Yang mudah ditangkap ketika mendengar lagu jazz adalah

Musik jazz memiliki aliran musik yang kompleks dan terbuka dengan jenis musik lainnya. Bagi sebagian orang berpendapat ciri-ciri musik jazz salah satunya adalah gabungan instrumen alat musik jazz seperti piano, gitar, dan saxophone. 

Lalu, tahukah kamu bagaimana sebuah musik dinamakan jazz? Nah, untuk menambah pengetahuan kamu seputar musik jazz, berikut ini akan membahas pengertian musik jazz serta ciri-ciri musik jazz secara lengkap. Simak selengkapnya di bawah ini. 

Pengertian Musik Jazz 

Selain itu, beberapa pakar seperti Whitney Ballet mengatakan bahwa jazz merupakan sebuah musik yang sangat personal seperti blues. Karena jazz memiliki suara instrumental yang unik, vokal yang keren, ditambah dengan improvisasi yang kreatif. Musik jazz bisa dikatakan jazz karena terdapat melodi yang berirama, ritme, serta harmoni pada isi musiknya. 

Jika kita tarik kesimpulannya, pengertian musik jazz adalah musik dengan kesempurnaan yang kreatif. Jadi, tidak heran jika genre musik ini memiliki tempat tersendiri di hati para penikmat musik di seluruh dunia. 

Ciri-Ciri Musik Jazz 

Berbicara tentang musik jazz, perlu diingat ciri-ciri musik jazz yang ada dalam teknik musiknya. Berikut ini ciri-ciri musik jazz. 

1.      Musisi Memainkannya Dengan Improvisasi 

Ciri utama genre jazz adalah improvisasi. Dimana letaknya ini berada pada musisinya yang bernyanyi dengan improvisasi yang kreatif. Bahkan, beberapa musisi jazz memainkan lagu dan gaya yang sama berulang-ulang. 

Hal itu yang dinamakan musik jazz memiliki ritme dan melodi yang improvisatif.  Karena sejak awal jazz memang dimainkan secara improvisasi, dan dimainkan secara duet, solo, maupun grup. 

2.      Menggunakan Instrumen Khusus 

Yang membedakan genre musik jazz dengan genre musik lainnya yang paling menonjol adalah karena musik jazz memiliki instrumen khusus yang biasa digunakan. Diantara instrumen alat musik jazz yang khusus ini adalah saksofon, terompet, gitar, piano, drum, gitar bass, dan biola. Selain itu, lirik musik jazz juga menjadi ciri khas musik yang mudah dikenali. 

3.      Sinkopasi 

Selain dimainkan menggunakan alat musik jazz instrumen khusus, ciri-ciri musik jazz lainnya adalah memiliki nada tempo musik yang tinggi. Hal ini dinamakan sinkopasi (syncope) yang merupakan penekanan atau aksentuasi pada not-not upbeat (not-not dengan ketukan lemah). Nada yang dihasilkan membuat para pendengarnya ingin menari dan menggertakan kaki mengikuti irama musik. 

4.      Blue Note 

Blue note adalah nada yang dimainkan di dalam musik jazz. Karena pada awalnya musik jazz terbentuk dari genre musik blues. 

5.      Swing 

Ciri-ciri musik jazz yang terakhir adalah jazz dikenal sebagai genre yang mempersatukan orang kulit hitam di Amerika Serikat dengan irama musiknya yang cepat. Sehingga swing menjadi antithesis dari musik jazz dan memiliki keistimewaan yang membuat para pendengarnya berirama, menari mengikuti musik. 

Musik jazz disebut swing atau irama yang mendayu, jadi musik jazz enak banget di dengerin. Apalagi buat mereka yang sudah menggemari musik jazz, hampir semua komposisi musik didominasi dengan unsur swing. 

Hingga sekarang ini musik jazz semakin mendunia karena hampir semua orang bisa menikmati genre musik ini. Selain itu, musik jazz juga sudah lebih modern, sebab kreativitas tinggi para musisinya menghasilkan komposisi jazz yang berbeda setiap saat. Nah, sekarang udah tahu kan bedanya musik jazz dengan genre musik lainnya?  

Bukan hanya ciri-ciri musik jazz aja nih yang bisa kamu ketahui, tapi ada juga VELO! VELO merupakan kantong nikotin bebas tembakau. Kalau kamu pengen coba, ambil saja  kantong VELO, letakkan di antara bibir dan gusi atas, dan rasakan sensasinya. VELO hanya diperuntukkan bagi pengguna produk nikotin yang berusia 18 tahun ke atas, bukan perempuan hamil atau menyusui. 

Pernah gak kalian berpikir mengapa banyak kafe, rumah sakit, atau perpustakaan memutarkan musik jazz? Tentunya mereka tidak asal-asal pilih musik hanya untuk sekadar meningkatkan mood kita. Ternyata, musik jazz memiliki manfaat bagi kesehatan tubuh dan kinerja otak kita. Apa saja ya kira-kira?

Yang mudah ditangkap ketika mendengar lagu jazz adalah
egrovesys.com

Dengan mendengarkan musik jazz, otak akan terstimulasi sehingga kita menjadi lebih rileks bahkan meningkatkan kreativitas. Dengan demikian kita bisa menjadi lebih fokus, termotivasi, dan produktivitas meningkat. Musik jazz yang lembut dan rileks dapat mengurangi rasa gelisah dan efeknya mirip dengan mendapatkan pijat.

Selain itu, musik jazz juga dapat membantu kita mendapatkan kualitas tidur yang lebih baik. Musik genre ini memiliki efek yang sama dengan sedatif dan mampu mengurangi reaksi kimia yang berhubungan dengan adrenalin dan stress pada tubuh.

Baca Juga: Dengan Musik yang Ceria, 5 Lagu Patah Hati Ini Gak Bakal Bikin Galau

Yang mudah ditangkap ketika mendengar lagu jazz adalah
drweil.com

Studi menunjukkan bahwa musik jazz mampu meredam rasa depresi kita. Rasa depresi akan berkurang hingga 25 persen jika kamu rutin mendengarkan musik jazz selama satu jam per harinya dibanding mereka yang tidak. Makanya kita bisa benar-benar rileks ya ketika mendengarkan musik jazz.

Yang mudah ditangkap ketika mendengar lagu jazz adalah
drwhitaker.com

Musik jazz ternyata juga mempengaruhi kinerja sistem kardiovaskular kita. Pembuluh darah akan membesar hingga 30 persen sehingga tekanan darah akan turun. Sedangkan musik jazz yang rancak mampu meningkatkan tekanan darah, kinerja jantung, serta pernapasan.

Baca Juga: Rekomendasi 7 Film & Drama Korea Bertema Musik yang Inspiratif Banget

Baca Artikel Selengkapnya

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Memahami pengertian musik jazz, asal usul, sejarah, ciri-ciri, hingga perkembangannya yang menelurkan jenis-jenis musik jazz gaya baru.

Berkat komunitas budak Afrika-Amerika, musik jazz dikenal pada akhir abad 19 hingga awal abad 20. Banyak orang percaya, jazz berakar dari tradisi musik Afrika dan Eropa. Satu hal yang pasti, bahwa sejarah musik jazz tak bisa dilepaskan dari peran masyarakat kulit hitam Amerika Serikat.

Dalam perkembangannya, musik jazz kerapkali disebut sebagai musik yang memusingkan, sulit dimengerti, membosankan, dan bahkan dianggap musik jadul. Namun seiring berjalannya waktu, musik jazz mulai menemukan pasar dengan berinteraksi dengan berbagai jenis aliran musik.

Seringkali dalam musik-musik beraliran rock n roll, RnB, dan pop misalnya, rasa-rasa musik jazz muncul menjadi bagian dari komposisi. Dari sana, jazz akhirnya dapat diterima oleh semua kalangan. Penggemarnya pun tak cuma orang-orang generasi lama, anak-anak muda juga mulai gemar menikmati jazz.

Unntuk mencicipi musik-musik jazz, di Indonesia telah banyak musisi-musisi yang mengusung aliran musik jazz, entah secara keseluruhan atau dikombinasikan dengan aliran musik lainnya. Di antara musisi jazz Indonesia: Tompi, Indra Lesmana, Andien, dan lainnya.

Baca juga: Mengenang Sejarah Musik Blues yang Berakar dari Tradisi Muslim

Pengertian Musik Jazz

Yang mudah ditangkap ketika mendengar lagu jazz adalah
mldspot.com

Asal usul kata ‘jazz’ merupakan salah satu kata yang paling banyak dicari dalam bahasa Inggris Amerika modern. Seperti yang dijelaskan dalam wikipedia, ‘jazz’ muncul sebagai istilah dari bahasa slang, sebuah daerah pantai barat Amerika Serikat. Penggunaan istilah ‘jazz’ pertama kali digunakan sebagai istilah musik pada tahun 1915 di Chicago.

Beralih ke definisi, menurut Concise Oxford English Dictionary Revised Edition 2006, jazz adalah satu jenis musik yang berasal dari orang Amerika kulit hitam yang menonjolkan improvisasi, sinkopasi, ritme, dan diiringi dengan instrumen khusus.

Lebih dalam, Whitney Ballet menjelaskan bahwa jazz merupakan jenis musik yang sangat personal yang mirip seperti blues, memiliki vokal yang unik, suara instrumental, dan ditambah improvisasi dari pemainnya. Secara singkatnya, jazz merupakan sebuah kesempurnaan dalam sebuah musik.

Lalu bagaimana sebuah musik dapat dikatakan sebagai musik jazz? Spinditty menjelaskan bahwa musik dapat dikatakan sebagai jazz ketika terdapat harmoni, ritme, dan melodi yang berirama. Tak sampai di situ, musisi juga bisa menambahlan musik swing dan improvisasi.

Chris McGregor pernah menulis artikel pada tahun 1964 berjudul “The Classic”. McGregor menyatakan bahwa swing merupakan salah satu elemen paling penting dalam musik jazz, Selain swing, unsur improvisasi juga digarisbawahi oleh McGregor. “Musik jazz adalah sebuah seni yang dibuat secara spontan,” tulis McGregor.

Secara garis besar, jazz adalah musik yang di dalamnya terdapat sebuah ritme yang memiliki harmoni, improvisasi, dan dimainkan menggunakan alat musik tertentu.

Instrumen yang digunakan dalam musik jazz biasanya berupa alat musik modern dan beberapa tambahan alat musik orkestra, seperti: contrabass, gitar bass, piano, trombone, gitar, saxophone, clarinet, terompet, dan biola.

Ciri-Ciri Musik Jazz

Aliran musik jazz masih dapat dikategorikan ke dalam jajaran musik populer. Hingga saat ini, melalui berbagai perkembangan di setiap zamannya, musik jazz telah banyak memunculkan aliran baru yang masih menginduk dalam rahim jazz, yang tentunya masing-masing memiliki ciri-ciri khusus yang berbeda.

Namun secara umum, ciri-ciri musik jazz dapat kita rinci sebagaimana berikut:

Satu ciri khas yang paling ditonjolkan dalam musik jazz adalah improvisasi. Bahkan dalam pertunjukan musik jazz, sangat jarang ada musisi jazz yang memainkan lagu yang sama dengan gaya yang sama berulang kali. Hal ini tentu masih berkaitan dengan kebiasaan awal musik jazz yang memang dimainkan dengan improvisasi.

Satu ciri musik jazz yang menonjol dan berbeda dari aliran musik populer pada umumnya terletak pada penggunaan alat musik. Instrumen yang digunakan dalam musik jazz biasanya menggunakan alat musik yang memang lazim digunakan pada aliran musik jazz, seperti: terompet, saksofon, piano, gitar, biola, drum, dan contrabass atau gitar bass.

Satu unsur yang juga ditonjolkan dalam karakter musik jazz adalah sinkopasi yang cukup mendominasi. Sinkopaso (syncop) adalah penekanan atau aksentuasi pada not-not upbeat (not-not dengan ketukan lemah).

Blue note adalah nada yang dimainkan sedikit berbeda dari nada standar. Biasanya perubahan nada seputar antara quartertone dan semitone, namun ini masih bervariasi tergantung pada konteks musik. Blue note sangat identik dengan musik blues sebagai awal kemunculannya, dan musik jazz bisa dibilang masih berkaitan erat dengan musik blues sebagai cikal bakal..

Swing adalah irama mendayu-dayu yang menjadi ciri khas musik jazz. Hampir semua komposisi musik jazz didominasi dengan unsur swing yang menjadi sumber kenikmatan musik jazz.

Baca juga: Mengenang Kembali Sejarah Musik Dangdut dan Perkembangannya

Sejarah Musik Jazz

Yang mudah ditangkap ketika mendengar lagu jazz adalah
the-dots.com

Musik jazz pada awalnya adalah musik tradisional Amerika Serikat yang dikembangkan oleh warga Afrika-Amerika di Amerika Selatan. Dipercaya, musik jazz yang lahir pada akhir abad 19 memasuki abad 20 ini merupakan perpaduan antara musik Eropa dan tradisi Afrika.

Musik Afrika memberikan pengaruh dalam musik jazz berupa ritme yang terus menerus, serta pergerakan dan permainan emosi yang kelak begitu kental dalam karakter musik jazz. Sementara musik Eropa lebih memberikan pengaruh pada kualitas musikal, yaitu yang berkaitan dengan harmoni dan melodi.

Perpaduan dua tradisi yang antonim ini kemudian menghasilkan satu jenis musik baru yang me-reinterpretasi-kan penggunaan nada-nada dalam kombinasi baru, menciptakan nada-nada biru yang mengekspresikan perasaan, baik sedih maupun senang.

Cikal bakal musik jazz juga tak lepas dari teriakan budak Afrika yang tengah meladang di Amerika, kombinasi bunyi-bunyi dari gaya musisi-musisi New Orleans, kemudian musik gospel yang berkembang menjadi blues, dan beberapa bahan dasar lainnya yang berkombinasi membentuk jenis musik baru.

Perkembangan Musik Jazz

Lebih jauh merunut sejarah dan perkembangan musik jazz, ada beberapa fase di mana musik jazz berkembang menyesuaikan dengan keadaan zaman. Di sinilah sejumlah sub-genre baru yang masih menginduk pada genre jazz muncul dan berkembang menawarkan variasi dan karakteristik-nya masing-masing.

Ragtime

Pada tahun 1892, seorang pianis bernama Tommy Turpin menulis Harlem Rag, sebuah komposisi musik ragtime yang pertama kali diperkenalkan. Aliran ragtime merupakan salah satu cikal bakal terbentuknya musik jazz, meskipun dalam karakter musiknya tidak menyertakan aura blues dan improvisasi yang menjadi ciri utama aliran jazz.

Musik ragtime mengalami masa kejayaannya antara tahun 1897 sampai 1918. Salah satu komponis ragtime paling terkenal adalah Scott Joplin, karya musik ragtime-nya masih dapat dinikmati hingga kini bagi yang ingin menjajal musik ragtime.

Dixieland

Dixieland merupakan aliran musik jazz yang paling awal sekaligus paling berpengaruh dalam perkembangan musik jazz dunia. Aliran yang juga kerap disebut early jazz atau New Orleans Jazz ini pertama kali muncul pada tahun 1917 di New Orleans (kota yang terkenang sebagai kota awal kemunculan musik jazz).

Ketika itu di New Orleans, muncul sebuah band bernama The Original Dixieland Jazz Band yang membuat terobosan dengan menggabungkan genre ragtime dan Sicilian music. Sebuah karakter yang dibawa oleh Dixieland saat itu adalah para musisinya menggunakan alat musik semacam terompet, trombone, klarinet, gitar, banjo, piano, dan bass.

Setelah nama Dixieland berkibar dari New Orleans, mulai bermunculan band-band dengan genre yang sama di hampir seluruh Amerika Serikat. Masih di era yang sama, nama Louis Armstrong mencuat dan turut memberikan peran pada dasar-dasar musik jazz.

Hingga kini, aliran Dixieland masih terus disegani sebagai genre jazz paling terkenal dan berpengaruh. Di New Orleans, setiap tahun digelar New Orleans Jazz & Heritage Festival yang masih menampilkan musisi-musisi beraliran Dixieland.

Swing

Aliran musik swing mulai muncul dan berkembang pada awal 1920-an, dan menjadi aliran sendiri pada 1935. Jika sebelumnya jazz berformat melodi romantis dengan alat musik gesek, maka swing menghilangkan alat musik gesek tersebut dan lebih memakai aransemen yang sederhana. Aliran swing mengutamakan alat musik tiup dan improvisasi melodi.

Berawal dari Fletcher Henderson Orchestra yang ketika itu memainkan sebuah irama ragtime dengan sedikit halus dan lambat. Setelah itu, mereka berkolaborasi dengan musisi seperti Coleman Hawkins, Benny Carter, dan Buster Hailey yang kemudian dikenal sebagai swing era instrumental styles.

Pada tahun 1927, Louis Armstrong bersama dengan pianis Earl Hines juga sempat menggunakan musik swing. Memasuki era 1940-an, muncul masa swing era di mana hampir seluruh musisi jazz bermain genre swing.

Bebop

Berselang tak lama dari masa swing era, para musisi berhaluan swing kemudian mengembangkan aliran baru yang dinamakan ‘bebop’. Masih identik dengan terompet dan klarinet, musik bebop merupakan versi cepat dari swing.

Duke Ellington Orchestra dan Jimmie Lunceford Orchestra memperkenalkan bagaimana harmoni musik jazz yang cepat dan asyik. Kemudian di tahun 1940-an, Jay McShann Orchestra menggebrak dunia dengan permainan gila Dizzy Gillepse dan Roy Eldridge, duet pemain terompet terbaik Amerika Serikat.

Hingga kini, musik bebop masih menjadi salah satu aliran yang cukup digandrungi. Beberapa cabang bebop semacam hard bop, neo bop, dan post-bop sempat mewarnai dunia musik jazz modern era 1980-an sampai 90-an.

Soul Jazz

Aliran musik jazz berikutnya yang juga cukup berpengaruh adalah soul jazz. Soul jazz merupakan aliran yang berkembang dari genre blues, soul, dan gospel. Maka dari itulah, kenapa masih banyak orang yang mengira musik soul jazz ini bagian dari blues, atau bahkan sebaliknya.

Aliran soul jazz terkenal sekitar tahun 1950-an. Ketika itu, Roy Carr bersama dengan David “Fathead” Newman dan Hank Crawford membuat sebuah kolaborasi yang menandakan kemunculan soul jazz.

Bossanova

Sebagian orang Indonesia mungkin mengira bahwa Bossanova merupakan musik etnik asli dari Indonesia. Bossanova memang sempat hits di Indonesia karena pernah dinyanyikan oleh seorang penyanyi kawakan macam Rafika Duri yang memainkan tembang lawas.

Padahal, sebenarnya musik bossanova berasal dari Brazil yang merupakan kombinasi musik jazz dan samba. Musik samba adalah sebuah aliran musik dari tradisi Brazil yang identik dengan dansa. Maka tidak heran kalau musik samba memberikan pengaruh pada bossanova berupa beat yang cenderung cepat.

Beberapa musisi ternama yang mengusung aliran bossanova di antaranya: Luiz Bonta, Bob Brookmeyer, Charlie Byrd, Paul Desmond, Joao Gilberto, dan Baden Powell.

Jazz Fusion

Salah satu sub-aliran jazz yang masih bertahan dan digemari hingga sekarang adalah jazz fusion. Populer di era 60-an, aliran jazz fusion ini pertama kali muncul ketika beberapa band rock mencoba mencampur unsur jazz ke dalam musik rock mereka. Orang-orang kemudian menyebut musik-musik kombinasi jazz dan rock tersebut sebagai ‘jazz rock’ atau ‘jazz fusion’.

Salah satu album musik jazz fusion yang paling berpengaruh adalah Bitches Brew (1969) milik Miles Davis. Musisi jazz satu ini menggabungkan beat rock n’roll dengan musik jazz dengan sangat cerdik. Album tersebut laku hingga 400 ribu kopi dan menjadi salah satu album dengan penjualan terbanyak di tahunnya.

Kemudian hadir Herbie Hancock yang tak cuma menggabungkan unsur rock, tapi juga unsur aliran funk, disko, dan musik elektronik. Albumnya yang bertajuk Head Hunters (1973) juga sangat terkenal karena memiliki irama yang asyik. Kemudian ada lagi Mahavishnu Orchestra dengan albumnya, The Inner Mounting Flame (1971), dan Jaco Pastorius dengan album Black Market (1976).

Baca juga: Memahami Pengertian Musik Pop dan Perkembangannya di Indonesia

Referensi:

  • https://id.wikipedia.org/
  • https://hot.liputan6.com/read/4120455/10-tempat-wisata-di-jakarta-barat-banyak-peninggalan-sejarah
  • https://www.mldspot.com/music/bagaimana-musik-dinamakan-jazz-dan-apa-ciri-cirinya
  • https://historia.id/asal-usul/articles/mengalun-bersama-sejarah-jazz-DEe4b