Yang akhirnya berhasil mengusir Portugis dari Malaka adalah

Yang akhirnya berhasil mengusir Portugis dari Malaka adalah
Presiden Joko Widodo melihat foto Almarhum Sultan Baabullah, tokoh dari Provinsi Maluku Utar di Istana Negara, Jakarta, 10 November 2020. Foto/Biro Pers, Media, dan Informasi Sekretariat Presiden

TEMPO.CO, Jakarta - Anak tertua dari Sultan Khairun Jamil yang memerintah pada 1535-1570 itu Sultan Baabullah dianggap sebagai Sultan teragung dalam sejarah Ternate dan Maluku karena keberhasilannya mengusir penjajah Portugis di Ternate.

Dikutip Tempo.co dari buku Sistem Pemilihan Sultan Kesultanan Ternate, karya Yusuf Hasani, Rabu 25 Mei 2022. Masa pemerintahan Sultan Baabullah berlangsung pada 1570-1583. Masa itu disebut sebagai massa paling spektakuler dalam sejarah Kesultanan Ternate.

Sultan Baabullah Penakluk Portugis

Sebab, dia merupakan pemimpin yang menaklukkan bangsa asing yakni Portugis. Kekejaman bangsa Portugis begitu melukai hati Baabullah dan rakyat Ternate, membutuhkan waktu lima tahun mereka mengepung benteng Portugis di Ternate. Ketika itu, pasukan Portugis semakin lemah. Lantaran dikepung, mereka kekurangan obat, makanan hingga membuat mereka akhirnya terpaksa menyerah. 

Tepat pada 28 Desember 1575, Portugis pun menyerah tanpa syarat. Tiga hari kemudian pada 31 Desember 1575 Portugis diizinkan Sultan Baabullah menginggalkan Ternate dengan syarat alat perang atau senjata mereka harus ditinggalkan.

Setelah kemenangannya menaklukkan Portugis, Sultan Baabullah langsung memperluas wilayah kekuasaannya. Antara lain Mindanao, Bima-Koreh dan Nove Guinea, dengan prajurit yang terdiri dari 30.000 orang.

Akibat kehebatannya itu, Francois Valentyn menyebutnya Baabullah si penguasa 72 pulau. Di era itu, Ternate telah mencapai puncak kejayaan dan menjadi kerajaan yang besar. Sultan Baabullah telah berhasil menanamkan rasa percaya diri rakyatnya, agar dapat bangkit melawan kekuasaan asing yang ingin menguasai hidup mereka.

Namanya Abadi di Bandara Ternate, mengetahui sejarah perjalanan hidup Sultan Baabullah, pemerintah melalui Kementerian Perhubungan mengabadikan nama beliau pada bandara, yakni Bandara Sultan Baabullah Ternate.

Kebanggaan masyarakat Ternate terhadap Sultan Baabullah semakin memuncak, mengingat keberhasilan Baabullah dalam mengusir Portugis. Hal tersebut merupakan kemenangan pertama pribumi Nusantara atas kekuasaan Barat.

Masa pemerintahan Sultan Baabullah berlangsung pada 1570-1583. Masa itu disebut sebagai massa paling spektakuler dalam sejarah Kesultanan Ternate. Sebab, dia merupakan pemimpin yang menaklukkan bangsa asing yakni Portugis. Kekejaman bangsa Portugis begitu melukai hati Baabullah dan rakyat Ternate, membutuhkan waktu lima tahun mereka mengepung benteng Portugis di Ternate.

Ketika itu, pasukan Portugis semakin lemah. Lantaran dikepung, mereka kekurangan obat, makanan hingga membuat mereka akhirnya terpaksa menyerah. 

Setelah tiga hari Portugis menyerah tanpa syarat. Tepat 31 Desember 1575 Portugis diizinkan Sultan Baabullah menginggalkan Ternate dengan syarat alat perang atau senjata mereka harus ditinggalkan.

Melansir dari Kementerian Sosial, Sultan Baabullah merupakan sultan ke-7 dan penguasa ke-24 Kesultanan Ternate di Kepulauan Maluku yang memerintah antara Tahun 1570 dan 1583.

Ia lahir di Ternate 10 Februari 1528-meninggal 25 Mei 1583 pada umur 55 tahun, berkuasa menggantikan ayahnya Sultan Khairun yang meninggal akibat dibunuh oleh Portugis.

Selama masa pemerintahannya, Ia juga berhasil membawa Kesultanan Ternate kepada puncak kejayaannya di akhir abad ke-16. Di bawah penguasaannya pula Maluku berperan dalam jaringan rempah Asia dan perdagangan rempah juga meningkat signifikan.

Wilayah kekuasaan Sultan Baabullah di Indonesia timur mencakup sebagian besar Kepulauan Maluku, Sangihe dan sebagian dari Sulawesi. Pengaruh Ternate pada masa kepemimpinannya bahkan mampu menjangkau Solor (Lamaholot), Bima (Sumbawa bagian timur), Mindanao, dan Raja Ampat.

Maka Sultan Baabullah dijuluki penguasa 72 negeri yang semuanya memiliki raja yang tunduk kepadanya hingga menjadikan Kesultanan Ternate sebagai kerajaan Islam terbesar di Indonesia timur.

IDRIS BOUFAKAR

Baca: Sultan Baabullah Diusulkan jadi Pahlawan Nasional

Ikuti berita terkini dari Tempo di Google News, klik di sini.

Jakarta (ANTARA) - Pemerintah akan menganugerahi gelar Pahlawan Nasional kepada Sultan Baabullah dari Provinsi Maluku Utara atas jasa-jasanya, antara lain berjuang mengusir Portugis yang menjajah wilayahnya. Dijadwalkan penganugerahan gelar Pahlawan Nasional diberikan oleh Presiden Joko Widodo di Istana Negara, Jakarta, Selasa, bertepatan dengan peringatan Hari Pahlawan 10 November 2020. Dikutip dari Kementerian Sosial, Sultan Baabullah merupakan sultan ke-7 dan penguasa ke-24 Kesultanan Ternate di Kepulauan Maluku yang memerintah antara Tahun 1570 dan 1583. Ia lahir di Ternate, 10 Februari 1528, berkuasa menggantikan ayahnya Sultan Khairun yang meninggal akibat dibunuh oleh Portugis. Ia dianggap sebagai Sultan teragung dalam sejarah Ternate dan Maluku karena keberhasilannya mengusir penjajah Portugis dari Ternate pada 15 Juli 1575. Selama masa pemerintahannya, Ia juga berhasil membawa Kesultanan Ternate kepada puncak kejayaannya di akhir abad ke-16. Di bawah penguasaannya pula Maluku berperan dalam jaringan rempah Asia dan perdagangan rempah juga meningkat signifikan. Wilayah kekuasaan Sultan Baabullah di Indonesia timur mencakup sebagian besar Kepulauan Maluku, Sangihe dan sebagian dari Sulawesi. Pengaruh Ternate pada masa kepemimpinannya bahkan mampu menjangkau Solor (Lamaholot), Bima (Sumbawa bagian timur), Mindanao, dan Raja Ampat. Maka ia dijuluki penguasa 72 negeri yang semuanya memiliki raja yang tunduk kepadanya hingga menjadikan kesultanan Ternate sebagai kerajaan Islam terbesar di Indonesia timur. Sultan Babbullah meninggal 25 Mei 1583 pada usia 55 tahun.

Karena perannya tersebut dalam melepaskan Ternate dan Maluku dari penjajahan Portugis dan mampu membawa kemakmuran bagi wilayahnya maka ia dianggap layak mendapatkan anugerah gelar Pahlawan Nasional.

Pewarta: Desi PurnamawatiEditor: Masuki M. Astro

COPYRIGHT © ANTARA 2020

Yang akhirnya berhasil mengusir Portugis dari Malaka adalah

Yang akhirnya berhasil mengusir Portugis dari Malaka adalah

Yang akhirnya berhasil mengusir Portugis dari Malaka adalah

Yang akhirnya berhasil mengusir Portugis dari Malaka adalah

Yang akhirnya berhasil mengusir Portugis dari Malaka adalah

Yang akhirnya berhasil mengusir Portugis dari Malaka adalah

Yang akhirnya berhasil mengusir Portugis dari Malaka adalah

Yang akhirnya berhasil mengusir Portugis dari Malaka adalah

Yang akhirnya berhasil mengusir Portugis dari Malaka adalah

Yang akhirnya berhasil mengusir Portugis dari Malaka adalah

Yang akhirnya berhasil mengusir Portugis dari Malaka adalah

Yang akhirnya berhasil mengusir Portugis dari Malaka adalah