Di Indonesia, setiap musim haji pasti disambut meriah baik oleh orang yang hendak melaksanakannya atau bagi tetangga dan sanak saudara sekitarnya. Show Mereka berbondong-bondong rela mengantarkan tetangga atau saudaranya yang hendak berangkat dengan meriah, hanya untuk sekedar melepas kerinduan karena akan ditinggal selama beberapa hari di tanah suci atau demi menitipkan doa. Baca Juga:
Para ulama pernah menyinggung hal ini, di antaranya adalah Syekh Abu Bakr al-Ajurriy dari kalangan Madzhab Hanbali mengatakan tradisi mengantar orang berangkat haji dan menitipkan doa termasuk sesuatu yang dianjurkan. Syaikh Abu Bakr al-Ajurry menuturkan tentang kesunahan mengantar orang haji dan menitipkan juga meminta untuk mendoakannya. Imam Ahmad pernah mengantar ibunya untuk haji. Tradisi mengantarkan orang yang hendak bepergian haji ini sebenarnya sudah berlaku di masa Rasulullah SAW di tempat yang bernama Tsaniyyatul Wada'. Baca Juga:
Di tempat ini juga dulu beliau pernah ditunggu oleh para sahabat ketika datang berperang. Seperti yang tertera dalam kitab Syarh An-Nawawi alal Muslim, juz13 halaman 14. Adapun Tsaniatul Wada' adalah tempat samping Madinah, dinamakan begitu karena orang yang keluar dari Madinah itu berjalan bersama orang-orang yang ditinggalkannya (untuk mengantar). Haji merupakan rukun Islam yang terakhir, setiap muslim pasti mendambakan dirinya untuk bisa menunaikan ibadah satu ini. Namun, tidak semua orang bisa menunaikan ibadah haji, karena dalam pelaksanaannya, ibadah haji membutuhkan biaya yang tidak sedikit sehingga ibadah ini hanya diwajibkan bagi orang-orang yang dinilai mampu secara finansial.
Baca Juga:
Baca Juga:
Editor: Ahmad Karomi # Asrama Haji # Berangkat Haji # Calon Jamaah Haji # Ibadah Haji # jamaah haji Indonesia # Jamaah Haji BincangSyariah.Com – Setiap kali ada seseorang yang kita kenal pergi melaksanakan ibadah haji, maka akan kita dapati masyarakat menitipkan doa kepada orang tersebut agar mendoakannya saat ibadah haji. Sebab menurutnya, doa orang yang haji akan diijabah oleh-Nya. Benarkah demikian? Imam Nawawi dalam al-Azkar menyebutkan sebuah riwayat Imam baihaqi dari Abu Hurairah ra, dia berkata; Rasulullah Saw bersabda, اللَّهُمَّ اغْفِرْ لِلْحَاجِ وَلِمَنْ اسْتَغْفَرَ لَهُ الْحَاجُ Allahummaagh fir lil haaji wa liman istaghfara lahul haajju Artinya; Ya Allah, ampunilah orang-orang yang beribadah haji serta orang-orang yang dimohonkan ampunkan ampunan oleh prang-orang haji. (HR. Al-Baihaqi) Doa ini merupakan doa yang sunnah kita ucapkan untuk orang yang pulang haji. Hadis tersebut juga menunjukkan bahwa meminta didoakan oleh orang yang beribadah haji disunnahkan. Dalam kitab Maqashid al-Hasanah, Syamsuddin al-Syakhawi menjelaskan bahwa seseorang yang pulang dari haji mabrur dosanya diampuni dan doanya diterima, maka mintalah didoakan olehnya sebelum ia memasuki pintu rumah. Jadi berdasarkan hadis tersebut, meminta didoakan orang yang haji diperbolehkan bahkan dianjurkan. Wallahu’alam. Bolehkah titip doa kepada orang yang haji?Menurut Kholil, tradisi atau kebiasaan titip doa kepada orang yang sedang berhaji itu diperbolehkan menurut hukum Islam. Biasanya orang-orang yang akan menitipkan doa kepada jemaah haji tersebut akan menulis doanya masing-masing.
Apa yang dimaksud haji mabrur?Makna Mabrur
Berdasarkan buku M. Quraish Shihab Menjawab, pengertian mabrur berasal dari bahasa Arab yaitu dari akar kata "barra" yang berarti surga, benar, diterima, pemberian, keluasan dalam kebaikan.
Doa agar bisa ke Mekkah dan Madinah?Allahumma shalli 'alaa sayyidinaa Muhammadin tuballighunaa bihaa hajja baitikal haraam wa ziyaarata qabri nabiyyika alaihi afdhalus shalaatu was salaamu fi luthfin wa 'aafiyatin wa salaamatin wa bulughil maraam wa 'alaa aalihi wa shahbihi wa barik wa sallim.
|