BANYAK orang mengatakan bahwa tidur itu adalah kematian sementara manusia. Jika dikatakan mati sementara, lantas kemanakah perginya ruh manusia saat tidur? Menurut ilmiah penelitian ini belum pernah dilakukan, jikalau dilakukan pasti tidak akan masuk logika karena ruh tersebut merupakan jiwa yang berada di dalam masing-masing manusia yang masih hidup, ruh sendiri tidak berbentuk dan manusia sendiripun tak bisa melihatnya. Simak ulasan berikut. Dalam surah Az-Zumar ayat 42 Allah berfirman : “Allah memegang jiwa (orang) ketika matinya dan (memegang) jiwa (orang) yang belum mati di waktu tidurnya; maka Dia tahanlah jiwa (orang) yang telah Dia tetapkan kematiannya dan Dia melepaskan jiwa yang lain sampai waktu yang ditentukan. Sesungguhnya pada yang demikian itu terdapat tanda-tanda kekuasaan Allah bagi kaum yang berpikir.” Dari ayat tersebut dapat disimpulkan bahwa Allah memegang jiwa-jiwa manusia ketika sedang tidur. Dalam ayat lain, yakni surah Al-An’am ayat 60-61 disebutkan: “Dan Dialah yang menidurkan kamu di malam hari dan Dia mengetahui apa yang kamu kerjakan pada siang hari, kemudian Dia membangunkan kamu pada siang hari untuk disempurnakan umur (mu) yang telah ditentukan, kemudian kepada Allah-lah kamu kembali, lalu Dia memberitahukan kepadamu apa yang dahulu kamu kerjakan. Dan Dialah yang mempunyai kekuasaan tertinggi di atas semua hamba-Nya, dan diutus-Nya kepadamu malaikat-malaikat penjaga, sehingga apabila datang kematian kepada salah seorang di antara kamu, ia diwafatkan oleh malaikat-malaikat Kami, dan malaikat-malaikat Kami itu tidak melalaikan kewajibannya.” Di dalam 2 ayat diatas, Allah menyebutkan kata wafat 2 kali, yakni pada kata “yatawaffakum” yang diartikan sebagai kata ‘menidurkan’ pada ayat diatas, juga pada kata “tawaffathu” yang berarti “diwafatkan”. Hal ini adalah tentang 2 macam wafat, yakni wafat sementara dan wafat selamanya. Hal ini dijelaskan dalam ayat Az-Zumar ayat 42, “maka Dia tahanlah jiwa (orang) yang telah Dia tetapkan kematiannya dan Dia melepaskan jiwa yang lain sampai waktu yang ditentukan.” Karena itulah, ketika kita tidur, menurut sunnah dari Abu Hurairah radliyallaahu ‘anhu : Bahwasannya Rasulullah shallallaahu ‘alaihi wa sallam bersabda : “Apabila salah seorang di antara kalian bangun dari tempat tidurnya, kemudian kembali lagi, hendaklah ia mengibas-ngibaskan kainnya tiga kali (sebelum tibur pada tempat tidurnya). Sesungguhnya ia tidak mengetahui apa yang terjadi saat ia meninggalkannya. Dan apabila berbaring, hendaklah ia membaca : ‘Dengan menyebut nama-Mu ya Allah, Rabb-ku, aku meletakkan lambungku (tidur), dan dengan-Mu pula aku mengangkatnya (bangun). Apabila Engkau menahan diriku (mati), sayangilah aku. Namun bila Engkau melepaskannya (hidup), peliharalah ia sebagaimana Engkau telah pelihara dengannya hamba-hamba-Mu yang shalih”. Tulisan disarikan dari terjemahan Ibn Katsir Rahimahullah Jadi apabila kita hendak tidur berwudhu’ lah dan bacalah do’a agar terhindar dari segala macam bahaya dan penyakit. [] Sumber: sumatracyber.blogspot
Ketika roh Anda keluar dari dalam raga, nyawa Anda bisa melayang, berjalan-jalan ke tempat lain. Bahkan, Anda dapat melihat tubuh Anda yang sedang berbaring. Usut punya usut, astral projection tak terjadi begitu saja. Ada berbagai penyebab mengapa roh keluar dari tubuh. Hal ini terbagi ke dalam dua bentuk, yaitu spontan dan tidak spontan. Lalu, apa beda keduanya? Berikut penjelasannya. 1. Astral projection yang spontanAda beberapa faktor yang menyebabkan pengalaman ‘roh keluar dari tubuh’ ini terjadi secara spontan, yaitu: TidurSaat sedang merasa kelelahan, apalagi kurang tidur, bisa saja dalam tidur Anda merasa mengalami astral projection. Biasanya, pengalaman ini terjadi sesaat sebelum Anda tertidur atau sesaat sebelum bangun dari tidur. KelelahanLelah akibat melakukan aktivitas yang berat bisa membuat seolah-olah seseorang merasa keluar dari tubuhnya saat sedang tidur nyenyak. Oleh sebab itu, jika pernah mengalaminya, Anda berarti termasuk orang yang pernah mengalami astral projection. Sementara, proyeksi astral spontan lainya diketahui ketika seseorang sedang berada dalam pengaruh efek obat anastesi. 2. Astral projection tidak spontanSementara itu, ada pula jenis proyeksi astral yang tidak spontan. Dalam hal ini, roh baru bisa keluar dari tubuh jika sebelumnya ada hal lain yang memicunya. Sebagai contoh: Obat-obatan yang menyebabkan halusinasiTahukah Anda ada beberapa jenis obat yang mungkin dapat menyebabkan halusinasi? Nah, jika Anda mengalaminya, potensi mengalami astral projection pun semakin tinggi. Beberapa jenis obat yang dapat menyebabkan halusinasi termasuk ketamin, DMT, MDA, dan LSD. Obat-obatan ini mengandung halusinogen. Menurut National Institute of Drug Abuse, halusinogen juga bisa menyebabkan gangguan tidur.
Allah SWT Memegang Jiwa Roh Ketika Anda Tertidur Hingga Bermimpi, Jika Ingin Bersuci Akan Sujud Dekat Arash /Pexels/ LINGKAR MADIUN - Tidur dibutuhkan oleh setiap orang dan kita sering mengalami mimpi ketika tidur lelap. Dilansir dari Kanal Youtube Islam Populer menjelaskan fenomena perginya roh ketika tidur bahkan bermimpi disebutkan dalam Al Quran. “Allah memegang jiwa (orang) ketika matinya dan (memegang) jiwa (orang) yang belum mati di waktu tidurnya, maka Dia tahanlah jiwa (orang) yang telah Dia tetapkan kematiannya dan Dia melepaskan jiwa lain sampai waktu yang ditentukan. Sesungguhnya pada yang demikian itu terdapat tanda-tanda kekuasaan Allah bagi kaum yang berpikir,” (QS. Az Zumar: 42). Orang mati, orang yang masih hidup dan sedang tidur jiwanya dipegang oleh Allah. Ayat Al Quran tersebut menjelaskan bahwa Allah SWT senantiasa melindungi roh kita pada suatu tempat yang tidak kita ketahui saat kita tertidur. Baca Juga: Inilah 20 Tanda Kemunculan Sabdo Palon dan Satrio Piningit Si Ratu Adil yang Menyerupai Ambang Kiamat! Baca Juga: Pakar Kesehatan Sebut Mandi di 3 Waktu Ini Dapat Beresiko Menyebabkan Penyakit >“Dan Dialah yang menidurkan kamu pada malam hari dan Dia mengetahui apa yang kamu kerjakan pada siang hari. Kemudian Dia membangunkan kamu pada siang hari untuk disempurnakan umurmu yang telah ditetapkan. Kemudian kepada-Nya tempat kamu kembali, lalu Dia memberitahukan kepadamu apa yang telah kamu kerjakan,” (QS. Al An’am: 60). Dalam sumber lain juga dijelaskan bahwa roh dan jasad tidak akan berpisah seluruhnya ketika sedang tertidur, tapi justru berpanjangan di hidungnya. Ibnu Majah menjabarkan saat roh keluar diwaktu kita tertidur, ia berkelana mengikuti keinginan Allah SWT. Ia mampu berkelana menuju seluruh pelosok negeri yang berkepanjangan dari hidungnya. Hadist lain menjelaskan jika roh dinaikkan ke langit saat kita tidur dan disuruh sujud di Arash. Baca Juga: Ungkap Jodoh Amanda Manopo, Denny Darko: Gak Ada Mirip-miripnya Sama Arya Seloka Sumber: YouTube Islam Populer
MAKASSAR, TRIBUN-TIMUR.COM- Jika tidur disebut mati kecil, kemanakah ruh manusia yang tidur? Apakah ini maksud seseorang disarankan baca doa sebelum tidur? simak penjelasan berikut ini. Dalam surah Az-Zumar ayat 42 Allah berfirman : “Allah memegang jiwa (orang) ketika matinya dan (memegang) jiwa (orang) yang belum mati di waktu tidurnya; maka Dia tahanlah jiwa (orang) yang telah Dia tetapkan kematiannya dan Dia melepaskan jiwa yang lain sampai waktu yang ditentukan. Sesungguhnya pada yang demikian itu terdapat tanda-tanda kekuasaan Allah bagi kaum yang berpikir.” Dari ayat tersebut dapat dipahami bahwa Allah memegang jiwa-jiwa manusia ketika sedang tidur. Dalam ayat lain, yakni surah Al-An’am ayat 60-61 disebutkan: “Dan Dialah yang menidurkan kamu di malam hari dan Dia mengetahui apa yang kamu kerjakan pada siang hari, kemudian Dia membangunkan kamu pada siang hari untuk disempurnakan umur (mu) yang telah ditentukan, kemudian kepada Allah-lah kamu kembali, lalu Dia memberitahukan kepadamu apa yang dahulu kamu kerjakan. Dan Dialah yang mempunyai kekuasaan tertinggi di atas semua hamba-Nya, dan diutus-Nya kepadamu malaikat-malaikat penjaga, sehingga apabila datang kematian kepada salah seorang di antara kamu, ia diwafatkan oleh malaikat-malaikat Kami, dan malaikat-malaikat Kami itu tidak melalaikan kewajibannya.” Dari 2 ayat tersebut di atas, Allah menyebutkan kata wafat 2 kali, yakni pada kata “yatawaffakum” yang diartikan sebagai kata ‘menidurkan’ pada ayat di atas, juga pada kata “tawaffathu” yang berarti “diwafatkan”. Ilustrasi ruh Halaman selanjutnya arrow_forward Manusia telah akrab dengan tidur. Mereka cukup yakin bahwa mereka akan bangun dan beranjak dari tempat tidur di keesokan harinya. Sebelum tidur mereka merencanakan hal-hal untuk hari berikutnya dan berpikir tentang apa yang akan mereka pakai, bagaimana mereka akan pergi, siapa yang akan mereka temui, dan apa yang akan mereka lakukan. Dalam pikiran mereka, hari akan diisi dengan belanja, rapat, pergi bekerja atau pergi ke dokter. Mereka merencanakan hari dalam keyakinan bahwa mereka akan bangun di hari itu. Tetapi seseorang dapat mati dalam tidur dalam peristiwa penting yang diharapkan. Seseorang lagi dapat selamat dari penyakit dan operasi dan hidup setelah kecelakaan lalu lintas namun tetap kematian akan mendatanginya saat seseorang sedang tertidur, saat yang lain mengharapkan paling sedikir. Dalam Al Quran, Allah yang Maha Besar mengungkapkan: Dan Dialah yang menidurkan kamu pada malam hari dan Dia mengetahui apa yang kamu kerjakan pada siang hari. Kemudian Dia membangunkan kamu pada siang hari untuk disempurnakan umurmu yang telah ditetapkan. Kemudian kepada-Nya tempat kamu kembali, lalu Dia memberitahukan kepadamu apa yang telah kamu kerjakan. (Surat Al-An’am ayat 60) Dalam ayat ini Allah mengungkapkan bahwa tidur merupakan salah satu jenis “Kematian”. Allah mematikan kita dalam tidur dan membangunkan kita lagi ketika Dia menghendakinya. Tetapi ketika kita tidur, tidak ada jaminan bahwa kita akan bangun kembali. Beberapa orang ditakdirkan untuk mati dalam tidurnya. Allah mengambil jiwa orang-orang yang dikehendaki-Nya ketika mereka tertidur, dan mengizinkan yang lain untuk bangun kembali di waktu yang ditentukan: Allah memegang nyawa (seseorang) pada saat kematiannya dan nyawa (seseorang) yang belum mati ketika dia tidur, maka Dia tahan nyawa (orang) yang telah Dia tetapkan kematiannya dan Dia lepaskan nyawa yang lain sampai waktu yang ditentukan. Sungguh, pada yang demikian itu terdapat tanda-tanda (kebesaran) Allah bagi kaum yang berpikir. (Surat Az-Zumar ayat 42) Kita bangun dari tidur karena kehendak Allah. Ada orang yang memasang jam alarm untuk bangun di waktu yang ditetapkan. Ada yang menganggap bahwa dia akan terbangun setelah mendengar alarm berbunyi. Tetapi kenyataannya hanya Allah, Tuhan semesta alam, Yang membuat alarm berbunyi. Yang mengizinkan kita untuk mendengarnya, Yang mengembalikan jiwa kita dan kepada-Nya semua rasa syukur berpulang. Sumber: Harun Yahya |