Apa syarat sebuah benda disebut fosil brainly

Apa syarat sebuah benda disebut fosil brainly

Apa syarat sebuah benda disebut fosil brainly
Lihat Foto

Show

Wikimedia Commons

Fosil tengkorak Pithecanthropus mojokertensis

KOMPAS.com - Pithecanthropus mojokertensis atau manusia kera dari Mojokerto merupakan manusia purba jenis Pithecanthropus tertua yang ditemukan di Indonesia.

Manusia purba ini ditemukan oleh Ralph von Koenigswald pada 1936 di Perning, Mojokerto, Jawa Timur.

Pithecanthropus mojokertensis disebut juga Pithecanthropus robustus yang artinya manusia kera yang sangat kuat.

Temuan von Koenigswald berupa fosil tengkorak anak-anak, atap tengkorak, rahang atas, rahang bawah, dan gigi lepas.

Pithecanthropus mojokertensis ditemukan pada Pleistosen Bawah dan diperkirakan hidup pada 30.000 hingga dua juta tahun lalu.

Selain itu, ada pula fosil Pithecanthropus mojokertensis yang ditemukan Tjokrohandojo atau Andojo, orang Indonesia yang membantu von Koenigswald.

Fosil temuan Andojo berupa tengkorak anak-anak yang ditemukan di Kepuhklagen, utara Mojokerto.

Baca juga: Pithecanthropus Erectus: Penemuan, Ciri-ciri, dan Kontroversi

Ciri-ciri

  • Tulang pipi dan alat pengunyah kuat
  • Tulang kening tebal, menonjol, dan melebar sampai ke pelipis
  • Muka menonjol ke depan
  • Tulang kepala belakang terlihat menonjol
  • Berbadan tegap
  • Tinggi badan antara 165-180 cm
  • Otot-otot tengkuk kukuh
  • Volume otak antara 650-1.000 cc

Baca juga: Meganthropus Paleojavanicus: Penemuan, Kehidupan, dan Ciri-ciri

Kehidupan

Pithecanthropus mojokertensis hidup dengan cara berpindah-pindah tempat atau nomaden, menyesuaikan dengan ketersediaan makanan mereka.

Mereka sangat menggantungkan diri pada kondisi alam dan biasanya hidup berkelompok.

Namun, kelompok mereka hanya dalam skala kecil karena mereka juga mempertimbangkan jumlah makanan yang akan didapatkan.

Apa syarat sebuah benda disebut fosil brainly

Apa syarat sebuah benda disebut fosil brainly
Lihat Foto

NATIONAL GEOGRAPHIC/MARK THIESSEN

Manusia purba Homo erectus

KOMPAS.com - Manusia purba merupakan nenek moyang kita yang hidup dan mendiami bumi ribuan tahun yang lalu.

Pada masa itu, wilayah Indonesia merupakan salah satu tempat tinggal bagi manusia purba.

Keberadaan mereka dapat diketahui berdasarkan peninggalan berupa fosil.

Fosil adalah sisa tulang belulang manusia, binatang, atau sisa tumbuhan zaman purba yang telah membatu dan tertanam di bawah lapisan tanah.

Pithecanthropus Erectus merupakan fosil manusia purba pertama kali ditemukan di Indionesia.

Penemuan tersebut menjadi pangkal penyelidikan zaman praaksara di Indonesia.

Baca juga: Fungsi Abris Sous Roche Bagi Manusia Purba

Fosil pertama

Dalam buku Sejarah Nasional Indonesia: Masa Prasejarah sampai Masa Proklamasi Kemerdekaan (2011) karya M.Junaedi Al Anshori, disebutkan fosil manusia purba yang pertama kali ditemukan di Indonesia adalah Pithecanthropus Erectus.

Fosil tersebut ditemukan di lembah Sungai Bengawan Solo daerah Trinil, Ngawi, Jawa Timur pada 1890 oleh Eugene Dubois.

Kata Pithecanthropus Erectus berasal dari bahasa Yunani. Fithkos yang artinya kera, anthropus berati manusia, dan erectus berati tegak.

Berati Pithecanthropus Erectus adalah manusia kera yang berjalan tegak lurus. Oleh para ilmuwan, Pithecanthropus Erectus disebut Homo erectus.

Fosil (bahasa Latin: fossa yang berarti "menggali keluar dari dalam tanah") adalah sisa-sisa atau bekas-bekas makhluk hidup yang menjadi batu atau mineral. Untuk menjadi fosil, sisa-sisa hewan atau tanaman ini harus segera tertutup sedimen. Oleh para pakar dibedakan beberapa macam fosil. Ada fosil batu biasa, fosil yang terbentuk dalam batu ambar, fosil ter, seperti yang terbentuk di sumur ter La Brea di Kalifornia. Hewan atau tumbuhan yang dikira sudah punah tetapi ternyata masih ada disebut fosil hidup. Fosil yang paling umum adalah kerangka yang tersisa seperti cangkang, gigi dan tulang. Fosil jaringan lunak sangat jarang ditemukan.Ilmu yang mempelajari fosil adalah paleontologi, yang juga merupakan cabang ilmu yang direngkuh arkeologi.

Apa syarat sebuah benda disebut fosil brainly

Sebuah fosil katak.

Fosilisasi merupakan proses penimbunan sisa-sisa hewan atau tumbuhan yang terakumulasi dalam sedimen atau endapan-endapan baik yang mengalami pengawetan secara menyeluruh, sebagian ataupun jejaknya saja. Terdapat beberapa syarat terjadinya pemfosilan yaitu antara lain:

  1. Organisme mempunyai bagian tubuh yang keras
  2. Mengalami pengawetan
  3. Terbebas dari bakteri pembusuk
  4. Terjadi secara alamiah
  5. Mengandung kadar oksigen dalam jumlah yang sedikit
  6. Umurnya lebih dari 10.000 tahun yang lalu.

Istilah "fosil hidup" adalah istilah yang digunakan suatu spesies hidup yang menyerupai sebuah spesies yang hanya diketahui dari fosil. Beberapa fosil hidup antara lain ikan coelacanth dan pohon ginkgo. Fosil hidup juga dapat mengacu kepada sebuah spesies hidup yang tidak memiliki spesies dekat lainnya atau sebuah kelompok kecil spesies dekat yang tidak memiliki spesies dekat lainnya. Contoh dari kriteria terakhir ini adalah nautilus.

Kebanyakan fosil ditemukan dalam batuan endapan (sedimen) yang permukaannya terbuka. Batu karang yang mengandung banyak fosil disebut fosiliferus. Tipe-tipe fosil yang terkandung di dalam batuan tergantung dari tipe lingkungan tempat sedimen secara ilmiah terendapkan. Sedimen laut, dari garis pantai dan laut dangkal, biasanya mengandung paling banyak fosil.

Fosil terbentuk dari proses penghancuran peninggalan organisme yang pernah hidup. Hal ini sering terjadi ketika tumbuhan atau hewan terkubur dalam kondisi lingkungan yang bebas oksigen. Fosil yang ada jarang terawetkan dalam bentuknya yang asli. Dalam beberapa kasus, kandungan mineralnya berubah secara kimiawi atau sisa-sisanya terlarut semua sehingga digantikan dengan cetakan.

Fosil penting untuk memahami sejarah batuan sedimen bumi. Subdivisi dari waktu geologi dan kecocokannya dengan lapisan batuan tergantung pada fosil.Organisme berubah sesuai dengan berjalannya waktu dan perubahan ini digunakan untuk menandai periode waktu. Sebagai contoh, batuan yang mengandung fosil graptolit harus diberi tanggal dari era paleozoikum. Persebaran geografi fosil memungkinkan para ahli geologi untuk mencocokan susunan batuan dari bagian-bagian lain di dunia.[1]

  • bahan bakar fosil
  • Geologi
  • fosil kayu

  1. ^ Palmer, Douglas. Buku saku:Fosil;alih bahasa,Yulin Lestari. Jakarta:Erlangga,2002.
  2. ^ Palmer, T. J., and Wilson, MA (1988) Parasitism of Ordovician bryozoans and the origin of pseudoborings. Palaeontology 31, 939–949

 

Artikel bertopik geologi ini adalah sebuah rintisan. Anda dapat membantu Wikipedia dengan mengembangkannya.

  • l
  • b
  • s

Diperoleh dari "https://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Fosil&oldid=20263772"