Lukisan yang menemukan keelokan dan suasana alam di Indonesia adalah lukisan dari

Istilah ini pada mulanya dikenal dari dunia seni lukis. Adalah pelukis Sudjojono yang mempopulerkan istilah ini pada 1930. Pada saat itu ia memakai istilah “moii indie” untuk menyebut karya lukis yang menggambarkan pemandangan-pemandangan di Hindia atau Indonesia yang serba indah, damai, dan tenteram. Lalu tokoh seni lukis pada zaman ini adalah :

  • A. A. J. PAYEN (Belgia 1792-1853)

Antoine A.J PAYEN ialah penggerak utama atau penghubung antara koonial Belanda pada masa itu dengan Indonesia. Payen sebutannya ialah pribumi yang dipercayai colonial Belanda saat itu untuk bekerja pada “Badan Penyelidik Pengetahuan dan Kesenian” yang dikepalai oleh C.G.C. Reinwardt. Saat itu payen bekerja bersama Bik bersaudara (Theodorus Bik dan Adrianus Bik) dengan tugas resmi melukis alam, kota, pemandangan, tumbuh-tumbuhan dan fauna untuk kepentingan Natural Sciences Commission pada badan yang dipimpin Reinwardt tersebut.

Pertemuan pertamanya dengan muridnya Raden Saleh di tempat tersebut mengembangkan minat gambar pribumi, secara khusus Raden Saleh. Bersama Bik bersaudara dia mengajari Raden Saleh menggambar.

Setelah Inggris “menyerahkan” kembali Indonesia kepada Belanda ditahun 1816, pemerintahan jajahan yang baru dari Nederland tidak saja membawa penguasa-penguasa kolonial, tetapi juga beberapa guru besar atau professor yang diantaranya adalah Reinwardt yang dikuasakan untuk melakukan penyelidikan-penyelidikan tentang “Pengetahuan dan Kesenian”, selain itu juga para pelukis yang diantaranya adalah Payen sendiri yang menjadi pelukis pada “Badan Penyelidik Pengetahuan dan Kesenian” tersebut. Para pelukis ini ditugaskan melukis alam dan pemandangan di Indonesia.

Payen memang tidak menonjol di kalangan ahli seni lukis di Belanda, namun mantan mahaguru Akademi Senirupa di Doornik, Belanda, ini cukup membantu Raden Saleh mendalami seni lukis Barat dan belajar teknik pembuatannya, misalnya melukis dengan cat minyak. Payen juga mengajak pemuda Saleh dalam perjalanan dinas keliling Jawa mencari model pemandangan untuk lukisan. Ia pun menugaskan Raden Saleh menggambar tipe-tipe orang Indonesia di daerah yang disinggahi.

Ketertarikannya pada keindahan alam Indonesia Muncul seketika saat menjalani tugas tersebut, jadi beliau merasa bahwa tugas yang dia bebani ini juga sebagai pengetahuan yang pada akhirnya akan menjadi identitas estetika Indonesia (hindia-belanda pada masa itu) pada beberapa masa. Beberapa sumber mempercayai bahwa Payen ialah pengaruh besar pada perkembangan keseni rupaan Raden Saleh yang juga menurunkan paham mooi indie pada kapasitas yang tidak lama.

  • RADEN SALEH (Semarang 1807-1880)

Info yang saya dapatkan memang tidak merujuk bahwa Raden Saleh ialah seniman mooi indie secara utuh. Namun tak dapat dipungkiri Beliau adalah salah satu pengauh Mooi Indie/seni rupa modern Indonesia. Berawal dari ketertarikannya menggambar yang dibimbing oleh Payen membuat citra mooi indie harus dia terima walaupun studinya keluar negri mengubah penggayaan dan estetika-nya.

Raden Saleh Sjarif Boestaman (Semarang, 1807 – Buitenzorg (sekarang Bogor), 23 April 1880) tercatat sebagai salah seorang pelukis paling terkenal dari Indonesia. Kiprahnya di dunia Seni Rupa berawal Sejak usia 10 tahun, ia diserahkan pamannya, Bupati Semarang, kepada orang-orang Belanda atasannya di Batavia. Kegemaran menggambar mulai menonjol sewaktu bersekolah di sekolah rakyat (Volks-School).

Keramahannya bergaul memudahkannya masuk ke lingkungan orang Belanda dan lembaga-lembaga elite Hindia-Belanda. Seorang kenalannya, Prof. Caspar Reinwardt, pendiri Kebun Raya Bogor sekaligus Direktur Pertanian, Kesenian, dan Ilmu Pengetahuan untuk Jawa dan pulau sekitarnya, menilainya pantas mendapat ikatan dinas di departemennya. Kebetulan di instansi itu ada pelukis keturunan Belgia, A.A.J. Payen yang didatangkan dari Belanda untuk membuat lukisan pemandangan di Pulau Jawa untuk hiasan kantor Departemen van Kolonieen di Belanda. Payen tertarik pada bakat Raden Saleh dan berinisiatif memberikan bimbingan.

Payen memang tidak menonjol di kalangan ahli seni lukis di Belanda, namun mantan mahaguru Akademi Senirupa di Doornik, Belanda, ini cukup membantu Raden Saleh mendalami seni lukis Barat dan belajar teknik pembuatannya, misalnya melukis dengan cat minyak. Payen juga mengajak pemuda Saleh dalam perjalanan dinas keliling Jawa mencari model pemandangan untuk lukisan. Ia pun menugaskan Raden Saleh menggambar tipe-tipe orang Indonesia di daerah yang disinggahi.

Terkesan dengan bakat luar biasa anak didiknya, Payen mengusulkan agar Raden Saleh bisa belajar ke Belanda. Usul ini didukung oleh Gubernur Jenderal G.A.G.Ph. van der Capellen yang memerintah waktu itu (1819–1826), setelah ia melihat karya Raden Saleh.

Tahun 1829, nyaris bersamaan dengan patahnya perlawanan Pangeran Diponegoro oleh Jenderal Hendrik Merkus de Kock, Capellen membiayai Saleh belajar ke Belanda. Namun, keberangkatannya itu menyandang misi lain. Dalam surat seorang pejabat tinggi Belanda untuk Departemen van Kolonieen tertulis, selama perjalanan ke Belanda Raden Saleh bertugas mengajari Inspektur Keuangan Belanda de Linge tentang adat-istiadat dan kebiasaan orang Jawa, Bahasa Jawa, dan Bahasa Melayu. Ini menunjukkan kecakapan lain Raden Saleh.

Seperti yang dibahas sebelumnya payen diberi kesempatan untuk bersekolah diluar negri dan oleh karena itu seleah berpulangnya dari studinya tersebut Raden Saleh membawa paham-paham estetika barat yang berkembang pada masa itu. Yakni Romantisme

Sepulangnya dari studi panjangnya Tak banyak catatan seni yang dia gores. Ia dipercaya menjadi konservator pada “Lembaga Kumpulan Koleksi Benda-benda Seni”. Beberapa lukisan potret keluarga keraton dan pemandangan menunjukkan ia tetap berkarya.

Karya yang paling menunjukan “kemolekannya” salah satunya ialah “Javanese Landscape, with Tigers Listening to the Sound of a Traveling Group”

  • ABDULLAH SURYOBROTO (1878-1941)

Tidak terlalu banyak info yang menerangjan Abdullah Suryobroto selain beliau ialah ayah kandung dari seniman flamboyant Raden Basoeki Abdullah, bersama rekannya wakidi dan pringadie beliau mencetus mooi indie secara utuh.

Pelukis R Abdullah Suriosubroto adalah putera Dr Wahidin Sudirohusodo, perintis pergerakan nasional ”Budi Utomo”. Tetapi berlainan dengan ayahnya, Abdullah sama sekali tidak tertarik dengan dunia pergerakan, dia mengambil jalan hidup berbeda. Dia berkesempatan belajar di negeri Belanda mengikuti tujuan ayahnya supaya Abdullah menempuh studi kedokteran, tetapi sesuai kenyataannya Abdullah malah belajar seni lukis di Den Haag.

Sebenarnya yang saya tangkap dari penggayaan luis Abdullah hamper sama dengan ajaran payen kepada Raden Saleh. Yakni menggambarkan nuansa romantisme gaya Eropa yang dituangkan versi keindahan Indonesia, dimana alam mendominasi. Berbeda kembangannya dengan putranya Basuki Abdullah yang mengembangkan mooi indie lebih ditekankan kepada keindahan wanita.

  • Wakidi (Palembang, 1889/1890–1979)

Wakidi (1889-1979) adalah pelukis berusia panjang. Wakidi yang orang tuanya asal Semarang, namun dia sendiri lahir di Plaju, Sumatera Selatan ini memilih untuk menetap di Sumatera Barat. Dia memperoleh pendidikan di Kweekschool (Sekolah Pendidikan Guru) yang berdiri sejak 1837 di Bukittinggi. Di sekolah inilah Wakidi mendalami pelajaran menggambar dan melukis (1903).

Mengingat kemampuan luar biasa yang dimiliki Wakidi di usia mudanya, setamat disana, dia memperoleh tawaran menjadi guru lukis dan menggambar untuk membina dan mengasuh anak-anak pribumi yang menempuh pendidikan di Kweekschool. Diantara murid Wakidi tercatat tokoh proklamator Bung Hatta dan mantan Ketua MPRS Jenderal Besar Abdul Haris Nasution.

Tidak hanya di Kweekschool, beberapa tahun kemudian Wakidi ditawari menjadi guru di INS Kayutanam, yang didirikan M. Syafei pada tahun 1926. Di INS Wakidi ternyata juga disukai dan disenangi puluhan bahkan ratusan murid dan pengikut-pengikutnya.

Diantara murid-muridnya terdapat tokoh berkesinambungan yang berkiprah dalam peta seni lukis nasional seperti Baharuddin MS, Syamsul Bahar, Mara Karma, Hasan Basri DT. Tumbijo, Nasjah Jamin, Montingo Busye, Zaini, Nashar, Ipe Makruf, Alimin Tamin, Nuzurlis Koto, Arby Samah, Muslim Saleh, Mukhtar Apin, AA Navis, Mukhtar Jaos, Osmania dan banyak lagi hingga ke tokoh-tokoh muda saat ini.

Mas Pirngadi lahir dalam keluarga ningrat pada tahun 1875. Beliau merupakan salah seorang pelukis aliran naturalis Indonesia paling berbakat. Awalnya, beliau belajar melukis dengan bahan caat air dari seorang pelukis Belanda, Du Chattel. Kemudian, beliau mengajar pelukis-pelukis terkenal seperti Sudjono dan Suromo. Tokoh lain yang dianggap sbagai pelukis terkenal Indonesia adalah Wahidi dan Abdullah Suryosubroto. Mereka terkenal sebagai pelukis Indonesia pada zaman penjajahan Belanda awal abad ke-20. Mas Pirngadi sangat ahli melukis pemandangan alam dan orang. Disamping itu, beliau juga menghasilkan waktu bertahun-tahun membuat gambar terinci untuk Royal Batavia Society for Arts dan Sciences and the Archeological Service. Beliau meninggal pada tahun 1936.

Dalam melukis pemandangan alam, Abdullah dan Wakidi nampak lebih produktif maupun berkemampuan dibanding dengan Pirngadi yang tersita oleh pekerjaan rutinnya sebagai ilustrator museum antropologi di Jakarta.

Aliran naturalisme – Di dalam seni rupa, terdapat berbagai jenis aliran yang menampilkan objek gambar yang ada di dalam karya seni tersebut. Salah satu aliran yang sering digunakan adalah aliran Naturalisme. Aliran yang satu ini merupakan salah satu aliran seni rupa yang umumnya digunakan untuk mengekspresikan kesan kemapanan romantisme. Tak hanya itu saja, aliran Naturalisme mempunyai sejarah yang cukup panjang dan terdapat tokoh yang banyak berkontribusi terhadap aliran tersebut.

Untuk lebih jelasnya, di dalam artikel ini kita akan membahas mengenai pengertian aliran Naturalisme, sejarah, ciri-ciri, dan juga tokoh yang ada di dalamnya beserta dengan contoh karyanya. Yuk simak penjelasan lengkapnya di bawah ini.

Pengertian Aliran Naturalisme

Naturalisme merupakan salah satu aliran seni rupa yang mengedepankan keakuratan dan kemiripan objek yang digambar supaya terlihat lebih natural dan juga realistis seperti referensinya yang ada di alam. Aliran seni yang satu ini merupakan salah satu bentuk apresiasi dari para seniman terhadap keindahan alam yang ada. Umumnya, para seniman tersebut akan mengangkat tema keindahan pemandangan yang ada di sekitar, seperti yang terjadi di pergerakan mooi indie di Indonesia.

Para seniman kadang kala memilih latar cahaya yang lebih terlihat dramatis yaitu pada saat terbit dan tenggelamnya matahari. Hal itu dilakukan untuk memperoleh pencahayaan golden hours. Pemilihan cahaya yang dramatis tersebut merupakan salah satu ciri-ciri aliran Romantisme yang diberontak oleh aliran Naturalisme. Dimana Naturalisme menganggap di dalam pencahayaan yang tidak dramatis juga keindahan alam akan tetap bisa digambarkan.

Aliran naturalisme ini merupakan salah satu contoh bagaimana suatu aliran seni juga bisa diartikan berabad-abd setelah pergerakan awalnya mulai muncul. Sebab, walaupun pergerakan Naturalisme merupakan sebuah wujud pengembangan dari realisme dan melawan romantisisme, namun prototypenya sudah ada sejak abad ke-17. Kemudian pada tahun 1820-an, bentuk awal dari Naturalisme sudah menjadi sebuah tren dominan di dalam lukisan pemandangan. Dimana sebagian besar karena mendapat pengaruh dari seniman dari Inggris yang bernama John Constable.

Selama periode tersebut, kelompok dan sekolah seniman yang ditujukan untuk masyarakat umum telah didirikan di berbagai tempat yang tersebar di seluruh dunia. Beberapa sekolah tersebut antara lain, Akademi Norwich di Inggris Timur, Akademi Barbizon di Prancis tengah, dan Akademi Hudson River di New York State. Sekolah-sekolah tersebutlah yang mampu mempengaruhi seluruh Eropa.

Lukisan yang menemukan keelokan dan suasana alam di Indonesia adalah lukisan dari

Lukisan yang menemukan keelokan dan suasana alam di Indonesia adalah lukisan dari

Sejarah Aliran Naturalisme

Setelah mengetahui pengertian dari aliran Naturalisme, kini kita akan membahas mengenai sejarah kemunculan Aliran Naturalisme. Berikut adalah penjelasan selengkapnya.

Sejarah dari aliran Naturalisme pada awalnya dikenalkan oleh John Amos Comenius, yaitu seorang filsuf pada abad ke-16. Pada saat itu, filsuf ini diyakini sebagai seseorang yang pertama kali memperkenalkan aliran tersebut terutama di dunia pendidikan. Untuk aliran Naturalisme sudah ada sejak tahun 1850-an di Perancis dan menjadi salah satu reaksi kemapanan oleh para pengikut Aliran Romantisisme. Selain didukung oleh tokoh-tokoh Naturalisme, aliran ini juga berkembang dengan cukup pesat seiring dengan kemajuan teknologi visual dan pengukuran. Salah contohnya yaitu mengenai penggambaran anatomi manusia dan juga hewan yang semakin akurat. Sehingga seni lukis pada aliran Naturalisme bisa menggambarkan objek manusia dan juga hewan dengan lebih detail sesuai dengan bentuk aslinya.

Perkembangan dari aliran yang satu ini juga didukung oleh peningkatan ilmu perspektif jarak jauh yang semakin berkembang. Sehingga para pelukis bisa mengaplikasikan ilmu tersebut di dalam lukisan karya mereka untuk menggambarkan objek secara lebih nyata sesuai dengan yang mereka lihat. Pada abad ke-17, penggambaran kondisi cuaca dan pencahayaan di dalam lukisan juga semakin baik, yaitu menjadi lebih halus dan lebih nyata. Jadi sangat membantu untuk melukiskan aliran Naturalisme tersebut.

Sedikit berbeda dengan istilah Naturalisme yang kerap dipakai pada seni rupa. Di dunia sastra, istilah naturalisme memiliki arti prosa fiksi yang lebih radikal dari cerita realisme. Itu artinya, sastra aliran naturalisme akan bercerita secara jelas mengenai kenyataan yang sering terjadi sehari-hari tanpa adanya sensor adegan ataupun dialog yang kontroversial. Pastinya hal tersebut dilakukan selama adegan kontroversial itu masih ada tujuannya.

Sementara Naturalisme yang ada di seni rupa bisa menjadi istilah yang dipakai untuk menyatakan “kemiripan dengan alam”. Dimana gambar yang sangat mirip dengan aslinya bisa disebut natural, pastinya ini di luar konteks aliran Naturalisme. Sedangkan di dunia sastra, Naturalisme umumnya ditulis dengan huruf “N” besar untuk mengungkapkan bahwa naturalisme merupakan sebuah istilah yang spesifik untuk satu aliran saja, bukan sebuah istilah natural untuk konteks apa saja.

Lukisan yang menemukan keelokan dan suasana alam di Indonesia adalah lukisan dari

Lukisan yang menemukan keelokan dan suasana alam di Indonesia adalah lukisan dari

Ciri-Ciri Aliran Naturalisme

Membedakan aliran naturalisme dengan aliran lainnya bisa dikatakan tidak begitu mudah. Terlebih jika dibandingkan dengan aliran realisme. Tapi, kita bisa berpegang pada beberapa ciri-cirinya, sebagai berikut:

1. Menonjolkan kemiripan gambar lukisan dengan objek yang dilukis sesuai dengan aslinya. 2. Teknik dan kemampuan para seniman menjadi senjata utama. 3. Mengusung tema lukisan yang indah tapi berdasarkan kemurniannya. 4. Naturalisme merupakan bentuk apresiasi seniman terhadap keindahan alam sekitar. 5. Mengusung tema keindahan alam dan pemandangan yang ada disekitar seniman.

6. Melukis keindahan, kecantikan, dan ketampanan potret manusia apa adanya tanpa dilebih-lebihkan.

Tokoh penting & Contoh Lukisan Naturalisme

Seperti yang sudah dijelaskan sebelumnya bahwa aliran ini adalah salah satu contoh aliran yang dicetuskan lama setelah kemunculannya. Oleh sebab itu, tokoh-tokoh yang mempunyai peran penting dalam perkembangan aliran ini juga akan mempunyai gap antar tahun yang cukup besar. Berikut ini adalah beberapa seniman yang menjadi tokoh berpengaruh dalam perkembangan aliran Naturalisme.

1. John Constable

John Constable merupakan seniman yang berasal dari Inggris yang dianggap sebagai tokoh seniman yang memberikan banyak pengaruh dalam perkembangan aliran Naturalisme. Ia dulunya menolak gaya lukisan pemandangan. Constable mengatakan bahwa “Kebiasaan pelukis hari ini adalah bravura, sebuah upaya untuk menggambarkan sesuatu yang melampaui kebenaran”.

Lukisan yang menemukan keelokan dan suasana alam di Indonesia adalah lukisan dari

Lukisan yang menemukan keelokan dan suasana alam di Indonesia adalah lukisan dari

Lukisan yang menemukan keelokan dan suasana alam di Indonesia adalah lukisan dari

Lukisan yang menemukan keelokan dan suasana alam di Indonesia adalah lukisan dari

Lukisan yang menemukan keelokan dan suasana alam di Indonesia adalah lukisan dari

Lukisan yang menemukan keelokan dan suasana alam di Indonesia adalah lukisan dari

Lalu, Ia memilih untuk membuat cara representasi sendiri dengan mentransfer apa yang Ia lihat sendiri sejujur mungkin di atas kanvas. Tak hanya itu saja, Constable juga memilih untuk melukis apa saja yang ada disekitarnya terlebih dulu. Dalam suratnya yang Ia tulis untuk koleganya, Ia menulis “I should paint my own places best“. Constable juga tertarik dengan cahaya dan juga awan yang ada di awan tanpa membeda-bedakan mana yang lebih bagus atau mana yang lebih indah.

Lukisan yang menemukan keelokan dan suasana alam di Indonesia adalah lukisan dari

Lukisan yang menemukan keelokan dan suasana alam di Indonesia adalah lukisan dari

Lukisan Naturalisme John Constable

Dedham Vale (1816) & Analisisnya

Berikut ini adalah beberapa contoh lukisan karya John Constable:

Lukisan yang menemukan keelokan dan suasana alam di Indonesia adalah lukisan dari

Teknik-teknik yang diusung Constable belum seutuhnya tercapai di dalam karya ini. Dimana lukisan di atas dibuat pada masa mudanya dengan latar belakang politik dan juga perang yang terjadi di negaranya. Walaupun begitu, lukisan tersebut telah mencerminkan komitmennya terhadap pengamatan alam yang cukup akurat dan jujur. Hal itu terlihat di rincian dari pepohonan dan langit yang sangat detail.

Mata pengamat diarahkan ke bagian terjauh pemandangan sungai, sepanjang rute sungai ke menara yang jauh dari Gereja Dedham, yang meski kecil, tapi membentuk titik fokus yang kuat untuk lukisan tersebut. Pohon-pohon yang ada di kedua sisi kanvas membentuk bingkai ke bagian tengah gambar dan menyajikan pemandangan utamanya. Constable juga menyajikan pemandangan di sekitar rumah tersebut dengan baik, melalui penglihatan yang estetik tanpa melebih-lebihkan.

Lukisan yang menemukan keelokan dan suasana alam di Indonesia adalah lukisan dari

Lukisan yang satu ini merupakan potret tunangan dari Constable. Dimana lukisan tersebut dibuat sekitar tiga bulan sebelum acara pernikahan mereka. Potret tersebut dinilai sangat mirip dengan wajah Maria Bicknell. Walaupun tingkat kemiripannya cukup akurat, namun John tidak malu untuk menunjukkan marka sapuan kuasnya. Hal itu justru membuat kontras yang sangat indah antara latar belakang dan bagian potret wajah yang ada di depan.

The White Horse (1819) & Analisisnya

Lukisan yang menemukan keelokan dan suasana alam di Indonesia adalah lukisan dari

Di dalam lukisan di atas, Constable menggambarkan sebuah adegan kehidupan di pedesaan yang cukup wajar terjadi. Tidak menerapkan ekspresi ataupun emosi, mengasihani atau merayakan kehidupan kerja orang-orang yang Ia lukis. Constable hanya menyajikannya seperti apa yang Ia lihat. Di dalam lukisannya, Constable menunjukkan para pria yang melanjutkan hidup yang sudah mereka jalani selama bertahun-tahun, walaupun gempuran ancaman industrialisasi semakin besar.

Thomas Cole merupakan sosok seniman yang lahir di area industri Inggris. Ia kemudian pindah ke Amerika Serikat pada saat masih muda. Sejak saat itu, Cole selalu berusaha untuk menangkap keindahan yang eksotik dari gurun-gurun yang ada di Benua Amerika. Lukisan-lukisan yang dibuat oleh Cole, ikut menjadi monumen untuk berbagai macam harapan dan juga kecemasan masyarakat Amerika yang baru saja tumbuh selama pertengahan abad ke-19. Ia dianggap sebagai seorang seniman pertama yang membawa mata pelukis pemandangan Eropa ke wilayah Amerika. Namun, sosok tersebut juga tetap menyajikan pemandangan Amerika yang unik.

Lukisan yang menemukan keelokan dan suasana alam di Indonesia adalah lukisan dari

Lukisan yang menemukan keelokan dan suasana alam di Indonesia adalah lukisan dari

Lukisan yang menemukan keelokan dan suasana alam di Indonesia adalah lukisan dari

Lukisan yang menemukan keelokan dan suasana alam di Indonesia adalah lukisan dari

Lukisan yang menemukan keelokan dan suasana alam di Indonesia adalah lukisan dari

Lukisan Naturalisme Thomas Cole

Berikut ini adalah beberapa contoh lukisan karya Thomas Cole:

Lake with Dead Trees (Catskill) (1825) & Analisisnya

Lukisan yang menemukan keelokan dan suasana alam di Indonesia adalah lukisan dari

Lake with Dead menyajikan pemandangan Pegunungan Catskill yang berada di tenggara New York. Di tepi danau yang sepi tersebut dikelilingi oleh pohon-pohon yang sudah mati dan juga dua ekor rusa yang sedang berjalan mondar mandir. Untuk latar belakang lukisannya sendiri adalah pada saat senja akan tiba. Di balik hutan tersebut, matahari yang akan menuju singgah sananya masih memancarkan sinarnya menembus langit yang berawan. Walaupun karya ini merupakan lukisan dari aliran Naturalis yang fokus pada teknis dan juga keakuratan dalam melukis. Tapi ada arti atau interpretasi yang bisa diproduksi. Lukisan yang satu ini seringkali diartikan sebagai suatu kontemplasi dan dialog antara hidup dan mati serta berlalunya waktu yang menjadi saksi dialog tersebut.

The Consummation of Empire (1836) & Analisisnya

Lukisan yang menemukan keelokan dan suasana alam di Indonesia adalah lukisan dari

Lukisan tersebut merupakan salah satu rangkaian dari lima lukisan yang berjudul The Course of Empire yang dipesan oleh Lyman Reed. Masing-masing lukisan yang ada di dalam seri ini menyajikan lanskap yang sama pada tahap yang berbeda dari mulai kebangkitan sampai kejatuhan peradaban imajiner tersebut. Semua seni tersebut dimaksudkan sebagai sebuah peringatan mengenai ambisi kekaisaran yang terlalu berlebihan. Lukisan yang satu ini menyajikan kekaisaran yang berada di puncak kekuasaannya lengah dan terbius akan ambisinya sendiri yang justru membuat kehancuran kota.

Amerika baru saja membebaskan dirinya dari Kerajaan Inggris saat lukisan ini dibuat. Cole ingin memperingatkan bahwa negara yang baru tidak boleh jatuh ke lubang yang sama dengan pendahulunya di Eropa. Tak hanya itu saja, seri ini sepertinya mengekspresikan kecemasan Cole terhadap ancaman perambahan industri dan ekspansi urban ke lanskap Amerika yang berkembang begitu pesat hingga menghiraukan alam yang ada di sekitarnya.

3. William Bliss Baker

William Bliss Baker merupakan seorang seniman yang berasal dari Amerika Serikat. Baker mengawali pendidikan seninya di National Academy of Design di tahun 1876. Ia merupakan seniman berbakat yang sukses menggelar banyak pameran bahkan saat Ia masih menjadi mahasiswa. Hal itu terjadi karena Baker sudah mahir dalam melukis jauh sebelum Ia mengambil jurusan seni. Baker juga banyak memenangkan penghargaan seperti Hallgarten dan Elliot yang merupakan sebuah penghargaan berkelas di zamannya.

Bisa dikatakan, Baker adalah seniman Naturalisme yang memiliki kemampuan teknis yang paling hebat di aliran ini. Dimana teknik melukisnya sangat akurat dan telah menginspirasi banyak kelahiran aliran baru yang kemudian diilhami oleh aliran Naturalisme. Baik itu para pelaku aliran foto-realisme di zaman modern, sampai para hiper-realisme di era kontemporer seperti sekarang.

Lukisan Naturalisme William Bliss Baker

Berikut ini adalah beberapa contoh lukisan karya William Bliss Baker:

Fallen Monarchs (1886) dan Analisisnya

Lukisan yang menemukan keelokan dan suasana alam di Indonesia adalah lukisan dari

Lukisan yang satu ini menyajikan tentang dua pohon yang tumbang dan kontras dengan pohon yang baru tumbuh menghiasi hutan tersebut. Cahaya yang tembus ke ranting dan juga dahan pohon memberikan kesan spiritual dan imaji harapan di dalam karya tersebut. Ini merupakan salah satu contoh tata ungkap yang berhasil diberikan walaupun seniman secara objektif hanya menyajikan alam ke dalam sebuah lukisan.

Fallen Monarchs disebut sebagai salah satu mahakarya dari Bliss Baker. Padahal kenyataannya, karya ini adalah lukisan yang dihasilkan di awal karirnya. Keakuratan di dalam penggambaran pemandangan di lukisan tersebut mengalahkan hasil foto yang bisa diambil di zamannya. Berbeda dengan aliran yang lain, dimana mereka menghindari kemampuan utama fotografi, Baker justru menaklukkan teknologi tersebut dengan menggunakan sapuan kuasnya.

4. Abdullah Suriosubroto

Abdullah Suriosubroto diyakini sebagai pelukis atau seniman Indonesia generasi pertama yang sudah memperoleh reputasi internasional pada abad ke-20, setelah sebelumnya Raden Saleh mendapatkannya pada abad ke-19. Ia merupakan anak dari salah satu tokoh pergerakan nasional yang bernama Dr. Wahidin Sudirohusodo. Abdullah Suriosubroto sempat mengenyam pendidikan kedokteran di Belanda. Akan tetapi Ia lebih memilih untuk menjadi seorang pelukis. Ia merupakan ayah dari pelukis Basoeki Abdullah dan seniman patung yang bernama Trijoto Abdullah.

Lukisan Naturalisme Abdullah Suriosubroto

Berikut ini adalah contoh lukisan karya Abdullah Suriosubroto:

Pemandangan Gunung (1935)

Lukisan yang menemukan keelokan dan suasana alam di Indonesia adalah lukisan dari

Lukisan pemandangan di atas merupakan cikal bakal dari lukisan klasik yang ada di Indonesia. Dimana lukisan tersebut nantinya akan mempengaruhi seluruh pelukis naturalis dalam melukis sebuah pemandangan lokal. Pemandangan Indonesia yang memiliki ciri khas adanya gunung biru di belakang hamparan sawah dan diapit oleh bukit hutan.

5. Basuki Abdullah

Basuki Abdullah merupakan putra dari Abdullah Suriosubroto. Ia juga ikut memberikan pengaruh yang besar di dunia seni rupa Indonesia. Sejak kecil, Basuki Abdullah sudah mulai suka dengan dunia seni. Kemudian Ia memperoleh pendidikan formal seni di Akademi Seni Rupa, Academie Voor Beeldende Kunsten, di Den Haag, Belanda.

Lukisan Naturalisme Basuki Abdullah

Pantai Flores (1942)

Lukisan yang menemukan keelokan dan suasana alam di Indonesia adalah lukisan dari

Lukisan yang menemukan keelokan dan suasana alam di Indonesia adalah lukisan dari

Lukisan yang menemukan keelokan dan suasana alam di Indonesia adalah lukisan dari

  • Custom log
  • Akses ke ribuan buku dari penerbit berkualitas
  • Kemudahan dalam mengakses dan mengontrol perpustakaan Anda
  • Tersedia dalam platform Android dan IOS
  • Tersedia fitur admin dashboard untuk melihat laporan analisis
  • Laporan statistik lengkap
  • Aplikasi aman, praktis, dan efisien

Lukisan yang menemukan keelokan dan suasana alam di Indonesia adalah lukisan dari