Show Contoh puisi lama berdasarkan jenisnya memiliki ciri-ciri dan karakternya masing-masing. Puisi adalah salah satu bentuk karya sastra yang cukup digemari oleh semua kalangan. Bahasanya yang indah dan penuh makna menjadi salah satu alasan puisi selalu menarik perhatian. Puisi adalah bentuk karya sastra yang mengungkapkan sebuah perasaan atau suatu pikiran dari penyair secara imajinatif. Penyair merupakan seseorang yang membuat atau menciptakan sebuah puisi. Puisi memiliki beberapa jenis, salah satunya puisi lama. Iklan – Artikel dilanjutkan di bawah Puisi lama merupakan puisi yang dihasilkan sebelum abad ke-20. Sehingga puisi ini cenderung memiliki aturan dan bermakna yang sering digunakan saat upacara adat. Puisi ini terbagi menjadi beberapa jenis, seperti pantun, talibun, syair, dan gurindam. Lantas, seperti apa contoh puisi lama berdasarkan jenisnya? Simak ulasannya yang merdeka.com rangkum dari Liputan6.com dan sumber lainnya: Ciri-ciri Puisi LamaIklan – Artikel dilanjutkan di bawah © Negative Space Sebelum mengetahui contoh puisi lama, kenali dulu ciri-ciri puisi lama terlebih dahulu. Iklan – Artikel dilanjutkan di bawah Indonesia memiliki banyak penyair besar yang telah menghasilkan karya-karya puisi yang fenomenal, seperti Chairil Anwar, WS Rendra, Taufik Ismail, Sapardi Joko Damono, Joko Pinurbo dan lain sebagainya. Beberapa sastrawan tersebut memiliki gaya bahasanya masing-masing saat menulis dan membaca puisi. Seiring perkembangan zaman, kini puisi memiliki berbagai macam jenis aliran, seperti puisi lama, puisi baru, dan puisi kontemporer. Semua jenis puisi tersebut masing-masing memiliki karakteristik yang berbeda-beda. Adapun ciri-ciri puisi lama adalah sebagai berikut: • Berisi puisi rakyat dan tidak ada nama pengarangnya. • Disampaikan dari mulut ke mulut atau yang disebut sastra lisan. • Berisi cerita kerajaan, fantastis, dan istanasentris. • Masih terikat aturan seperti jumlah baris setiap bait, sajak, serta jumlah suka kata pada setiap baris. • Menggunakan majas tetap dan klise. Contoh Puisi Lama Berdasarkan Jenisnyamoneycrashers.com Pantun Contoh puisi lama berdasarkan jenisnya yang pertama ialah pantun. Pantun merupakan salah satu jenis puisi lama yang masih diminati hingga saat ini. Pantun tidak hanya digunakan sebagai media penuturan pesan, tetapi juga sebagai media permainan kata-kata. Pantun terbagi menjadi beberapa jenis, salah satu jenis pantun yang paling terkenal adalah pantun nasihat. Biasanya, pantun nasihat berisi petuah, petunjuk, peringatan, pesan moral, atau ajaran yang baik. Adapun contoh puisi lama yang pantun adalah sebagai berikut: Kalau ada jarum patah Jangan dimasukkan ke dalam peti Kalau ada kataku yang salah Jangan dimasukan ke dalam hati Mantra Contoh puisi lama selanjutnya ialah mantra. Mantra adalah ucapan-ucapan yang dianggap memiliki kekuatan gaib. Mantra biasanya ditulis berbentuk bait dengan keberadaan tima yang tidak menentu. Selain itu, mantra juga mengutamakan irama dibandingkan rima. Adapun contoh puisi lama yang mantra adalah seperti berikut: Assalammu’alaikum putri satulung besar Yang beralun berilir simayang Mari kecil, kemari Aku menyanggul rambutmu Aku membawa sadap gading Akan membasuh mukamu Karmina Karmina adalah contoh puisi lama. Karmina ialah pantun yang isinya lebih pendek. Karmina sendiri terdiri atas dua baris. Baris pertama merupakan sampiran dan baris kedua merupakan isi, berikut contohnya: Dahulu parang, sekarang besi (a) Dahulu sayang sekarang benci (a) Gurindam Contoh puisi lama selanjutnya ialah gurinda. Gurindam adalah jenis puisi lama yang berdirikan tiap bait dua baris, bersajak a-a-a-a, yang biasanya berisi nasihat. Umumnya, gurindam memadukan antara sajak dan pribahasa. Berikut contoh puisi lama yang gurindam: Hendaklah pelihara kaki Daripada berjalan yang membawa rugi Syair Syair merupakan puisi lama yang bersumber dari Arab. Puisi asal Persia ini memiliki ciri, yaitu tiap bait terdiri atas 4 baris, bersajak a-a-a-a. Contoh puisi lama jenis syair adalah seperti berikut: Pada zaman dahulu kala (a) Tersebutlah sebuah cerita (a) Sebuah negeri yang aman sentosa (a) Dipimpin sang raja nan bijaksana (a) Talibun Talibun merupakan pantun genap yang tiap bait terdiri dari 6, 8, ataupun 10 baris. Jenis pantun ini dibagi menjadi sampiran dan isi. Adapun contoh puisi lama yang talibun adalah sebagai berikut: Kalau anak pergi ke pekan Yu beli belanak pun beli sampiran Ikan panjang beli dahulu Kalau anak pergi berjalan Ibu cari sanak pun cari isi Induk semang cari dahulu Seloka Seloka adalah pantun yang saling berkait atau sambung-menyambung. Baris pertama dan ketiga pada bait kedua menggunakan isi yang sama dengan baris kedua dan keempat bait pertama. Adapun contoh puisi lama yang seloka adalah sebagai berikut: Lurus jalan ke Payakumbuh, Kayu jati bertimbal jalan Di mana hati tak kan rusuh, Ibu mati bapak berjalan
Jenis-Jenis Puisi Lama – Dalam materi mata pelajaran Bahasa Indonesia, pasti sering membahas mengenai puisi. Puisi adalah salah satu jenis karya sastra yang diminati oleh banyak orang. Karya sastra puisi tersebut telah berkembang dari zaman dahulu hingga sekarang. Maka dari itu, terdapat puisi lama dan puisi baru. Puisi lama umumnya diciptakan oleh nenek moyang untuk tujuan hiburan dan pasti mengandung nasihat bagi pembaca sekaligus pendengarnya. Puisi lama atau dapat juga disebut sebagai puisi rakyat tentu saja memiliki perbedaan dengan puisi baru. Lalu, apa saja ya jenis-jenis dari puisi lama itu? Bagaimana perbedaan dari puisi lama dengan puisi baru? Yuk simak penjelasan mengenai puisi lama berikut ini! Pengertian Puisi LamaPuisi lama adalah jenis dari karya sastra puisi yang diciptakan oleh nenek moyang sejak zaman dahulu. Dalam puisi lama biasanya terikat pada baris, bait, rima, irama, dan belum terpengaruh oleh budaya asing. Maka dari itu, penciptaan puisi lama akan terikat oleh berbagai aturan. Aturan-aturan tersebut adalah:
Penciptaan puisi lama biasanya dipengaruhi oleh adanya tradisi keagamaan dan kebudayaan tertentu. Sama halnya dengan karya sastra lain, puisi lama juga memuat pesan-pesan kehidupan yang bermanfaat bagi pembaca atau pendengarnya. Ciri-Ciri Puisi Lama
Jenis Puisi Lama1. PantunGrameds pasti tahu apa itu pantun! Dalam mata pelajaran Bahasa Indonesia, biasanya kita akan mendapatkan materi mengenai pantun dan penugasan membuat sebuah pantun dengan tema tertentu. Pantun adalah puisi lama yang mempunyai sajak a-b-a-b pada baitnya. Setiap bait terdiri atas 4 baris dengan setiap barisnya terdiri dari 8-12 suku kata. Pada 2 baris awal disebut dengan sampiran, sementara pada 2 baris akhir adalah isi. Jenis puisi lama tersebar di seluruh wilayah Indonesia, dengan sebutan yang berbeda-beda. Di Jawa, masyarakat menyebutnya dengan parikan. Di Sunda, masyarakat menyebutnya dengan susualan. Sementara di Aceh, masyarakat menyebutnya dengan Rejong. Pantun dapat dikategorikan berdasarkan isinya, misalnya pantun anak-anak, pantun agama atau pantun nasihat, pantun jenaka, dan pantun muda-mudi. Nah, berikut adalah contoh dari pantun. Ada pepaya ada mentimun (a) Ada mangga ada salak (b) Daripada duduk melamun (a) Lebih baik membaca sajak (b) 2. SyairKata “syair” ini berasal dari bahasa Arab, yakni “Syi’ir” yang berarti “perasaan yang menyadari”, kemudian berkembang menjadi “Syi’ru” yang berarti “puisi dalam pengetahuan umum”. Jenis puisi lama ini berasal dari Persia yang kemudian dibawa ke Indonesia bersamaan dengan masuknya agama Islam ke Nusantara. Namun, seiring perkembangan, syair berubah menjadi sastra klasik Melayu, yang saat ini tengah mendekati kepunahan. Dalam sebuah syair, biasanya menggunakan sajak a-a-a-a dan berisikan mengenai nasihat atau cerita seorang tokoh besar. Syair biasanya diawali dengan beberapa kata yang klise, misalnya “Pada zaman dahulu kala…”, ”Tersebutlah sebuah cerita mengenai negeri yang aman sentosa…”, dan lain-lain. 3. GurindamGurindam adalah jenis puisi lama yang pertama kali dibawa oleh orang Hindu sekaligus mendapat pengaruh dari sastra Hindu, kira-kira pada tahun 100 Masehi. Gurindam adalah salah satu bentuk puisi Melayu lama yang terdiri atas dua baris kalimat dengan irama akhir yang sama (a-a-a-a). Sama halnya dengan jenis puisi lama lainnya, gurindam juga berisikan mengenai nasihat bagi pembaca atau pendengarnya. Contoh gurindam: Kurang pikir kurang siasat (a)
Berlangganan Gramedia Digital Baca SEMUA koleksi buku, novel terbaru, majalah dan koran yang ada di Gramedia Digital SEPUASNYA. Konten dapat diakses melalui 2 perangkat yang berbeda. Rp. 89.000 / Bulan Tentu dirimu akan tersesat (a) Barang siapa tinggalkan sembahyang (b) Bagai rumah tiada bertiang (b) Jika suami tidak berhati lurus (c) Istri pun kelak akan kurus (c) 4. KarminaKarmina dapat disebut juga sebagai pantun kilat karena kurang lebih sama dengan pantun, tetapi lebih pendek. Karmina hanya mempunyai dua baris saja dan bersajak a-a. Baris pertama disebut dengan sampiran, dan baris kedua disebut dengan isi. Sebuah karmina memiliki ciri-ciri sebagai berikut:
Contoh karmina: Sebab pulut santan binasa Sebab mulut badan binasa 5. TalibunTalibun merupakan pantun yang dalam setiap baitnya, terdiri atas jumlah baris yang genap, misalnya 6,8, atau 10 baris. Dalam sebuah talibun, terdapat ciri-ciri sebagai berikut:
Contoh talibun: Kalau anak pergi ke pekan (a) Yu beli belanak pun beli sampiran (b) Ikan panjang beli dahulu (c) Kalau anak pergi berjalan (a) Ibu cari sanak pun cari isi (b) Induk semang cari dahulu (c) Seloka adalah salah satu jenis puisi lama yang hampir sama dengan pantun dan disebut juga dengan pantun berkait. Pada baitnya akan terdapat keterkaitan. Misalnya pada baris kedua bait pertama menjadi baris pertama bait kedua dan baris keempat bait pertama menjadi baris ketiga bait kedua. Meskipun begitu, akhiran bunyi atau rima haruslah sama. Contoh seloka: Lurus jalan ke Payakumbuh Kayu jati bertimbal jalan Dimana hati tak akan rusuh Ibu mati bapak berjalan Kayu jati bertimbal jalan Turun angin patahlah dahan Ibu mati bapak berjalan Kemana untuk diserahkan 7. MantraMantra adalah salah satu karya sastra Melayu yang isinya dianggap memiliki kekuatan gaib. Kekuatan gaib ini disebut-sebut dapat menyembuhkan penyakit atau mendatangkan celaka bagi seseorang. Maka dari itu, untuk masyarakat Melayu, keberadaan mantra ini tidak hanya sekadar karya sastra saja tetapi juga berkaitan dengan adat kepercayaan. Mantra dapat juga disebut sebagai doa sakral yang mengandung kekuatan gaib dan dimanfaatkan sebagai sarana untuk mempermudah dalam meraih sesuatu dengan jalan pintas. Meskipun begitu, mantra sejatinya adalah karya sastra lisan yang diciptakan oleh nenek moyang dan telah menjadi budaya Nusantara. Sebuah mantra umumnya memiliki ciri-ciri sebagai berikut,
Contoh mantra: Assalamualaikum putri satulung bersar Yang beralun berilir simayang Mari kecil, kemari Aku menyanggul rambutmu Aku membawa sadap gading Akan membasuh mukamu Kaidah Kebahasaan dalam Puisi LamaDalam kaidah kebahasaan yang terdapat pada puisi lama umumnya adalah mengandung majas atau bahasa kiasan. Penggunaan majas ini diyakini dapat membuat baris dan bait dalam puisi lama menjadi lebih “hidup” dan merangsang pembaca. Jenis bahasa kiasan yang digunakan ada berbagai macam, yakni
Selain itu, dalam puisi lama sering menggunakan pilihan kata yang menciptakan efek estetis atau keindahan. Maka dari itu, pilihan kata dan rangkaian kata yang bergaya menjadi unsur penting dalam penciptaan sebuah puisi lama. Nah, itulah jenis, pengertian, ciri, contoh, dan kaidah kebahasan dari puisi lama. Sebagai generasi muda yang hidup di era digital seperti ini tidak lantas membuat kita melupakan keberadaan puisi lama. Justru, kita harus melestarikan keberadaan puisi lama sebagai karya sastra peninggalan nenek moyang karena mengandung banyak makna serta nasihat bagi kehidupan sehari-hari. Sumber: Akmal. (2015). Kebudayaan Melayu Riau (Pantun, Syair, Gurindam). Jurnal RISALAH, Vol 26 (4). Humaeni, Ayatullah. (2014). Kepercayaan Kepada Kekuatan Gaib Dalam Mantra Masyarakat Muslim Banten. El Harakah, Vol 16(1). https://ditsmp.kemdikbud.go.id/
Layanan Perpustakaan Digital B2B Dari Gramedia ePerpus adalah layanan perpustakaan digital masa kini yang mengusung konsep B2B. Kami hadir untuk memudahkan dalam mengelola perpustakaan digital Anda. Klien B2B Perpustakaan digital kami meliputi sekolah, universitas, korporat, sampai tempat ibadah.
|