21 tahun wanita 25 tahun pria facebook

PALU, CS – Berdasarkan Undang-Undang Nomor 16 Tahun 2019 tentang Perubahan Atas Undang-Undang Nomor 1 Tahun 1974 tentang Perkawinan, usia minimal menikah adalah 19 tahun, baik perempuan maupun pria.

Bagi Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN), usia ideal menikah bagi perempuan adalah saat usia 21 tahun dan pria 25 tahun.

Kepala Perwakilan BKKBN Sulawesi Tengah, Maria Ernawati mengatakan, pada usia 21 bagi perempuan dan 25 tahun bagi pria, dinilai remaja sudah siap fisik, mental dan ekonomi untuk memasuki bahtera rumah tangga.

Sayangnya, banyak masyarakat yang tidak peduli dengan usia ideal menikah, termasuk di Sulteng. Hal itu terbukti masih tingginya perkawinan akan di daerah itu. Bahkan, secara nasional, Sulteng menempati peringkat kelima tertinggi perkawinan anak di bawah usia 20 tahun hingga di bawah 18 tahun, dengan persentase 58,9 persen dari perkawinan yang ada di daerah itu.

“Khusus di Sulawesi Tengah, berdasarkan data yang ada, pernikahan usia ideal belum tercapai. Bahkan, hasil Survei Demografi dan Kesehatan Indonesia (SDKI) tahun 2017, menunjukkan rata-rata usia kawin pertama di Sulteng masih berada di angka 20,1 tahun,” jelas Kaper Maria Ernawati, akhir pekan kemarin.

Kata Erna, berdasarkan riset, usia 21 tahun perempuan lebih siap masuk ke jenjang pernikahan, baik secara fisik maupun psikologi.

“Bagi perempuan yang berhubungan di bawah umur 20, sangat tinggi berisiko kanker serviks. Selain itu, psikologi yang belum siap bisa memicu perceraian hingga menyebabkan putus sekolah dan masih banyak lagi risiko, termasuk fisik yang belum siap hamil dan melahirkan,” katanya.

Ia berharap, para remaja lebih berpikir panjang sebelum memutuskan untuk menikah dini. Berbagai pertimbangan harus dipastikan remaja, mulai dari usia ideal, kesiapan fisik, kesiapan finansial, mental, emosi, sosial, moral hingga kesiapan intelektual.

”Ini menjadi pekerjaan rumah kita bersama untuk melakukan upaya pencegahan perkawinan anak. Semoga melalui program terintegrasi lintas sektor ‘Patujua’ kita dapat menurunkan peringkat Sulteng dalam kasus perkawinan anak,” tutup Erna. (Rilis)

TRIBUNNEWS.COM - Masyarakat di Kabupaten Lombok Tengah, Nusa Tenggara Barat (NTB), sedang dihebohkan dengan pernikahan seorang pria paruh baya dan gadis remaja.

Si mempelai pria bernama Sapar itu berumur 55 tahun.

Sementara istrinya bernama Sahmin masih belia lantaran berusia 16 tahun.

Selisih umur keduanya yakni 39 tahun.

Pernikahan Sapar dengan Sahmin kemudian mendapatkan respons beragam dari berbagai pihak dan viral di media sosial.

Baca juga: Heboh Pernikahan Beda Usia 39 Tahun di Lombok Tengah, Begini Dampak Pernikahan Dini Menurut Psikolog

Baca juga: Kepsek di Lampung akan Nikahi Muridnya, Keluarga Sempat Tak Merestui, Begini Kisahnya

Bahkan, Wakil Gubernur NTB ikut buka suara terkait pernikahan dini ini.

Lantas siapa sosok Sapar? Berikut informasi lengkapnya dihimpun dari TribunLombok.com, Senin (25/4/2022).

Sapar merupakan warga Desa Pelambik, Kecamatan Praya Barat Daya, Kabupaten Lombok Tengah.

Sapar sempat merantau di negeri Jiran Malaysia sebelum menikah dengan Sahmin.

Ia juga pernah menikah, namun mahligai rumah tangga kandas di tengah jalan.

Jodoh, maut, dan rezeki memang sudah ada yang mengatur. Namun, tidak ada salahnya kita mematok target untuk menikah di usia berapa. Setiap orang pasti sudah punya target menikah masing-masing. Itu semua tergantung kesiapan dan rencana-rencana hidup yang mereka rancang sebelum atau sesudah menikah. Bicara soal terget menikah, pastinya bicara soal usia berapa seseorang siap menuju jenjang pernikahan?

Berikut ini 5 Alasan kenapa umur 25 jadi usia ideal untuk menikah. Simak baik-baik, ya!

1. Selesai kuliah dan sedang dan memasuki dunia kerja

Kenapa usia 25 dikatakan usia ideal menikah? Karena di fase ini, rata-rata orang sudah lulus kuliah dan sedang memasuki masa kerja kurang lebih 2 tahun. 

2. Usia sudah tercapainya goal dalam hidup 

Biasanya setiap orang punya goal dalam hidup masing-masing. Terlaksananya goal itu hanya bisa dicapai sebelum akhirnya memasuki fase baru sebagai sepasang suami istri semisal naik gunung, masuk anggota militer atau lainnya.

3. Masa subur bagi seorang perempuan untuk mengandung

Berbeda dengan pria, wanita punya masa subur. Di mana di usia 25 usia ideal untuk mengandung. Di mana alat reproduksi seorang perempuan di skala yang matang dan siap dibuahi, serta minimal efek samping untuk mengandung.

4. Sudah cukup menikmati masa-masa bebas

Seperti yang kita tahu, jika seseorang telah menikah akan berbeda secara tugas dan tanggung jawabnya. Ketika di masa lajang, seseorang hanya bertanggung jawab membahagiakan diri sendiri dan orang tua. Ketika sudah menikah akan memiliki tugas bersama sebagai sepasang suami istri.

5. Sikap dewasa saat menjalin hubungan dengan seseorang ada pada usia 25

Di usia 25 bukan lagi usia main-main seseorang dalam menjalani suatu hubungan asmara dengan kekasihnya. Di sini rata-rata usia dewasa yang siap untuk menikah dan memasuki fase baru sebagai pasangan dan teman hidup.

Itu tadi 5 alasan kenapa umur 25 jadi usia ideal untuk menikah. Terlepas dari 5 alasan itu, ketika belum menemukan seseorang yang tepat di usia tersebut, maka kamu tetap harus tetap bersyukur. Jadi, tetap berpikiran positif, ya!