Yang bertanggung jawab dalam pengecekan out side laundry

(1)

. Chef Laundry

Tugas dari chef laundry antara lain:

1). Mengadakan pengecekan pemeliharaan mesin-mesin laundry dan

melaporkan setiap terjadi kerusakan.

2). Mengawasi penggunaan laundry supplies serta melaporkan kepada

atasan apabila persediaan telah menipis.

3). Memeriksa hasil cucian.

f. Roomboy / Maid.

Tugas dari roomboy / maid antara lain:

1). Memeriksa status kamar.

2). Memeriksa kelengkapan kamar check - out dan melaporkan ke room

office.

3). Mengecek kondisi kamar tamu.

4). Memeriksa isi minibar disetiap kamar.

g. Linen attendant

Tugas dari linen attendant yaitu:

1). Menerima cucian kotor baik dari roomboy maupun dari tamu

2). Mengantar cucian kotor ke room laundry

3). Mengantar linen, pakaian tamu ke ruang linen room dan kamar tamu

h. Cheker

Tugas dari cheker antara lain :

1). Mencatat dan menghitung jumlah linen room, guest laundry serta

uniform employee yang akan dicuci.

2). Memisahkan jenis maupun bahan yang akan dicuci.

i. Washer

Tugas dari washer ialah bertanggung jawab seluruh proses pekerjaan washing dan extrac hingga

siap untuk diserahkan pada presser .

j. Mungler

Tugas dari seorang presser ialah bertanggung jawab atas seluruh proses pelicinan room linen,

seragam karyawan, pakaian-pakaian termasuk linen dengan menggunakan flat ioner atau setrika

roll.

2.4 Pengertian laundry

Pada bagian ini akan dijelaskan pengertian Laundry

1. Menurut Sihite Richard,S.Sos dalam bukunya laundry and dry cleaning (2000:hal 4)

“Untuk merawat semua bahan – bahan textile yang menjadi milik hotel, harus senantiasa

melakukan operasinya sesuai dengan rencana kerja, baik secara harian maupun secara bulanan

yang telah ditentukan oleh pimpinan”.

2. Menurut Rumekso, SE dalam bukunya Housekeeping Hotel (2001:1)

Show
(2)

yang bertanggung jawab atas semua cucian yang dikirimkan kepadanya”.

3. Menurut Agustinus Darsono dalam bukunya Tata Graha Hotel (Housekeeping)

“Laundry adalah bagian hotel yang bertanggung jawab terhadap pencucian, baik itu pencucian

pakaian tamu, seragam karyawan maupun linen-linen hotel.

Dari ketiga pengertian diatas penulis mencoba menyimpulkan bahwa pengertian laundry section

adalah bagian hotel yang bertanggung jawab atas semua cucian yang dikirimkan kepadanya, baik

cucian tamu, seragam karyawan maupun linen-linen hotel.

dibedakan menjadi dua bagian besar, yaitu:

1. Guest laundry

guest laundry adalah cucian yang berasal dari para tamu, seperti :

a) Tamu yang menginap di hotel tersebut (in side guest )

b) Tamu yang sedang tidak menginap didalam hotel tersebut (out side laundry).

c) Para pelanggan, seperti para pengusaha, para pejabat instansi pemerintah dan lain-lain yang

sering mencucikan Pakainnya, bed cover, blanket, maupun curtain ke hotel karena mereka tidak

memiliki mesin yamg memadai.

2. House Laundry

House laundry adalah segala macam cucian milik hotel yang

terdiri dari :

a) Linen supplies yang digunakan oleh Housekeeping Departement (floor section), antara lain

sheets, pillow case, blanket, bed skirt, bed pad, bed cover, curtain dan bath towel.

b) Linen supplies yang digunakan Food & Baverage Departement, seperti table cloth, multon,

napkin, place, mat/tray mat, apron, table skirting, glass towel, kitchen

c) Uniform milik seluruh karyawan hotel. Cucian yang disebut non revenue producting works

karena tidak menghasilkan. uang secara langsung, tetapi merupakan sarana pendukung pelayanan

terhadap tamu.

Secara tidak langsung house laundry tidak dapat mengahasilkan uang seperti guest laundry

namun apa yang dihasilkan dari proses pencucian dirasakan langsung oleh tamu yang menginap

dihotel tersebut. Masih berkaitan dengan room linen proses penanganan room linen dibagi

menjadi beberapa tahap yaitu:

1. washing laundry berarti proses pembersihan dari kotoran-kotoran yang melekat pada kain

dengan cara dicuci.

2. Dry tumbler proses pengeringan dari linen-linen yang sudah dicuci unutk jenis pillow

case,bath towel., bath mate.

3. Rool ironer mesin yang digunakan untuk melicinkan linen-linen sepert sheet twin dan double,

pillow case.

2.5 Struktur Organisasi Departement Laundry menurut Sihite Richrad, S.sos dalam bukunya

Laundry and Dry Cleaning (2001:1) tugas dan tanggung jawab laundry section antara lain:

a. Chef laundry

Tugas dari chef laundry antara lain:

(3)

kerusakan.

- Mengawasi pelakasanaan pekerjaan bawahan dan memberikan bimbingan, mengarahkan serta

memberi teguran bila perlu.

- Mengawasi penggunaan laundry supplies serta melaporkan kepada atasan bila persediaan telah

menipis.

- Memeriksa hasil cucian.

b. Linen checker

Tugas dan tanggung jawab linen checker:

- Bertanggung jawab atas penerimaan cucian, dan seragam karyawan.

- Mengirim linen, cucian tamu dan seragam karyawan yang kotor ke laundry.

- Linen yang sudah diproses dikirimkan kembali ke General Linen Room (GRL).

- Membuat laporan harian setiap jenis linen yang masuk kedalam laundry dan yang dikirimkan

ke general linen room dalam keadaan bersih,laporan ini harus dibuat setiap harinya dan

diserahkan ke office unutk diperiksa dan dibukukan.

c. Uniform checker

tugas dan tanggung jawab uniform checker:

- Membagikan uniform tersebut yang mana harus dikerjakan oleh laundry dan yang mana harus

dikerjakan oleh drycleaning,dan mengirimkannya kepada seksi yang bersangkutan dengan surat

pengiriman.

- Pembuatan code daru uniform pegawai ditentukan sendiri oleh uniform room, namun laundry

uniform cecker harus mengerti akan code-code tersebut.

- Membuat laporan harian lengkap mengenai tugas-tugas yang dikerjakan.

d. Washer

Tugas dan tanggung jawab dari washer:

- Mencatat dan menghitung kembali jumlah linen, seragam karyawan, dari linen cecker.

- Memisahkan jenis-jenis linen dan bahan yang akan dicuci.

- Melaksanakan pencucian linen dan, seragam karyawan.

- Mengeringkan linen- linen, cucian tamu, seragam karyawan yang telah dicuci.

- Mengeluarkan pakaian-pakaian yang sudah dikeringkan dari dry tumbler

- Memberikan semua cucian kepada petugas pressing atau mungler

- Menyerahkan cucian yang halus dan tipis setelah dicuci kemudian digantung, bila sudah kering

diserahkan kepada presser agar disetrika.

e. Mungler

Tugas dan tanggung jawab dari mungler:

- Menerima cucian dari washman

- Melakukan penyetrikan terhadap baju tamu, dan seragam karyawan

- Melakukan penyetrikaan berbentuk lembaran, seperti: sheet, pillow case, bath towel, bath mate.

Seksi mungler terbagi menjadi beberapa seksi diantaranya:

- Tukang kebut : Semua linen harus dikebut terlebih dahulu untuk mengurangi kumalan yang

terjadi oleh karena pencucian dan peng-extract-an dan agar dapat diletakan pada sisi mesin agar

pemasukannya tepat pada roll dalam keadaan lurus).

(4)

- Tukang pemberi : Adalah yang memasukan ke mesin roll ironer dengan baik dan tepat sehingga

keluarnya rapi dan teratur.

- Tukang lipat : Adalah yang melipat linen pada lipatan yang telah ditentukan yang diterimanya

dari tukang pemberi. selanjutnya menyusun linen-linen tersebut pada bilangan yang telah

ditentukan hingga tersusun baik agar memudahkan linen cecker untuk menghitung dan

mengangkutnya dalam pengirimannya ke general

- Tukang lipat handuk :Pekerjaan ini adalah lanjutan daripada pekerjaan seorang pekerja

pengeringan handuk, dimana tukang lipatnya dilakukan oleh petugas khusus mangler.

f. Presser Uniform

Tugas dan tanggung jawab presser uniform

- Presser harus tahu cara melicinkan jas, celana, dress, blouse, atau sesuai dengan jenis

pakaian-pakaian istimewa atau pakaian-pakaian yang keadaan biasa.

- Presser harus faham cara melicinkan bahan-bahan yang berbagai jenis, sebab belum tentu

semua bahan tersebut mempunyai sifat yang sama dan menghendaki perlakuan yang sama,

misalnya sutera atau beluderu.

- Presser harus mampu menjaga dan memelihara mesin dan juga areanya serta tangannya untuk

selalu dalam keadaan yang bersih, sehingga pakaian yang telah dicuci bersih tidak menjadi kotor

kembali oleh mesin atau tangannya.

- Presser selain memperhatikan kebersihan alat kerjanya dan tangannya juga harus menjaga

bahwa lantai di bawah mesinnya pun harus dalam keadaan bersih, dan semua gantungan pakaian

yang digunakan untuk menggantungkan pakaian yang sudah dilicinkan juga harus didalam

keadaan bersih, serta cara menggantungkannya supaya kelicinan pakaian tidak atau kumal

kembali.

2.6 Pengertian Aktivitas, Penanganan, dan Room Linen

“Keaktivan, kegiatan, kesibukan kerja atau salah satu kegiatan kerja yang di laksanakan ditiap

bagian di dalam perusahaan “.

Sedangkan arti Penanganan menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia yaitu: Kata penanganan

diadopsi dari kata “tangan” yang diaplikasikan oleh banyak orang menjadi sebuah kata

“menangani” yang artinya bisa menjadi sebuah fungsi Yaitu:

1. Mengatur jalannya rencana-rencana kerja yamg telah diprogaram.

2. Mengontrol pekerjaan yang menjadi aktivitas karyawan.

3. Sebagai pertanggung jawaban atas pekerjaan yang di emban.

4. Sebagai usaha yang berkaitan untuk mencapai suatu tujuan.

Sehingga dapat disimpulkan pengertian dari aktivitas penanganan itu adalah “suatu kegiatan atau

rutinitas yang dilakukan untuk mengatur dan mengontrol jalannya sebuah pekerjaan untuk

mencapai suatu tujuan”.

room yang berarti kamar, ruangan, atau sekat dan arti dari linen atau linan adalah bahan-bahan

(5)

textile atau nama suatu jenis kain yang cenderung lebih tebal dan digunakan oleh banyak orang

untuk seprai, gorden dan lain sebagainya, jika kedua kata itu digabung maka dapat disimpulakan

pengertian dari room linen adalah “segala bahan-bahan textile yang digunakan sebagai

pelengkap fasilitas kamar hotel”.

Jadi bila arti akivitas, penanganan, dan room linen digabung akan didapat pengertian yaitu

“sebuah kegiatan untuk menangani linen-linen yang berada didalam kamar dengan aturan yang

telah ditetapkan hotel guna mencapai sutau tujuan.

Perlengkapan - perlengkapan yang dibutuhkan di laundry yaitu :

a. Telepon sebagai alat komunikasi

b. Log Book Laundry

c. Meja untuk meletakan linen bersih

d. Rak untuk cucian tamu dan laundry bag

e. Gantungan untuk cucian tamu (hanger)

f. Bak-bak plastik tempat meletakkan cucian basah

g. Ember plastik tempat meletakkan cucian basah

h. Meja tulis

i. Lemari obat –obat pembersih

j. Polymark tape (pita untuk tanda pada cucian tamu)

k. Cellulose tape (plester plastik)

l. Laundry bag (tas tempat laundry)

m. Plastik bag (plastik untuk pembungkus cucuian)

Macam –macam perlatan yang digunakan dilaundry

1. Marker Machine (mesin pemberi tanda )

2. Washing Machine (mesin cuci )

3. Extraktor Machine (mesin pemeras cucian)

4. Dry Tumbler Machine (mesin pengering)

5. Flat Roll Ironer (setrika press)

6. Hand Pressing (setrika tangan)

Obat-obat pembersih yang digunakan di laundry

1. Air : Air yang berkualitas “air minum” yaitu yang kadar airnya H7.

2. Bleach : Zat pemutih, khusus untuk pakaian yang berwarna putih

3. Sour : Zat kimiayang berfungsi untuk menetralisir bleach

4. Deterjen : Obat pembersih berupa sabun bubuk

5. Alkali : Memiliki zat pembasmi kuman

6. ACA : Anti Corrosin agent additive ( zat pencegah karat pada mesin-mesin dan cucian

( rootsketing / kancing )

Jenis–jenis formulir di laundry menurut Agus Nawar Operasional Tata Graha Hotel (2000)

adalah:

(6)

b. Pressing list (daftar yang disetrika)

c. Order taker book (buku untuk mencatat pengiriman cucian kotor)

d. Linen laundry slip (formulir untuk mencatat pengiriman dan pengembalian cucian linen di

linen room atau laundry)

e. Uniform laundry list (daftar cucian seragam)

f. Linen inventory (formulir yang digunakan untuk mencatat hasil perhitungan pengiriman dan

pengembalian linen-linen di laundry maupun di linen room)

g. Lost and damage (formulir untuk mencatat dan melaporkan linen yang yang hilang maupun

rusak)

h. Repair and maintenace (formulir yang digunakan untuk dan melaporkan kerusakan–kerusakan

yang terjadi pada mesin-masin di laundry)

i. Puchase request (formulir yang digunakan untuk mengajukan permintaan apabila barang–

barang yang dibutuhkan di laundry habis dan ditanda tangani oleh manager, segera dikirim ke

seksi pembelian (purchasing).

dengan bagian lain yaitu:

Karena besarnya tanggung jawab laundry baik pada tamu maupun hotel, maka pihak laundry

perlu bekerja sama dengan bagian-bagian lain di hotel yaitu enginering, purchasing,

housekeeping, personalia, dan food and beverage.

1) Engineering

Engineering adalah bagian yang mensuplai penggunaan listrik, air panas, serta pemeliharaan dan

perbaikan alat-alat dalam ini adalah alat-alat yang mendukung operasional laundry.

2) Puchasing

Bagian yang membeli kebutuhan alat-alat dan obat-obatan pencuci yang dibutuhkan laundry,

misalnya:

a. laundry bag

b. laundry list

c. chemical

d. hanger

e. plastik pembungkus

3) Housekeeping (tata graha)

Hubungan kerja laundry dengan housekeeping terutama menyangkut pengambilan dan

pengiriman cucian tamu. selain itu, housekeeping adalah bagian/seksi yang paling banyak

menggunakan linen-linen terutama untuk kamar-kamar sehingga masalah pencucian linen,

menjadi tanggung jawab bagian laundry pula.

4) Personalia

Hubungan kerja antara bagian laundry dengan personalia adalah menyangkut kepegawaian,

misalnya gaji karyawan, pengadaan karyawan, pembayaran lembur, pengangkatan karyawan dan

sebagainya.

5) Food and Beverage

(7)

a. Table cloth

b. Table mad

c. Napkin

Cr : http://adbpolnes03.blogspot.co.id/2006/09/aktivitas-penanganan-room-linen-ajeng.html

cr :

http://tatagraha.com/artikel/linen/

A. penerimaan cucian tamu

1. sistem pelayanan

pelayanan cucian tamu di

HOTEL

ada dua jenis, yaitu cucain tamu yang tinggal di

HOTEL

(guest laundry) dan dari tamu luar hotel (out side laundry). Secara operasional pelayanan ini

meliputi pelayanan pencucian biasa (laundry service), pelayanan cuci kering (ddry cleaning

service), dan setrika (press only). Sedangkan waktu pelayanannya terbagi menjadi dua yaitu:

a. one day service/ regular/ today

adalah pelayanan pencucian pakaian tamu dimana cucian diserahkan atau dikumpulkan oleh

petugas sebelum pukul 10.00 pagi dan akan dikembalikan pada pukul 18.00 pada hari yang sama

b. express service

adalah apabila tamu menghendaki pelayanan yang cepat, cucian/ pakaiannya selesai dicuci dalam

waktu 2 sampai 3 jam. Untuk pelayanan ini biasanya hotel akan memberikan harga tambahan

100% dari harga normal

Selain pelayanan diatas ada juga tamu yang mengirimkan cuciannya setelah jam 10.00. tetapi

menginginkan selesai pada hari yan sama seperti halnya pada one day service. Pelayanan seperti

ini pihak hotel akan memberikan harga tambahan 50% dari harga normal

(8)

pengambilan cucian tamu dikamar menjadi tanggung jawab valet. Sedangkan untuk out side

laundry tamu mengantar cuciannya ke hotel atau pihak hotel yang amengambil ke agen-agen

laundry yang bekerjasama dengan hotel yang bersangkutan. Untuk penanganan out side laundry

ini seksi counter bekerja sama dengan seksi valet pada saat pengecekkannya. Peralatan yangg

harus dibawa valet pada saat pengambilan cucian tamu di kamar adalah tas cucian (laundry bag),

dafftar cucian (laundry list), valet record dan alat tulis.

a. prosedur pengambilan cucian tamu (guest laundry)

1.) tamu yang berniat mencuciakan pakaiannya ke laundry dapat melalui beberapa cara, yaitu :

a.) menghubungi seksi order taker

b.) menggantungkan kartu pelayanan laundry ( laundry service bag) di pintu

c.) memberitahukan kepada room attendant atau floor captain

2.) informasi yang diterima oleh petugas di atas selanjutnya akan di informasikan kepada valet

3.) setelah menerima informasi tersebut valet menuju ke kamar tamu sambil membawa

perlengkapan yang diperlukan

4.) sesampainya di kamar tamu valet mengetuk pintu kamar tamu 3x sambil menyebutkan

identitasnya

5.) apabila pintu dibuka oleh tamu ucapkan salam dan katakan keperluan anda

6.) mintalah ijin kepada tamu untuk mengecek cucian

7.) setelah melakukan pengecekkan dan pada kolom

HOTEL

sudah terisi, masukkan kembali

cucian ke dalam tas laundry beserta dengan list nya

8.) keluarlah dari kamar tamu ucapakan trimakasih kepada tamu

9.) tutup pintu pelan-pelan letakkan laundry pada kereta laundry bila anda membawanya

10.)isilah valet record dan bawalah cucian ke ruang laundry serahkan kepada checker

11.)checker selanjutnya akan mengecek cucian tersebut

b. penerimaan cucian tamu dari luar hotel (out side laundry)

1.) tamu akan dating ke hotel untuk menyerahkan cuciannya ke hotel dan diterima oleh seksi

counter. Apabila hotel memiliki agen maka valet akan mengambil cucian tersebut ke agen yang

bersangkutan

(9)

2.) seksi counter dan valet akan mengecek cucian yang dikirim oleh tamu dan mengisi kolom

hotel pada laundry list

3.) masukkan kembali cucian kotor beserta dengan listnya ke laundry bag dan serahkan ke

checker untuk di cek kembali

B. penerimaan cucian lena hotel

cucian lena hotel terdiri dari lena tata graha, tata hidang dan tata boga dan seragam

karyawan. Teknik pengiriman lena kotor sangat bervariasi antara hotel yang satu dengan hotel

yang lainnya.

Prosedur penerimaa cucian lena

HOTEL

(house laundry) adalah pengiriman lena kotor biasanya

dilakukan oleh seorang linen attendant atau line boy. Ada juga pengirimannya dibawa langsung

pleh petugas ke ruang lena atau laundry. Sedangkan untuk seragam karyawan biasanya

diserahkan ke seksi uniform. Adapun prosedurnya adalah sebagai berikut

C. pengembalian cucaian bersih

setelah cucian selesai di proses, di setrika dan di pack petugas laundry akan mengembalikan

kepada tamu sesuai dengan waktu pesanannya

1. prosedur pengembalian cucian tamu

HOTEL

(guest laundry)

a. setelah cucian selesai dipak atau digantung dan ditempel laundry list, valet akan

mengumpulkannya

b. valet membawa cucian-cucian tersebut ke kamar tamu sambil membawa laundry vocher

c. ketuk pintu kamar tamu sambil menyebutkan identitas

d. setelah dibuka katakan maksud dan tujuan anda

e. setelah tamu mengecek cuciannya mintalah tamu untuk menandatangani laundry vocher

f. ucapkan terima kasih dan tutup pintu kamar tamu pelan-pelan

g. setelah semua laundry diserahkan kepada tamu, serahkan laundry vocher yang sudah

ditandatangani ke kasir kantor depan

(10)

a. setelah cucian selesai dipak dan ditempel dengan laundry lilst aturlah di rak dengan rapi

dan teratur

b. apabila tamu/ pelanggan mengambil cucian mintalah laudry list yang aslu dari tamu dan

cocokkan dengan laundry yang sudah diaatur di rak

c. setelah cocok, serahkan kepada tamu. Apabila tamu menyelesaikan pembayarannya

stempellah laundry vocher dengan stampel lunas

d. serahkan laundry vocher beserta pembayarannya ke kantor depan

3. prosedur pengembalian lena hotel (house laundry)

a. lena food and beverage dan housekeeping

1.) setelah cucian selesa lena tersebut di serahkan ke general linen room beserta listnya

2.) linen attendant akan mengecek jumlah dan jenis cucian

3.) serahkanlah ke seksi/ departemen yang mengirimnya tertera di dalam linen laundry list

b. pakaian seragam karyawan

1.) untuk pakaian seragam karyawan setelah dicuci, disetrika, dan digantung maka akan dibawa

keruang lena

2.) setelah dicek oleh seksi uniform selanjutnya akan diataur dalam lemari karyawan

D. penyelesaian administrasi laundry

penyelesaian administrasi di laundry sangat bermanfaat untuk memudahkan perhitungan dan

pengecekkan pencucian di laundry, digunakan bermacam-macam format sesuai dengan

kegunaannya. Format ini dalam pengisiannya menjadi tanggung jawab masing-masing seksi

1. daftar cucian (laundry, dry cleaning, pressing list)

format ini diisi oleh tamu dan valet. Fungsinya adalah sebagai alat kontrol atas setiap pencucian

di laundry. Untuk cuci biasa akan menggunakan laundry list, untuk cucian kering menggunakan

dry cleaning list dan untuk pelayanan setrika saja menggenakan pressing list.

Informasi atas cucian tersebut sesuai dengan saat menyerahkan dan service yang di minta. Makin

cepat waktu pengembalian cucian (express) maka makin mahal biaya ongkos cuci.

(11)

Laundry list di setiap

HOTEL

tidak selalu sama. Informasi yang tertera biasanya tidak terlepas

dari informasi penting. Biasanya list ini dibuat rangkap tiga dengan pendistribusaib sebagai

berikut :

a. asli untuk tamu

b. copy ke dua untuk laundry

c. copy ke tiga untuk arsip

2. kwitansi pembayaran/ laudry vocher

laundry voucher dibuat berdasarkan laundry list, dry cleaning list, dan press list. Setiap list ini

akan dibuatkan laundry voucher sendiri-sendiri meskipun dalam satu kamar. Dari laundry

voucher ini dapat diketahui berapa biaya pencucian yang harus dibayar tamu. Seddangkan untuk

mengisinya menjadi tanggung jawab seksi counter dan administrasi.

Laundry voucher dibuat rangkap tiga dan pendistribusainya sebagai berikut :

a. asli untuk tamu

b. copy ke dua untuk laundry

c. copy ke tiga untuk arsip

3. list of voucher/ daily guest laundry recapitulation

list ini merupakan rekapitulasi dari laundry voucher yang umumnya dibuat dala satu shift. Dari

datanya dapat kita lihat jumlah penghasilan laundry selama satu shift.

List ini dibuat rangkap tiga dengan pendistribusainya sebagai berikut :

a. asli untuk tamu

b. copy ke dua untuk laundry

c. copy ke tiga untuk arsip

4. linen laundry list

list ini digunakan untuk mencatat pengiriman cucian milik

HOTEL

(house laundry) yang terdiri

dari lena food and bevarage departemen, housekeeping departemen dan uniform.

(12)

adalah format yang digunakan oleh valet pada saat melaksanakan tugasnya selama satu shift

cr : http://ridhayanisaputra.blogspot.co.id/2012/11/penanganan-guest-laundry-dan-house.html

mm

Cara Merawat Linen LaundryHotel dan Rumah Sakit

Berdasarkan departemen yang ada di hotel, linen dapat dikelompokkan menjadi dua bagian yaitu

sebagai berikut.

1. Linen-linen Housekeeping Department, yaitu semua jenis linen yang digunakan oleh

Departemen Housekeeping, yang banyak digunakan untuk menyiapkan kamar tamu. Contohnya

sebagai berikut.

a. Sheet : Single sheet ( ukuran sesuai bed )

Double sheet ( ukuran sesuai bed )

b. Blanket, single atau double blanket ( ukuran sesuai bed )

c. Pillow case ( ukuran sesuai bantal )

d. Bed spread / bed cover ( ukuran sesuai bed )

e. Bed protector ( ukuran sesuai bed )

f. Bed skirt ( ukuran sesuai bed )

g. Towels : - Bath towel ( ukuran 76 x 152 cm )

- Hand towel ( ukuran 30 x 45 cm )

- Face towel ( ukuran 30 x 30 cm )

- Bath mat ( ukuran 25 x 50 cm )

- Duvet case ( ukuran sesuai bed )

- Bed runner ( ukuran sesuai bed )

- Cusion case ( ukuran sesuai bantal )

Panduan Pengadaan Linen Baru

Tugas dan tanggung jawab petugas ruang linen antara lain mengadakan linen baru. Penggantian

linen baru dilakukan oleh petugas linen room atas persetujuan manajemen. Sedangkan untuk

pengadaannya, ruang lena biasanya menentukan jenis dan kualitas linen yang akan dipakai.

Pengadaan atau penggantian jenis linen harus mengacu pada laporan lena setiap harinya.

Lena-lena yang akan diadakan / diganti tersebut memang belum ada atau sudah habis masa pakainya.

Panduan dalam pengadaan linen baru dapat dilihat seperti berikut ini.

(13)

1. Pengadaan linen housekeeping

Bagi Housekeeping Department, pengadaan linen baru harus memperhatikan hal-hal berikut.

a. Jumlah twin bedded room

b. Jumlah double bedded room

c. Rata-rata tingkat hunian kamar ( room occupancy )

d. Standar pemasangan lena di kamar

e. Memiliki laundry sendiri / tidak

. Persediaan Linen

Setelah linen dihitung sesuai dengan kecukupan operasional, maka langkah berikutnya yaitu

pengadaan linen. Tingkatan standar persediaan linen yang mencukupi untuk menunjang

kelancaran operasional sehari-hari di kenal dengan istilah par stock. Par stock linen adalah

jumlah linen yang diperlukan untuk melengkapi kamar tamu / restoran di satu bagian atau seksi

(section).

Pada umumnya persediaan linen di housekeeping atau restoran minimal tiga par stock. Namun

ada kalanya

HOTEL

menyediakan sampai lima par stock dan ada juga hotel yang hanya

menyiapkan dua setengah par stock. Tingkatan standar par stock mengacu pada tinggi atau

rendahnya tingkat hunian hotel.

Persediaan dengan Standar Pemasangan 3 ( tiga ) Par Stock

Penempatan linen tata graha dengan tiga par stock akan diatur sebagai berikut.

Gambar 12.1 Alur penempatan linen

Keterangan : Sirkulasi persediaan linen 1 ( satu ) pasang terpasang di room atau restoran.

Artinya, pada saat pembersihan kamar atau restoran ada 1 ( satu ) par yang terpasang di kamar

tamu / restoran baik berupa sheet, blanket, pillow case, towels, table cloth, napkin, mulleton, dan

lain-lain. Kemudian linen kotor dibawa ke laundry untuk dicuci. Artinya, linen kamar ada 1

( satu ) par dicuci di laundry. Setelah dicuci dan linen tersebut bersih, maka linen dibawa kembali

ke ruang linen untuk disimpan sebagai persediaan linen untuk operasional esok hari.

Bila hotel akan menyediakan linen dengan tingkat standar par stock 4 maka persediaan 1 par lagi

akan disimpan pada general linen room sebagai persediaan cadangan yang digunakan pada

acara-acara tertentu atau untuk cadangan pada situasi penting lainnya.

(14)

D. Proses Pencucian Linen

Setelah diadakan perputaran linen-linen tersebut digunakan bagi keperluan operasional seperti

menyiapkan kamar atau kegiatan layanan makanan dan minuman di hotel. Pada esok harinya

linen tersebut akan diganti dengan linen baru agar dapat diketahui sumber linen kotor tersebut

bermula. Diantaranya bisa berasal dari kelalaian pada seksi atau departemen lain atau dari kamar

tamu. Adapun proses pencucian linen sebagai berikut.

1. Pengumpulan Linen Kotor ( Collecting a Soiled Linen )

Linen-linen kotor dikumpulkan di dalam linen humper ( untuk room section ). Kemudian,

petugas linen ( Linen Boy ) akan mengambil linen yang kotor dari linen humper, sekaligus

mengumpulkan dan mencatat jenis dan jumlahnya. Pencatatan ini penting dilakukan untuk

menghitung jumlah linen yang dipakai dan diganti. Penghitungan antara keduanya harus sama,

sedangakan untuk linen kotor dari restoran, pengumpulannya dilakukan langsung oleh petugas

restoran sendiri. Setelah diambil dari kamar maka linen kotor dibawa ke linen room untuk

dibuatkan daftar cucian dan administrasi lain sebagai fungsi kontrol. Adapun hal-hal yang harus

diperhatikan yaitu sebagai berikut.

a. Semua linen yang akan dicuci di laundry, harus melalui General Linen Room disertai

daftar cucian.

b. Jumlah linen kotor yang dikirim harus terttulis di dalam daftar cucian.

c. Setelah sampai di binatu, linen kotor akan dihitung oleh Linen Checker bersama-sama

Linen Boy dan petugas linen

d. Hasil penghitungan akan ditulis pada daftar cucian.

e. Pengiriman kembali linen bersih ke ruang linen ( Linen Room ) harus sama dengan

jumlah linen kotor yang dikirim dan disertai dengan daftar cucian.

(15)

2. Pengiriman ( Delivering a Soiled Linen )

Pengiriman linen kotor pada umumnya, dilakukan petugas Linen Boy / Linen Runner dengan

beberapa cara, antara lain sebagai berikut.

a. Dipikul

Cara ini sudah jarang digunakan di hotel-hotel, mengingat risiko kecelakaan kerja yang dapat

terjadi sangat tinggi. Linen kotor yang akan dibawa bukan hanya satu atau dua lembar saja,

melainkan bisa saja dalam jumlah banyak. Kalo cara ini terpaksa dilakukan harus

memperhatikan berat beban yang akan dibawa, misalnya sebagai berikut.

1) Linen harus dibungkus dengan linen lain sehingga kemungkinan ada linen yang rusak

atau ternoda.

2) Oleh karenna digunakan sebagai pelindung linen lain, tidak boleh meletakkan linen

sembarangan.

3) Linen tidak boleh diseret.

b. Menggunakan Kereta Linen ( Linen Trolley )

Cara ini paling banyak dijumpai di hotel, karena mengingat efisiensi kerja dan kemudahan dalam

pengantaran. Karena menggunakan kereta, maka linen terjaga kebersihannya dan petugas

terhindar dari keseleo atau kecelakaan kerja.

c. Menggunakan Saluran Linen ( Linen Chute )

Saluran linen digunakan oleh hotel-hotel yang berbentuk bangunan bertingkat, untuk

memudahkan pengiriman linen kotor dari lantai-lantai tinggi. Jika hotel menyediakan Linen

Chute sebagai sarana untuk mengirim linen kotor maka ada hal-hal yang harus diperhatikan

sebagai berikut.

1) Pastikan tidak ada benda-benda tajam di dalam saluran atau linen

2) Pada tempat keluaran linen ( di laundry ) perlu ditempatkan trolley penampungan agar

linen tidak jatuh secara langsung ke lantai. Pastikan kebersihan linen chute-nya.

(16)

3. Pemeriksaan / Penyortiran Linen Kotor ( Checking a Soiled Linen )

Setelah linen kotor berada di laundry untuk dicuci, maka petugas laundry akan melakukan

pemeriksaan dan penyortiran linen. Adapun hal-hal yang akan diperiksa sebagai berikut.

Jenis dan jumlah linen

Asal departemen

Kerusakan atau ternoda

Pada kegiatan penyortiran, hal-hal yang perlu diperhatikan sebagai berikut.

Jenis kain

1) Asal bahan ( cotton, polyster, rayon, nylon, silk, wool )

2) Warna ( putih atau berwarna muda, tua, campuran )

3) Tingkat ketebalan kain

4) Ukuran kain

Tipe kotoran

1) Yang larut dalam dry cleaning solvent ( minyak, oli atau lilin )

2) Yang larut di dalam air ( gula, garam, kecap, soup, atau bumbu )

3) Yang larut dengan bantuan tenaga mekanis ( tanah dan lumpur )

4. Pencucian ( Washing )

Pada proses pencucian, yang harus diperhatikan adalah kapasitas mesin dan jenis tekanan mesin

yang diperlukan. Petugas pencucian harus mengetahui dengan benar pengoperasian mesin.

Sebelum dicuci dengan prosses pencucian, terlebih dahulu linen tersebut direndam dan

dihilangkan nodanya. Setelah direndam, lakukan tahapan pencucian berikut.

a. Dicuci dengan detergen kemudian dibilas.

b. Diperas dan dibilas kembali

(17)

5. Pemerasan ( Extracting )

Proses pemerasan dilakukan dengan menggunakan mesin extractor. Hal-hal penting yang perlu

diperhatikan antara lain penggunaan mesin tersebut harus disesuaikan dengan jenis linen yang

akan diperas. Yang harus diperhatikan pada saat menggunakan mesin pemeras, yaitu sebagai

berikut.

a. Perhatikan kapasitas mesin

b. Atur kecapatan pemerasan ( tinggi, sedang, atau rendah ).

c. Perhatikan kadar air pada waktu pemerasan.

6. Pengeringan ( Drying )

(18)

siap digunakan. Bila linen tidak sempurna keringnya dapat menimbulkan jamuran, noda, atau

bau yang kurang sedap.

Yang harus diperhatikan pada saat mengeringkan linen adalah sebagai berikut.

a. Perhatikan tingkat kecepatan mesin pengering.

b. Atur waktu yang diperlukan sesuai dengan jenis linen.

c. Linen tidak boleh terlalu dikeringkan.

7. Penyetrikaan ( Pressing )

Proses menyetrika linen-linen dapat menggunakan beberapa alat, yaitu sebagai berikut.

a. Flat roll ironer, yaitu mesin yang digunakan untuk menyetrika linen-linen hotel yang

berupa lembaran-lembaran. Misalnya, seprai, sarung bantal, taplak lena, napkin dan sebagaiya.

Yang harus diperhatikan pada saat menggunakan alat ini adalah sebagai berikut.

1) Linen tidak boleh terlalu basah / kering.

2) Linen yang sobek jangan di roll.

3) Steam jangan terlalu panas.

4) Bantal roll tidak merata

5) Dilakukan terus menerus

Istilah lain untuk alat ini adalah mangler / roller.

b. Hand ironer, alat setrika ini digunakan untuk menyetrika linen-linen yang berukuran kecil

dan terdapat beberapa variasi. Dengan demikian tidak bisa dimasukkan ke dalam roll kain

skirting yang telah dibentuk.

(19)

Yang harus diperhatikan pada saat menggunakan alat ini adalah sebagai berikut.

1) Perhatikan ukuran panas harus disesuaikan dengan asal bahan.

2) Perhatikan kabel tidak melintir / terbuka.

3) Selalu gunakan alas sepatu karet.

8. Pelipatan Linen Bersih ( Folding a Clean Linen )

Melipat linen dapat menggunakan mesin lipat atau secara manual. Pada hotel-hotel besar,

pelipatan linen-linen berupa lembaran besar biasanya menggunakan folding machine yang

tergabung dengan flat roll ironer. Ketika linen-linen tersebut dimasukkan ke dalam roller, linen

akan keluar di ujung berikutnya sudah dalam keadaan terlipaat. Bila dikerjakan secara manual,

linen dilipat dengan tenaga manusia. Biasanya bila linen lembaran disetrika dengan roller tetapi

tidak disediakan mesin pelipatnya, maka linen yang sudah disetrika tersebut akan menumpuk

dengan kecepatan tenaga manusia jelas berbeda.

9. Penyimpanan Linen Bersih ( Storing a Clean Linen )

Penyimpanan linen bersih harus diperhatikan dengan sungguh-sungguh mengingat biaya yang

dikeluarkan untuk pengadaannya tidak murah dan jumlahnya tidak sedikit. Untuk menjaga

kondisi linen tersebut, ruang penyimpanan harus bersih dan kering.

Linen-linen yang telah bersih dari laundry siap dikirim ke seksi-seksi yang membutuhkan.

Sebelum dikirim ke seksi-seksi tersebut harus disimpan dengan rapi secara berkelompok.

a. Untuk memudahkan pengecekan setiap tumpuk linen harus sama jumlah dan jenisnya.

b. Usahakan ada celah antara tumpukan agar ada sirkulasi udara.

c. Gunakan sistem FIFO dalam pendistribusian.

d. Lena yang berukuran besar diletakkan pada rak paling bawah.

e. Lena yang sering digunakan diatur pada rak yang sejajar dengan tangan.

f. Berikan label untuk setiap jenis linen pada rak.

g. Sisihkan linen yang rusak.

10. Pengiriman Linen

Pengiriman linen ke seksi-seksi dilakukan dengan kereta roomboy dan disesuaikan dengan

tingkat hunian kamar.

11. Penggunaan Linen

Dalam penggunaan linen perlu diperhatikan dengan baik sehingga linen yang rusak / ternoda

dapat diminimalkan. Bila ada penyalahgunaan terhadap penggunaan linen segera lapor kepada

(20)

atasan.

E. Administrasi Linen

Pencatatan yang digunakan untuk mengontrol linen terdiri dari hal-hal berikut.

1. Linen inventory, yaitu pengecekan atau perhitungan terhadap jumlah lena yang dimiliki

hotel yang sedang beredar. Hal ini dilakukan secara rutin atau berkala.

Tujuan diadakan linen inventory adalah sebagai berikut.

a. Mengetahui jumlah linen yang beredar.

b. Mengetahui bila ada kekurangan linen.

c. Mengetahui jumlah linen yang rusak.

d. Mengetahui jumlah linen yang hilang.

e. Mengetahui bila ada kemacetan linen.

f. Dapat mengontrol linen lebih baik.

g. Dapat mengadakan rekapitulasi lena secepatnya.

2. Linen laundry list, yaitu daftar yang digunakan untuk mengirim lena kotor ke laundry.

Istilah lainnya adalah linen laundry slip.

Data-data yang terdapat di dalam formulir tersebut yaitu sebagai berikut.

a. Section

b. Date

c. Item

d. Dirty

e. Clean

f. General linen room

g. Remark

h. Sign

Cr :

http://www.abidelsmachine.com/p/blog-page_2960.html

JENIS-JENIS

LINEN

Dewasa ini banyak dijumpai kain tekstil dengan kualitas yang berbeda. Kualitas kain tekstil

tergantung dari sifat, asal bahan, proses pembuatan benang. Proses pembuatan tanaman atau

rajutan, dan proses penyempurnaanya. Hasil dari proses pembuatan tekstil ialah kain yang

lembut, tipis, tembus terang berlubang, kaku tebal, berbunga, bergaris dan berkotak. Menurut

Wayan Suardana (1996:170) macam-macam linen pada departemen

housekeeping

dan

food

&

bevarage service

adalah:

(21)

1.

Sheets

(Seprei)

2.

Kualitas kain yang baik untuk membuat seprei adalah 50% polister, karena lebih mudah

dan cepat dalam menyetrika dan tidak mudah kusut. Cara mengukur lebar dan panjang seprei

Handuk kolam renang (pool towel)

3.

Handuk tangan (hand towel)

4.

Handuk muka (face towel)

5.

Keset kamar mandi (bath mat)

6.

Tirai kamar mandi (shower certain)

7.

Tirai kamar untuk siang hari (glass certain)

8.

Tirai kamar untuk malam hari (night/blind certain) Handuk kolam renang (pool towel)

9.

Handuk tangan (hand towel)

10.

Handuk muka (face towel)

11.

Keset kamar mandi (bath mat)

12.

Tirai kamar mandi (shower certain)

13.

Tirai kamar untuk siang hari (glass certain)

14.

Tirai kamar untuk malam hari (night/blind certain)

Cr : http://jokesenyum.blogspot.co.id/2012/05/jenis-jenis-linen.html

(22)

Pengertian Linen

Linen hotel merupakan investasi yang besar, sehingga membutuhkan profesionalisme dalam penanganannya. Dalam penanganannya Linen hotel dibagi menjadi 2 ( dua ) :

a. Housekeeping Linen b. Food & Beverage Linen

a. Jenis-jenis linen Housekeeping Department a. Sheet ( Sprei )

b. Pillow Case ( sarung bantal ) c. Bath Towel ( handuk mandi ). d. Hand towel ( handuk tangan ). e. Face towel ( handuk muka ) f. Bath mat ( keset ).

g. Bed spread h. Bed skirting

b. Jenis-jenis linen Food & Beverage Department a. Table cloth ( taplak meja ).

b. Large table cloth ( taplak meja lebar ). c. Napkin ( serbet )

d. Molton e. Greenfelt

Proses Pengumpulan dan Pengiriman Linen a. Pengumpulan :

1) Hindari penambahan kotoran pada saat pengumpulan ini

2) Gunakan 2 (dua) kantong linen kotor untuk menghindari bercampurnya kotoran yang ringan dan yang berat

3) Keluarkan peralatan makan pada F & B linen pada waktu clear up.

4) Jangan sampai ada barang/pakaian tamu yang terbawa untuk Housekeeping linen. 5) Linen kotor segera dikirim ke Laundry.

b. Transportasi

a. Membawa linen dengan tangan :

1) Hindari membawa linen terlalu berlebihan. 2) Hindari linen jatuh kelantai.

3) Linen jangan diseret.

4) Jangan terinjak dengan sepatu. b. Membawa dengan kantong linen. 1) Jangan melebihi muatan.

2) Jangan menggunakan kantong yang rusak. 3) Kantong harus selalu dicuci.

c. Mengirim linen kotor melalui cerobong ( Linen chut ). 1) Hindari linen jatuh kelantai.

(23)

3) Area cerobong harus bersih.

4) Jangan menyeret linen, gunakan trolley. 5) Jangan menginjak linen dengan sepatu 6) Jangan memasukkan lenen terlalu berlebihan 3. Penyeleksian a. Jenis kotoran Tingkat pengotoran : 1) ringan 2) sedang 3) berat

b. Jenis bahan / kain 1) bahan dasar kain 2) warna

3) Proses akhir 5. Pencucian

a. Kapasitas yang dianjurkan : 1) Kotoran ringan

2) Kotoran sedang 3) Kotoran berat 4) Kotoran extra berat. b. Step proses pencucian : 1) Flush 2) Break 3) Suds 4) Bleach 5) Rinse 6) Intermedite extract 7) Final rinse 8) Final extract 9) Shake out 6. Pemerasan

a. Optimum dari pengeringan : 1) produksi linen 2) efisiensi pengeringan 3) proses akhir b. Kecepatan pemerasan : 1) low speed : < 300 RPM 2) medium speed : 300 – 400 RPM 3) hight speed : 700 – 900 RPM c. Hindari pemerasan yang berlebihan.

d. Kadar kelembaban pada towel diwaktu extract = 54% 7. Proses akhir

(24)

1) Jangan terlalu kering.

2) Pisahkan secepatnya linen yang mudah kusut.

3) Bersihkan saringan debu pada mesin pengering setiap saat. 4) Dianjurkan untuk selalu memakai proses cooling down. b. Rooler / mangler :

1) perhatikan tekanan steam 2) perawatan padding 3) waxing 4) kusut. c. Pengepresan : 1) Garmen press 2) Wool Press 3) Hand ironer 8. Pelipatan

a. Pelipatan menggunakan mesin pelipat otomatis. b. Pelipatan secara manual

c. Linen ditolak ( reject ) d. Evaluasi hasil cucian. 9. Penyimpanan

a. Jangan meletakan benda atau linen kotor dekat linen bersih. b. Jaga selalu kebersihan.

c. Evaluasi hasil cucian. 10. Transportasi

a. Gunakan kantong / trolly linen 1) Jaga kebersihan

2) Bersih dan sehat

3) Jangan membawa linen berlebihan

b. Hindari penyalahgunaan dan pencurian linen. 11. Penggunaan

a. Jangan membiarkan penyalahgunaan linen 1) problem untuk laundry

2) linen cepat rusak

3) biaya penggantian linen tinggi.

b. Penyalahgunaan linen segera diinformasikan kepada manajemen dan karyawan.

D. Pakaian Tamu

Pelayanan laundry untuk tamu hotel merupakan suatu kegiatan yang penuh dengan resiko, disamping itu produk laundry dapat meningkatkan atau menurunkan kesan tamu terhadap citra hotel, sehingga membutuhkan profesionalisme dalam penanganannya. Untuk mengurangi resiko yang ditimbulkan maka, orang yang bekerja di laundry departmen harus mengenal jenis-jenis serat kain.

1. Jenis serat pakaian : a) Cotton

(25)

b) Polyester c) Policotton d) Nylon e) Yute f) Sutera g) Wool

2. Jenis-jenis Pelayanan pakaian tamu

1) Pelayanan mendesak – dikenakan biaya tambahan 100% dari daftar harga, dikembalikan 2 jam setelah diambil: pengambilan terakhir jam 4 sore

2) Layanan kilat – terkena biaya tambahan 50% dari daftar harga, dikembalikan paling lama jam 2 sore: pengambilan terakhir jam 10 pagi

3) Pelayanan biasa – dikembalikan pada hari yang sama pada jam 6 sore: pengambilan terakhir jam 10 pagi

4) Pelayanan pencucian 5) Pelayanan dry cleaning 6) Pencucian dengan tangan 7) Hanya setrika

8) Perbaikan.

1. Jenis pakaian dan perlengkapannya : Guest Laundry Flow Cart

KETERANGAN 1. Pengumpulan :

a. Untuk memastikan kondisi pakaian tamu, periksalah terlebih dahulu secara teliti pada pakaian yang akan dicuci

b. Hitung jumlah pakaian c. Tulis nomor kamar d. Tulis nama tamu

e. Masukan ke dalam laundry bag

f. Konfirmasi dengan tamu, dan tamu diminta untuk menanda tangani lauindry list. 2. Transportasi :

a. Membawa pakaian dengan tangan :

1) Hindari membawa pakaian terlalu berlebihan. 2) Hindari tercecer.

3) Masukan pakaian kedalam laundry bag b. Membawa dengan trolly

1) Jangan melebihi muatan.

2) Jangan menggunakan kantong laundry yang rusak. 3. Penyeleksian & memberi tanda ( Sortir )

a. Jenis kotoran/tingkat kotoran

Jenis/tingkat pengotoran dapat dibagi menjadi tiga, yaitu: 1) ringan

2) sedang 3) berat

(26)

b. Jenis bahan / kain 1) bahan dasar kain 2) warna

3) Proses akhir

c. Memberi tanda seragam/Uniform Karyawan

1) sebuah kode biasanya menunjukkan departemen dan posisi/jabatan, contohnya: GM, EAM dan kemudian departemennya:

FO 1 untuk manager Front Office

FO 2 untuk asisten manager Front Office Untuk tingkat staff, kode didasarkan pada nama

pegawai yang diperoleh dari daftar nama-nama pegawai.

2) Beri tanda pada bagian yang tidak terlihat, seperti di bagian dalam kerah, atau bagian bawah dalam baju dan lain-lain.

3) Jika tidak dapat menandai pada bagian dalam kerah, gunakan penjepit untuk menahan tanda pada lubang kancing atau tempat ikat pinggang.

d. Memberi tanda pakaian tamu

1) Nomor-nomor dan kode-kode yang digunakan: Minggu : MG Senin : SN Selasa : SL Rabu : RB Kamis : KM Jum’at : JT Sabtu : ST

2) Kode penomoran dimulai dari nomor 101 sampai 140 kemudian dilanjutkan ke nomor 210 hingga 240, dan seterusnya.

Nomor pertama pada kode adalah kelompok jenis pencucian, nomor kedua adalah nomor pencucian.

Tanda pada pakaian tamu harus sesuai dengan daftar permintaan pencucian. Lepaskan semua tanda lama yang ada pada pakaian tamu.

Jika tanda tidak dapat dipasang pada bahan pakaian, gunakan penjepit / peniti atau stapler untuk memberi tanda baru.

Penandaan dengan penjepit atau stapler harus berhatihati supaya tidak merusak pakaian, seperti lubang kancing, dll.

Pada saat menggunakan mesin untuk menandai, pastikan pakaian tidak akan rusak. Jika perlu lakukan pada bagian pakaian yang terlihat.

Jika anda ragu pakaian/bahan akan rusak, gunakan penjepit / peniti atau stapler. e. Menggunakan mesin untuk menandai

1) Siapkan mesin untuk menandai 2) Periksa setiap komponen nomor kode

pita

(27)

cara menggunakan.

3) Hubungkan ke sumber listrik, sesuai dengan tegangannya. 4) Hidupkan dan panaskan mesin.

5) Letakkan bagian pakaian yang akan diberi tanda dan tekan pegangannya ke bawah untuk membuat nomor f. Proses pencucian : 1) Laundry 2) Dry cleaning g. Konfirmasi 4. Pencucian

a. Kapasitas yang dianjurkan : 1) Kotoran ringan

2) Kotoran sedang 3) Kotoran berat 4) Kotoran extra berat.

b. Step-Step/Langkah-langkah proses pencucian : 5. Pemerasan

a. Optimum dari pengeringan : 1) Jenis kain / material

2) efesiensi pengeringan 3) proses akhir b. Kecepatan pemerasan : 1) low speed : < 300 RPM 2) medium speed : 300 – 400 RPM 3) hight speed : 700 – 900 RPM

c. Hindari pemerasan yang berlebihan, karena akan mengakibatkan kerusakan serat kain, dan hati-hati dengan jenis kain yang sensitif.

6. Proses akhir a. Pengeringan :

1) Jangan terlalu kering.

2) Pisahkan secepatnya pakaian yang mudah kusut.

3) Bersihkan saringan debu pada mesin pengering setiap saat. 4) Dianjurkan untuk selalu memakai proses cooling down. b. Pengepresan :

1) Garmen press 2) Wool Press 3) Hand ironer

7. Finishing & pengepakan a. Evaluasi hasil cucian. b. Penyempurnaan pressing

c. Pelipatan menggunakan mesin pelipat otomatis. d. Pelipatan secara manual

(28)

8. Pembukuan

a. Pakaian dicatat dala guest laundry book.

b. Catat jenis pakaian, proses pencucian, harga, nama tamu, nomor kamar. 9. Pengiriman

a. Gunakan kantong / trolly valet 1) Jaga kebersihan

2) Bersih dan sehat

3) Jangan membawa pakaian berlebihan 4) Pakaian yang pakai hanger, digantung

b. Jangan meninggalkan pakaian tamu tanpa diawasi.

c. Minta bantuan petugas Housekeeping untuk kamar yang tamunya keluar. d. Tanda tangan tamu atau petugas Housekeeping.

e. Catat kamar yang tidak bisa dimasuki ( DD / DL ) 10. Billing

a. Buat kwitansi untuk cucian yang sudah diselesaikan. b. Kwitansi dikirim ke FO cashier untuk tamu yang menginap.

c. Kwitansi dikirim langsung ke konsumen untuk dimintakan pembayaran Jenis – jenis noda

1. Noda-noda yang timbul

Noda-noda yang terdapat di permukaan pakaian, contohnya cat, lipstick, dll. 2. Noda yang terserap

Noda yang terserap: Noda yang diserap kedalam serat pakaian, contohnya minuman, tinta dll. 3. Noda campuran

Noda campuran: Campuran dari dua jenis noda yang disebutkan di atas, contohnya darah, dll. 1. Kotoran yang dapat dicuci

Kotoran yang dapat dicuci yaitu kotoran yang dapat dihilangkan dengan menggunakan air dan deterjen.

Contohnya:

Protein : Telur, saos, kotoran, dll Pigmen : Debu

Karbohidrat : Kanji

Lemak dan minyak : Minyak mineral, minyak sayur, dll. 2. Kotoran yang menyerap

Kotoran yang sulit dihilangkan bahkan terkadang tidak dapat dihilangkan sama sekali.

Contohnya: Cat, plitur, bercak, dll.

3. Kotoran yang dapat dihilangkan dengan menggunakan bahan pemutih

Kotoran yang yang tidak dapat dihilangkan dengan cara cuci biasa atau dry cleaning dan memerlukan bahan pemutih yang

ditambahkan pada proses pencucian. Contohnya:

(29)

Noda alami; buah-buahan, saos, obat-obatan, darah, dll. Noda buatan; bahan-bahan industri, dll.

I. Proses pembersihan Noda 1. Proses Pencucian Noda

Proses pencucian untuk barang-barang yang tingkat noda berat, menengah dan ringan dengan menggunakan air dan deterjen.

Langkah dalam proses pencucian: Pencucian:

a. Basahi pakaian b. Rendam c. beri sabun/cuci

d. pembilasan 1: proses normal

e. pembilasan 2: jika pakaian berwarna putih dan banyak noda, tambahkan bahan pemutih. f. pembilasan 3: proses normal

g. pembilasan 4: tambahkan bahan kimia untuk menetralisir alkali h. pembilasan 5: tambahkan pelembut pakaian.

Pemerasan:

semua mesin cuci mempunyai alat pemeras. Pengeringan:

keringkan pakaian dengan menggunakan mesin pengering. 2. Proses dry cleaning

Cuci, bilas, peras dan dry cleaning. Proses tersebut dilakukan pada satu mesin dengan menggunakan pelarut.

3. Proses pencucian dengan tangan

Proses ini dilakukan pada barang yang lembut dan warna yang mudah luntur J. Proses penghilangan noda

1. Proses mekanik:

Menggunakan peralatan untuk menghilangkan noda, contohnya papan pembersih dan mesin cuci. 2. Proses dengan pelarut:

Menggunakan pelarut atau bahan dasar kimia lainnya untuk menghancurkan noda. 3. Proses kimia:

Menggunakan bahan kimia khusus untuk menghilangkan nodanoda tertentu. 4. Pelembutan:

Menggunakan bahan pelembut untuk melembutkan bahan-bahan keras sebelum menggunakan peralatan dan bahan-bahan penghilang noda.

K. Bahan pembersih dan kimia untuk pencucian dan dry cleaning Proses pencucian

1. Air: kualitas air disesuaikan dengan tingkat kekakuan, zat besi, bahan organik, jumlah bahan larutan.

2. Deterjen: harus memiliki tingkat kekasaran

batas alkali bahan pemisah

(30)

zat tambahan – mencerahkan warna, tidak membuat warna pudar, tahan terhadap karat. 3. Asam: menetralisir asam alkali pada pakaian

4. Pelembut: melembutkan pakaian. Proses dry cleaning

Pelarut: bahan-bahan hidrokarbon teklorinasi untuk dry cleaning – Derchloro Ethylene, Tetrachloro Ethylene, Flouro carbon, dll.

L. Penggunaan bahan-bahan pembersih dan kimia yang aman

1. Jangan pernah mencampur bahan-bahan kimia yang tidak sama, karena hal ini dapat membentuk campuran yang sangat berbahaya.

2. Selalu pastikan bahwa semua wadah sesuai dengan isinya. Jika wadah tidak ditandai, bawa ke penyelia untuk diberi tanda.

3. Selalu gunakan peralatan keamanan yang memadai yang diberikan oleh penyelia anda – sarung tangan dan masker.

4. Baca semua informasi keamanan yang ada pada wadah bahan kimia.

5. Jika anda mengalami alergi akibat terkena bahan kimia, segera siram bagian yang terkena dengan air yang banyak dan segera laporkan kepada penyelia.

Rangkuman

Kebersihan Area Umum Hotel (Public Area) Departemen Tatagraha (housekeeping) terdiri dari seksi-seksi. Pada setiap seksi mengemban tugas dan fungsi masing-masing. Dalam melaksanakan tugasnya, seksi yang ada harus saling menjalin kerja sama yang baik. Dengan adanya koordinasi dan kerjasama yang sehat maka akan dapat tercipta suasana kerja yang dinamis dan kondusif. Secara umum Departemen Tatagraha (Housekeeping) memiliki fungsi untuk menjaga kebersihan, kerapihan dan kelengkapan kamar-kamar tamu, restoran, bar dan tempat-tempat umum dalam hotel termasuk tempat-tempat untuk karyawan kecuali dapur (Kitchen).

Departemen housekeeping disamping memiliki fungsi di atas juga memiliki fungsi untuk menjaga usia alat dan perlengkapan yang dimiliki oleh hotel secara maksimal. Secara keseluruhan

Departemen tata graha dapat disimpulkan sebagai berikut:

1. Sebagai seorang staf housekeeping harus memiliki grooming yang baik (well groome) sehingga image tamu terhadap hotel akan baik.

2. Sebelum melakukan pekerjaan seorang staf housekeeping terlebih dahulu harus mengetahui jenis-jenis alat, bahan-bahan maupun cara pengoperasian dari alat tersebut, sehingga pekerjaan akan dapat dilaksanakan dengan baik dan lancar.

3. Perawatan adalah mencegah terjadinya kerusakan dan memperpanjang umur maupun fungsi alat agar dapat digunakan lebih lama sehingga mengurangi cost atau biaya yang harus dikeluarkan oleh hotel.

4. Perbaikan adalah alternatif terakhir setelah upaya pencegahan sudah tidak dapat dilakukan. 5. Untuk lebih efektifnya penggunaan peralatan perlu adanya tatacara penggunaan alat yang aman, sehingga tidak menimbulkan kecelakaan terhadap pemakai.

6. Untuk menghindari terjadinya kecelakaan dan hal-hal yang merugikan petugas, sebaiknya petugas menggunakan pakaian pelindung

7. Untuk menggunakan bahan kimia yang aman adalah harus membaca petunjuk penggunaan terlebih dahulu.

(31)

untuk melindungi diri dari kecelakaan.

9. Untuk memberikan kesan yang baik kepada tamu, hotel harus bersih, sehingga tamu akan betah tinggal dan diharapkan akan kembali dimasa yang akan datang.

10. Untuk menjaga agar suatu area tetap terjaga kebersihannya, maka perlu adanya penjadwalan di dalam pembersihannya.

11. Sistem pembersihan secara manual dapat dibedakan beberapa macam, yaitu: a. Dusting (mengelap debu pada perabot/barang)

b. Sweeping (menyapu lantai) c. Mopping (mengepel lantai)

d. Window Cleaning/Mirror Cleaning (membersihkan kaca jendela / kaca cermin). e. Polishing (memoles barang / perabot yang terbuat dari kayu/logam)

12. Untuk menjaga agar area hotel tetap bersih dan aman dari bahaya sampah dan limbah, maka perlu adanya penangan sampah dan limbah secara serius.

13. Salah satu cara untuk menghemat pengeluaran hotel salah satunya adalah dengan memelihara peralatan dan bahan pembersih, yaitu dengan cara penyimpanan, penggunaan sebaik-baiknya. 14. Dalam melaporkan kerusakan harus melalui prosedur yang ada di dalam perusahaan. 15. Setiap pegawai dituntut mampu mengisi format-format yang diperlukan di dalam pelaporan kerusakan.

16. Kerusakan diperbaiki berdasarkan work order yang dikirim dari housekeeping

17. Setelah diperbaiki kerusakan, housekeeping harus menandatangani work order sesuai dengan pekerjaan yang dikerjakan.

4.9.2 Kebersihan Kamar Tamu (Guest Room Preparation)

Sebagai seorang room attendant, dituntut dapat selalu berpenampilan rapi, bersih dan menarik (Good grooming), disamping itu juga harus dapat menampilkan kompetensinya yaitu

mempersiapkan perlengkapan peralatan dan bahan untuk pembersihan kamar, hal ini diperlukan karena sangat menentukan kelancaran pada pelaksanaan pekerjaan pembersihan kamar itu sendiri. Kemempuan-kemampuan lain seperti : memeriksa keadaan trolley, set up trolley sesuai dengan penempatan yang benar merupakan kompensi awal pada saat menyiapkan kamar untuk tamu. Akases ke kamar untuk pelayanan diawali dengan melihat status kamar terlebih dahulu, hal ini mutlak dilakukan untuk menindaklanjuti proses pembersihan kamar.

Prosedur memasuki kamar sebaiknya dilakukan sesuai dengan langkahlangkah kerja yang sudah standar . Hal-hal yang perlu diperhatikan pada saat tamu berada di kamar Mintalah maaf jika menggangu tamu, dan tanya kapan waktu yang tepat bagi anda untuk kembali lagi dan membersihkan kamar. Jika tamu sedang tidur, tinggalkan kamar secara perlahan . Jika anda menyalakan lampu, matikan lampu tersebut kembali. Jika anda mendengar suara yang

menunjukkan bahwa tamu ada di kamar mandi dan mungkin tidak mendengar anda, tinggalkan kamar secara perlahan. Jika tamu tersebut dapat mendengar anda dari kamar

mandi, mintalah maaf dan bilang bahwa anda akan kembali lagi nanti Pada saat memasukki kamar jangan meninggalkan kunci kamar pada trolley cart, hal ini bertujuan untuk menghindari hal-hal yang tidak diharapkan baik oleh petugas lain maupun tamu yang lewat.

Sebagai room attendant pada saat membereskan tempat tidur sebaiknya mengetahui terlebih dahulu jenis-jenis dan bagian-bagian tempat tidur, hal ini bertujuan memudahkan pada saat proses

(32)

bekerja perlu mengetahui langkahlangkah membereskan tempat tidur yang dimulai dari striping bed sampai menata tempat tidur

Disamping kemampuan diatas juga kemempuan-kemampuan lain seperti: mengidentifikasi noda dan kerusakan pada liinen kotor serta kemungkinan terjadinya barang milik tamu yang tertinggal atau barang milik hotel yang terbawa oleh tamu Sebelum anda melakukan pembersihan kamar tidur tamu langkah awal yang harus dilakukan adalah first checking sesuai dengan prosedur.

Memasuki kamar tamu untuk melakukan pembersihan harus mengikuli langkah-langkah yang ditetapkan. Untuk membereskan tempat tidur harus melakukan pengecekan secara teliti mengenai perlengkapan kamar tamu, jika ada kerusakan, kehilangan barang segera laporkan pada order taker sesegera mungkin,

hal ini dilakukan agar semuanya dapat segera ditindaklanjuti.

Dalam proses pembersihan kamar menggunakan sistem clock wise atau un clock wise, dengan tujuan supaya lebih teliti sehingga tidak ada yang terlewatkan.

Untuk melakukan pembersihan di kamar mandi, bersihkan dengan teliti sesuai dengan prosedur pembersihan yang benar. Penggunaan alat dan bahan pembersih itu dapat efektif, maka perlu adanya penggudangan secara teratur.Tindakan kontrol yang baik adalah pada saat pengambilan, pemakaian dan sebelum penyimpanan.

Hal-hal yang perlu diperhatikan di dalam kontrol didalam penggudangan alat-alat dan bahan

pembersih adalah dapat dikelompokkan: Cara menggudangkan sapu, Alat Penampung (Container), Linen, Alat pelindung, Alat-alat machinal, dan bahan pembersih.

4.9.3 Tipe–Tipe Kamar Hotel

Agar kamar tamu dapat dijual dan memuaskan para tamu-tamunya, kamar harus memiliki kualifikasi tertentu, yaitu :

1. Cleanlines : Bersih (dalam pengertian luas)

2. Comfortable : Melegakan, menyenangkan, dimana faslitasfasilitas yang ada dalam ruangan serasi dengan keadaan kamar.

3. Atractive : menarik dari segi desain, misalnya warna, gambar, didalam kamar harus harmonis agar penataan dari kamar tersebut dapat dalam satu kesatuan.

4. Safety : Privacy dimana tamu merasa terjamin bahwa tidak terjadi kecelakaan dalamkamar (seperti tersengat listrik, bathroom licin, karpet banyak yang

terkelupas dan lain-lain.

Jenis-jenis kamar dapat dibedakan menurut jumlah tempat tidur didalamnya, berdasarkan fasilitas dan berdasarkan letaknya.

Jenis kamar menurut tempat tidur yang tersedia:

1. Single Room : Kamar untuk satu orang dengan satu tempat tidur tunggal (single) 2. Double Room : Kamar untuk dua orang dengan satu tempat tidur besar (double bed)

3. Twin Room : Kamar untuk dua orang dengan dua tempat tidur (tunggal) twin bed yang memiliki ukuran yang sama besar.

4. Double-Double : Kamar untuk dua orang dengan dua tempat tidur ukuran double, untuk memberikan kepuasan dan kesenangan kepada tamu.

5. Suite Room : Kamar dengan ukuran yang lebih luas dan dilengkapai dengan fasilitas tambahan seperti ruang makan (Dining Room), Ruang duduk (Living Room), Dapur Kecil (Kit-chenette), serta minibar. Tempat tidur yang ada di dalamnya umumnya adalah double bed , meskipun

(33)

kadang-kadang juga dengan twin bed.

Jenis kamar menurut Tingkat Fasilitas:

Jenis kamar juga dapat dibedakan menurut tingkat fasilitas yang ada di dalamnya. Makin mewah kelengkapan fasilitas yang tersedia, makin tinggi pula kelas kamar tersebut dan makin tinggi pula tarifnya. Jenis kamar ini dapat dibedakan menjadi :

1. Standard Room 2. Superior Room 3. Deluxe Room 4. Suite Room

Jenis-jenis kamar Berdasarkan Letaknya :

1. Connecting Room : Dua kamar yang bersebelahan satu sama yang lain, yang dihubungkan dengan oleh pintu penghubung (connecting door), kamar seperti ini biaasanya digunakan oleh tamu yang datang bersama keluarga. Pintu penghubung ini dapat dibuka untuk mempermudah

komunikasi antar anggota keluarga tanpa harus keluar kamar.

2. Adjoining Room : Dua kamar yang bersebelahan/berdekat an satu sama yang lain tanpa ada pintu penghubung.

3. Adjacent Room : Dua kamar yang terletak pada lantai yang sama, berhadapan satu sama yang lain.

4. Duplex Room : Dua kamar yang terletak di atas dan dibawah dan dihubungkan dengan tangga penghubung (Stair case)

5. Cabana Room : Kamar-kamar yang menghadapke pantai 4.9.4 Layanan Housekeeping Untuk Tamu

Pengertian Order Taker yaitu .

Petugas housekeeping yang menangani pekerjaan dalam hal penanganan tambahan yang

berhubungan dengan housekeeping maupun departemen lain yang disampaikan melalui telepon ke bagian housekeeping.

Fungsi order taker adalah Untuk memastikan tamu yang menginginkan pelayanan housekeeping yang berhubungan dengan kondisi kamar (tambahan fasilitas maupun kerusakan) dapat segera ditindak lanjuti oleh staf housekeeping dengan efektif. Tugas dan Tanggung Jawab Di dalam mengelola hotel sangat diperlukan sekali bagian-bagian yang bertanggung jawab atas pekerjaan yang menjadi tugasnya. Diantara bagian yang satu dengan yang lain mempunyai fungsi dan tugas yang berbeda. Tetapi mempunyai keterkaitan di dalam pelaksanaan operasional, baik secara langsung maupun tidak langsung. Untuk memberikan gambaran tugas dan tanggung jawabnya maka dibuatlah tugas dan tanggung jawab dalam The order taker is responsibility for the correct keeping and follow up of all service request for the housekeeping operation. Ensures that all documents are completed as per the master list of quality records.

Handles order taker administration work under the supervision of the executive housekeeper. Prepare all relevant reports, forms dan information together with the executive housekeeper. Ensure that the guest are charged with the correct amount for any special service provided Answer the telephone friendly and politely ,

Ensure that all necessary stationary are available for the day operation Syarat-syarat seorang karyawan order taker adalah sbb:

(34)

2. Berbengalaman di Room (floor section) 3. Berpengalaman di Outlet-outlet lain 4. Mengusai Produk Knowledge (in/out hotel)

5. Komunikasi (Mampu berbahasa Inggris dan bahasa lainnya, Telephone) 6. Mampu mengoperasikan komputer

7. Administration skill

8. Sikap professional (Profesional appearence) 9. Ramah (friendliness)

10. Sopan santun (courtesy) 11. Empathy

12. Tanggung jawab (resposivenes) 13. Fleksibel (flexibility)

Kelengkapan yang harus ada pada housekeeping office untuk melayani permintaan tamu adalah : 1. Computer system

2. Switboard Telephon 3. Telephone

4. Hotel Information

5. White board/Housekeeping Information 6. Order Taker Log book

7. Lost & Found Form 8. Lost & Found Book 9. Work Order

10. Pager

11. Pest Control Book 12. MC Book

13. Key Control 14. Key Drop

Pengertian Prosedur Penanganan Pelayanan Housekeeping Penanganan Pelayanan Housekeeping yaitu segala aspek layanan yang dibutuhkan oleh tamu sesuai dengan prosedur yang berlaku dan batas yang telah ditentukan yang terkait dengan karakter dan budaya tamu yang menginap di hotel tersebut.

Langkah-Langkah Menangani Permintaan Tamu : 1. Greeting dan tawarkan bantuan.

2. Dengarkan dengan baik dan konfirmasikan permintaan tamu (bila perlu dicatat) untuk menghindari kesalahan

3. Beritahukan pada tamu jangka waktu yang diperlukan untuk memenuhi permintaan tersebut. 4. Segera follow up / laksanakan segera permintaan tamu sesuai dengan jangka waktu yang disepakati.

5. Laporkan peminjaman ke Housekeeping ( masukkan ke dalam log book & formulir permintaan ) 6. Identifikasi barang yang diminta

7. Memilih barang 8. Mengirim barang

(35)

10. Menjelaskan cara penggunaan/ prosedur pemakaian alat sesuai dengan keamanan dan keselamatan kerja.

11. Memberitahukan standar batas waktu maksimal pemakaian ( sesuai kesepakatan ) dan akan diambil apabila sudah selesai

12. Menawarkan bantuan lain bila diperlukan.

13. Mohon ijin pada tamu apabila sudah selesai melayani permintaan tamu tsb dengan ramah dan sopan.

Keterampilan-keterampilan lain yang harus dimiliki oleh Room Attendant dalam menangani Permintaan tamu:

a. Cara menangani permintaan

Didalam memberikan pelayanan tambahan tersebut seorang petugas housekeeping dituntut untuk mampu memberikan pelayanan yang maksimal terhadap tamu.Oleh karena itu seorang petugas housekeeping perlu memiliki sikap yang profesional dalam menangani tamu

b. Menyambut Tamu

Dalam rangka menciptakan dan meningkatkan mutu pelayanan dan citra/image yang baik bagi hotel, tamu mengharapkan pelayanan yang memuaskan (ramah, sopan, cepat dan tepat) dengan tujuan untuk memberikan pelayanan yang memuaskan.

Keuntungan Bagi tamu :

Dengan menyambut / menyapa sambil menyebut nama tamunya, tamu akan merasa diperlakukan istimewa

Pelayanan hotel akan berkesan familiar bagi tamu Tamu akan selalu ingat dengan pelayanan yang

diberikan hotel tersebut dan menarik tamu untuk datang kembali. Keuntungan Bagi Hotel:

Meningkatkan image yang baik bagi hotel dan karyawan, karena Hotel terkenal dengan cara

pelayanannya yang ramah karena selalu menyebut nama tamu bahkan menanyakan kabarnya, pada setiap pelayanan yang diberikan

Dengan pelayanan seperti tersebut di atas dapat

meningkatkan occupancy hotel, dengan occupancy yang meningkat berarti pendapatan hotel akan ikut meningkat juga.

Dengan image yang sudah terbangun dapat dikatakan sebagai sarana promosi gratis dari hotel melalui mulut tamu.

Beberapa dokumen untuk mencatat permintaan / peminjaman barang Hotel oleh tamu : Log Book :

Diisi oleh bagian Order taker dan disimpan di Housekeeping

Berisi laporan singkat dari tamu / room attendant yang mendapat informasi langsung dari tamu mengenai barang / perlengkapan kamar yang akan dipinjam oleh

tamu.

Formulir Permintaan Tamu :

Diisi oleh room attendat yang mengantarkan permintaan tamu beserta keterangan/kondisi barang pada saat dikembalikan oleh tamu

Disimpan di Housekeeping. Formulir Peminjaman Barang :