1. Setarakan reaksi redoks berikut. MnO(s) + PbO₂ (s) → MnO, (aq) + Pb��+ (aq) (suasana asam) b. Cr,0, (aq) + CO₂(aq) →→Cr³+ (aq) + CO₂(aq) (suasana as … pembakaran sampah organik menghasilkan reaksi kimia a. reaksi pembentukan Ca(NO3)2(s) yang membebaskan kalor sebesar 938,39 kJ/mol! b. reaksi pengatoman gas HCl yang membutuhkan kalor sebesar 432 kJ/mol … Latihan Soal Tuliskan bilangan kvantum, Boldan Priode: 1.165 2.20 ca 3. 27 co nama senyawa -C =CH-CH-CH3 T A CH3 CH3 7]2. kapasitas kalor suatu kalori meter adalah• Hitunglah Sunbih kalor yangkalorimeter itu, Jika suhunyaberubah dari 27°c menjadi 35°C.200 JK!discrap Berapa jumlah unsur berikut disebelah kiri panah? CaC2)+ 2H2O-Ca(OH)2(aq)+ C2H2(g) Tentukan tekanan osmotik larutan yg mengandung 4,5 gr glukosa dalam 1 liter larutan pada 25 derajat celcius Latihan Soal Bilangan Kuantum Tentukan keempat bilangan kuantum pada elektron terakhir yang menempati orbital berikut : 1. 4s² 2. 2p³ 3. 3d5 4. 4p5 5. … Mohon bantuannya teman teman terimakasih
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar belakang
B. Rumusan Masalah
A. Defenisi Larutan
B. Pengaruh Suhu Terhadap Larutan
A. Alat dan Bahan
A. Hasil pengamatan NO SUHU ZAT CAIR WAKTU LARUTAN 1 27o C 2 Menit 17 detik 2 50oC 55 detik 3 70oC 40 detik B. Pembahasan Berdasarkan hasil pengamatan kami, dapat menyimpulkan bahwa : 1. Semakin tinggi suhu zat cair semakin cepat pelarutan gula 2. Semakin tinggi suhu semakin sedikit endapan yang tersisa 3. Semakin rendah suhu semakin lambat pelarutan gula BAB V PENUTUP A. Kesimpulan Dari percobaan diatas dapat disimpulkan bahwa suhu sangat berpengaaruh terhadap proses pelarutan suatu zat padat di dalam zat cair. Semakin tinggi suhu suatu zat cair semakin cepat proses pelarutan suatu zat padat sehingga semakin sedikit atau bahkan tidak ada endapan yang tersisa, sebaliknya, semakin rendah suhu suatu zat cair semakin lambat proses pelaarutan suatu zat padat sehingga masih banyak endapan yang tersisa di zat cair tersebut. Ini terjadi karena pada suhu tinggi, molekul-molekul air bergerak lebih cepat. Sehingga lebih sering menumbuk molekul(gula) dan melarutkannya. Sedangkan pada suhu rendah. Molekul air bergerak lambat dan membuat jumlah tumbukannya dengan molekul gula menjadi lebih sedikit, dan gula menjadi lambat larutnya.B. Saran Berdasarkan dari hasil pengamatan dan percobaan kami, kami menyarankan:1. Sebaiknya ketika melakukan praktikum seperti ini sebaiknya tertib dan lebih berhati-hati agar tidak terjadi hal-hal yang tidak di inginkan. 2. Setelah melakukan praktikum sebaiknya segera membersihkan alat-alat yang telah digunakan. DAFTAR PUSTAKA Akhmad, Latihan Kimia, Bandung: Armico, 1978. Raymond, Kimia Dasar, Konsep-Konsep Inti, Jakarta: Erlangga, 2005. Sukardjo, Kimia, Jakarta: Bina Aksara, 1989.
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Sepak bola adalah olahraga menggunakan bola yang dimainkan oleh dua tim yang masing-masing beranggotakan 11 (sebelas) orang. Memasuki abad ke-21, olahraga ini telah dimainkan oleh lebih dari 250 juta orang di 200 negara, yang menjadikannya olahraga paling populer di dunia. Sepak bola bertujuan untuk mencetak gol sebanyak-banyaknya dengan menggunakan bola kulit ke gawang lawan. Sepak bola dimainkan dalam lapangan yang berbentuk persegi panjang, di atas rumput atau rumput sintetis . Secara umum hanya penjaga gawang saja yang berhak menyentuh bola dengan tangan atau lengan di dalam daerah gawangnya, sedangkan 10 (sepuluh) pemain lainnya hanya diijinkan menggunakan seluruh tubuhnya selain tangan, biasanya dengan kaki untuk menendang, dada untuk mengontrol, dan kepala untuk menyundul bola. Tim yang mencetak gol lebih banyak pada akhir pertandingan adalah pemenangnya. Jika hingga waktu berakhir masih berakhir imbang, maka dapa
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Manusia dilahirkan sebagai makhluk individu, selain itu manusia disebut juga sebagai makhluk sosial, di mana manusia tidak akan lepas dari pengaruh lingkungannya. Manusia memiliki kebutuhan dan kemampuan serta kebiasaan untuk berkomunikasi dan berinteraksi dengan manusia lain atau disebut juga interaksi sosial. Interaksi sosial merupakan suatu fondasi dari hubungan yang berupa tindakan yang berdasarkan norma dan nilai sosial yang berlaku dan diterapkan dalam masyarakat. Dengan adanya nilai dan norma yang berlaku, interaksi sosial itu sendiri dapat berlangsung dengan baik. Sosiologi terutama menelaah gejala-gejala yang wajar dalam masyarakat seperti norma-norma, kelompok sosial, lapisan masyarakat, lembaga-lembaga kemasyarakatan, proses sosial, perubahan sosial dan kebudayaan, serta perwujudannya. Tidak semua gejala tersebut berlangsung secara normal sebagaimana dikehendaki masyarakat bersangkutan. Gejala-gejala yang tidak dikehendaki meru |