Terdapat kaitan antara aktivitas fisik khususnya olahraga dengan

Terdapat kaitan antara aktivitas fisik khususnya olahraga dengan

Terdapat kaitan antara aktivitas fisik khususnya olahraga dengan
Lihat Foto

Shutterstock

Ilustrasi


KOMPAS.com - Agar sehat dan terhindar dari penyakit kronis, kita disarankan untuk aktif secara fisik. Namun, cukupkah hanya melakukan aktivitas fisik sehari-hari, seperti menyapu atau mencuci mobil, jika tak sempat berolahraga?

Aktivitas fisik merujuk kepada gerakan yang membutuhkan kontraksi otot. Setiap kegiatan sehari-hari seperti naik tangga, berkebun, membereskan rumah, adalah contoh dari aktivitas fisik.

Sementara itu olahraga adalah bentuk khusus dari aktivitas fisik, yang terencana dan sengaja dilakukan untuk menyehatkan badan. Contohnya adalah senam, renang, bersepeda, dan sebagainya.

Menurut David Bassett, Jr., PhD, profesor bagian studi waktu luang dan olahraga di Universitas Tennessee, kebanyakan aktivitas fisik dikategorikan ringan sampai moderat. Padahal, untuk mendapatkan manfaat kesehatan yang lebih besar, seperti kesehatan jantung, diperlukan aktivitas fisik yang berat.

"Joging atau berlari punya manfaat yang baik untuk jantung dibanding berjalan santai," katanya.

Meningkatkan kebugaran juga tak hanya tergantung dari seberapa berat aktivitas fisik yang dilakukan, tapi seberapa rutin dan energetik aktivitas itu. Itu sebabnya, saat olahraga kardio kita perlu mencapai target detak jantung untuk meraih tingkat intensitas tertentu.

Intensitas

Lantas bagaimana mengukur berat ringannya sebuah latihan? Bila Anda masih bisa mengobrol saat melakukannya, berarti intensitasnya masih ringan. Akan tetapi bila setelah mengucap beberapa kata Anda harus berhenti untuk mengambil napas, latihan tersebut sifatnya berat.

Salah satu contohnya adalah bermain tenis ganda yang bisa dianggap olahraga moderat. Tapi saat Anda bermain tunggal, maka itu menjadi lebih berat. Intinya bukan sekadar pada pilihan aktivitasnya, tapi seberapa banyak stamina yang diperlukan.

Sebuah latihan olahraga yang ideal harus meningkatkan kerja dari beberapa komponen tubuh, antara lain:

Oleh: Nanda Sulistiyo

BAB I

PENDAHULUAN

A.      LATARBELAKANG

Masa remaja merupakan masa pertumbuhan sehingga organ-organ tubuh umumnya mulai berfungsi secara aktif. Pada masa ini, aspek sosial, khususnya dalam pergaulan sehari-hari mulai dipengaruhi oleh aspek fisik dan mental. Terutama aspek fisik, dimana terjadi perubahan bentuk fisik, contohnya dapat dilihat dengan pertumbuhan kelamin sekunder. Perubahan bentuk fisik ini dapat dijaga agar tidak berlebihan dan tidak juga kekurangan, yaitu dengan menjaga kesehatan tubuh. Kesehatan tubuh dapat dijaga melalui gaya hidup sehat dan melakukan kegiatan yang berkaitan dengan aktivitas fisik.

Esensi sederhana dari sebuah aktivitas fisik yaitu tidak diam, bergerak, beraktivitas, dinamis dan tidak membiarkan organ-organ tubuh pasif. Apabila hal tersebut tidak dilakukan maka akan berefek pada peredaran darah, pembakaran kalori dan metabolisme sel tubuh kurang bekerja secara optimal. Dengan kata lain Aktivitas fisik juga dapat didefinisikan dengan melakukan pergerakan anggota tubuh yang menyebabkan pengeluaran tenaga yang sangat penting bagi pemeliharaan kesehatan fisik, mental, dan mempertahankan kualitas hidup agar tetap sehat dan bugar sepanjang hari. Ada banyak manfaat dari aktivitas fisik yang teratur, mulai dari menghindari kesehatan yang buruk, mengendalikan berat badan, sampai diperolehnya kualitas tidur yang terbaik. Tanpa memandang usia, jenis kelamin dan kemampuan fisik, manfaat itu akan diperoleh. Banyak kegiatan yang tergolong sebagai bentuk kegiatan aktivitas fisik salah satunya adalah olahraga.

Olahraga selalu menjadi bagian penting dalam hidup. Olahraga dilakukan oleh seluruh tingkatan usia mulai usia yang sangat muda sampai usia yang sangat tua, dengan tujuan dari sekedar kesenangan, rekreasi sampai untuk tujuan professional. Olahraga dapat dilaksanakan dengan jumlah yang besar dari berbagai usia misalnya di sekolah, klub, perusahaan dan pusat-pusat kegiatan masyarakat. Olahraga memberi kesempatan yang sangat baik untuk menyalurkan tenaga dengan jalan yang baik di dalam lingkungan persaudaraan dan persahabatan untuk persatuan yang sehat dan suasana yang akrab dan gembira.

Namun kenyataan yang ada masih banyak orang, terlebih para remaja yang enggan melakukan aktivitas olahraga. Para remaja lebih memilih untuk mengisi waktu luangnya dengan menonton tv atau dengan main game. Dapat dikatakan pola hidup remaja sekarang menjadi berubah. Remaja yang dahulu aktif kini menjadi pasif, bahkan cenderung malas. Kehidupan seperti ini tidak hanya nampak pada kehidupan remaja-remaja di kota besar, tetapi di desa pun sudah mulai kerasukan pola kehidupan serupa. Kondisi seperti ini apabila dibiarkan akan berimbas tidak baik pada kesehatan dan kesegaran jasmani dimasa depan.

B.       TUJUAN MAKALAH

Tujuan dari pembuatan makalah ini adalah untuk mengetahui kaitan aktifitas fisik dengan kesehatan dan kesegaran jasmani.

C.      MANFAAT MAKALAH

Manfaat pembuatan makalah ini diharapkan menjadi bahan untuk belajar bagaimana memperoleh kesehatan dan kesegaran jasmani melalui aktivitas fisik.

BAB II

PEMBAHASAN

A.      Kesehatan dan Kesegaran Jasmani

1.         Kesehatan

Kesehatan merupakan aspek terpenting dalam kehidupan. Kesehatan adalah kondisi umum dari seseorang dalam semua aspek, baik tingkat efisiensi fungsional atau metabolisme organisme. Seseorang dapat beraktivitas dengan baik apabila orang tersebut sehat. Sehat meliputi tiga aspek yang saling berkaitan erat yakni sehat secara jasmani, sehat secara rohani, dan sehat secara sosial. Maka sehat tidak semata-mata hanya bebas dari penyakit, cacat, dan kelemahan, tetapi baik jasmani, rohani, dan sosial harus berkontribusi dalam mendukung kehidupan. Itulah sebabnya pembinaan kesehatan melalui salah satu aspek, khususnya melalui kegiatan jasmani. Hal yang bertolak belakang dari sehat adalah sakit. Karena sehat mempunyai tingkatan, sehingga tepat digunakan istilah lain yaitu derajat sehat. Dengan demikian derajat sehat selalu meningkat apabila dibina, sebaliknya menurun apabila ditelantarkan.

Istilah sehat mengandung makna khas jika ditinjau dari ilmu faal. Menurut Santosa (2005: 2) Ilmu faal merupakan ilmu yang mempelajari fungsi organ tubuh dan perubahan organ tubuh setelah aktivitas olahraga baik sesaat ataupun menetap. Istilah lain Ilmu faal juga dapat diartikan sebagai ilmu yang mempelajari fungsi suatu struktur, khususnya struktur biologik. Pada manusia struktur biologik itu ialah jasmani. Dengan demikian peninjauan ilmu faal  terhadap kesehatan yang utama adalah aspek jasmaniah. Jasmaniah dikatakan sehat bila seluruh proses fisiologis atau seluruh fungsi organ pada jasmani dalam keadaan normal. (http://onopirododo.wordpress.com/2010/01/27/makna-kesehatan-dan-kebugaran-jasmani/)

Menurut http://www.firmanthok.web.id/2012/07/arti-kesehatan-menurut-who.html  empat komponen penting yang merupakan satu kesatuan dalam definisi sehat yaitu:

a.         Sehat Jasmani

Sehat jasmani merupakan komponen penting dalam arti sehat seutuhnya, berupa sosok manusia yang berpenampilan kulit bersih, mata bersinar, rambut tersisir rapi, berpakaian rapi, berotot, tidak gemuk, nafas tidak bau, selera makan baik, tidur nyenyak, gesit dan seluruh fungsi fisiologi tubuh berjalan normal.

b.        Sehat Mental

Sehat Mental dan sehat jasmani selalu dihubungkan satu sama lain dalam pepatah kuno “Jiwa yang sehat terdapat di dalam tubuh yang sehat “(Men Sana In Corpore Sano)”.

Atribut seorang insan yang memiliki mental yang sehat adalah sebagai berikut:

1)             Selalu merasa puas dengan apa yang ada pada dirinya, tidak pernah menyesal dan kasihan terhadap dirinya, selalu gembira, santai dan menyenangkan serta tidak ada tanda-tanda konflik kejiwaan.

2)             Dapat bergaul dengan baik dan dapat menerima kritik serta tidak mudah tersinggung dan marah, selalu pengertian dan toleransi terhadap kebutuhan emosi orang lain.

3)             Dapat mengontrol diri dan tidak mudah emosi serta tidak mudah takut, cemburu, benci serta menghadapi dan dapat menyelesaikan masalah secara cerdik dan bijaksana.

c.         Kesejahteraan Sosial

Batasan kesejahteraan sosial yang ada di setiap tempat atau negara sulit diukur dan sangat tergantung pada kultur, kebudayaan dan tingkat kemakmuran masyarakat setempat. Dalam arti yang lebih hakiki, kesejahteraan sosial adalah suasana kehidupan berupa perasaan aman damai dan sejahtera, cukup pangan, sandang dan papan. Dalam kehidupan masyarakat yang sejahtera, masyarakat hidup tertib dan selalu menghargai kepentingan orang lain serta masyarakat umum.

d.        Sehat Spiritual

Spiritual merupakan komponen tambahan pada definisi sehat oleh WHO dan memiliki arti penting dalam kehidupan sehari-hari masyarakat. Setiap individu perlu mendapat pendidikan formal maupun informal, kesempatan untuk berlibur, mendengar alunan lagu dan musik, siraman rohani seperti ceramah agama dan lainnya agar terjadi keseimbangan jiwa yang dinamis dan tidak monoton.

2.         Kesegaran Jasmani

Kesegaran jasmani atau disebut juga kebugaran tubuh diartikan sebagai kemampuan tubuh seseorang untuk melakukan kegiatan sehari-hari tanpa melakukan kelelahan yang berlebihan, serta masih memiliki cadangan tenaga untuk mengisi waktu luang melakukan kegiatan-kegiatan yang sifatnya mendadak. Sebagai contoh seorang pelajar melakukan kegiatan belajar di sekolah dari mulai masuk kelas, mengikuti pembelajaran, dan sampai jam pelajaran selesai tanpa mengalami kelelahan yang sangat. Setelah pulang dari sekolahpun masih bisa melakukan aktifitas lainnya seperti membantu orang tua atau belajar tambahan diluar sekolah. Jadi apabila kita melakukan aktifitas sehari-hari tanpa mengalami kelelahan yang berlebihan bahkan masih mempunyai tenaga cadangan maka dapat disimpulkan kita termasuk mempunyai kesegaran jasmani atau kebugaran tubuh yang baik. Dalam situs http://www.sarjanaku.com/2011/09/kesegaran-jasmani-pengertian-fungsi.  disebutkan bahwa fungsi khusus dari kesegaran jasmani terbagi menjadi tiga golongan sebagai berikut:

a.         Golongan pertama yang berdasarkan pekerjaan

Misalnya kebugaran jasmani bagi olahragawan untuk meningkatkan prestasi, kebugaran jasmani bagi karyawan untuk meningkatkan produktivitas kerja, dan kebugaran jasmani bagi pelajar untuk meningkatkan kemampuan belajar.

b.        Golongan kedua berdasarkan keadaan

Misalnya kebugaran jasmani bagi orang-orang cacat untuk rehabilitasi, dan kebugaran jasmani bagi ibu hamil untuk mempersiapkan diri menghadapi kelahiran.

c.         Golongan ketiga berdasarkan umur

Misalnyaa bagi anak-anak untuk merangsang pertumbuhan dan perkembangan, dan kebugaran jasmani bagi orang tua untuk meningkatkan daya tahan tubuh

Dalam situs yang sama dikemukakan bahwa cara untuk meningkatkan kesegaran jasmani tidak terlepas dari latihan jasmani yang membina keseimbangan unsur kesegaran jasmani. Untuk membina atau memelihara kesegaran jasmani, salah satu caranya adalah dengan melakukan latihan fisik. Suatu latihan yang dimaksudkan untuk meningkatkan kesegaran jasmani, harus dilakukan menurut aturan atau cara tertentu.  Hal ini berkaitan pula dengan jenis kegiatan jasmani yang terbagi dalam beberapa jenis, yaitu kegiatan yang bersifat aerobic (latihan yang membutuhkan oksigen) dan kegiatan yang bersifat anaerobic (latihan yang tidak membutuhkan oksigen), dan yang tergantung pada keterampilan.

Ada empat komponen kesegaran jasmani yang berkaitan dengan kesehatan yaitu:

a.         Daya tahan jantung dan paru

Daya tahan jantung dan paru-paru di kenal dengan istilah daya tahan kardiovaskuler dan daya tahan kardiorespirasi atau kapasitas aerobik, artinya daya tahan jantung/paru-paru adalah kemampuan jantung, paru-paru, dan peredaran darah untuk melakukan tugas-tugas fisik yang berat dalam jangka waktu yang lama tanpa mengalami kelelahan yang berlebihan setelah menyelesaikan pekerjaan tersebut. Jika daya tahan jantung, dan paru-paru seseorang lemah maka orang tersebut akan mudah lelah dan sulit pulih setelah melakukan pekerjaan berat.

b.        Komposisi Tubuh

Komposisi tubuh adalah perbandingan yang proporsional antara tinggi badan dengan berat badan seseorang dan termasuk jumlah cairan tubuh, lemak, protein yang terkandung dalam tubuh seseorang. Semakin proporsional perbandingan tinggi dan berat badan seseorang dimungkinkan memiliki kesegaran jasmani yang baik pula.

c.         Fleksibilitas

Fleksibilitas diartikan sebagai kemampuan ruang gerak sendi dan elastisitas otot-otot tendon dan ligamen. Lebih jelasnya bahwa semakin luas ruang gerak sendi dan lentur otot-otot gerak seseorang dapat dikatakan fleksibilitasnya semakin bagus. demikian juga sebaliknya jika ruang gerak dan luas gerak sendi sempit maka pertanda bahwa fleksibilas sendinya jelek.

d.        Kekuatan Otot

Otot merupakan salah satu alat yang digunakan untuk menggerakan anggota tubuh, sebagai daya penggerak aktivitas fisik diperlikan otot yang kuat, kekuatan otot juga dapat melindungi seseorang dari kemungkinan cidera saat melakukan aktifitas gerak sehari-hari. Kekuatan otot dapat diartikan kemampuan otot atau sekelompok otot dalam melakukan kerja seperti menggerakan anggota tubuh saat berlari, berjalan dan mengangkat. Kekuatan otot ini dipengaruhi oleh faktor latihan yang teratur dan terencana secara sistematis. Sedangkan Daya tahan otot dapat diartikan kemampuan otot atau sekumpulan otot dalam melakukan kontraksi otot atau kerja otot yang berturut-turut atau melakukan kontraksi otot statis dalam waktu lama. misalnya atlit yang melakukan push-up, dan atlit angkat besi.

Dari penjelasan di atas disimpulkan bahwa kesegaran jasmani adalah aspek-aspek kemampuan fisik yang menunjang kesuksesan seseorang dalam melakukan berbagai aktivitas dalam kehidupannya. Semakin tinggi tingkat kesegaran jasmani seseorang, maka semakin besar pula kemungkinannya untuk menyelesaikan suatu pekerjaan dan semakin besar pula untuk menikmati kehidupan.

B.       Aktivitas Fisik

Aktivitas fisik merupakan bentuk kegiatan yang melibatkan anggota tubuh untuk bergerak. Aktivitas fisik dapat diartikan dengan melakukan aktivitas dari bangun tidur sampai tidur kembali. Aktivitas fisik berarti menggunakan otot untuk menggerakan badan. Aktivitas fisik sering diidentikan dengan melakukan olahraga dengan tujuan kesehatan. Dengan seringnnya melakukan aktivitas olahraga maka akan mencerminkan gaya hidup sehat seseorang.

Gaya hidup yang kurang melakukan aktivitas fisik akan berpengaruh kepada kondisi kesehatan seseorang. Aktivitas fisik diperlukan untuk membakar energi dari dalam tubuh. Apabila pemasukan energi erlebih dan tidak diimbangi dengan aktivitas fisik, maka akan memudahkan seseorang mengalami kelelahan berlebih.

1.         Pengertian Aktivitas Fisik

Menurut badan kesehatan WHO, menjelaskan bahwa aktivitas fisik adalah pergerakan anggota tubuh yang menyebabkan pengeluaran tenaga yang sangat penting bagi pemeliharaan kesehatan fisik dan mental, serta mempertahankan kualitas hidup agar tetap sehat dan bugar sepanjang hari, (repository.upi.edu/operator/upload/t_por_0907969_chapter2.pdf). Berbagai tipe dan jumlah aktivitas fisik sangat di perlukan untuk hasil kesehatan yang berbeda. Aktivitas fisik yang dilakuakan secara terstruktur dan terencana untuk meningkatkan kebugaran jasmani  disebut aktivitas jasmani, sedangkan aktivitas fisik yang tidak dilakukan secara terstruktur dan terencana disebut aktivitas fisik sehari-hari, (repository.usu.ac. id/bitstream/123456789/27419/. ../Chapter%20II.pdf)

Aktivitas fisik merupakan bentuk kegiatan yang melibatkan anggota tubuh untuk bergerak. Aktivitas fisik adalah setiap pergerakan tubuh akibat aktivtas otot-otot skeletal yang mengakibatkan pengeluaran energy(Faizati Karim, 2002: 6).

Pusat Promosi Kesehatan Departemen Kesehatan RI 2006 dalam situs http://repository.usu.ac.id/bitstream/123456789/27419/4/Chapter%20II.pdf menyebutkan bahwa Ada 3 macam macam sifat aktivitas fisik yang dapat kita lakukan untuk mempertahankan kesehatan tubuh yaitu:

a.         Ketahanan (endurance)

Aktivitas fisik yang bersifat untuk ketahanan, dapat membantu jantung, paru-paru, otot, dan sistem sirkulasi darah tetap sehat dan membuat kita lebih bertenaga. Untuk mendapatkan ketahanan maka aktivitas fisik yang dilakukan selama 30 menit (4-7 hari per minggu).

Contoh beberapa kegiatan yang dapat dipilih seperti:

1)             Berjalan kaki

2)             Lari ringan

3)             Berenang, senam

4)             Bermain tenis

5)             Berkebun dan kerja di taman.

b.          Kelenturan (flexibility)

Aktivitas fisik yang bersifat untuk kelenturan dapat membantu pergerakan lebih mudah, mempertahankan otot tubuh tetap lemas (lentur) dan sendi berfungsi dengan baik. Untuk mendapatkan kelenturan maka aktivitas fisik yang dilakukan selama 30 menit (4-7 hari per minggu).

Contoh beberapa kegiatan yang dapat dipilih seperti:

1)        Peregangan, mulai dengan perlahan-lahan tanpa kekuatan atau sentakan, lakukan secara teratur untuk 10-30 detik, bisa mulai dari tangan dan kaki

2)        Senam taichi, yoga

3)        Mencuci pakaian, mencuci mobil, Mengepel lantai dan lain-lain.

c.         Kekuatan (strength)

Aktifitas fisik yang bersifat untuk kekuatan dapat membantu kerja otot tubuh dalam menahan sesuatu beban yang diterima, tulang tetap kuat, dan mempertahankan bentuk tubuh serta membantu meningkatkan pencegahan terhadap penyakit seperti osteoporosis. Untuk mendapatkan kelenturan maka aktivitas fisik yang dilakukan selama 30 menit (2-4 hari per minggu).

Contoh beberapa kegiatan yang dapat dipilih eperti:

1)        Push-up, pelajari teknik yang benar untuk mencegah otot dan sendi dari kecelakaan

2)        Naik turun tangga

3)        Angkat berat atau beban

4)        Membawa belanjaan

5)        Mengikuti kelas senam terstruktur dan terukur (fitness)

Dalam situs tersebut juga dikemukakan bahwa terdapat manfaat aktivitas fisik apabila dilakukan secara teratur terhadap kesehatan yaitu :

1)        Terhindar dari penyakit jantung, stroke, osteoporosis, kanker, tekanan darah tinggi, kencing manis, dan lain-lain

2)        Berat badan terkendali

3)        Otot lebih lentur dan tulang lebih kuat

4)        Bentuk tubuh menjadi ideal dan proporsional

5)        Lebih percaya diri

6)        Lebih bertenaga dan bugar

7)        Secara keseluruhan keadaan kesehatan menjadi lebih baik

C.      Kaitan Aktivitas Fisik dengan Kesehatan dan Kesegaran Jasmani

Dari pengertian-pengertian dan penjelasan di atas, maka dapat diketahui bahwa kesehatan dan kesegaran jasmani mempunyai hubungan terhadap aktivitas fisik, yakni aktivitas fisik yang dilakuakan secara terstruktur, terencana dan teratur merupakan suatu usaha untuk meningkatkan kebugaran jasmani  dan hal disebut dapat dikatakan sebagai aktivitas jasmani. Aktivitas fisik yang tidak dilakukan secara terstruktur dan terencana disebut aktivitas fisik sehari-hari. Aktivitas fisik secara konsisten berhubungan dengan peningkatan kesejahteraan dan menurunkan resiko penyakit. Pemanfaatan olahraga untuk tujuan kesehatan perlu direncanakan dan dilaksanakan dalam waktu yang teratur dan berkepanjangan.

Dilihat dari uraian di atas aktivitas fisik, kesehatan dan kesegaran jasmani dapat dianalogikan sebagai aspek yang mempunyai hubungan yang saling membutuhkan. Analogi tersebut dapat dijelaskan sebagai berikut, untuk mencapai tingkat kesehatan dan kesegaran jasmani yang baik maka harus juga melakukan aktifitas fisik yang baik pula.

BAB III

PENUTUP

A.      KESIMPULAN

Kesehatan dan kesegaran jasmani mempunyai hubungan erat dengan aktivitas fisik. Aktivitas fisik yang dilakuakan secara terstruktur, terencana dan teratur merupakan suatu usaha untuk meningkatkan kesegaran jasmani. Aktivitas fisik yang tidak dilakukan secara terstruktur dan terencana disebut aktivitas fisik sehari-hari. Aktivitas fisik secara konsisten berhubungan dengan peningkatan kesejahteraan dan menurunkan resiko penyakit. Pemanfaatan olahraga untuk tujuan kesehatan perlu direncanakan dan dilaksanakan dalam waktu yang teratur dan berkepanjangan. Aktivitas fisik, kesehatan dan kesegaran jasmani dapat dianalogikan sebagai aspek yang mempunyai hubungan yang saling membutuhkan. Analogi tersebut dapat dijelaskan sebagai berikut, untuk mencapai tingkat kesehatan dan kesegaran jasmani yang baik maka harus juga melakukan aktifitas fisik yang baik pula.

B.       SARAN

Pola hidup sekarang ini sudah mengalami perubahan yang dulu orang aktif sekarang menjadi pasif. Hal ini terjadi akibat perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi yang disalahgunakan. Dibuktikan dengan sekarang ini banyak orang melakukan aktivitas didalam ruangan berupa nonton tv atau main game. Contoh lain orang memilih naik kendaraan bermotor dibandingkan dengan jalan kaki atau bersepeda. Kondisi seperti ini apabila dibiarkan terus menerus pasti akan berimbas tidak baik dari kesehatan dan kesegaran jasmani.

Melalui makalah ini penulis ingin mengajak masayarakat khususnya para remaja untuk sadar bahwa kesehatan dan kesegaran jasmani diperoleh dari aktivitas fisik, sehingga para remaja bersedia untuk merubah kebiasaan yang sekarang ke kebiasaan yang dahulu pernah dilakukan yaitu dengan pola hidup aktif secara fisik.

DAFTAR PUSTAKA

Faizati Karim. (2002). Panduan Kesehatan Olahraga bagi Petugas Kesehatan. Jakarta: Depkes.

Santoso Giriwijoyo. (2005). Ilmu Faal Olahraga. FPOK UPI Bandung. Bandung.

http://onopirododo.wordpress.com/2010/01/27/makna-kesehatan-dan-kebugaran-jasmani/. Diakses: Selasa, 9 Oktober 2012. Pukul 22:54.

http://www.firmanthok.web.id/2012/07/arti-kesehatan-menurut-who.html.  Diakses : Selasa 9 Oktober 2012. Pukul 23:53.

http://www.sarjanaku.com/2011/09/kesegaran-jasmani-pengertian-fungsi.htm. Diakses : Selasa 9 Oktober 2012. Pukul 22:59.

repository.upi.edu/operator/upload/t_por_0907969_chapter2.pdf.

Diakses : 9 Oktober 2012. Pukul 22:30.

repository.usu.ac. id/bitstream/123456789/27419/. ../Chapter%20II.pdf. Diakses : 9 Oktober 2012. Pukul 23:34.

http://repository.usu.ac.id/bitstream/123456789/27419/4/Chapter%20II.pdf. Diakses : 9 Oktober 2012. Pukul 23:30.