Untuk penyampaian pesan seni peran melalui bahasa verbal atau pengucapan dibutuhkan latihan

Untuk penyampaian pesan seni peran melalui bahasa verbal atau pengucapan dibutuhkan latihan

Unsur-unsur pemeranan harus diketahui oleh pemeran agar penampilannya menjadi lebih menarik. (unsplash)

adjar.id – Adjarian, seorang aktor harus memahami unsur-unsur pemeranan demi menunjang modal dasar pemeranan dari aktor tersebut.

Pemeranan merupakan suatu unsur terpenting di dalam seni pertunjukkan atau teater, istilah pemeranan juga bisa disebut sebagai seni peran.

Nah, kali ini kita akan membahas mengenai beberapa unsur pemeranan yang ada dalam seni pertunjukan, di mana menjadi satu materi seni budaya kelas 10 SMA.

Pentingnya pemahaman mengenai unsur-unsur pemeran bagi seorang aktor yaitu untuk memberikan kesempurnaan dan totalitas ekspresi watak tokoh.

Baca Juga: Inilah Macam-Macam Teknik Dasar Akting Teater, Ada Latihan Olah Suara

Selain itu, dengan memahami unsur-unsur pemeranan, pesan moral yang ingin diungkapkan seorang aktor bisa tersampaikan dalam suatu hubungan.

Hubungan pemeranan ini merupakan suatu pola dorongan hati dan motivasi untuk menciptakan irama permainan secara bersama-sama dengan adanya tokoh lain dan unsur artistik. Yuk, kita simak penjelasan lebih lengkap mengenai unsur-unsur pemeranan berikut ini!

“Inti dari seni pertunjukkan ialah adanya tokoh, pemeran, pelaku yang media utamanya adalah manusia.”


Page 2

Untuk penyampaian pesan seni peran melalui bahasa verbal atau pengucapan dibutuhkan latihan

Unsur-unsur pemeranan harus diketahui oleh pemeran agar penampilannya menjadi lebih menarik. (unsplash)

1. Lakon

Kata lakon memiliki arti melakukan, di mana seorang tokoh akan melakoni suatu cerita.

Kedudukan lakon, cerita, atau naskah ini merupakan unsur terpenting dalam seni pertunjukan yaitu sebagai nyawa dalam menjalin hubungan cerita atau struktur cerita.

Lakon inilah yang akan dibawakan pemeran dalam menerapkan seorang tokoh atau peran dalam lakon tersebut.

Lakon ini merupakan hasil karya pemeran, seniman, atau juga sastrawan yang diwujudkan ke dalam pentas seni pertunjukan, baik secara langsung ataupun tidak langsung.

Baca Juga: Mengenal Apa Itu Drama: Pengertian, Struktur, dan Jenis-Jenisnya

Lakon inilah yang menjadi sumber ide, gagasan, dan juga pesan moral untuk berkreativitas dengan karya seni pertunjukan.

2. Unsur Penokohan

Penokohan merupakan usnur penting dari pemeranan yang bersumber dari lakon yang ditulis oleh pengarang.

Penokohan dalam seni pertunjukkan di bagai menjadi beberapa kedudukan, seperti protagonis, antagonis, deutragonis, foil, confident, tetragonis, raisonneur, dan utility.

“Lakon menjadi sumber gagasan awal dari suatu pertunjukkan yang akan dimainkan oleh pemeran.”


Page 3

Untuk penyampaian pesan seni peran melalui bahasa verbal atau pengucapan dibutuhkan latihan

Unsur-unsur pemeranan harus diketahui oleh pemeran agar penampilannya menjadi lebih menarik. (unsplash)

Karakter yang dimiliki tokoh atau pemeran di dalam lakon dihadirkan pengarang berupa ciri, tanda, identitas yang secara khusus sifatnya pencitraan sebagai simbol.

Simbol-simbol tersebut bisa berupa fisik, status sosial, psikis, religi, dan intelektual.

3. Unsur Tubuh

Tubuh yang memiliki perangkat anggota badan dan ekspresi wajah merupakan unsur penting yang dilakukan pelatihan.

Tujuan pelatihan ini adalah untuk membentuk aktor agar memiliki stamina yang kuat, kelenturan, dan kepekaan tubuh.

Nah, agar tujuan tersebut bisa tercapai, seorang pemeran harus rajin melakukan latihan olah tubuh agar tubuh pemeran bisa tampil maksimal saat pertunjukan.

Baca Juga: Pengertian Elemen Gerak Tari dalam Seni Budaya

4. Unsur Suara

Suara dikeluarkan oleh indra mulut dan hidung melalui rongga dan pita suara yang bertujuan untuk menyampaikan pesan pemeranan melalui pengucapan kata-kata.

Unsur suara ini sebagai sarana dalam pemeranan seni pertunjukan yang memiliki manfaat dalam menunjang seni pertunjukan.

Hal ini bisa dimaksimalkan dengan melakukan pelatihan terhadap unsur-unsur anggota tubuh yang ada kaitannya dengan pengucapan dan juga pernapasan.

“Dalam mendukung unsur tubuh dan unsur suara dalam seni pertunjukan, dibutuhkan beberapa pelatihan untuk menunjang hal tersebut.”


Page 4

Untuk penyampaian pesan seni peran melalui bahasa verbal atau pengucapan dibutuhkan latihan

Unsur-unsur pemeranan harus diketahui oleh pemeran agar penampilannya menjadi lebih menarik. (unsplash)

5. Unsur Penghayatan

Penghayatan atau penjiwaan merupakan pengisi suasana perasaan ke dalam pemeranan saat membawa peran tokoh sesuai dengan lakon yang dipertunjukkan.

Unsur penghayatan ini bisa muncul tergantung dari upaya pengalaman pemeranan dalam mengasah kepekaan hatinya yang membuat munculnya kesadaran rasa simpati dan empati kepada orang lain.

Latihan yang bisa dilakukan untuk memperoleh penghayatan ini bisa dengan pengaturan emosi melalui teknik olah rasa.

6. Unsur Ruang

Ruang dalam pemeranan adalah unsur yang menunjukkan menganai tempat pemeran dalam memainkan peranan.

Baca Juga: 3 Unsur Tari: Wiraga, Wirama, dan Wirasa, Apa Maksudnya?

Hal ini bisa berbentuk pengolahan posisi tubuh dengan jarak rentangan tangan dengan anggota badan lainnya.

Ruang sendiri secara umum merupakan tempat atau wilayah untuk bermain peran dalam melakukan gerak diam atau berpindah.

7. Unsur Kostum

Kostum dalam seni pertunjukan merupakan perlengkapan yang dikenakan, menempel, dan mendandani pemeran untuk memperindah tubuhnya yang sesuai dengan tokoh yang diperankan.

Konstum sendiri meliputi unsur busana, rias, dan aksesoris yang bertujuan untuk memperkuat watak tokoh.

“Unsur ruang bisa diciptakan dengan mengolah tubuh pemeran dan juga melakukan gerak-gerak untuk mengisi panggung.”


Page 5

Untuk penyampaian pesan seni peran melalui bahasa verbal atau pengucapan dibutuhkan latihan

Unsur-unsur pemeranan harus diketahui oleh pemeran agar penampilannya menjadi lebih menarik. (unsplash)

8. Unsur Property

Unsur property merupakan peralatan yang digunakan oleh pemeran, baik yang melekat di tubuh maupun yang tidak melekat di tubuh.

Tujuan adanya unsur property ini adalah untuk menguatkan karakter seorang pemeran di atas panggung.

9. Unsur Musikal

Unsur musikal merupakan suatu unsur pengisi, penguat, dan pembangun suasana pemeranan di atas panggung.

Baca Juga: Mengenal Unsur-Unsur Seni Rupa, Materi Seni Budaya kelas 10 SMA

Unsur musikal ini meliputi irama suasana hati, irama vokal, suara pengucapan pemain, dan irama musik.

Semua suara tersebut diperdengarkan kepada penonton demi mendukung suasana pemeranan yang sedang dipertunjukkan.

O iya, musik yang digunakan sebagai pengiring pementasan bisa berupa musik live atau musik rekaman tergantung kebutuhan pertunjukan.

Nah, itu tadi Adjarian, unsur-unsur pemeranan yang terdapat dalam seni pertunjukan yang salah satunya adalah unsur penokohan.

Yuk, sekarang jawab pertanyaan berikut ini!

Pertanyaan

Apa manfaat dari unsur suara dalam seni pertunjukan?

Petunjuk: Cek halaman 3.

Pendidikan.co.id – Coba merenung sejenak? Perhatikan orang-orang di sekitarmu! Apa yang kamu liat? Kamu alami! Kamu rasakan? Kamu pikirkan? Kamu pahami! Dengan banyaknya mengapresiasi keragaman prilaku dan kebiasaan orang, gaya bicara, kedudukan, ciri-ciri fisik dan kejiwaan seseorang di sekitarmu upayahkan menjadi modal atau sumber dalam melatih kepekaan pikir, kepekaan rasa dan kepekaan wicara. Hal ini adalah modalitas kamu dalam menghadirkan sosok peran di atas pentas dalam pembelajaran seni peran. Sudah barang tentu, harus dibedakan antara peran kamu dalam kehidupan sehari-hari dengan sosok peran yang akan kamu bawakan melalui seni peran di atas pentas kesenian.

Untuk penyampaian pesan seni peran melalui bahasa verbal atau pengucapan dibutuhkan latihan

Ingat, seni peran dengan wataj peran yang hadir bersifat hitam putih, canda serius, pemarah, pemurah, tragis romantis, baik buruk dan seterusnya merupakan karakteristik manusia yang dipilih dan diangkat sebagai pola konflik cerita dari peran dalam mengusung simbol estetis dan nilai-nilai moral yang ditawarkan. Watak orang atau tokoh yang khas, unik dan mempesona biasanya sangat terkesan dalam ingatan. Begitu pula dengan orang lain ketika melihat kamu berperan aktif dan mempesona dengan menampilkan seni peran dari suatu tokoh cerita ke dalam wujud pentas seni teater.

Pengertian Seni Peran

Seni peran ialah unsur pentin dalam pementasan teater. Mengapa demikian? Karena tanpa kehadiran seni peran yang dilakukan seorang atau banyak orang selaku pemeran di atas pentas tidak mungkin terjadi peristiwa teater. Oleh karena itu, pembelajaran pertama dan utama dalam seni teater yang kamu harus pahami ialah teori, konsep, teknik dan prosedur tentang seni peran.

Keragaman seni teater yang kita miliki dan kita ketahui, baik teater tradisional maupun teater non tradisional memiliki jenis dan bentuk pementasan yang khas. Kekhasan ragam teater tradisional dan ciri-ciri kehadiran seninya di setiap suku dan masyarakat Indonesia sangat berhubungan erat dengan kehidupan secara adat dan upacara yang mengantarkan pada pembahasan seni peran dalam teater tradisional.

Perlu kamu ketahui bahwa teater tradisional yang tumbuh dan berkembang di daerah bersifat khas dan unik, dilihat dari unsur-unsur pembentuk seninya dapat dibedakan menjadi dua bentuk pementasan, yaitu teater tradisional rakyat dan teater tradisional istana. Terkait dengan media ekspresinya dapat pula dibedakan yaitu teater manusia dan teater boneka.

Seni peran dalam berkembangannya lebih populer dengan istilah seni acting. Seorang pemain dalam melakukan perannya dikenal dengan kata aktor, aktris, pemain tokoh dan pemeran. Oleh karena itu, tanpa kehadiran seoran pemain dalam pementasan tidak akan terjadi peristiwa pementasan seni. Namun perlu diingat, dalam seni peran, baik teater tradisional maupun teater pengembangan atau teater modern agar terjadi komunikasi antar para pemain dan penontonnya. Ada beberapa hal unsur penting yang harus diketahui, antara lain sebagai berikut:

  • Adanya kerja keras, kerja sama yang baik antar pemain dan sutradara dalam membangun iram permainan dalam seni peran.
  • Menghindari terjadinya kesalahan pemilihan tokoh atau miss casting dalam seni peran, sehingga over acting atau under acting (akting dibawah standar, kurang ekspresif dari tuntutan peran yang dibawakan).
  • Adanya keberanian untuk mencoba dan gagal. Pada dasarnya suatu keberhasilan, kamu harus meyakini dari kegegalan, itulah pentingnya suatu kegigihan dan kemauan yang keras perlu ditanamkan oleh kamu menuju keberhasilan yang diharapkan.
  • Memiliki wawasan dan suka bergau. Oleh karena itu, disyaratkan untuk gemar membaca, menonton pementasan dan harus peka terhadap kejadian sekitar dan isu-isu yang aktual untuk melatih ingatan dan emosi kamu sekaligus sebagai bahan apa yang akan dibicarakan dalam termatik cerita.
  • Harus percara diri, memiliki kesadaran potensi atas kelebihan dan kekurangan diri sendiri. Akan tetapi dengan ketampanan, kecantikan di atas rata-rata atau di bawah rata-rata dan ditunjang dengan kemampuan lebih dari dirinya menjadi luar biasa dalam bidang seni peran.

Unsur-Unsur Seni Peran

Pada dasarnya seorang pemain dalam membawa seni peran harus prima dan mempesona di atas pentas. Sebagai rasa tanggung jawab yang dipikulnya, maka seorang pemain atau aktor, aktris untuk senantiasa selalu mengasah kemampuan dirinya agar memiliki kepekaan melalui proses latihan unsur seni perani yaitu tubuh, suara dan rasa.

Pentingnya unsur-unsur seni peran ialah untuk memberikan kesempurnaan dan totalitas ekspresi dalam membangun perwatakan peran dan pesan moral yang diungkapkan seorang pemain dalam suatu hubungan unsur.

Perlu kamu ingat kembali, inti dari seni teater adanya peran, pemain, pelaku dengan media utamanya manusia. Inti dari cerita yang disampaikan tokoh ialah konflik atau pertentangan yang dijalin oleh susunan cerita dalam hubungan sebab akibat dengan mengusung tema cerita. Berikut penjelasan unsur-unsur seni peran antara lain berikut:

1. Lakon

Lakon dalam bahasa jawa artinya melakukan, melakoni cerita yang dilakukan oleh seorang tokoh, biasanya tokoh atau pemeran utama dengan kata-kata tau tanpa kata-kata dalam suatu peran yang dibawakan.

Lakon yang ditulis orang lain (pengarang) di mata seniman teater adalah bahan baku atau sumber ide, gagasan dan pesan moral yang mengilhami untuk berkreativitas seni peran melalui pementasan teater, salah satunya bersumber cerita atau lakon teater tradisional yang ada di daerahmu.

2. Unsur Penokohan atau Peran

Penokohan, peran atau kedudukan tokoh yang disajikan oleh seorang dan atau beberapa pemain merupkan unsur penting dalan seni peran yang bersumer dari lakon, cerita dan naskah yang ditulis atau tidak ditulis oleh seorang pengarang.

Penokohan didalam seni teater dapat dibagi dalam beberapa kedudukan tokoh atau peran antara lain sebagai berikut:

  • Protagonis ialah tokoh utama, pelaku utama atau pemain utama disebut dengan tokoh putih. Kedudukan tokoh utama ialah yang menggerakan cerita, sehingga cerita memiliki peristiwa dramatic (konflik).
  • Antagonis ialah lawah tokoh utama, atau penghambat pelaku utama, hal ini disebut sebagai tokoh hitam. Kedudukan tokoh Antagonis merupakan yang menghalangi, menghambat itikad atau maksud tokoh utama dalam menjalankan tugasnya atau mencapai tujuannya. Tokoh Antagonis dan Protagonis biasanya memiliki kekuatan yang sama, artinya sebanding menurut kacamata kelogisan cerita di dalam membangun keutuhan cerita.
  • Deutragonis ialah tokoh yang berpihak kepada tokoh utama. Biasanya tokoh ini membantu tokoh utama dalam menjalankan itikadnya. Kadangkala, tokoh ini menjadi tempat pengaduan atau memberikan nasihat kepada tokoh utama.
  • Foil ialah tokoh yang berpihak kepada lawan tokoh utama. Biasanya tokoh ini membantu tokoh Antagonis dalam menghambat itikad tokoh utama. Kadangkala, tokoh ini menjadi tempat pengaduan atau memberikan nasihat yang memperburuk kondisi kepada tokoh Antagonis.
  • Tetragonis ialah tokoh yang tidak memihak kepada salah satu tokoh lain, lebih bersifat nertal.
  • Confident ialah tokoh yang menjadi tempat pengutaraan tokoh utama.
  • Raisonneur ialah tokoh yang menjadi corong bicara pengarang kepada penonton.
  • Utilitty ialah tokoh pembantu, baik dari kelompok hitam atau putih putih. Tokoh ini dalam dunia pewayangan disebut juga dengan goro-goro, kadangkala ditempatkan sebagai penghibur, pengembira atau hanya sebatas pelengkap saja.

Lihat Juga  √ Pengertian Aplikasi, Jenis, Fungsi dan Menurut Para Ahli

3. Unsur Tubuh

Tubuh dengan seperangkat anggota badan dan ekspresi wajah ialah unsur penting yang perlu dilakukan pengolahan atau pelatihan agar tubuh kamu memiliki stamina yang kuat, kelenturan tubuh dan daya refleks atau kepekaan tubuh. Untuk memperoleh tujuan dimaksud, seorang pemain harus rajin dan disiplin melakukan olah tubuh sebagai materi penting yang akan dibahas melalui teknik seni peran. Disamping memiliki kemampuan tubuh yang memadai bagi seorang pemain, jangan lupa kamu harus sadar akan potensi kamu dalam hal memfungsikan unsur suara atau vokal.

4. Unsur Suara

Suara atau bunyi yang dikeluarkan indra mulut dan hidung melalui rongga dan pita suara ialah salah satu unsur seni peran yang berfungsi untuk penyampaian pesan seni peran melalui bahasa verbal atau pengucapan kata-kata. Unsur suara sebagai saran dalam seni peran maupun seni teater agar berfungsi dengan baik dan memiliki manfaat ganda dalam menunjang seni peran, perlu dilakukan pengolahan berupa pelatihan terhadap unsur-unsur anggota tubuh yang terkait dengan pernapasan dan pengucapan melalui teknik seni peran.

5. Unsur Penghayatan

Penghayatan ialah penjiwaan, mengisi suasana perasaan hati, kedalaman sukma yang digali dan dilakukan seorang pemain ketika membawakan seni peran nya di atas pentas. Unsur penghayatan dalam seni peran perlu mendapat perhatian khusus, karena setiap pemain dalam membawakan seni peran nya akan terasa berbeda.

6. Unsur Ruang

Ruang dalam seni peran ialah unsur yang menunjukan tentang ruang imajiner yang diciptakan pemain dalam bentuk mengolah posisi tubuh dengan jarak rentangan tangan dengan anggota badannya. Contohnya, gerak besar, biasanya pemain memperoleh suasana, angkuh, sombong, menguasai, agung, kebahagian, perbedaan status dan marah.

7. Unsur Kostum

Kostum dalam seni peran ialah semua perlengkapan yang dikenakan, menempel, melekat, mendandani untuk memperindah tubuh pemain pada wujud lahirlah dalam aksi seni peran di atas pentas. Kostum meliputi unsur, rias, busan dan asesoris sebagai penguat, memperjelas watak tokoh, baik secara fisikal, psikis, moral atau status sosial.

8. Unsur Property

Pemahaman Property dalam seni peran ialah semua peralatan yang digunakan pemain, baik yang dikenakan maupun yang tidak melekat ditubuh, tetapi dapat diolah dengan menggunakan tangan dan berfungsi untuk menguat watak atau karakter seorang pemain, seperti, tas, topi, cangklong, tongkat, pentungan, kipas, panah, busur dan golok.

9. Unsur Musikal

Unsur musikal atau unsur pengisi, penguat, pembangunan suasana laku seni peran di atas pentas meliputi, irama suasana hati atau sukma dalam membangun irama permainan dengan lawan main, irama vokal, suara pengucapan sang pemain atau aktor dan irama musik sebagai penguat karakter tokoh beruppa, gending, musik, suara dan efek audio, baik melalui iringan musik langsung maupun musik rekaman.

Teknik Dasar Seni Peran

Teknik ialah cara, metode dan strategi dalam melakukan atau menyelesaikan sesuatu kegiatan dengan baik dan benar. Teknik seni peran dapat kamu pahami sebagai suatu cara, metode atau cara untuk mengoptimalkan keterampilan potensi pikir, perasaan, vokal dan tubuhnya dalam membawakan peran atau tokoh dengan totalitas dan penuh kesadaran, sehingga diperoleh manfaat dalam mengingkatkan akting atau seni peran dari suatu tokoh atau peran yang diekspresikan.

Lihat Juga  √ Pengertian Seni Teater

Hal ini dilakukan agar kamu memiliki ketahanan tubuh, suara yang memadai dan kepekaan rasa dalam mencapai tujuan pembelajaran agar berpengalaman dalam seni peran atau akting.

1. Olah Tubuh

Olah tubuh ialah pembelajaran praktik melalui pengolahan atau pelatihan agar tubuh kami memiliki stamina yang kuat, kelenturan tubuh dan daya refleks tubuh.

2. Olah Suara

Olah suara ialah praktik pengolahan atau pelatihan elemen-elemen yang berhubungan dengan suara melalui teknik pernapasan dan pengucapan agar kamu memiliki artikulasi yang jelas intonasi suara, dinamika suara dan kekuatan suara.

3. Olah Rasa

Olah rasa ialah suatu proses latihan yang menempatkan perasaaan sebagai objek utama dari pengolahan atau pelatihan.

4. Ruang

Ruang ialah tempat bermain peran dengan lingkup peralatan dan sett dekorasi yang dihadirkan di atas pentas.

Kreativitas Seni Peran

Kreativitas seni peran ialah suatu metode atau cara untuk mengoptimalkan kemampuan pengetahuan, keterampilan dan sikap dalam pembelajaran seni peran terhadap penguasaan dan pengolahaan tubuh, suara, sukma dan pikir yang dimiliki siswa dengan totalitas, penuh kesadaran dan tanggung jawab atas perang yang diembannya.

Ada beberapa langkah dalam kreativitas seni peran antara lain:

  • Sebelum berlatih seni peran dibiasakan melakukan olah tubuh atau minimal pemanasan, peregangan dan melatih ekspresi tubuh, wajah, mulut, vokal dan sukma yang kamu akan gunakan dalam mengeklorasi watak tokoh dalam seni peran.
  • Bacalah naskah dibawah ini sampak akhir atau tuntas secara sendiri atau kelompok.
  • Lakukan pemilihan dan penentuan peran atau tokoh yang sesuai dengan keinginanmu atau berdasarkan pembagian kelompok yang dibentuk.
  • Lakukan analisis tokoh dan perwatakan sesuai dengan peran yang akan kamu bawakan berdasarkan petunjuk naskah atau tanda-tanda yang diungkapkan dari kata-kata melalui dialog tokoh di dalam naskah.
  • Lakukan observasi tokoh dan perwatakan sesuai dengan peran yang akan kamu dan temanmu bawakan berdasarkan pengamatan kamu terhadap orang-rang di lingkungan sekitar dengan keunikan, kekhasan dan memiliki daya pesona.
  • Hafalkan dialog dan ekplorasi gerak tubuh, suara dan penghayatan peran berdasarkan tokoh yang akan kamu bawakan berdasarkan naskah.
  • Setelah hafal naskah dan mengetahui tanda akhir dialog lawan main seni peran, lakukan olah atau ekspolasi ruang berupa bloking, moving, business, leveling, waktu dan suasana dalam membangun irama permainan kelompok.
  • Setelah lepas naskah, ekplorasi melalui teknik seni peran dan eksplorasi terhadap unsur penunjang seni peran.
  • Menyongsong minggu terakhir penampilan, kamu dan kelompok kamu harus melakukan kegiatan membentuk gladi kotor dan gladi bersih di tempat, di kelas atau di panggung yang akan kamu gunakan untuk menampilkan kreativitas seni peran dalam seni teater secara kelompok.
  • Akhirnya kelompok kamu mempresentasikan dan memaknai pembelajaran seni peran sebagai hasil analisis watak tokoh dalam bentuk tulisan dan bermain seni peran dengan watak tokoh yang kamu bawakan secara individu dan kelompok sebagai hasil dalam berkreativitas seni peran.

Pada prinsipnya bahwa kreativitas dalam seni peran ialah berupa prosedur atau tahapan dalam proses implementasi pembelajaran seni peran sesuai watak tokoh dengan naskah yang kamu baca! Untuk memperoleh hasil seni peran yang maksimal kamu harus melakukan tahapan dan langkah-langkah pembelajaran yang disarankan oleh guru.

Demikian Uraian Penjelasan Materi Tentang Pengertian, Unsur, Teknik dan Kreativitas Seni Peran
Semoga Bermanfaat Penjelasan Materi ini, Terima Kasih.

Rekomendasi Artikel Lainnya, Baca Juga: