Jelaskan upaya yang dilakukan untuk menghindari bahaya minuman keras bagi kesehatan

Halodoc, Jakarta - Kecanduan alkohol atau alkoholisme adalah gangguan yang menyebabkan perubahan pada otak dan neurokimia. Seseorang yang kecanduan alkohol tidak mampu mengontrol perilakunya. Pecandu alkohol sangat bergantung pada minuman keras dan tidak sadar dalam waktu yang lama. 

Saat dampak kesehatan mulai terasa akibat kecanduan alkohol, beberapa orang mungkin mulai berpikir untuk berhenti. Tentu keputusan itu sangat baik, namun berhenti dari kecanduan alkohol adalah hal yang menantang. Lantas, jika tekad sudah bulat untuk berhenti dari kecanduan alkohol, bagaimana mengatasinya?

Baca juga: Gaya Hidup Sehat untuk Mencegah Sindrom Mallory Weiss

Cara Keluar dari Kecanduan Alkohol

Mengatasi kecanduan alkohol bisa sangat menantang. Supaya pengobatan berhasil, orang dengan kecanduan harus bertekad dan sadar penuh. Siapa pun bahkan diri sendiri tidak dapat memaksa untuk berhenti minum jika belum siap. Kesuksesan keluar dari kecanduan, tergantung pada keinginan orang tersebut untuk menjadi lebih baik. Proses pemulihan bisa jadi komitmen seumur hidup. Maka dari itu, sebagai langkah awal, cobalah beberapa cara berikut:


1. Minta Dukungan Orang Terdekat

Beritahu orang terdekat mengenai keputusan kamu untuk berhenti minum alkohol. Hal ini dapat memotivasi agar tetap konsisten dalam mengambil keputusan. Keluarga, pasangan, dan teman terdekat dapat memberikan dorongan dan dukungan saat kamu ingin berhenti minum. 

2. Keluar dari Lingkungan Sesama Pecandu Alkohol

Keluar dari lingkungan sesama pecandu dan membangun hubungan baru dengan orang yang juga memilih untuk berhenti dari kecanduan bisa jadi cara efektif. Bangun hubungan pertemanan atau persahabatan dengan orang yang tidak memprioritaskan alkohol sebagai bagian penting dalam hidup mereka. 

3. Temukan Minuman Favorit Baru

Memilih minuman pengganti yang tepat dapat membantu kamu agar tetap teguh dalam keinginan berhenti minum alkohol. Untuk menemukan minuman favorit pengganti mungkin memerlukan waktu untuk bereksplorasi. Namun tidak masalah, asalkan kamu tidak mendekat lagi pada alkohol. 

Baca juga: Ini Dampak Negatif Kecanduan Alkohol pada Tubuh

4. Prioritaskan Kesehatan

Memiliki kondisi fisik yang sehat dapat meningkatkan ketahanan dan kekuatan emosional untuk tetap teguh berhenti minum alkohol. Dengan menghindari alkohol, maka sebuah langkah besar untuk meningkatkan kesehatan fisik. Saat menyadari hal ini, kamu mungkin akan merasa lebih semangat untuk konsisten. 

5. Lakukan Hobi yang Menyenangkan

Banyak orang beralih pada alkohol untuk mengatasi rasa bosan atau stres. Padahal, alkohol bukan jalan keluar terbaik. Melakukan hobi yang menyenangkan terbukti dapat mengalihkan perhatian dari rasa bosan dan stres. Jika kamu memiliki hobi lama dan ingin melakukannya lagi, maka inilah waktu yang tepat. Dengan begitu keinginan untuk minum alkohol dapat teratasi.

6. Minta Pertolongan Psikolog

Jika kamu tidak mampu mengatasi kecanduan alkohol ini sendiri, maka saatnya untuk menemui psikolog. Masalah kecanduan alkohol dapat diatasi dengan pendekatan psikologis dengan psikolog. Psikolog akan membantu dengan beberapa cara mengatasi kecanduan alkohol, seperti:

  • Mengubah perilaku yang membuat kecanduan minum alkohol.
  • Mengatasi gejala stres dan berbagai masalah pemicu yang menyebabkan ingin minum alkohol.
  • Membangun sistem pendukung diri yang kuat.
  • Membantu membangun tujuan hidup baru. 

Baca juga: Komplikasi yang Disebabkan oleh Sindrom Mallory Weiss

Setiap pecandu memerlukan sesi konseling atau terapi yang berbeda-beda tergantung pada tingkat keparahan. Psikolog juga akan membantu untuk mengelola kecemasan, depresi, dan masalah psikologis lain. Jika membutuhkan, kamu bisa mencari keberadaan psikolog terbaik di rumah sakit terdekat melalui aplikasi Halodoc.

Perlu diketahui, bahwa mengatasi kecanduan alkohol bisa memakan waktu, jadi perlakukan diri kamu dengan baik. Fokuskan diri pada tujuan akhir saat kecanduan alkohol dapat teratasi. Pastikan kamu tidak melakukan hal ini karena paksaan, karena hasilnya akan sia-sia. 

Referensi:
Healthline. Diakses pada 2021. Thinking of Ditching Alcohol? How to Make a Plan That Works for You
Very Well Mind. Diakses pada 2021. The 7 Best Ways to Quit Drinking

gerakan pemanasan..jawab ya kak​

1. Melompat dengan posisi jongkong sangat membutuhkan..... 2. senam ritmik atau irama termasuk bagian dari cabang olahraga..... 3. Gerakan sit up untu … k melatih otot....... 4. alat yang digunakan untuk melakukan lompat kangkang disebut.....​

gerak berirama (ciri ciri, gerakan dasar, tujuan)​

Jelaskan cara latihan handstand​

posisi tangan ketika hendak Mengayunkan lengan lurus ke atas adalah​

lompat kangkang (gerakan, langkah melakukan, posisi peralatan)lengkap ya kak makasih​

dasar gerakan loncat harimau adalh​

10. Salah satu bentuk serangan menggunakan lengan yang diarahkan pada sasaran disebut teknik.... a. serangan b.tendanganc.tangkisand. pukulan​

kombinasi gerak dasar yang terjadi pada saat berlari...tolong yaa kakaa​

Selain menyehatkan tubuh gerakan kombinasi dalam gerak berirama dapat bermanfaat untuk melatih

Bahaya minuman beralkohol bagi kesehatan sudah sangat sering diberitakan. Bila dikonsumsi secara berlebihan dan dalam jangka panjang, minuman beralkohol bisa merusak organ tubuh dan menyebabkan kecanduan. Bahkan, tidak jarang juga terjadi keracunan alkohol yang bisa berakibat fatal.

Banyak orang mengonsumsi minuman beralkohol agar merasa lebih tenang atau lebih mudah tidur. Namun, berbagai manfaat minuman beralkohol tersebut hanya bisa diperoleh jika Anda mengonsumsinya secara bijak, yaitu dalam jumlah yang tidak berlebihan dan tidak terlalu sering.

Jelaskan upaya yang dilakukan untuk menghindari bahaya minuman keras bagi kesehatan

Batasan jumlah konsumsi minuman beralkohol yang dianjurkan untuk orang dewasa adalah 1–2 gelas untuk pria dan 1 gelas untuk wanita dalam sehari. Jika diminum melebihi batas tersebut, bahaya minuman beralkohol dapat menyebabkan berbagai gangguan kesehatan, terutama kerusakan organ hati.

Bahaya Minuman Beralkohol dan Penyakit yang Ditimbulkannya

Sebuah riset menunjukkan bahwa kebiasaan mengonsumsi minuman beralkohol merupakan salah satu penyebab kematian tertinggi. WHO menyebutkan bahwa setidaknya ada 3 juta orang meninggal setiap tahunnya karena minuman beralkohol, baik akibat efek alkohol secara langsung maupun penyakit yang ditimbulkannya.

Selain meningkatkan risiko kematian, kecanduan alkohol juga dapat merusak organ hati atau liver. Organ ini berfungsi untuk membantu proses pencernaan makanan, menetralkan racun dalam darah, mengatur kadar gula dan kadar kolesterol dalam darah, membantu proses pembekuan darah, serta menghasilkan hormon.

Orang yang kecanduan alkohol sangat berisiko mengalami gangguan fungsi hati karena penyakit hati. Bukan hanya itu, bahaya minuman beralkohol juga akan meningkatkan risiko munculnya berbagai masalah kesehatan lain.

Berikut ini adalah beberapa penyakit yang dapat timbul akibat mengonsumsi minuman beralkohol terlalu banyak:

1. Perlemakan hati

Perlemakan hati adalah penumpukan lemak pada hati yang disebabkan oleh konsumsi minuman beralkohol dalam jumlah banyak atau terlalu sering. Umumnya, gejala perlemakan hati tidak dirasakan penderitanya . Meski demikian, penyakit ini bisa berkembang menjadi peradangan hati (hepatitis).

Perlemakan hati dapat disembuhkan dengan cara menghentikan konsumsi minuman beralkohol, menjalani pola makan yang sehat, berolahraga secara rutin, dan menjaga berat badan tetap ideal.

2. Hepatitis

Hepatitis lebih serius daripada perlemakan hati. Saat liver sudah dipenuhi lemak dan konsumsi minuman beralkohol tidak dihentikan, dapat terjadi peradangan pada organ tersebut. Kondisi inilah yang disebut hepatitis.

Hepatitis ringan bisa sembuh bila Anda benar-benar berhenti mengonsumsi minuman beralkohol. Namun, jika sudah parah, kondisi ini bisa menyebabkan kerusakan hati yang permanen.

3. Sirosis

Kondisi terparah yang bisa Anda alami karena konsumsi minuman beralkohol secara terus-menerus adalah penyakit sirosis. Penyakit ini terjadi ketika organ hati sudah rusak parah dan mengeras karena dipenuhi jaringan parut. Ketika liver mengalami sirosis, fungsi hati pun akan terganggu.

Tidak seperti perlemakan hati dan hepatitis, sirosis tidak bisa disembuhkan. Namun, dengan berhenti mengonsumsi minuman beralkohol, Anda dapat mencegah terjadinya kerusakan hati yang lebih parah. Penderita sirosis biasanya perlu menjalani transplantasi hati untuk bisa bertahan hidup.

4. Kanker

Konsumsi minuman beralkohol dalam jangka panjang dapat menyebabkan berbagai jenis janker, terutama kanker hati. Selain kanker hati, minuman beralkohol juga bisa meningkatkan risiko terjadinya kanker payudara, kanker usus besar, kanker mulut, dan kanker pankreas.

5. Anemia

Anemia merupakan kondisi ketika tubuh kekurangan sel darah merah. Saat terlalu banyak mengonsumsi minuman beralkohol, Anda akan merasa kenyang sehingga kerap melewatkan waktu makan.

Lama-kelamaan, kondisi ini dapat menyebabkan tubuh kekurangan zat besi yang berperan penting dalam proses pembentukan sel darah merah.

Selain itu, orang yang sering mengonsumsi alkohol juga berisiko tinggi mengalami gangguan fungsi hati, sehingga tubuhnya lebih mudah mengalami perdarahan. Hal ini juga bisa menjadi penyebab anemia pada orang yang kecanduan alkohol.

6. Gangguan sistem pencernaan

Bahaya minuman beralkohol lainnya adalah dapat menyebabkan gangguan sistem pencernaan, seperti tukak lambung dan pankreatitis. Orang yang terlalu sering mengonsumsi minuman beralkohol juga lebih rentan mengalami kekurangan gizi, karena saluran cernanya tidak bisa mencerna dan menyerap nutrisi dengan baik.

Selain berbagai penyakit di atas, bahaya minuman beralkohol juga bisa meningkatkan risiko terjadinya:

  • Penyakit jantung
  • Diabetes
  • Stroke
  • Demensia
  • Disfungsi ereksi
  • Osteoporosis
  • Susah tidur atau insomnia
  • Gangguan mental, seperti depresi dan gangguan cemas
  • Ketoasidosis alkoholik

Minuman beralkohol melemahkan daya tahan tubuh. Jika dikonsumsi oleh ibu hamil, minuman beralkohol bisa menyebabkan janin mengalami kelainan genetik, cacat bawaan lahir, gangguan tumbuh kembang, atau terlahir prematur.Tak hanya itu, konsumsi alkohol selama kehamilan juga lebih memicu terjadinya penyakit beri-beri.

Selain itu, mengemudi di bawah pengaruh alkohol juga sangat berisiko menyebabkan kecelakaan. Dalam hal ini, bahaya minuman beralkohol tidak hanya berdampak pada orang yang mengonsumsinya, tapi juga pada orang lain.

Cara Menangani Kecanduan Minuman Beralkohol

Cara terbaik untuk mengatasi kecanduan minuman beralkohol adalah dengan mencegahnya. Saat minum minuman beralkohol, batasi konsumsinya hingga tidak lebih dari 1–2 gelas per hari.

Bila sudah merasa kecanduan atau sulit berhenti minum minuman beralkohol, Anda sebaiknya berkonsultasi ke dokter untuk mendapatkan bantuan medis.

Berikut ini adalah beberapa cara yang dapat Anda lakukan untuk menangani kecanduan alkohol:

Mengubah gaya hidup

Terapkan pola hidup sehat dan carilah aktivitas yang bisa mengalihkan keinginan Anda untuk mengonsumsi minuman beralkohol, seperti melakukan hobi, berolahraga, ikut kegiatan sosial, atau berkumpul bersama keluarga.

Mengonsumsi obat dari dokter

Obat-obatan tertentu, seperti disulfiram, dapat menekan keinginan Anda untuk mengonsumsi minuman beralkohol. Dokter juga bisa memberikan obat-obatan lain, seperti naltrexone atau acamprosate, yang fungsinya juga untuk mengurangi keinginan minum alkohol.

Menjalani psikoterapi dan konseling

Orang yang sudah kecanduan alkohol berisiko tinggi mengalami berbagai gangguan mental. Jika Anda sulit berhenti minum alkohol dan mengalami masalah psikologis, seperti gangguan kecemasan, depresi, atau susah tidur, dokter akan menyarankan Anda untuk menjalani psikoterapi dan konseling.

Apabila kecanduan alkohol yang Anda alami sudah parah, dokter akan menyarankan Anda untuk menjalani program rehabilitasi, terlebih jika Anda juga memiliki masalah adiksi lain, misalnya kecanduan narkoba.

Keputusan berhenti minum alkohol mungkin tidak mudah. Namun, Anda perlu mempertimbangkan juga berbagai bahaya minuman beralkohol yang bisa Anda alami jika terus-menerus mengonsumsinya.

Jika Anda kesulitan untuk berhenti minum alkohol atau mengalami masalah kesehatan tertentu karena terlalu banyak mengonsumsi minuman beralkohol, berkonsultasilah dengan dokter untuk mendapatkan penanganan.