Tata cara berpakaian bagi seorang muslim

Ilustrasi Pakaian Umat Muslim. Foto: Freepik

Dalam ajaran agama Islam, terdapat sebuah adab yang mengatur bagaimana cara berpakaian bagi umatnya. Sebab, aurat manusia adalah salah satu hal yang harus dijaga.

Dalam Surat al-A’raf ayat 26 dijelaskan tentang adab berpakaian yang bunyinya sebagai berikut:

يَا بَنِي آدَمَ قَدْ أَنْزَلْنَا عَلَيْكُمْ لِبَاسًا يُوَارِي سَوْآتِكُمْ وَرِيشًا

Artinya: “Hai anak Adam, sesungguhnya Kami telah menurunkan kepadamu pakaian untuk menutup auratmu dan pakaian indah untuk perhiasan. Dan pakaian takwa itulah yang paling baik. Yang demikian itu adalah sebahagian dari tanda-tanda kekuasaan Allah, mudah-mudahan mereka selalu ingat.”

Melalui ayat tersebut jelas bahwasanya Allah SWT menganjurkan umat-Nya untuk selalu menjaga aurat, dengan mengikuti adab berpakaian yang disesuaikan oleh agama Islam. Karena aurat merupakan bagian tubuh yang dapat mengundang ketertarikan lawan jenis bahkan menimbulkan fitnah.

Adan berpakaian yang sebaiknya ditaati umat Muslim sesuai syariat Islam adalah sebagai berikut.

Ilustrasi Pakaian Umat Muslim. Foto: Freepik

Aurat dalam agama Islam memiliki perbedaan batasannya antara perempuan dan laki-laki. Aurat perempuan yakni seluruh badan kecuali kedua telapak tangan dan wajah. Sedangkan aurat laki-laki sendiri berada di antara pusar hingga lutut.

Adapun adab khusus yang mengatur perempuan untuk menjaga aurat nya tercantum dalam Surat Al Ahzab ayat 59:

يَآأَيُّهَا النَّبِيُّ قُل لأَزْوَاجِكَ وَبَنَاتِكَ وَنِسَآءِ الْمُؤْمِنِينَ يُدْنِينَ عَلَيْهِنَّ مِن جَلاَبِيبِهِنَّ ذَلِكَ أَدْنَى أَن يُعْرَفْنَ فَلاَ يُؤْذَيْنَ وَكَانَ اللهُ غَفُورًا رَّحِيمًا

Artinya: "Hai Nabi katakanlah kepada istri-istrimu, anak-anak perempuanmu dan istri-istri orang mu’min: “Hendaklah mereka mengulurkan jilbabnya ke seluruh tubuh mereka.” Yang demikian itu supaya mereka lebih mudah untuk dikenal, karena itu mereka tidak diganggu. Dan Allah adalah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang." (QS. Al Ahzab: 59).

Berpakaian Tidak Menyerupai Lawan Jenis

Anjuran untuk berpakaian tidak seperti lawan jenis telah diperjelas dalam hadis yang diriwayatkan oleh Abdullah bin Abbas RA, beliau berkata: “Rasulullah SAW melaknat laki-laki yang menyerupai wanita dan para wanita yang menyerupai laki-laki,” (HR. Bukhari no. 5885).

Kemudian dalam riwayat lainnya dari Abdullah bin Abbas RA, ia berkata: Rasulullah SAW melaknat laki-laki yang kebanci-bancian dan para wanita yang kelaki-lakian”. Dan Nabi juga bersabda: “keluarkanlah mereka dari rumah-rumah kalian!” (HR. Bukhari no. 5886).

Ilustrasi Pakaian Umat Muslim. Foto: Freepik

Tidak Memakai Pakaian yang Berlebihan

Hendaknya umat Muslim menggunakan pakaian yang tidak berlebihan dan bukan merupakan pakaian ketenaran. Rasulullah SAW bersabda:

مَنْ لَبِسَ ثَوْبَ شُهْرَةٍ فِي الدُّنْيَا أَلْبَسَهُ اللَّهُ ثَوْبَ مَذَلَّةٍ يَوْمَ الْقِيَامَةِ

Artinya: “Siapa yang memakai pakaian syuhrah di dunia, maka Allah akan memberinya pakaian hina pada hari kiamat.”(HR. Abu Daud)

Selain itu, agama Islam juga mengajarkan umatnya untuk memakai pakaian yang halal baik dalam bahannya maupun cara mendapatkannya. Rasulullah SAW bersabda:

Wahai manusia, sesungguhnya Allah itu baik dan tidak menerima kecuali yang baik. Sesungguhnya apa yang Allah perintahkan kepada orang mukmin itu sama sebagaimana yang diperintahkan kepada para Rasul. Allah Ta’ala berfirman, ‘Wahai para Rasul, makanlah makanan yang baik dan kerjakanlah amalan shalih’ (QS. Al Mu’min: 51).

Alla Ta’ala berfirman: ‘Wahai orang-orang yang beriman, makanlah makanan yang baik yang telah Kami berikan kepadamu’ (QS. Al Baqarah: 172). Lalu Nabi menyebutkan cerita seorang lelaki yang telah menempuh perjalanan panjang, hingga sehingga rambutnya kusut dan berdebu. Ia menengadahkan tangannya ke langit dan berkata: ‘Wahai Rabb-ku.. Wahai Rabb-ku..’ padahal makanannya haram, minumannya haram, pakaiannya haram, dan ia diberi makan dari yang haram. Bagaimana mungkin doanya dikabulkan?” (HR. Muslim).

Ilustrasi Pakaian Umat Muslim. Foto: Freepik

Biasakan Memulai dari Kanan

Sebagaimana hadis yang telah disampaikan untuk berpakaian memulai dari kanan. Dari ‘Aisyah RA, beliau berkata:

Nabi Muhammad SAW membiasakan diri mendahulukan yang kanan dalam memakai sandal, menyisir, bersuci dan dalam setiap urusannya.” (HR. Bukhari).

Berdoa Sebelum Memakai Pakaian

Sama seperti kegiatan lainnya yang biasa diawali dengan doa, ketika ingin memakai pakaian pun dianjurkan untuk membaca doa agar pakaian yang menempel di badan dapat membawa keberkahan. Berikut ini adalah doa yang dapat dibaca sebelum berpakaian.

الْحَمْدُ لِلَّهِ الَّذِى كَسَانِى هَذَا الثَّوْبَ وَرَزَقَنِيهِ مِنْ غَيْرِ حَوْلٍ مِنِّى وَلاَ قُوَّةٍ

Alhamdulillahilladzi kasaaniy hadzats tsauba wa rozaqonihi min ghoiri hawlin minniy wa laa quwwah.

Artinya: "Segala puji bagi Allah yang telah memberikan pakaian ini kepadaku sebagai rezeki dari-Nya tanpa daya dan kekuatan dariku."