Apa itu degradasi pemahaman rakyat tentang identitas nasional indonesia

bahasa, identitas, bahasa Indonesia, nasionalisme

Selain berfungsi sebagai alat komunikasi antar masyarakat, bahasa dapat pula dijadikan alat untuk mengidentifikasi identitas seseorang. Artikel ini membahas hubungan antara bahasa dan identitas dengan spesifikasi bahasa Indonesia dan identitas nasional bangsa Indonesia dari tinjauan sosiolinguistik. Sebagai bangsa yang dibangun atas dasar keberagaman suku bangsa dan budaya, Indonesia memiliki modal yang baik dalam memupuk rasa nasionalisme dan memperkuat identitas kebangsaan melalui penggunaan bahasa Indonesia. Dengan begitu, setiap masyarakat Indonesia akan memiliki identitas kesukuan dan identitas nasional yang kuat sebagai bagian dari bangsa Indonesia.

Kata kunci : bahasa, identitas, bahasa Indonesia, nasionalisme

Identitas berarti ciri-ciri, sifat-sifat khas yang melekat pada suatu hal sehingga menunjukkan suatu keunikan serta membedakannya dengan hal-hal lain. Nasional berasal dari kata “nation” yang memiliki arti bangsa, menunjukkan kesatuan komunitas sosio-kultural tertentu yang memiliki semangat, cita-cita, tujuan serta ideologi bersama.Jadi, Identitas Nasional adalah ciri-ciri atau sifat-sifat khas bangsa Indonesia yang membedakannya dengan bangsa-bangsa lain di dunia. Hal sesuai dengan pendapat Hal ini sesuai dengan pendapat Koenta Wibisono (2005) pengertian Identitas Nasional pada hakikatnya adalah “manifestasi nilai-nilai budaya yang tumbuh dan berkembang dalam aspek kehidupan suatu bangsa (nasion) dengan ciri-ciri khas, dan dengan yang khas tadi suatu bangsa berbeda dengan bangsa lain dalam kehidupannya”.

Menurut pendapat saya, identitas nasional merupakan ciri khas dan jati diri suatu bangsa yang harus dijaga dan dipertahankan, agar ciri khas tersebut tidak dapat dihancurkan oleh bangsa lain dan kita harus menjadikan negara kita ini sebagai negara yang kuat. Nah untuk melakukan itu semua kita harus mengetahui bagaimana kita harus bertindak sesuai dengan norma- norma yang berlaku dalam masyarakat, kita tidak boleh melakukan hal- hal yang dapat merusak identitas negara kita. Maka dari itu kita harus berpatokan pada pancasila. Bhineka Tunggal Ika dan Norma- Norma yang berlaku. Namun sayangnya seperti yang kita lihat sekarang ini, identitas nasional di Negara kita mulai memudar dan tergantikan dengan budaya Barat. Kurangnya rasa nasionalisme dan rasa “satu Indonesia” membuat identitas negara Indonesia menjadi kacau. Salah satu definisi nasionalisme yaitu menurut Arif Budiman nasionalisme adalah persatuan secara kelompok dari suatu bangsa yang mempunyai sejarah yang sama, bahasa yang sama dan pengalaman yang sama. Sejarah mengenai nasionalisme di indonesia dimulai dari berdirinya organisasi Budi Utomo pada tahun 1908 yang menjadi tonggak berdirinya organisasi-organisasi pemuda pada saat itu.

Identitas Nasional Indonesia meliputi segenap yang dimiliki bangsa Indonesia yang membedakannya dengan bangsa lain seperti kondisi geografis, sumber kekayaan alam Indonesia, demografi atau kependudukan Indonesia, ideologi dan agama, politik negara, ekonomi, dan pertahanan keamanan. Indonesia merupakan negara yang memiliki beraneka ragam kebudayaan yang terdiri dari berbagai macam suku dari sabang sampai merauke dan pastinya memiliki keanekaragaman identitas nasional. Namun saat ini kita lihat bahwa indonesia telah mengalami krisis identitas nasional.

Banyak penduduk indonesia telah melupakan unsur- unsur kebudayan yang merupakan basis dari identitas nasional suatu bangsa. Contohnya ialah pudarnya budaya nasional akibat globalisasi. Dalam hal ini, matinya tradisi dan penyebaran budaya global dibawah bimbingan barat akan mendrong penerimaan secara umum nilainilai seperti individualisame, kebebasan dan demokrasi (Hiariej 2012, 170). Pada zaman dahulu orang tua mengajarkan kita bagaimana cara bersikap dan bertutur kata. Seperti kebiasaan mencium tangan ke pada orang tua kita sebelum bepergian.  Bukan hanya itu saja kita juga diajarkan untuk berperilaku sopan dan hormat kepada orang yang lebih tua. Sampai sekarang pun masih banyak orang tua yang mengajarkan sopan santun, adat istiadat serta tata cara bersikap yang baik. Namun mungkin hanya bisa dihitung dengan jari. Hal-hal seperti ini akan berdampak positif bagi para remaja, seperti menjadikan remaja lebih maju dalam berfikir dan dapat bersikap lebih dewasa karena dari kebiasaan menghormati orang lain maka para remaja bisa bersikap lebih dewasa dalam berfikir.

Arus globalisasi begitu cepat merambat ke dalam masyarakat terutama dikalangan remaja. Pengaruh globalisasi tersebut telah membuat banyak anak muda kita kehilangan kepribadian diri sebagai bangsa Indonesia. Jangankan untuk mencium kedua tangan orang tua sebelum pergi bahkan mengucapkan salampun mereka tidak sempat, mereka juga terkadang mengucapkan kata- kata yang tak sepantasnya dikeluarkan. Kita juga dapat melihat kelakuan anak remaja sekarang ini yang dari cara berpakaian banyak remaja-remaja kita yang berdandan seperti selebritis yang cenderung ke budaya Barat. Mereka menggunakan pakaian yang minim bahan yang memperlihatkan bagian tubuh yang seharusnya tidak kelihatan Padahal cara berpakaian tersebut jelas-jelas tidak sesuai dengan kebudayaan kita. Tak ketinggalan gaya rambut mereka dicat beraneka warna, kata orang lebih suka jika terjadi orang lain dengan cara menutupi identitasnya. Tidak banyak remaja yag mau melestarikan budaya bangsa dengan mengenakan pakaian yang sopan sesuai dengan kepribadian bangsa. Dilihat dari sikap, banyak anak muda yang tingkah lakunya tidak kenal sopan santun dan cenderung cuek tidak ada rasa peduli terhadap lingkungan. Karena globalisasi menganut kebebasan dan keterbukaan sehingga mereka bertindak sesuka hati mereka. Contoh yaitua adanya geng motor yang melakukan tindakan kekerasan yang menganggu ketentraman dan kenyamanan masyarakat. Bukan hanya itu bahkan sekarang ini remaja terkadang bertindak sesukanya dan tidak menghormati orang yang lebih tua, mereka juga tidak mau menerima nasehat dari orang lain. Jangankan nasehat dari teman sebaya bahkan nasehat dari guru pun mereka sudah tidak perduli lagi. Bahkan mereka sudah tidak bisa ditegur lagi mereka bertindak sesuka hatinya. jika ditegur mereka menganggap bahwa itu merupakan penghinaan dan  mereka tidak segan- segan untuk melakukan suatu hal yang berbahaya, seperti kasus yang berujung maut yang terjadi pada kamis ( 1/ 2/ 2018) guru di SMAN 1 Torjun, Sampang, Madura yaitu Ahmad Budi Cahyono yang tewas dipukuli oleh muridnya sendiri. Kasus tersebut merupakan contoh dari hilangnya identitas nasional dimana dulu guru merupakan sosok yang sangat disegani dan dihormati namun sekarang siswa sudah tidak menghargai mereka lagi. Jika hal seperti ini terus melanda negeri kita maka yakin dan percaya kedepannya negeri kita ini akan hancur. Oleh karena itu kita sebegai penerus bangsa harus mempertahankan identitas nasional negara kita ini dan jangan biarkan budaya Barat menguasai kita.

You're Reading a Free Preview
Pages 6 to 10 are not shown in this preview.

By : Iwan Irawan

Identitas nasional merupakan manifestasi nilai-nilai budaya yang tumbuh dan berkembang dalam berbagai aspek kehidupan dengan suatu cirikhas yang menjadikannya berbeda dengan bangsa lain. Identitas nasional bangsa Indonesia adalah Identitas yang bersumber dari nilai luhur Pancasila yang aktualisasinya tercermin dalam penyelenggaraan kehidupan bermasyarakaat, berbangsa dan bernegara. Identitas nasional menjadi masalah yang serius di Indonesia tercinta ini terutama dalam dunia Pendidikan Indonesia. Bangsa Indonesia yang seharusnya memiliki ciri khas dan jati diri sendiri semakin lama semakin terkikis karena perkembangan jaman maupun pengaruh dari budaya asing. Rakyat Indonesia seakan tidak bangga dengan bangsanya sendiri. Contohnya, pemakaian produk – produk, masyarakat lebih senang membeli produk dari brand luar negeri dan masyarakat Indonesia lebih senang mendatangi destinasi – destinasi wisata yang ada di luar negeri padahal destinasi wisata yang ada di Indonesia tak kalah bagus.

Identitas nasional Indonesia meliputi apa yang dimiliki bangsa Indonesia yang membedakannya dengan bangsa lain, meliputi geografis, sumber kekayaan alam Indonesia, agama, budaya, politik, dll. Menghadapi identitas nasional Indonesia sendiri masih kesulitan dalam menyatukan negara yang memiliki berbagai macam etnis, budaya, dan agama. Masyarakat Indonesia sendiri masih bingung dengan identitas bangsanya karena masyarakat Indonesia sudah terpengaruh dengan budaya – budaya bangsa lain. Arus globalisasi yang sangat pesat ini dapat sangat mempengaruhi identitas nasional dan berpotensi sebagai penyebab merosotnya nilai – nilai budaya asli bangsa. Masyarakat cenderung mengabaikan budaya asli dan menerapkan budaya asing. Masyarakat menganggap bahwa budaya asing modern dan budaya asli kuno.

Pada saat sekarang ini, Indonesia sedang mengalami krisis identitas, untuk mengatasi hal tersebut kita perlu menyadari bahwa Tuhan menciptakan setiap bangsa dengan keunikan dan jati diri masing – masing. Kita harus menyadari bahwa bangsa Indonesia keunikan tersendiri yang tidak dimiliki oleh bangsa lain. Dalam dunia Pendidikan sendiri diperlukan adanya pendidikan kewarganegaraan (PKN) yang harus diajarkan sejak dini agar para penerus bangsa semakin mengerti tentang identitas bangsa nya sendiri sehingga tidak terpengaruh dengan budaya – budaya asing yang masuk ke Indonesia. Para siswa tidak  hanya belajar teori dari pendidikan kewarganegaraan (PKN) tetapi juga harus menerapkan nya dalam kehidupan sehari – hari. Siswa juga harus berpegang teguh pada Pancasila sebagai identitas bangsa dan menjadi pedoman hidup bangsa.

krisis identitas merupakan masalah yang serius kita khawatir dengan adanya krisis identitas ini kita menjadi kurang sadar dan menurunnya rasa cinta tanah air. Untuk mengatasi krisis identitas kita perlu mengembangkan rasa nasionalisme, salah satunya dengan cara memakai barang – barang buatan bangsa sendiri, diperlukan adanya pendidikan karakter yaitu pendidikan kewarganegaraan (PKN) agar para siswa semakin mengerti tentang identitas bangsanya, diperlukan adanya pelestarian budaya, pemerintah harus mendanai kebutuhan – kebutuhan pelestarian tersebut agar asset budaya kita terjaga kelestariaannya.

Sehingga dapat menarik kesimpulan bahwa identitas nasional mengalami kemerosotan dari nilai – nilainya akibat pengaruh dari budaya asing yang masuk ke Indonesia.

Untuk menyikapi hal tersebut diperlukan adanya strategi untuk mempertahankan identitas nasional. Strategi untuk mempertahankan identitas nasional dapat dilakukan dengan mengembangkan nasionalisme, Pendidikan, pelestarian budaya, dan usaha bela negara. Idenitas nasional dianggap penting karena identitas nasional merupakan jati diri bangsa yang merdeka, sebagai pembeda antara suatu bangsa dengan bangsa lainnya.