadi maksimal yang dapat dicapai dapat diketahui dengan mengurangi angka 220 dengan jumlah umur. Apabila denyut nadi kurang dari 100 denyut per menit, sebaiknya melakukan jalan cepat atau loncat-loncat selama lima menit sampai mencapai denyut nadi 100 denyut per menit yang merupakan batas terendah denyut nadi yang aman untuk melakukan latihan. Setelah mencapai denyut nadi latihan, latihan olah tubuh siap dilaksanakan dengan latihan pemanasan.     Pola-pola latihan yang bisa pelajari dari pola yang telah ada. Misalnya, pola olahraga atau bisa kamu buat sendiri yang disesuaikan dengan kebutuhan.

a. Latihan Olahraga Fisik.

    Latihan ini bertujuan untuk melatih kekuatan dan kelenturan serta daya tahan tubuh dan koordinasi gerak tubuh. Latihan ini bisa dimulai dari bagian wajah, yaitu menggerakan bagian wajah. Hal ini berguna untuk melatih mimik wajah. Kemudian, latihlah gerakan tangan supaya luwes. Latihannya bisa seperti latihan menari. Selanjutnya, teruskan latihan ke arah tubuh dan bagian kaki. Setelah semuanya dilatih dengan

baik, koordinasikan semua gerakan dalam satu rangkaian gerakan menggunakan iringan musik (seperti menari). Teruslah berlatih agar suatu saat tubuh kamu akan lebih baik. Tentunya latihan tersebut harus ditunjang dengan penguasaan gerakan yang baik.

Apa sajakah yang diperlukan dalam teknik olah suara

b. Latihan Rangkaian Gerakan

    Setelah latihan umum dikuasai, langkah selanjutnya adalah latihan gerakan yang ditentukan sesuai permintaan. Jenis latihan ini lebih spesifik. Contohnya latihan gerakan lemah gemulai, posisi tubuh ketika terkejut atau mengekspresikan kebahagiaan, posisi tubuh jika sedang marah, dan sebagainya.

2. Olah Suara (Vokal)

 

Apa sajakah yang diperlukan dalam teknik olah suara


    Suara adalah unsur yang sangat penting dalam berteater. Suara/vokal yang baik akan mampu mengekspresikan karakter tokoh yang dimainkan. Jenis suara tiap orang berbeda-beda, tetapi di dalam teater dituntut untuk bisa menirukan suara sesuai tokoh yang diperankan.     Berolah suara tidak hanya terbatas pada jenis karakter tertentu. Misalnya, suara berat, ringan, halus, mendesah, berteriak, melenguh, menangis, dan membentak saja. Akan tetapi, berolah suara dalam teater lebih kompleks lagi. Seorang pemain juga dituntut untuk bisa menirukan dialek (logat bicara), harus benar dan tepat dalam membaca teks, harus bisa menyanyi, dan harus pandai mengolah suarasuara alam.     Semua kemampuan vokal itu memerlukan latihan yang keras dan disiplin yang tinggi karena akan bermanfaat ketika bermain teater kelak. Pengucapan kata dengan baik dan benar sesuai konteks sehingga setiap huruf, kata, dan kalimat yang diucapkan dapat didengar dan dimengerti dengan jelas oleh penonton. Hal ini akan memberi nilai tambah pada keberhasilan pementasan teater. Sebagaimana latihan olah tubuh, latihan olah suara pun memerlukan pemanasan terlebih dahulu. Fungsi pemanasan ini yaitu mengendorkan otot-otot organ produksi suara. Latihan pemanasan olah suara diawali dengan senam wajah, senam lidah, dan senam rahangPedoman latihan olah suara yaitu sebagai berikut. a. Konsentrasi dan sadar pada pekerjaan. Kesadaran ini akan memicu kepada ingatanmu. b. Santai dan lakukan pengulangan-pengulangan dalam latihan ini karena otototot organ tubuh bukan suatu hal yang mekanis, melainkan lebih bersifat ritmis. c. Hindari ketegangan dan lakukan segala sesuatu dengan wajar secara alami. d. Untuk mendapatkan hasil yang maksimal, jangan lakukan latihan secara terburu-buru. Beri kesempatan otot-otot dan persendian untuk menyesuaikan perintahmu.

e. Lakukan semua latihan ini secara bertahap, mulai dari tempo lambat sampai dengan tempo cepat.

3. Olah Pikir

Apa sajakah yang diperlukan dalam teknik olah suara

    Seorang pemain teater memiliki kecerdasan tersendiri. Ia harus mampu memerankan suatu peran yang kontradiktif dengan dirinya. Contohnya, peran orang gila. Dengan peran tersebut, pemain harus menunjukkan bahwa ia tidak normal, cara bertingkah laku orang gila, bertutur kata sekenanya, gerakan tubuh sedang berdiri, duduk, mimik wajah sedih, bingung, dan marah.     Peran suatu tokoh itu membutuhkan sebuah pendalaman jiwa, yaitu konsentrasi. Konsentrasi dapat dikuasai dengan cara memusatkan seluruh pikiran dan perasaan pada peran tersebut. Untuk mengetahui tingkah laku dan peran yang dimainkan, kamu dapat mengamati orang aslinya.

    Kesuksesan dalam memerankan tokoh tertentu dapat terwujud jika daya imajinasi kamu terlatih. Konsentrasi dan daya imajinasi dalam berteater sangat diperlukan untuk membawa penonton pada alur cerita yang diinginkan. Dengan begitu, penonton akan mengerti dan memahami pertunjukan sehingga pementasan teater akan berkenan di hati mereka. (bse seni teater oleh Alien Wariatunnisa, Yulia Hendrilianti)

Latihan vokal memang menjadi salah satu aspek penting jika kamu ingin belajar bernyanyi. Kenapa demikian? Karena dengan teknik vokal yang baik suara yang dihasilkan pun akan terdengar jelas, merdu, dan juga nyaring.

Nah, dalam berlatih vokal ada beberapa faktor yang harus diperhatikan dan dilatih secara rutin, seperti: teknik intonasi, artikulasi, resonansi, pernapasan, dan pembawaan.

Namun, sebelum masuk ke pembahasan secara lengkap tentang macam-macam teknik vokal, mari kita ketahui dulu pengertian teknik vokal secara mendasar.

Pengertian Teknik Vokal

Teknik vokal adalah suatu cara untuk memproduksi suara yang baik dan efisien, sehingga suara yang keluar terdengar jelas, indah, merdu, dan nyaring, serta memiliki nilai teknik dalam bernyanyi.

Berlatih teknik vokal juga mempunyai beribu manfaat, karena selain bisa menghasilkan suara yang lebih berkualitas, mengolah teknik vokal juga membantu menjaga anatomi tubuh seseorang agar tetap stabil.

Ada 5 macam teknik vokal dalam bernyanyi yang harus dipelajari, yaitu: intonasi, artikulasi, resonansi, pernafasan, dan pembawaan. Kelima tenik vokal tersebut haruslah dipelajari dan dilatih jika ingin menghasilkan suara yang merdu dan berkualitas.

1. Intonasi

Intonasi adalah jenis teknik vokal yang berkaitan dengan ketepatan tinggi rendahnya bunyi di setiap nada, yang dalam setiap jumlah suku kata mempunyai penekanan yang berbeda-beda.

Seseorang yang melakukan intonasi yang baik biasanya akan menghasilkan suara yang nyaring, jernih, dan nyaman untuk didengar.

Terdapat beberapa cara untuk melatih intonasi, diantaranya:

  • Menyanyi dengan tempo yang lambat, lalu lebih cepat.
  • Bernyanyi dengan tempo bervariasi.
  • Menyanyi dengan nada yang bervariasi dimulai dari nada bawah ke nada tinggi dengan artikulasi na, ka, la, dan ra.

Contoh:

Apa sajakah yang diperlukan dalam teknik olah suara

  • Bernyanyi dengan tangga nada kromatis.

Contoh:

Apa sajakah yang diperlukan dalam teknik olah suara

Baca juga: Pengertian Musik Rock

2. Artikulasi

Artikulasi dalam teknik vokal adalah perubahan saluran di ruang rongga udara yang dapat menghasilkan suara yang lebih jelas. Sedangkan dalam bernyanyi, artikulasi diartikan sebagai teknik pelafalan kata secara baik, jelas, dan juga lancar agar pesan lagu dapat dimengerti dan dipahami oleh pendengar.

Adapun faktor-faktor yang harus diperhatikan untuk mendapatkan artikulasi yang baik, antara lain:

Sikap badan yang benar akan membantu memperlancar sirkulasi udara sebagai pendorong utama produksi suara.

Posisi badan yang baik dan benar dalam menyanyikan sebuah lagu, antara lain:

  1. Kepala harus tegak, pandangan ke depan.
  2. Tulang punggung lurus.
  3. Dada sedikit membusung.
  4. Kedua kaki terpancang kukuh di lantai dan sedikit renggang.

Posisi mulut juga berpengaruh pada proses pembentukan suara, jika bentuk dan posisi mulut salah maka suara yang dihasilkan akan pekak, lemah, dan tidak nyaring.

Bentuk dan posisi organ mulut yang benar saat memproduksi suara yaitu sebagai berikut:

  1. Buka mulut selebar tiga jari secara vertikal (bentuk mulut elips) sehingga suara yang ke luar tidak lemah dan bulat.
  2. Bentuk gigi seri sebelah atas tertutup setengah bagian oleh bibir sebelah atas.
  3. Posisi bibir bawah ditekan pada gigi seri sebelah bawah supaya kekuatan suara tidak berkurang.
  4. Aliran udara diarahkan ke langit-langit keras supaya suara yang keluar menjadi jelas dan lantang.
  5. Langit-langit lunak dan anak lidah ditarik ke atas untuk menutup lubang yang menuju ke rongga hidung.
  6. Lengkung langit-langit dibuka lebar dan dijaga agar lidah tetap mendatar, sedangkan ujung lidah menyinggung gigi seri sebelah bawah.

Tujuan latihan vokalisis adalah memelihara dan menyempurnakan huruf vokal ataupun konsonan dengan teknik agar produksi suara yang dihasilkan menjadi bulat, merdu, dan indah.

Perhatikan bentuk mulut huruf vokal pada gambar berikut.

Apa sajakah yang diperlukan dalam teknik olah suara

  • Teknik Pembentukan Bunyi Vokal

Bunyi vokal adalah bunyi yang ke luar karena udara dari paru-paru tidak mendapat rintangan dan macam vokal tergantung dari posisi bibir, tinggi rendah lidah, dan maju mundurnya lidah.

Baca juga: Pengertian Seni Keramik

  • Teknik Pembentukan Bunyi Konsonan

Bunyi konsonan adalah bunyi yang keluar dari paru-paru mendapat rintangan atau hambatan. Terbentuknya bunyi konsonan tergantung peranan lidah sebagai artikulator dan sasaran titik artikulasi.

3. Resonansi

Resonansi dalam bernyanyi adalah suatu gejala bunyi yang dikembalikan dari suatu ruangan, semacam gema yang timbul karena adanya ruangan berdinding keras sehingga memantulkan suara.

Pada teknik vokal, resonansi sangat berperang penting untuk membuat pita suara menjadi lebih nyaring dan indah.

Hal ini dikarenakan suara yang dihasilkan oleh pita suara hanya berukuran 1,5 – 2 cm saja sehingga sangat lemah. Oleh karena itu sangat diperlukan untuk melakukan latihan membentuk resonansi secara alami.

Ada empat rongga resonansi pada manusia, yaitu:

  • Resonan atas (nasal cavities/ langit langit-keras) yaitu semua rongga di atas mulut dan tenggorokan pada kepala manusia.
  • Resonan tengah yakni pada mulut dan bagian belakang mulut (faring).
  • Resonan bawah (dada).
  • Resonan yang bentuknya tidak bisa di ubah, yaitu pada: rongga dahi, rongga tulang baji, rongga tulang saringan, rongga rahang.

4. Pernapasan

Apa sajakah yang diperlukan dalam teknik olah suara

Pernapasan merupakan salah satu teknik vokal terpenting yang perlu dilatih secara terus-menurus. Sebab, seorang penyanyi akan lebih banyak membutuhkan udara yang keluar dan masuk ke dalam paru-paru.

Sebaliknya, jika kamu tidak melatih pernafasan secara rutin, hal ini akan berakibat pada ketahanan daya tahan tubuh sehingga lagu yang di bawakan akan cenderung terputus-putus dan terdengar memaksa seperti orang ngos-ngosan.

Teknik pernapasan dalam bernyanyi dibagi menjadi tiga macam, yaitu:

  • Pernapasan dada.
  • Pernafasan perut.
  • Pernapasan diafragma.

CATATAN

  • Waktu menghirup udara diusahakan pelan-pelan, perut mengembung sehingga rongga dada terbuka lebar dan udara yang masuk bisa maksimal.
  • Setelah udara masuk, tahan selama 5 detik, 10 detik, atau 15 detik secara bertahap.
  • Keluarkan udara sedikit demi sedikit (stabil) dengan suara mendesis. Lakukan latihan ini secara berulang-ulang.

5. Pembawaan

Pembawaan dalam bernyanyi adalah salah satu teknik yang harus dimiliki oleh penyanyi ketika sedang melakukan pertunjukan musik.

Seorang penyanyi jika tidak pandai membawakan lagu, meskipun memiliki teknik vokal yang cukup baik, hasilnya akan tetap tidak menarik dan pastinya akan kurang diminati.

Baca juga: Pengertian Animasi 2D dan 3D

Sehingga pembawaan dalam pertunjukan musik sangatlah penting agar bisa terjadi komunikasi antara penyanyi dan penikmat.

Faktor yang mempengaruhi dalam penyajian pembawaan lagu diantaranya:

  • Tema.
  • Tempo.
  • Dinamik.
  • Ekspresi.
  • Irama.
  • Pesan.
  • Gaya menyanyi.

Itulah penjelasan singkat kami mengenai macam-macam teknik vokal dalam bernyanyi, semoga bisa bermanfaat dan membantu kalian semua dalam melatih teknik vokal yang baik.

Apabila ada yang belum dipahami dari informasi di atas, silakan saja sampaikan pada kolom komentar di bawah ini.