Show
Sahabat penddikan sekalian, pada klasifikasi mahluk hidup, mahluk hidup dikelompokkan dalam kelompok-kelompok berdasarkan persamaan ciri yang dimiliki. Kelompok tersebut dapat didasarkan pada ukuran besar hingga yang kecil dari segi anggota kelompoknya. Namun, kelompok-kelompok tersebut disusun berdasarkan persamaan dan perbedaan. Makin kebawah persamaan yang dimiliki anggotanya didalam tingkatan klasifikasi tersebut makin banyak dan memiliki perbedaan semakin sedikit. Urutan kelompok ini disebut dengan “ Takson “. Pengelompokan ini pertamakali dilakukan oleh Linnaeus ( 1707-1778 ) berdasarkan kategori yang digunakan pada waktu itu. Coba perhatikan tabel berikut ini.
Urutan tersebut didasarkan atas persamaan ciri yang paling umum, kemudian makin kebawah persamaan ciri semakin khusus dan perbedaan ciri semakin sedikit. Bagaimana klasifikasi dikotom dan kunci determinasi pada tumbuhan dan hewan?1. Kriteria Klasifikasi Tumbuhan Para ahli melakukan pengklasifikasian tumbuhan dengan memerhatikan beberapa kriteria yang menjadi penentu dan selalu diperhatikan. Berikut ini adalah contohnya: a. Organ perkembangannya, apakah dengan spora ataukah dengan bunga. b. Habitusnya, apakah berupa pohon, perdu atau semak. c. Bentuk dan ukuran daun. d. Cara berkembang biak, apakah dengan cara seksual ( generative ) atau aseksual ( vegetative ) 2. Kriteria Klasifikasi Hewan Sama halnya dengan pengklasifikasian tumbuhan, dalam mengklasifikasikan hewan, para ahli juga mengklasifikasi dengan melihat kriteria berikut ini : a. Saluran pencernaan makanan. Hewan tingkat rendah belum mempunyai saluran pencernaan makanan. Hewan tingkat tinggi mempunyai mulut, saluran pencernaan dan anus. b. Kerangka ( skeleton , apakah kerangka diluar tubuh ( eksoskeleton )atau didalam tubuh ( endoskeleton ). c. Anggota gerak, apakah berkaki dua, empat atau tidak berkaki. Kunci determinasi merupakan suatu kunci yang dipergunakan untuk menentukan filum atau divisi, kelas, ordo, family, genus, atau spesies. Dasar yang digunakan kunci determinasi ini adalah identifikasi dari mahluk hidup dengan menggunakan kunci dikotom. Hal yang penting untuk diperhatikan dalam proses pembuatan kunci determinasi adalah : 2. Kata pertama dalam tiap pernyataan dalam 1 kuplet harus identik, contohnya adalah sebagai berikut 3. Pilihan atau bagian dari kuplet harus kontradiktif, sehingga satu bagian dapat diterima dan yang lain ditolak. 4. Hindari pemakaiaan kisaran yang tumpang tindih atau hal-hal yang bersifat relative dalam kuplet, contohnya, panjang daun 4-8 cm, daun besar atau kecil. 5. Gunakan sifat-sifat yang bisa diamati. 6. Pernyataan dari dua kuplet yang berurutan jangan dimulai dengan kata yang sama. 7. Setiap kuplet diberi nomor. 8. Buat kalimat pertanyaan yang pendek. Berikut ini adalah simulasi pengklasifikasian dikotom menggunakan model (kertas origami ) dan adapun langkah-langkahnya adalah sebagai berikut : 1. Siapkan kertas origami dua warna, masing masing dua helai 2. Guntinglah kertas origami tersebut menjadi bangun datar berbentuk segitiga dan segiempat untuk kedua warna dengan masing-masing ukuran besar dan kecil. 3. Kelompokkan menjadi dua bagian. Anda bebas dalam mengelompokkannya berdasarkan bentuk, warna, atau pyla ukuran. Kelompokkan berdasarkan persamaan dan perbedaan dengan melihat cirri bentuk yang mudah diamati. 4. Masukkan hasil kerjamu kedalam lingkaran yang telah disediakan , jangan lupa tuliskan dasar pengelompokan pada garis yang telah disediakan. Dan berikut ini adalah bagan Klasifikasi Dikotom dan diagram kunci dikotom :
Kunci determinasi merupakan cara atau langkah untuk mengenali organisme dan mengelompokkannya pada takson mahluk hidup. Kunci determinasi adalah uraian keterangan tentang ciri-ciri mahluk hidup yang disusun berurut mulai dari ciri umum hingga keciri khusus untuk menemukan suatu jenis mahluk hidup. Kunci determinasi yang paling sederhana ialah kunci dikotom. Kunci dikotom berisi keterangan yang disusun berpasangan dan menunjukkan cirri yang berlawanan.
1. a. tumbuhan yang berspora ………………………………...2a b. tumbuhan yang tidak berspora…………………………...3a
b. tumbuhan yang tidak berbatang jelas………………........ Lumut
b. berbiji terbuka……………………………………………Belinjo
b. biji berkeping satu………………………………………..Jagung
b. berbunga terompet………………………………………..terung Bagaimana cara membuat membuat determinasi ?, lakukanlah langkah-langkah beriut ini. 1. bacalah kunci dikotom mulai dari awal 2. cocokkan cirri-ciri tumbuhan yang kamu amati dengan cirri-ciri yang terdapat pada kunci dikotom 3. jika cirri-ciri yang terdapat pada kunci dikotom sudah sesuai dengan cirri-ciri tumbuhan yang kamu amati, catatlah nomornya dan lanjudkan pembacaan kunci pada nomor berikutnya yang ditunjukkan di akhir pernyataan. 4. buat daftar kunci determinasi berdasarkan kunci dikotom dan bandingkan dengan kelompok yang lain. 5. jika kamu masih mendapatkan kesulitan, cobalah untuk bertanya kepada guru. Demikianlah penjelasan tersebut diatas semoga bermanfaat, mohon bantu dibagikan dan terimakasih atas kerjasamanya. Terimakasih.
Sebelumnya kita telah membahas tentang beberapa tingkatan takson dalam Klasifikasi makhluk hidup. Dimana itu terdiri dari kingdom (kerajaan), divisi atau filum, kelas, ordo, famili, genus dan spesies. Tingkatan takson ini tentunya tidak dikelompokkan secara asal-asalan, melainkan mengacu pada persamaan dan perbedaan ciri-ciri yang dimiliki makhluk hidup tersebut. Caranya bagaimana? Dengan melihat pada apa yang disebut kunci determinasi, atau dikenal juga sebagai kunci dikotom. Apa ini? Kunci Determinasi adalah petunjuk yang dapat digunakan untuk menentukan famili, ordo, genus atau spesies pada hewan dan tumbuhan. Kunci ini terdiri dari sederetan pernyataan yang terdiri dari dua baris dan berisi deskripsi dari ciri-ciri organisme yang disajikan dengan ciri yang berlawanan. Ada beberapa hal yang harus diperhatikan untuk membuat kunci determinasi, termasuk kunci harus dikotom (bertentangan), sehingga satu bagian dapat diterima, sedangkan yang lain ditolak. (Baca juga: Urutan Tingkatan Takson dalam klasifikasi Makhuk Hidup) Hal lainnya yang perlu diperhatikan adalah ciri dari makhluk hidup itu sendiri. Masukkan ciri yang mudah diamati. Deskripsikan karakter dengan istilah umum sehingga dapat dimengerti oleh orang. Gunakan kalimat sesingkat mungkin. Lalu, beri nomor pada setiap kuplet. Kata pertama dari setiap pernyataan dalam satu kuplet juga harus identik. Kunci determinasi juga dibuat secara bertahap, mulai dari bangsa, suku, marga, atau jenis dan seterusnya. Ciri-ciri tumbuhan disusun sedemikian rupa sehingga selangkah demi selangkah si pemakai kunci memilih satu diantara dua atau beberapa sifat yang bertentangan. Demikian seterusnya, sampai akhirnya didapat suatu jawaban berupa identitas tumbuhan yang diinginkan. Berikut ini merupakan contoh kunci determinasi pada tumbuhan.
Klasifikasi makhluk hidup diperlukan untuk memudahkan kita membagi serta mempelajari objek penelitian organisme berdasarkan hubungan-hubungannya dengan hal lain yang serupa, mirip, atau justru berbeda. Membagi dan mengklasifikasikan berbagai hubungan dan kemiripan tersebut akan membuat kita jauh lebih memahami mengenai apa dan seperti makhluk atau peristiwa yang terjadi di alam. Secara garis besar, benda-benda di alam semesta ini terdiri atas makhluk hidup (benda hidup) dan benda tak hidup. Masing-masing memiliki karakteristik tersendiri, dan kita dapat mengklasifikasikannya berdasarkan karakteristik, sifat-sifat atau ciri-ciri dari benda-benda tersebut. Ciri-ciri Benda di Lingkungan SekitarJangankan makhluk hidup, benda mati atau benda tak hidup saja memiliki berbagai ciri dan karakteristik yang berbeda-beda. Misalnya, bentuk bolpoin adalah kecil dan memanjang dan berbahan plastik, sementara penghapus berbentuk balok dan berbahan karet. Ciri-ciri benda di lingkungan sekitar meliputi:
Ciri dan perbedaan tersebut juga sebetulnya akan terjadi pada makhluk hidup Lalu apa bedanya benda tak hidup dengan makhluk hidup? Perbedaan utamanya adalah makhluk hidup dapat tumbuh, dapat tumbuh dan berkembang, dapat bernapas, dan dapat berkembang biak. Manusia, hewan, dan tumbuhan merupakan kelompok makhluk hidup. Makhluk hidup dan benda tak hidup atau benda mati dapat dibedakan dengan adanya ciri-ciri kehidupan yang tidak dimiliki benda tak hidup. Untuk lebih jelasnya, berikut adalah ciri-ciri dari makhluk hidup. Ciri-ciri Makhluk HidupSecara umum, ciri-ciri yang ditemukan pada makhluk hidup adalah bernapas, bergerak, makan dan minum, tumbuh dan berkembang, berkembang biak, mengeluarkan zat sisa, peka terhadap rangsang, dan menyesuaikan diri terhadap lingkungan. Benda mati tidak dapat melakukan hal-hal tersebut, tentunya dengan pengecualian benda mati yang dapat bergerak karena disalurkan energi seperti kendaraan bermotor atau robot. Kalaupun benda mati dapat katakanlah “melihat” hal itu hanyalah simulasi dan berupa peniruan terhadap makhluk hidup dan tidak sama persis. Menurut Tim Kemdikbud (2017, hlm. 39) ciri-ciri makhluk hidup adalah sebagai berikut. 1. BernapasBernapas adalah menghirup udara yang di antaranya mengandung oksigen (O2 ) dan mengeluarkan udara dengan kandungan karbon dioksida (CO2 ) lebih besar dari yang dihirup. Kita dapat mengetahui bahwa manusia sebagai makhluk hidup membutuhkan bernapas dengan cara menahan napas untuk sesaat. Saat hal tersebut dilakukan, tentunya kita akan merasakan sesak sebagai salah satu tanda kekurangan oksigen. 2. Memerlukan Makanan dan MinumanAgar dapat beraktivitas untuk melakukan suatu usaha, setiap makhluk hidup membutuhkan energi. Dari mana energi tersebut diperoleh? Untuk memperoleh energi, makhluk hidup memerlukan makanan dan minum. 3. BergerakMakhluk hidup, terutama manusia dapat berjalan, berlari, berenang, dan menggerakkan tangan. Itu merupakan ciri bergerak, dan makhluk hidup dapat melakukan aktivitas karena memiliki sistem gerak. Sistem gerak manusia terdiri atas tulang, sendi, dan otot, ketiganya bekerja sama membentuk sistem gerak. 4. Tumbuh dan BerkembangTentunya tinggi dan massa tubuh kita tidak sama dengan saat kita masih lebih kecil dulu. Hal itu terjadi karena kita tumbuh dan berkembang. Hewan juga mengalami hal yang sama, contohnya kupu-kupu bertelur, telur tersebut kemudian menetas menjadi ulat, lalu menjadi kepompong, kepompong berubah bentuk menjadi kupu-kupu muda, dan akhirnya berkembang menjadi kupu-kupu dewasa. 5. Berkembang Biak (Reproduksi)Kemampuan makhluk hidup untuk memperoleh keturunan disebut reproduksi atau berkembang biak. Berkembang biak ditujukan untuk melestarikan keturunan agar spesies tidak punah. Sebagai contoh, kita dilahirkan dari ayah dan ibu. Ayah dan ibu kita juga masing-masing memiliki orangtua yang kita panggil kakek dan nenek, dan seterusnya. 6. Peka terhadap RangsangSaat tiba-tiba disoroti oleh lampu sorot yang terang tentunya kita akan secara spontan menutup mata. Hal itu adalah salah satu bukti bahwa makhluk hidup peka terhadap rangsang. Kemampuan peka terhadap rangsang disebut dengan istilah irritabilitas. 7. Menyesuaikan Diri terhadap LingkunganKemampuan makhluk hidup untuk menyesuaikan diri terhadap lingkungan disebut dengan adaptasi. Contohnya adalah tumbuhan yang hidup di tempat kering atau lingkungan yang sedikit mengandung air akan memiliki daun yang sempit dan tebal, sedangkan tumbuhan yang hidup di tempat basah atau banyak mengandung air akan memiliki daun lebar dan tipis. Pengklasifikasian Makhluk HidupPengklasifikasian makhluk hidup tentunya tidak luput dari cara mengklasifikasikan makhluk hidup yang digunakan. Namun sebelum mempelajari cara mengklasifikasikan, kita harus mengetahui dahulu tujuan dan dasar dari klasifikasi makhluk hidup yang akan dipaparkan berikut ini. Tujuan, Dasar, dan Cara Klasifikasi Makhluk HidupTujuan dan dasar klasifikasi makhluk hidup akan dijelaskan pada pemaparan berikut ini. Tujuan Klasifikasi Makhluk HidupTujuan mengklasifikasikan makhluk hidup adalah untuk mempermudah mengenali, membandingkan, dan mempelajari makhluk hidup. Selain itu, tujuan khusus lain dari klasifikasi makhluk hidup meliputi:
Dasar Klasifikasi Makhluk HidupLalu apa yang menjadi dasar pengklasifikasian makhluk hidup? dasar-dasar klasifikasi makhluk hidup meliputi beberapa poin di bawah ini.
Selain itu, terdapat klasifikasi dan kunci determinasi yang dapat digunakan untuk mengklasifikasikan makhluk hidup yang akan dipaparkan di bawah ini. Klasifikasi Dikotom dan Kunci DeterminasiPada awalnya, makhluk hidup dikelompokkan dalam kelompok-kelompok berdasarkan persamaan ciri yang dimiliki. Kelompok-kelompok tersebut dapat didasarkan pada ukuran besar hingga kecil dari segi jumlah anggota kelompoknya. Namun, kelompok-kelompok tersebut kemudian disusun berdasarkan persamaan dan perbedaan. Semakin ke bawah semakin banyak pula persamaan yang dimiliki anggotanya dan semakin sedikit pula perbedaan yang ada. Urutan kelompok tersebut disebut dengan takson. Orang yang pertama melakukan pengelompokan ini adalah Linnaeus (1707- 1778) berdasarkan kategori yang digunakan pada masa itu. Urutan Tingkat TaksonMenurut Tim Kemdikbud (2017, hlm. 49)Urutan tingkat takson dari yang tertinggi sampai terendah adalah sebagai berikut.
Urutan takson tersebut dalam bahasa latin dan bahasa Inggris dapat dilihat pada tabel di bawah ini.
Urutan tersebut didasarkan atas persamaan ciri yang paling umum, kemudian makin ke bawah persamaan ciri semakin khusus dan perbedaan ciri semakin sedikit. Kunci DeterminasiKunci determinasi adalah suatu kunci yang dipergunakan untuk menentukan filum atau divisi, kelas, ordo, famili, genus, atau spesies dari makhluk hidup (Tim Kemdikbud, 2017, hlm. 50). Kunci determinasi berarti kuncian-kuncian yang dapat dilakukan untuk menentukan suatu klasifikasi dari makhluk hidup. Kunci determinasi merupakan cara atau langkah untuk mengenali organisme dan mengelompokkannya pada takson makhluk hidup. Artinya, kunci determinasi menguraikan keterangan mengenai ciri-ciri makhluk hidup yang disusun berurut mulai dari ciri umum hingga ke ciri khusus untuk menemukan suatu jenis makhluk hidup. Kunci determinasi yang paling sederhana ialah kunci dikotom. Kunci dikotom berisi keterangan yang disusun berpasangan dan menunjukkan ciri yang berlawanan. Untuk lebih jelasnya, berikut adalah contoh kunci determinasi. Dasar yang digunakan pada kunci determinasi ini adalah identifikasi dari makhluk hidup dengan menggunakan kunci dikotom. Hal-hal yang perlu diperhatikan dalam pembuatan kunci determinasi adalah seperti berikut.
Cara Membuat Kunci DeterminasiBagaimana cara membuat kunci determinasi? Menurut Tim Kemdikbud (2017, hlm. 55) cara, prosedur, atau langkah-langkah untuk membuat kunci determinasi adalah berikut.
Kriteria Klasifikasi TumbuhanPara ahli melakukan pengklasifikasian tumbuhan dengan memerhatikan beberapa kriteria yang menjadi penentu dan selalu diperhatikan. Berikut adalah beberapa penentu yang biasa digunakan untuk klasifikasi tumbuhan.
Kriteria Klasifikasi HewanSama halnya dengan pengklasifikasian tumbuhan, dalam mengklasifikasikan hewan, para ahli juga mengklasifikasi dengan melihat beberapa kriteria. Kriteria klasifikasi hewan adalah sebagai berikut.
Kelompok Makhluk Hidup yang Berukuran Kecil (Mikroskopis)Tentunya kita telah mengetahui bahwa terdapat makhluk hidup yang berukuran sangat kecil dan tidak dapat dilihat langsung. Tempat hidup makhluk ini ada di mana-mana, misalnya di dalam tanah, dalam air, dalam sisa-sisa makhluk hidup, dalam tubuh manusia, bahkan dalam sebutir debu. Makhluk hidup yang berukuran kecil ini tidak dapat dilihat tanpa alat bantu berupa mikroskop, oleh karena itu makhluk ini juga disebut dengan makhluk mikroskopis. Mengenal dan Menggunakan Mikroskop Apa itu mikroskop? Apa saja bagian-bagian dan fungsinya? dan bagaimana cara menggunakannya? Berikut adalah penjelasan dan pemaparan yang akan menjawabnya. Bagian-bagian MikroskopBerikut adalah gambar mikroskop yang dilengkapi dengan bagian-bagian pembangunnya. Tabel di bawah ini menjelaskan bagian-bagian mikroskop serta fungsinya masing-masing.
Cara/Langkah-langkah Menggunakan MikroskopMenurut Tim Kemdikbud (2017, hlm. 58) cara atau langkah-langkah menggunakan mikroskop adalah sebagai berikut.
Kelompok Monera dan ProtistaSetelah mengetahui mengenai alat bantu untuk melihat makhluk berukuran kecil, saatnya mengenal makhluk tersebut secara langsung. Secara umum makhluk mikroskopis dapat dibagi menjadi monera dan protista. MoneraKelompok makhluk monera adalah makhluk hidup yangmempunyai ciri-ciri seperti selnya tidak memiliki membran inti (prokariotik), bersel satu (uniseluler), dan mampu berkembang biak dengan membelah diri. Contoh kelompok Monera ialah bakteri dan alga biru. Bakteri terdapat di lingkungan kita, ada yang bermanfaat bagi kehidupan manusia seperti bakteri Escherichia coli yang berperan membantu memproduksi vitamin K melalui proses pembusukan sisa makanan. Namun, ada pula bakteri yang berbahaya bagi kehidupan manusia seperti Mycobacterium tuberculosis yang menyebabkan penyakit TB (tuberculosis paru) dan sangat berbahaya. Bahkan ada beberapa kelompok makhluk hidup mikroskopis yang tidak dapat dilihat hanya dengan mikroskop biasa (mikroskop cahaya) tetapi harus dengan mikroskop elektron. ProtistaProtista adalah makhluk yang selnya memiliki membran inti (eukariotik), bersel tunggal (uniseluler), dan yang mampu berkembang biak. Beberapa contoh kelompok Protista adalah Amoeba, Euglena, Paramecium, Dictyostelium discoideum, Saprolegnia sp., Physarium polycephalum, Phytophtora infestans. Kelompok Jamur (Fungi)Kelompok jamur (fungi) adalah kelompok makhluk hidup yang memperoleh makanan dengan cara menguraikan bahan organik makhluk hidup yang sudah mati. Jamur tidak berklorofil, berspora, tidak mempunyai akar, batang, dan daun. Jamur hidup di tempat yang lembab. Kelompok jamur bersifat saprofit dan parasit. Saprofit maksudnya adalah organisme yang hidup dan makan dari organisme yang telah mati. Sementara parasit adalah organisme yang hidup dan mengisap makanan dari organisme lain yang ditempelinya. Tubuh jamur terdiri atas benang-benang halus yang disebut hifa. Hifa saling bersambungan membentuk miselium. Pada umumnya, jamur berkembang biak dengan spora yang dihasilkan oleh sporangium. Kelompok Tumbuh-tumbuhanBerdasarkan klasifikasi lima kingdom, makhluk hidup dibagi ke dalam kelompok Animalia (hewan), Plantae (Tumbuhan), Fungi (Jamur), Protista, dan Monera. Kelima kingdom diklasifikasikan berdasarkan karakteristik yang khas dari setiap organisme-organisme yang menyusunnya. Kingdom Plantae atau tumbuhan, dibagi lagi ke dalam beberapa divisio, yakni:
Berdasarkan morfologi atau susunan tubuhnya, tumbuhan dapat dibedakan lagi atas dua jenis kelompok besar, yakni sebagai berikut.
Tumbuhan Lumut dan Tumbuhan PakuTumbuhan lumut dan tumbuhan paku adalah tumbuhan yang memiliki spora serta berkembang biak dengan cara vegetatif dan generatif. Tumbuhan tersebut memiliki klorofil dan berfotosintesis. Habitatnya berupa tempat yang lembab. Tumbuhan Berbiji (Spermatophyta)Tumbuhan berbiji (Spermatophyta) dikelompokkan menjadi tumbuhan berbiji terbuka (Gymnospermae) dan tumbuhan berbiji tertutup (Angiospermae). Tumbuhan berbiji terbuka (Gymnospermae) mempunyai ciri-ciri sebagai berikut.
Contoh tumbuhan berbiji terbuka adalah juniper, cemara, damar, pinus, melinjo, dan pakis haji. Tumbuhan berbiji tertutup (Angiospermae) memiliki bakal biji atau bijinya terlindungi oleh daun buah (carpels). Daun buah dikelilingi oleh alat khusus yang membentuk struktur pembiakan yang disebut bunga. Contoh tumbuhan berbiji tertutup adalah mangga, jambu, alpukat, anggur, dan nangka. Kelompok HewanSeperti halnya tumbuhan, hewan yang ada di permukaan bumi ini sangat beragam baik bentuknya maupun ukurannya. Secara umum, dunia hewan dikelompokkan menjadi dua, yaitu hewan tidak bertulang belakang (Avertebrata) dan hewan bertulang belakang (Vertebrata). Hewan Tidak Bertulang Belakang (Avertebrata)Hewan tidak bertulang belakang (Avertebrata) dikelompokkan menjadi delapan kelompok. Pengelompokan hewan tersebut adalah sebagai berikut. Hewan berpori (Porifera)Porifera adalah hewan yang mempunyai pori-pori. Hewan ini tubuhnya seperti spons. Habitatnya di perairan, warna tubuhnya bermacam-macam seperti merah, kuning, dan hijau. Contoh hewan Porifera, yaitu Spongilla, Euspongia, Poterion, dan Scypha. Hewan berongga (Coelenterata)Coelenterata adalah hewan berongga, mempunyai tentakel untuk menangkap mangsa, pada permukaan tentakel terdapat sel beracun yang menyengat. Tubuhnya ada yang berbentuk polip yang menempel pada tempat hidupnya, dan ada yang berbentuk medusa yang bergerak aktif melayang-layang di air seperti payung. Ubur-ubur, bunga karang, Obelia, Hydra, dan Anemon adalah contoh hewan Coelenterata. Cacing (vermes)Vermes atau cacing adalah hewan bertubuh lunak, tak bercangkang, dan tubuhnya simetris bilateral. Cacing terbari menjadi tiga jenis, yakni:
Hewan lunak (Mollusca)Mollusca adalah hewan bertubuh lunak, banyak lendirnya, dan terbungkus oleh mantel. Ada yang memiliki cangkang yang berfungsi untuk melindungi tubuh. Habitatnya di darat dan air. Contoh hewan Mollusca adalah cumi-cumi, gurita, siput, kerang, tiram, dan remis. Hewan dengan kaki beruas-ruas (Arthropoda)Arthropoda adalah hewan berbuku-buku, tubuhnya dibedakan atas kepala, dada, dan perut. Tubuhnya terbungkus zat kitin yang keras, memiliki alat indra yang peka terhadap sentuhan dan bau-bauan, memiliki mata faset, yaitu mata majemuk terdiri atas beribu-ribu mata kecil berbentuk segi enam. Arthropoda terbagi menjadi empat (4) kelas, yaitu Insecta (serangga) contohnya belalang, lebah, kumbang; Crustacea (udang-udangan) contohnya udang, kepiting, rajungan; Arachnoidea (laba-laba) contohnya laba-laba, kalajengking, kutu, caplak; Myriapoda (lipan) contohnya kelabang, kaki seribu. Hewan berkulit duri (Echinodermata)Echinodermata adalah hewan yang tubuhnya diselimuti duri, ada lempengan zat kapur/zat kitin yang keras. Tubuhnya simetri radial dengan lima lengan. Pada tubuhnya, terdapat sistem ambulakral untuk alat gerak, bernapas, dan menangkap mangsa. Terdapat lima (5) kelas echinodermata, yaitu Asteroidea (contohnya bintang laut), Echinoidea (contoh landak laut, bulu babi), Ophiuroidea (contohnya bintang ular), Crinoidea (contohnya lilia laut), Holothuroidea (contohnya teripang). Hewan Bertulang Belakang (Vertebrata)Hewan vertebrata adalah hewan yang memiliki tulang belakang. Hewan Vertebrata terbagi menjadi lima kelompok, yaitu:
Referensi
|