Apa bedanya rukun haji dan wajib haji jelaskan?

Apa bedanya rukun haji dan wajib haji jelaskan?

(Foto: hd.clarin.com) (Foto: hd.clarin.com)

Madzhab Syafi’i membedakan rukun haji dan wajib haji. Pembedaan keduanya tidak terdapat pada ibadah lainnya. Rukun haji ini menjadi bagian inti ibadah haji. Rukun ini menentukan keabsahan ibadah haji. Rukun haji ini tidak dapat digantikan dengan denda lainnya.

Syekh Said bin Muhammad Ba’asyin dalam Buysral Karim menyebutkan sebagai berikut:

فصل في أركان الحج أي أجزاء الحج والعمرة وهي التي يتوقف صحتهما عليها ولا تجبر بدم وغيره

Artinya, “Pasal mengenai rukun haji, yaitu bagian dari haji dan umrah. Rukun haji dan umrah adalah sesuatu yang menjadi keabsahan keduanya. Rukun tidak dapat ditutupi dengan dam atau lainnya,” (Lihat Syekh Said bin Muhammad Ba’asyin, Buysral Karim, [Beirut, Darul Fikr: 2012 M/1433-1434 H], juz II, halaman 516).

Abu Syuja dalam Taqrib, karyanya yang terkenal, menyebut secara rinci rukun haji. Menurutnya, rukun haji terdiri atas empat hal. Sementara wajib haji terdiri atas tiga hal.

وأركان الحج أربعة الإحرام مع النية و الوقوف بعرفة والطواف و السعي بين الصفا والمروة...وواجبات الحج غير الأركان ثلاثة أشياء الإحرام من الميقات ورمي الجمار الثلاث والحلق

Artinya, “Rukun haji ada empat: ihram beserta niat, wukuf di Arafah, tawaf, dan sa’i antara Shafa dan Marwa… Wajib haji di luar rukun haji ada tiga: ihram dari miqat, lempar tiga jumrah, dan cukur,” (Lihat Abu Syuja, Taqrib).

Abu Syuja menempatkan cukur ke dalam wajib haji, bukan rukun haji. Syekh Said bin Muhammad Ba’asyin dalam Buysral Karim berbeda dari Abu Syuja. Menurutnya, rukun haji terdiri atas lima hal. Salah satunya adalah cukur.

وأركان الحج خمسة الإحرام و الوقوف بعرفة والطواف والسعي والحلق

Artiny, “Rukun haji ada lima: ihram, wukuf di Arafah, tawaf, sa’i, dan cukur,” (Lihat Syekh Bafadhal Al-Hadhrami, Al-Muqaddimah Al-Hadhramiyyah pada Hamisy Buysral Karim, [Beirut, Darul Fikr: 2012 M/1433-1434 H], juz II, halaman 516).

Perbedaan keduanya dalam penyebutan rukun haji disinggung oleh KH Afifuddin Muhajir dalam karyanya Fathul Mujibil Qarib berikut ini.

ويشترط لصحته ثلاثة أمور الأول كونه سبع مرات والثانى أن يبدأ بالصفا ويختم بالمروة والثالثة أن يكون بعد طواف ركن أو قدوم، وبقي من أركان الحج الحلق والتقصير والمصنف عده من الواجبات لا من الأركان، ويجب أن يكون الإحرام متقدما غلى جميع الأركان السابقة

Artinya, “Syarat keabsahan sa’I ada tiga: pertama, sa’I itu tujuh kali. Kedua, titik mula di bukit Shafa dan titik akhir di bukit Marwah. Ketiga, sa’I dilakukan setelah tawaf rukun atau tawaf qudum. Rukun haji lainnya adalah cukur atau memendekkan rambut. Tetapi penulis Taqrib menganggapnya sebagai wajib haji, bukan rukun haji. Ihram wajib didahulukan dibandingkan rukun-rukun yang lain,” (Lihat KH Afifuddin Muhajir, Fathul Mujibil Qarib, [Situbondo, Al-Maktabah Al-Asadiyyah: 2014 M/1434 H] halaman 89).

Kalau mengikuti kategori yang dibuat oleh Syekh Ba’asyin, maka rukun haji ada lima:

Semua rukun ini harus dikerjakan dalam ibadah haji. Rukun ini menentukan keabsahan haji. Lain halnya dengan wajib haji. Kalau salah satu wajib haji ditinggalkan, orang yang meninggalkannya dapat menggantinya dengan dam. Sementara hajinya tetap sah.

فصل واجبات الحج وهي ما يصح بدونها وكذا الاثم إن لم يعذر

Artinya, “Pasal mengenai wajib haji. Wajib haji adalah sejumlah hal yang mana haji itu tetap sah tanpanya, tetapi dosa bila wajib haji ditinggalkan tanpa uzur,” (Lihat Syekh Said bin Muhammad Ba’asyin, Buysral Karim, [Beirut, Darul Fikr: 2012 M/1433-1434 H], juz II, halaman 539).

Syekh Said Ba’asyin menyebutkan enam wajib haji sebagai berikut:

2. Lempar jumrah aqabah tujuh kali.

3. Lempar tiga jumrah di hari tasyriq (11, 12, dan 13 Dzulhijjah).

4. Mabit pada malam tasyriq.

Meskipun wajib haji tidak berpengaruh pada keabsahan haji, orang yang meninggalkannya tanpa uzur terkena dosa atas kelalaiannya. Wallahu a‘lam. (Alhafiz K)

Kumpulan Khutbah Menyambut Hari Kemerdekaan

Kamis, 18 Agustus 2022 | 20:20 WIB

Selasa, 16 Agustus 2022 | 15:58 WIB

Minggu, 7 Agustus 2022 | 22:15 WIB

Minggu, 7 Agustus 2022 | 21:45 WIB

Minggu, 7 Agustus 2022 | 20:00 WIB

Minggu, 7 Agustus 2022 | 18:34 WIB

Minggu, 7 Agustus 2022 | 13:51 WIB

Sabtu, 6 Agustus 2022 | 21:01 WIB

Sabtu, 6 Agustus 2022 | 20:05 WIB

Sabtu, 6 Agustus 2022 | 18:03 WIB

Sabtu, 6 Agustus 2022 | 14:05 WIB

Sabtu, 6 Agustus 2022 | 13:05 WIB

Sabtu, 6 Agustus 2022 | 12:05 WIB

Sabtu, 6 Agustus 2022 | 11:05 WIB

Sabtu, 6 Agustus 2022 | 09:50 WIB

Sabtu, 6 Agustus 2022 | 07:35 WIB

Jumat, 5 Agustus 2022 | 09:27 WIB

Jumat, 5 Agustus 2022 | 07:35 WIB

Selasa, 2 Agustus 2022 | 15:23 WIB

Senin, 1 Agustus 2022 | 06:53 WIB


Page 2

Apa bedanya rukun haji dan wajib haji jelaskan?

Gus Baha: Dukun Itu Bohong

Senin, 1 Agustus 2022 | 06:53 WIB


Page 3

Apa bedanya rukun haji dan wajib haji jelaskan?

Gus Baha: Dukun Itu Bohong

Senin, 1 Agustus 2022 | 06:53 WIB

Dalam agama Islam ada rukun dan wajib haji yang menjadi bagian dari perintah Allah. Haji merupakan rukun Islam yang terakhir, sehingga seorang muslim tentunya ingin mengerjakan lima rukun Islam ini. Namun, dalam pelaksanaannya tidak semua diwajibkan karena kondisi tertentu. Untuk itu, jelaskan perbedaan rukun dan wajib haji ini.

Pengertian Rukun dan Wajib Haji

Rukun ialah sesuatu hal penting yang harus dikerjakan dalam memulai suatu pekerjaan. Rukun sendiri bagian dari sendi atau dasar untuk melakukan sesuatu, sehingga rukun bisa dikatakan sebagai hal yang mendasar yang tidak boleh ditinggalkan. Rukun haji adalah syarat wajib dan harus dilakukan saat menunaikan ibadah haji. Rukun haji memang harus dilaksanakan, tapi Rukun haji harus dilaksanakan dan jika ada salah satu yang tidak dilaksanakan ibadah hajinya tidak sah. Rukun haji sendiri ada enam yaitu :

  1. Niat ihram
    Niat ihram adalah sebagai niat yang diiringi dengan dilaksanakannya sebab dan syarat yang telah ditentukan, serta ada juga menyebutkan, Ihram artinya sebuah larangan, yaitu ketika seseorang itu berihram harus memiliki batasan untuk melakukan sesuatu.
  2. Wukuf 
    Wukuf merupakan salah satu rangkaian ibadah dalam haji, tidak itu saja, wukuf bagian  salah satu rukun haji yang harus dilakukan. Wukuf juga disebut sebagai inti dari ibadah haji, sehingga tidak heran jika wukuf menjadi salah satu rukun yang ditekankan untuk dijalankan karena tanpa melakukan wukuf, haji bisa tidak sah.
  3. Thawaf
    Thawaf merupakan suatu kegiatan mengelilingi Ka’bah sebanyak tujuh kali. Selain itu, thawaf juga salah satu amal ibadah yang dilakukan sebagai muslim pada saat melaksanakan haji dan umrah. Untuk thawaf hanya dilakukan di Masjidil Haram saja.
  4. Sa’i
    Sa’i merupakan bagian dari salah satu rukun umrah yang dilakukan dengan berjalan kaki (berlari-lari kecil) bolak-balik 7 kali dari Bukit Shafa ke Bukit Marwah dan sebaliknya.
  5. Tahalul
    Tahalul atau dihalalkan merupakan tahalul yang hanya berkaitan dengan ibadah umrah. Tahalul sendiri diperbolehkannya atau dibebaskannya seseorang dari pantangan ihram.
  6. Tertib
    Tertib yaitu suatu hal yang dilakukan sesuai rukunnya tanpa di bolak balik, sehingga wajib untuk mendahulukan yang harus didahulukan dan mengakhirkan yang harus diakhirkan.

Wajib haji merupakan amalan dalam ibadah haji yang harus dilaksanakan. Apabila salah satu darinya ada yang ditinggalkan, hajinya tetap sah, tapi harus membayar dam (denda). Selain itu, ada Miqat yang merupakan bagian dari ketentuan waktu dan tempat yang telah ditetapkan Allah dan Rasul-Nya untuk melaksanakan ibadah haji dan umroh.

Untuk itu, ada 5 wajib haji yang harus Anda tahu adalah sebagai berikut :

  1. Ihram
    Ihram adalah niat untuk melaksanakan ibadah haji yang dilakukan setelah memakai pakaian ihram.
  2. Mabit di Muzdalifah
    Mabit di Muzdalifah adalah menginap (bermalam) di Muzdalifah pada malam ke 10 Dzulhijah dan dikerjakan setelah selesai melakukan wukuf di Arafah.
  3. Mabit di Mina
    Mabit di Mina adalah  bermalam di Mina pada tanggal 11, 12 dan 13 Dzulhijjah (hari-hari Tasyrik).
  4. Melontar jumrah
    Melontar jumrah pada hari tasyrik. Jemaah wajib melontar ketiga jumrah di tiga tempat yang berbeda, yaitu Jumrah Shughra, Wustho, dan Kubro pada hari tasyrik.
  5. Tawaf wada
    Tawaf wada adalah melakukan tawaf atau berputar mengelilingi Ka’bah sebanyak tujuh kali putaran sebelum meninggalkan kota Mekkah.

Apa Perbedaan Rukun dan Wajib Haji?

Berbicara mengenai  rukun dan wajib haji, sebelumnya sudah disinggung sedikit, di sini akan di jelaskan perbedaan rukun dan wajib haji kembali secara singkat agar Anda lebih memahami  tentang kedua hal tersebut adalah sebagai berikut :

Rukun haji adalah rangkaian dari perbuatan yang harus dilakukan dalam melakukan ibadah haji.
Wajib haji adalah perbuatan-perbuatan yang seharusnya dilakukan, jika wajib haji tidak dilakukan boleh diganti dengan denda atau menyembelih binatang.

Rukun haji

  1. Niat melakukan haji
  2. Wukuf di Arafah
  3. Tawaf di baitullah
  4. Sa’i antar bukit Safa dan Marwah
  5. Bercukur
  6. Tertib

Baca juga:  Kenali 5 Miqat Makani bagi Jamaah Haji dan Umroh Indonesia

Wajib haji

  1. Berniat di miqat
  2. Meninggalkan larangan-larangan ihram
  3. Bermalam di Muzdalifah
  4. Melontar di jamratul aqabah
  5. Bermalam di Mina
  6. Melontar di ketiga-tiga jamrah

Seperti yang sudah di jelaskan perbedaan rukun dan wajib haji diatas, adapun syarat rukun dan wajib haji adalah Islam, baligh, berakal, merdeka, dan mampu (Istitha’ah), di mana Mampu memiliki beragam arti yaitu memiliki biaya naik haji, ada kendaraan, aman, sehat jasmani dan rohani, untuk wanita ada mahram, serta paham peraturan dan hukum haji.