Organ reproduksi wanita merupakan sekelompok organ yang terlibat dalam sistem reproduksi, dalam hal ini untuk mempersiapkan kehamilan hingga melahirkan. Setiap organ reproduksi dirancang dengan fungsinya masing-masing. Organ-organ ini dimiliki wanita sejak lahir, namun kemampuan reproduksinya baru akan dimulai setelah masa pubertas. Struktur dan organ reproduksi wanita memainkan peran penting dalam proses reproduksi, yang mana meliputi siklus menstruasi, konsepsi (ketika sel telur dibuahi oleh sperma), kehamilan, dan persalinan. Menurut letaknya, organ reproduksi wanita dapat dibagi menjadi dua, yaitu organ yang berada di bagian luar tubuh dan organ yang berada di dalam tubuh. Organ Reproduksi Wanita Bagian Luar Organ reproduksi wanita bagian luar berkelompok di daerah bernama vulva, yang letaknya di luar vagina. Organ-organ tersebut termasuk:
Organ Reproduksi Wanita Bagian Dalam Organ reproduksi wanita yang ada di dalam tubuh, terletak dalam rongga panggul (pelvis). Organ-organ tersebut termasuk:
Sama seperti bagian tubuh lainnya, organ reproduksi wanita memiliki peran yang sangat penting. Oleh karena itu, sudah sepatutnya jika organ reproduksi wanita dirawat kesehatannya agar terlindung dari berbagai gangguan, seperti infeksi atau cedera. Saat organ reproduksinya bermasalah, seorang wanita akan sulit hamil atau berisiko mengalami infertilitas. Merawat organ reproduksi wanita dapat menjadi salah satu cara untuk melindungi diri, pasangan, serta bayi lama kandungan, dari berbagai penyakit yang berbahaya. Jadi, rawat organ reproduksi wanita Anda mulai dari sekarang, dan jangan lupa periksakan diri ke dokter secara berkala. Terakhir diperbarui: 16 Januari 2019 Ovum atau sel telur setiap bulan melakukan perjalanan di dalam tubuh wanita. Apa saja yang sebenarnya terjadi? Mari kita cari tahu proses perjalanannya. Berawal dari ovarium. Ovum berasal dari ovarium atau indung telur. Ada dua ovarium dalam tubuh wanita, yakni di kanan dan kiri. Dalam ovarium yang hanya sebesar ibu jari ini terdapat puluhan ribu ovum. Saat lahir saja, wanita sudah memiliki 750.000 ovum yang terus berkurang seiring bertambahnya usia ovarium hingga akhirnya punah saat menopause. “Ditangkap” Fimbria. Setiap bulan, Ooganium atau sel telur muda berebut menuju ke saluran tuba falopi. Jika behasil masuk, akan ditangkap oleh fimbria, organ di ujung tuba falopi yang berbentuk seperti tangan dan diarahkan ke tuba falopi. Santai di tuba falopi. Dalam saluran tuba falopi sepanjang 7,5-10 cm ini, terdapat silla atau sel yang ujungnya berbentuk seperti rambut yang bergerak mendorong ovum menuju rahim. Ovum akan bertahan selama satu hari di tuba falopi. Jika bertemu dengan sperma akan bersatu membentuk zigot. Menempel terus di rahim. Zigot akan turun ke rongga rahim, lalu menempel di lapisan dindingnya dan berkembang menjadi janin. Dinding rahim terdiri dari miometrium-jaringan otot di bagian luar berupa otot polos berlapis tiga yang dapat berkontraksi dan berelaksasi dan endometrium-selaput lendir di bagian dalam. Bentuk rahim tidak selalu normal seperti buah pir atau avokad gepeng. Rahim juga bisa berbentuk:
Pintu perbatasan serviks. Antara rahim dan vagina, terdapat serviks atau leher rahim yang sempit sekali. Serviks ini seperti pintu yang bisa terkunci selama kehamilan sehingga janin tidak dapat melewatinya dan baru akan terbuka dan meregang saat proses persalinan. Serviks akan menghalangi bakteri dan virus dari luar masuk lebih dalam ke bagian organ reproduksi. Lorong panjang vagina. Setelah melalui serviks, ovum akan sampai di lorong vagina. Panjang dinding depan dan belakang vagina tidak sama. Dengan posisi rahim ke arah depan, panjang dinding sekitar 7,5 cm dan dinding belakang sekitar 11,5 cm. Lorong berkerut-kerut ini juga bisa memanjang dan melebar bila ada rangsangan. Di ujung vagina, terdapat lubang atau liang vagina yang merupakan tempat keluarnya darah haid. Bila darah haid sudah keluar, beakhirlah perjalanan ovum. Perjalanan serupa akan terjadi setiap bulan. (me) Baca:Proses Pembuahan Sel Telur oleh Sel Sperma
Vagina adalah saluran yang menghubungkan serviks (bagian bawah rahim) dengan bagian luar tubuh. Letaknya di dalam tubuh, belakang kandung kemih, lebih rendah dari rahim. Fungsi vagina sebagai alat reproduksi wanita adalah menjadi jalan keluar darah saat menstruasi, jalan lahir bayi, serta jalan masuk sperma menuju rahim. 2. OvariumOvarium, atau indung telur, berada di sisi kanan dan kiri rongga panggul yang bersebelahan dengan bagian rahim atas. Alat atau organ reproduksi wanita yang satu ini bertanggung jawab untuk memproduksi hormon seperti estrogen, progesteron dan ovum atau yang biasa disebut sel telur. 3. Tuba falopi Tuba falopi atau oviduk memiliki bentuk seperti saluran bercorong yang masing-masing membentang dari ujung kanan dan kiri pada rahim atas ke ujung ovarium. Organ reproduksi yang satu ini mempunyai fungsi untuk mengangkut ovum dan membawanya ke dalam infundibulum (bagian ujung tuba falopi) menuju rahim. Pembuahan sel telur dengan sperma juga terjadi di tuba falopi. Kemudian, telur yang sudah dibuahi pindah dan ditanamkan pada lapisan rahim. 4. Rahim (uterus)Rahim (uterus) adalah organ reproduksi wanita yang berongga dan bentuknya seperti buah pir. Ini merupakan rumah bagi janin yang sedang berkembang. Ada dua bagian rahim, yaitu sebagai berikut.
Selain itu, rahim menyokong embrio selama tahap perkembangan awal. Otot-otot dinding rahim berkontraksi persalinan normal untuk mendorong janin melewati jalan lahir. 5. Leher rahim (serviks)Leher rahim atau serviks adalah organ berbentuk silinder atau tabung yang menghubungkan vagina dengan rahim. Serviks terdiri dari dua bagian, yaitu ektoserviks (dinding luar leher rahim) dan endoserviks (bagian dalam leher rahim). Serviks memproduksi lendir yang akan berubah selama siklus menstruasi. Perubahan tekstur lendir serviks bertujuan untuk mencegah atau membantu terjadinya kehamilan. Bagaimana cara kerja alat reproduksi wanita?Seperti yang sudah dipaparkan, alat reproduksi wanita terdiri beberapa organ tubuh yang memiliki fungsi tertentu. Mengutip dari Kids Health, organ reproduksi wanita membantu agar tubuh dapat melakukan fungsi berikut.
Fungsi utama dari organ reproduksi wanita adalah memproduksi sel telur dan tempat pembuahan. Ovarium (indung telur) menghasilkan sel telur (oosit). Sel telur ini akan diangkut menuju tuba falopi, yaitu tempat pembuahan dengan sperma. Saat pembuahan berhasil, maka akan pindah ke lapisan rahim yang akan menebal. Apabila tidak terjadi pembuahan, lapisan rahim luruh sebagai menstruasi. Selain itu, organ reproduksi wanita pun menghasilkan hormon seks yang menjaga siklus reproduksi. Cara kerja sistem reproduksi wanita tidak dapat berjalan tanpa adanya kelenjar seks atau gonad. Baik pria mau pun wanita memiliki gonad sebagai salah satu organ reproduksi. Pada wanita, gonad berupa ovarium yang menghasilkan sel telur (ovum). Seiring berjalannya waktu, kinerja alat reproduksi wanita akan mencapai titik akhir. Yakni, saat siklus menstruasi berhenti dan tubuh tidak lagi menghasilkan hormon seks. Kondisi ini disebut dengan menopause. Tidak ada perbedaan dari alat reproduksi wanita dengan organ tubuh lainnya. Sebaiknya, Anda tetap merawat dan menjaga kesehatan reproduksi karena sebagian orang tidak menyadari kerentanannya. Hal ini tentunya dilakukan untuk mencegah terjadinya gangguan seperti masalah kesuburan dan penyakit lainnya. |