03 Apr 2019, 13:37 WIB - Oleh:
Bisnis.com, JAKARTA - Persahabatan adalah hubungan yang teruji oleh waktu dan jarak. Teman baik tidak hanya mengenal kita, tetapi juga tetap saling percaya. Bahkan, ketika jarak dan waktu dan jarak tidak selalu berdekatan, hubungan yang terjalin tetap terasa hangat. Sekalipun tidak bertemu berbulan atau bertahun-tahun, sahabat yang baik akan selalu ada dan tidak terasa canggung. Bagaimana cara membangun hubungan persahabatan yang sehat dan bertahan lama? Berikut ini beberapa rumusnya dilansir Pscyhology Today: Baca Juga : Pesan Najwa Shihab untuk Perempuan Indonesia 1. Saling mendukung, percaya, dan jujur Setiap manusia membutuhkan teman sebagai bagian dari pendukung dan penopang hidupnya. Saling membutuhkan dan mendukung dalam sikap percaya dan jujur merupakan bagian persahabatan yang perlu terus dikembangkan Jika Anda adalah teman bagi seseorang, Anda berarti sedang menawarkan dukungan, kepercayaan, dan kejujuran untuk hidup orang lain. Apabila Anda tidak menawarkan dukungan yang sama kepada teman Anda, tidak akan terbentuk persahabatan yang saling mendukung. Baca Juga : 4 Tipe Orang Saat Marah 2. Mendengar teman Kita sering tidak tulus dalam mendengarkan orang lain karena hidup kita juga sudah dipenuhi berbagai kesibukan. Akan tetapi, teman yang baik akan selalu menyediakan waktu untuk peduli dan mendengarkan sahabat. Tanpa kerelaan untuk mendengar, persahabatan akan cepat kandas. 3. Jangan menghakimi Baca Juga : 7 Cara Mengenali si Pembohong Teman yang baik mampu mengakui bahwa setiap orang adalah manusia biasa, termasuk juga teman. Teman tidak boleh menghakimi, menilai, atau mengatur kehidupan temannya. Seorang teman juga tidak wajib untuk ‘memberi izin’ atau ‘tidak memberi izin’ terhadap pilihan teman-temannya. Akan tetapi, teman yang baik akan selalu belajar menerima keputusan teman tersebut. 4. Jangan bicarakan teman di belakang Sekalipun berteman, kita tidak harus selalu menyukai apa yang disukai sahabat kita dan membenci apa yang dibencinya. Semua orang memiliki pilihannya masing-masing dan seorang sahabat semestinya menerima itu. Sekalipun Anda bertolak belakang dalam pilihan dan keputusan dengan teman, jangan sekali-sekali membicarakan keburukannya kepada orang lain. Jangan menggosipi teman sendiri. Hal ini akan merusak pertemanan Anda kelak. 5. Saling menghargai Dalam pertemanan harus ada sikap saling menghargai kehidupan masing-masing. Keindahan dari persahabatan yang kuat memang kejujuran dan keterbukaan, tetapi di dalamnya tetap ada saling menghargai. 6. Meminta maaf dan memaafkan Tidak ada manusia yang sempurna, manusia bisa melakukan kesalahan. Apabila teman Anda bersalah, terbukalah untuk memaafkannya. Apabila Anda bersalah, rendah hati-lah untuk meminta maaf. Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News Simak Video Pilihan di Bawah Ini :
Source: Psychologytoday.com Editor: Nancy Junita Pertemanan merupakan pergaulan biasa antarsesama. Pertemanan yang biasa tersebut, jika dilakukan lebih intensif, akan dapat meningkat dalam relasinya menjadi persahabatan. Dengan demikian dapatlah dikatakan bahwa relasi dengan teman tentu saja tidak sedalam relasi kita dengan sahabat. Sahabat adalah teman yang selalu ada untuk mendampingi ketika kita sangat membutuhkan. Memberi penghiburan ketika kita dalam kesusahan. Tidak membiarkan ketika kita berbuat salah. Ia hadir untuk memberikan nasihat. Ia menunjukkan arah ketika kita tersesat. Dia bersedia menerima kita apa adanya, tidak pernah menuntut melebihi kemampuan kita. Singkatnya, seorang sahabat adalah seorang yang setia menemani kita dalam suka dan duka. Dalam ajaran gereja selalu menunjukkan dan mengajarkan bagaimana menjadi orang Katolik yang setia pada sahabat. Salah satu tokoh yang menunjukkan persahabatan yang sejati adalah “Persahabatan Daud dan Yonatan” ( 1 Sam 18 : 1-4). Kisah persahabatan Daud dan Yonatan dapat menjadi gambaran tentang arti persahabatan yang sejati. Persahabatan yang sejati adalah persahabatan yang sungguh-sungguh berorientasi pada orang yang dikasihinya. Orientasi ini memampukan diri untuk berbuat tanpa pamrih, berani meninggalkan diri sendiri demi sahabat yang tidak hanya bersama kala suka, tetapi tetap hadir terutama saat duka menimpa, bahkan bila perlu ia berani berkorban segalanya demi sahabatnya. Setelah mendengar lagu dan melihat film singkat di atas:
Setelah membaca teks Kitab Suci, renungkan beberapa pertanyaan di bawah ini:
Anak-anak, mari kita hening sejena, merenungkan dan menjawab dalam hati beberapa pertanyaan berikut ini.
Betapa indah hidup ini, jika persahabatan dapat terjalin dengan harmonis. Keharmonisan persahabatan akan terwujud jika kita mampu memaknai persahabatan yang kita jalin. Kini renungkan apa yang kalian temukan tentang arti sahabat? Kebiasaan apa yang akan kalian lakukan sebagai bentuk penghayatan dan perwujudan atas persahabatan? |