Apa yang dimaksud dengan patriarki

Sebagai masyarakat yang aktif melakukan interaksi dengan banyak orang,  baik secara langsung maupun secara online–dan sebagai bagian dari masyarakat digital yang memiliki akses luas ke berbagai informasi–kamu mungkin sudah sering mendengar istilah patriarki.

Tapi apa itu patriarki?

Patriarki merupakan bentuk kebudayaan di mana masyarakatnya menerapkan sistem yang menempatkan kaum laki-laki sebagai pemegang kekuasaan atau otoritas yang mendominasi berbagai aspek kehidupan, mulai dari aspek sosial hingga aspek politik.

Patriarki kerap kita kenal sebagai bentuk kebudayaan yang membuat kaum perempuan tidak bisa ‘bergerak bebas’ dan menunjukkan peran aktifnya sebagai bagian dari masyarakat di ranah publik. Bahkan banyak kaum perempuan yang memiliki potensi besar dalam memajukan bidang sosial politik yang tidak dapat mengembangkan potensi tersebut. Padahal, jika kita melihat populasi penduduk di tanah air, jumlah perempuan mencapai 49,8%. Artinya, jika perempuan diberdayakan dan mereka diberikan kesempatan untuk berkontribusi di ranah sosial maupun politik, kemajuan di negara kita kemungkinan besar akan lebih mudah tercapai.

Pihak Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (PPPA) juga pernah mengkonfirmasi bahwa kesetaraan gender akibat budaya patriarki di negara kita memang masih jauh dari ekspektasi. Hal ini terbukti karena masih banyaknya anggapan perempuan sebagai kelompok yang rentan bahkan terpinggirkan. 

Jika kita melihat secara sekilas, stigma negatif yang merupakan dampak dari patriarki memang cenderung tidak terlihat dan tidak memiliki dampak besar. Hal ini dikarenakan patriarki sudah menjadi budaya yang menemani keseharian kita di Indonesia. Kita melihat semua aktivitas sosial dan politik berjalan secara normal. Tanpa kita sadari, stigma-stigma negatif tersebut menjadi pintu masuk utama yang mengarah ke berbagai hal negatif lainnya.

Oleh karena itu, kita harus mengenali dan memahami apa saja sih contoh-contoh stigma negatif yang dilahirkan dari budaya patriarki. Simak artikel di bawah ini ya!

Kaum laki-laki adalah kaum pelindung

Coba perhatikan apa yang terjadi dalam masyarakat kita. Atau coba perhatian saudara kita yang laki-laki, bagaimana orang kita memperlakukan mereka?

Masyarakat kita yang cenderung memegang teguh budaya patriarki pasti memiliki tuntutan besar terhadap kaum laki-laki, di mana mereka yang dipercaya sebagai kaum terkuat, diminta untuk selalu dapat mengayomi dan memberikan perlindungan terhadap kaum perempuan yang secara stereotip dianggap lemah.

Tidak heran jika orang tua kita kerap melarang anak laki-lakinya untuk menangis bahkan sekedar mengeluh. Laki-laki dituntut untuk tetap kuat sekalipun mereka sedang berada dalam masalah besar. Padahal laki-laki juga kan manusia biasa!

Sebaliknya, sebagai sosok yang dianggap lemah, perempuan jarang diperbolehkan untuk melakukan pekerjaan yang berat karena kodratnya sebagai makhluk yang harus dilindungi. Sebagai gantinya, dalam keluarga, kaum perempuan dituntut untuk dapat melayani kaum laki-laki sebagai seorang yang memiliki otoritas kekuasaan dalam keluarga.

Penampilan perempuan adalah hal utama

Coba perhatikan iklan-iklan kosmetik, skincare, dan fashion. Kelompok mana yang paling sering ditampilkan? Perempuan atau laki-laki?

Pasti jawabannya adalah kaum perempuan!

Hal ini merupakan salah satu contoh bukti dari kuatnya patriarki di negara kita.

Saat kaum laki-laki melakukan berbagai perawatan kulit atau sangat detail memperhatikan masalah fashion, mereka kerap dianggap menyalahi kodrat. Sebaliknya, perempuan justru didorong untuk memperhatikan penampilannya secara detail.

Di sisi lain, pendidikan terhadap perempuan tidak terlalu diperhatikan. Masih banyak kelompok masyarakat di Indonesia yang percaya bahwa pendidikan tinggi cukup diberikan kepada kaum laki-laki saja. Sementara kaum perempuan cukup tinggal di rumah, menjaga penampilan agar enak dipandang oleh mata para kaum pria.

Rasanya memang ironis. Kita menginginkan kemajuan, namun berbagai stigma negatif terhadap kaum perempuan–yang sebenarnya juga ikut mendorong lahirnya stigma negatif terhadap kaum pria–masih tetap kita pertahankan.

Hambatan partisipasi politik bagi perempuan

Coba perhatikan arena politik di negara kita. Kelompok mana yang memiliki peran paling aktif dan partisipasi politik paling besar? Jawabannya pasti kaum pria!

Lagi-lagi ini soal patriarki, di mana kaum laki-laki dianggap lebih bisa memimpin. Padahal, seperti yang dijelaskan sebelumnya, jumlah perempuan di negara kita mencapai hampir setengah dari total populasi yang ada. Namun ternyata partisipasi politik perempuan pun masih rendah.

Rendahnya partisipasi perempuan dalam ranah politik di Indonesia mungkin saja dikarenakan dua alasan.

Pertama, budaya patriarki yang masih mengakar kuat di tanah air cenderung membuat pola pikir kita otomatis menempatkan kaum laki-laki berada di atas dan menjadi kaum pengambil keputusan, sementara kaum perempuan berada di posisi bawah dan menjadi kaum yang terima apapun keputusan yang telah diambil.

Seperti stigma negatif lainnya dalam budaya patriarki, hambatan partisipasi politik perempuan juga sudah ada sejak zaman dahulu, diturunkan dari generasi ke generasi, dan telah tertanam kuat sehingga sulit untuk diatasi.

Bukan hanya dari segi budaya, kepemimpinan dan dominasi pria juga sering dikaitkan dengan ajaran agama, di mana banyak kepercayaan di Indonesia yang cenderung menempatkan kaum laki-laki memegang otoritas tertinggi kekuasaan, baik di keluarga maupun masyarakat.

Kedua, hambatan partisipasi politik perempuan dapat terjadi karena institusi politik di negara kita belum memiliki tekad dan komitmen besar untuk pemberdayaan perempuan. 

Sebagai contoh, kita dapat lihat pada pengajuan kandidat legislatif perempuan oleh partai politik. Biasanya pengajuan perempuan sebagai kandidat tersebut hanya dilakukan untuk memenuhi syarat yang ditetapkan oleh undang-undang. Perempuan tidak benar-benar didorong untuk memenangkan kursi legislatif yang tersedia.

Gender-based violences

Jika kamu adalah perempuan, pernahkah kamu diminta untuk tidak memakai pakaian yang terlalu terbuka dengan alasan pakaian tersebut akan mengundang orang lain melakukan kekerasan seksual terhadapmu?

Atau sebagai kaum laki-laki, pernahkah kamu mendengar orang lain mengatakan hal yang sama kepada saudara atau temanmu yang perempuan? 

Yup, kaum perempuan kerap dicap negatif ketika mereka memakai pakaian yang ketat sekalipun mereka nyaman memakai pakaian tersebut. 

Bukan hanya itu, kaum perempuan yang pulang terlalu larut malam pun kerap mendapat komentar negatif dari masyarakat, meskipun pekerjaanlah yang menuntutnya harus pulang malam.

Berbagai kasus kekerasa berbasis gender (gender-based violences) terjadi di negara kita karena adanya stigma negatif terhadap perempuan yang beraktivitas pada malam hari atau perempuan yang memakai baju yang terbuka.

Bukan hanya itu, kita juga sering menemukan adanya sikap victim blaming terhadap perempuan. Tidak sedikit masyarakat yang percaya bahwa perempuan yang mengalami kekerasan seksual biasanya adalah mereka yang memakai pakaian minim atau mereka yang berada di luar rumah pada malam hari.

Menurut pendapatmu, apakah budaya patriarki masih patut dipertahankan?

Isu Pemilu Ditunda, Siapa Memulai Siapa Kena Batunya?

Oleh Laudia Tysara pada 29 Jan 2022, 12:00 WIB

Diperbarui 29 Jan 2022, 12:00 WIB

Apa yang dimaksud dengan patriarki

Perbesar

Ilustrasi Pasangan Bertengkar. Credit: pexels.com/Polina

Liputan6.com, Jakarta Apa itu patriarki? Memahami patriarki adalah budaya yang konon diturunkan dari nenek moyang. Budaya patriarki adalah wujud nyata adanya kepercayaan pada dominasi laki-laki daripada wanita.

Dalam buku berjudul The Origin of the Family, Private Property, and the State oleh Frederic Angels, dijelaskan patriarki adalah organisasi politik yang mendistribusikan kekuasaan secara tidak setara antara laki-laki dan perempuan.

“Sehingga merugikan perempuan,” dijelaskan.

Konsepsi patriarki adalah berdampak buruk pada kasus kekerasan pada perempuan. Dalam jurnal berjudul Menyoroti Budaya Patriarki di Indonesia oleh Ade Irma Sakina dan Dessy Hasanah Siti A, disebutkan budaya patriarki adalah mangarah pada tingginya kasus pelecehan seksual, dan lainnya.

Berikut Liputan6.com ulas lebih mendalam tentang patriarki, asal-usul istilahnya, contoh kasus, dan penjelasan ahli, Sabtu (29/1/2022).

Scroll down untuk melanjutkan membaca

Apa yang dimaksud dengan patriarki

Perbesar

Ilustrasi perempuan. Sumber: Freepik

Patriarki adalah keberpihakan perilaku yang dipengaruhi gender atau jenis kelamin. Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) menjelaskan patriarki adalah perilaku mengutamakan laki-laki daripada perempuan dalam masyarakat atau kelompok sosial tertentu. Patriarki adalah wujud dominasi pria daripada wanita.

Istilah patriarki adalah berasal dari kata patriakat. Hal ini diungkap dalam buku berjudul Pengantar Gender dan Feminisme oleh Alfian Rokhmansyah. Dijelaskan patriarki adalah dari kata patriarkat memiliki arti struktur yang menempatkan peran laki-laki sebagai penguasa tunggal, sentral, dan segala-galanya.

“Akibatnya kesenjangan dan ketidakadilan gender mempengaruhi berbagai aspek kegiatan keseharian masyarakat,” dijelaskan.

Scroll down untuk melanjutkan membaca

Dalam buku berjudul The Origin of the Family, Private Property, and the State oleh Frederic Angels dijelaskan budaya patriarki adalah sistem dominasi paling awal dan tercatat dalam sejarah peradaban dunia mengenai kekalahan jenis kelaim perempuan. Patriarki adalah organisasi politik yang mendistribusikan kekuasaan secara tidak setara antara laki-laki dan perempuan.

“Sehingga merugikan perempuan,” dijelaskan.

Para ahli menyebut, patriarki adalah budaya yang lahir secara turun-temurun dari nenek moyang. Inilah mengapa budaya patriarki adalah paling dekat ada pada lingkup keluarga, seorang ayah mendominasi perintah kepada istri dan anak-anak perempuannya. Meski sebenarnya, kasus patriarki lebih dari itu.

Secara sosiologi, budaya patriarki adalah prinsipnya memiliki keterkaitan sangat erat dengan eksistensi gender. Dalam jurnal berjudul Menyoroti Budaya Patriarki di Indonesia oleh Ade Irma Sakina dan Dessy Hasanah Siti A, patriarki adalah memberi dampak pada tingginya kasus pelecehan seksual, angka pernikahan dini yang tinggi, dan stigma melemahkan posisi perempuan dalam perceraian.

Scroll down untuk melanjutkan membaca

Apa yang dimaksud dengan patriarki

Perbesar

Ilustrasi bertengkar. (Sumber: Freepik.com)

1. Pengertian Patriarki Menurut Pinem (2009: 42)

Pengertian patriarki adalah sebuah sistem sosial yang menempatkan laki-laki sebagai sosok otoritas utama yang sentral dalam organisasi sosial. Posisi laki-laki lebih tinggi dari pada perempuan dalam segala aspek kehidupan sosial, budaya dan ekonomi.

2. Pengertian Patriarki Menurut Walkins (2007: 120)

Pengertian patriarki adalah ayah memiliki otoritas terhadap ibu, anak-anak dan harta benda. Secara tersirat sistem ini melembagakan pemerintahan dan hak istimewa laki-laki dan menuntut subordinasi perempuan. Bahkan dinilai sebagai penyebab dari penindasan terhadap perempuan.

3. Pengertian Patriarki Menurut Manurun, dkk (2002: 131)

Pengertian patriarki adalah sistem sosial hubungan gender yang di dalamnya terdapat ketidaksetaraan gender. Laki-laki bermonopoli akan seluruh peran.

4. Pengertian Patriarki Menurut Berry (1992: 124)

Masyarakat yang menganut sistem sosial selalu menjadikan patriarki adalah sebagai tolok ukur dalam melihat hubungan-hubungan yang terjalin dalam struktur dan fungsi sosial.

5. Pengertian Patriarki Menurut Spradley (2007: 34)

Nilai pengertian patriarki adalah esensi dengan kuadrat bahwa perempuan ditakdirkan untuk mendampingi laki- laki dalam menjaga eksistensi, ketokohan, penghargaan, kewibawaan, pelaksanaan tugasnya, dan pengungkapan kasih sayang dalam rangka menciptakan tatanan sosial yang lebih harmonis dan berimbang.

Scroll down untuk melanjutkan membaca

6. Pengertian Patriarki Menurut Sastryani (2007: 65)

Pengertian patriarki adalah sistem dari pengelompokan sosial yang sangat mementingkan garis turunan bapak atau dengan kata lain esensi laki-laki menjadi pertimbangan utama untuk ditempatkan sebagai obyek pelaku dari sistem sosial.

7. Pengertian Patriarki Menurut Dewi Chandraningrum (2013: 34)

Pengertian patriarki adalah digunakan untuk menyebutkan “kekuasaan laki-laki”, khususnya hubungan kekuasaan antara laki-laki dan perempuan yang di dalamnya berlangsung dominasi laki-laki atas perempuan yang direalisasi melalui bermacam-macam media dan cara.

8. Pengertian Patriarki Menurut Lerner (1986: 239)

Pengertian patriarki adalah manifestasi dan institusionalisasi dominasi laki-laki atas perempuan di masyarakat.

9. Pengertian Patriarki Menurut Walby (1990: 20)

Pengertian patriarki adalah struktur sosial dan prakteknya dimana laki laki mendominasi, mengoperasiakan dan mengeksploitasi perempuan.

10. Pengertian Patriarki Menurut Merriam Webster

Pengertian patriarki adalah organisasi sosial yang ditandai dengan supremasi ayah dalam klan atau keluarga, ketergantungan hukum terhadap istri dan anak, serta penghitungan keturunan dan warisan dalam garis keturunan laki-laki.

11. Pengertian Patriarki Menurut Your Dictionary

Pengertian patriarki adalah suatu bentuk organisasi sosial di mana ayah atau laki-laki tertua diakui sebagai kepala keluarga atau suku, keturunan dan kekerabatan dilacak melalui garis laki-laki. Segenap pemerintahan, aturan, atau dominasi laki-laki, seperti dalam keluarga atau suku.

Lanjutkan Membaca ↓

Apa yang dimaksud dengan patriarki