Suatu masalah harus diupayakan untuk dicari solusinya agar tidak menimbulkan

Tulisan  ini  bermaksud untuk  memberikan informasi yang bersifat umum tentang penggunaan informasi dalam pelayanan bimbingan secara individual kepada remaja. Berdasarkan tahap perkembangannya, usia remaja disebut dalam masa pancaroba/ transisi/peralihan karena  sedang  mengalami perkembangan fisiologis  (perubahan  fisik  primer  maupun  perubahan fisik sekunder), perkembangan emosi  (psikis  atau  mental  yang mudah berubah-ubah/emosi tidak stabil)  dan perkembangan sosial (tuntutan  atau beban sosial) yang akan menimbulkan ketakutan, kecemasan bahkan rasa tidak percaya diri. Sehingga usia remaja rawan terhadap munculnya  berbagai permasalahan (baik permasalahan dengan:  diri  sendiri/kurang  puas atas apa yang di miliki, kelompok  bermain atau peer group/selisih pendapat,  orang tua/bersikap memberontak terhadap aturan- aturan, lingkungan masyarakat/tidak mau terlibat dalam aktivitas masyarakat, sekolah/melanggar tata tertib sekolah, norma agama/ tidak melaksanakan perintah agama, hukum/pelanggaran  hukun dalam bentuk tindakan kriminal dan lain-lain). Dengan adanya informasi gambaran tentang kebahagiaan dan permasalahan di usia remaja, diharapkan dapat digunakan panduan para remaja untuk  menciptakan kebahagiaannya sendiri ataupun  berada dalam permasalahan remaja yang tak berujung. Kebahagiaan adalah sebuah pilihan yang perlu diperjuangkan agar mencapai kedewasaan yang matang dan permasalahan adalah keadaan yang harus diupayakan solusinya yang efektif agar menjadi dewasa yang tangguh dan bertanggung jawab.Kata kunci: Kebahagiaan remaja, permasalahan remajaHAPPINESS AND PROBLEMS IN YOUNG AGE.  This paper is intended to provide general information  about the use of information in individual  counseling services to teenagers. Based on the stage of its development, teenager is called the transition period / transition / transition Facing physiological development (physical changes in both primary and physical  changes secondary),  emotional development (psychic  or mental  volatile  / emotionally unstable)  and social development (demand or social burden) which will lead to fear, anxiety and even insecurity. So that the teenage years are vulnerable to the emergence of various problems (both  problems with: self / less satisfied with what have, playgroup or peer group / disagreement, parents / rebellious attitude  against the rules, community  / not involved in community  activities, school / in violation of school rules, the norms of religion/not carried out the orders of religion, law / hukun violations in the form of criminal acts and others). With the information picture of happiness and problems in their teens, are expected to be used guide the youth to create their own happiness, or are in the teenager problems are endless. Happiness  is a choice that needs to be fought in order to reach maturity mature and problems is the state that should be pursued in order to be an effective solution formidable  mature and responsible.Keywords: Happiness   teenager,  teenagers  problems,   individual guidance

Show

Oleh Rio Apinino pada 21 Jan 2015, 11:38 WIB

Diperbarui 06 Nov 2021, 20:50 WIB

Suatu masalah harus diupayakan untuk dicari solusinya agar tidak menimbulkan

Perbesar

Beberapa cara dapat digunakan untuk mengatasi perilaku remaja yang negatif.

Liputan6.com, Jakarta Perilaku remaja seringkali tidak bisa dipahami oleh orangtuanya sendiri. Perilaku tersebut bahkan terkadang dianggap bermasalah. Padahal, perilaku remaja tersebut terkait erat dengan perkembangan psikologis sehingga pada dasarnya merupakan perkembangan yang alami dan semua orang akan atau pernah mengalaminya.

Saat seorang anak beranjak remaja maka beberapa perubahan akan terjadi pada fisik dan mentalnya.

Perubahan pada aspek fisik pada laki-laki misalnya, ditandai dengan tumbuh pesatnya testis dan melebatnya bulu-bulu pada tubuh. Untuk perempuan, beberapa perubahan yang terjadi adalah mereka akan mengalami menstruasi dan pertumbuhan pada buah dada dan pinggul.

Selain pertumbuhan fisik, remaja juga mengalami perkembangan kognitif dan emosi. Seorang yang masuk dalam masa remaja akan mulai berpikir logis dan abstrak, bertindak agresif seperti cenderung akan melawan segala aturan yang diberikan pada dirinya.

Karena perubahan-perubahan inilah remaja akan bersikap berbeda kepada orangtuanya. Remaja akan cenderung berprilaku negatif terhadap orangtuanya, misalnya melanggar semua aturan yang telah ditetapkan.

Terkadang, orangtua akan menyerah dan membiarkan perilaku anaknya begitu saja. Ini bukanlah cara yang benar. Dengan pendekatan yang tepat, pada orangtua dapat memecahkan masalah perilaku anak mereka yang beranjak remaja.

Untuk para orangtua, berikut adalah 5 perilaku remaja yang cenderung negatif dan bagaimana cara mengatasinya seperti yang dilansir dari WebMD, Rabu (21/1/2015).

Scroll down untuk melanjutkan membaca

1. Anak terlihat seperti membenci Anda

Saat masih kecil, anak Anda begitu manja. Mereka nampaknya tidak mau sedetik pun jauh dari Anda. Tetapi, saat beranjak remaja, mereka justru terlihat sangat membenci Anda. Mereka tidak mau lagi dekat-dekat dengan Anda. Saat Anda mendekat, mereka justru akan menjauh.

Solusi

Tidak bisa dipungkiri, kadang orangtua merasa sangat terluka oleh sikap tersebut. Dalam kondisi seperti ini, yang bisa Anda lakukan adalah mendiamkannya sama sekali. Dengan berprilaku seolah tidak acuh maka suatu saat anak Anda akan melunakkan sikapnya.

Scroll down untuk melanjutkan membaca

2. Bergantung pada alat telekomunikasi

Alat telekomunikasi yang semakin canggih justru membuat remaja tidak komunikatif di rumah. Alih-alih mengobrol dengan orangtuanya, para remaja lebih senang untuk chatting dengan teman-teman sekolahnya.

Solusi

Melarang remaja menggunakan alat elektronik sama sekali bukanlah solusi untuk masalah ini. Solusi yang dapat dilakukan adalah jangan berikan dia uang khusus untuk membeli pulsa. Dengan menanggung biaya sendiri maka mereka bisa saja membatasi komunikasi dengan teman-temannya saat di rumah.

Scroll down untuk melanjutkan membaca

3. Pulang larut malam

Banyak orangtua yang memberikan batasan jam malam bagi remajanya berada di luar rumah. Misalnya, aturan di rumah menetapkan bahwa batas terakhir berada di luar rumah adalah pukul 10 malam. Tetapi kenyataannya, banyak remaja yang tidak peduli dengan aturan ini. Mereka akan seenaknya pulang jam 11, atau bahkan lebih malam lagi.

Solusi

Untuk masalah ini, mendiskusikan dengan anak Anda adalah cara terbaik. Jangan buat aturan satu arah, Anda juga perlu mendengar pendapat Anak. Sebelum anak keluar rumah, pastikan ada kesepakatan kapan dia akan pulang tanpa menanyakan secara detail apa saja yang akan dilakukannya di luar. Saat hal ini tetap dilanggarnya, maka saatnya Anda perlu bersikap keras, misalnya tidak mengizinkannya keluar di akhir pekan.

Scroll down untuk melanjutkan membaca

4. Bergaul dengan orang yang tidak Anda suka

Anda tidak akan bisa membatasi anak untuk bergaul dengan orang tertentu saja. Karena itu, terkadang Anda melihat anak Anda bergaul dengan orang yang tidak Anda sukai, misalnya karena penampilannya atau latarbelakang keluarga.

Solusi

Berikan pengertian pada anak bahwa Anda tidak menyukai teman-temannya dengan alasan yang jelas. Berikan alasan-alasan kemungkinan apa saja yang dapat menimpa anak Anda jika masih bergaul dengan mereka. Biarkan juga anak Anda berbicara untuk membela diri dan tanggapannya terhadap ketidaksukaan Anda.

Scroll down untuk melanjutkan membaca

5. Semuanya seperti drama

Beberapa hal kecil yang Anda bicarakan pada anak selalu direspons secara berlebihan. Para remaja selalu menganggap apa yang dibicarakan orangtuanya selalu dalam rangka untuk mengekang mereka.

Solusi

Hal tersebut memang akibat dari perkembangan psikologis remaja. Cara mengatasi masalah ini adalah mencoba untuk dekat dengan anak seperti dengan teman sebaya. Katakan padanya bahwa Anda ingin pacarnya datang ke rumah, misalnya. Dengan bersikap seperti itu, anak Anda akan berkesimpulan bahwa Anda adalah orang yang terbuka.

Lanjutkan Membaca ↓

Suatu masalah harus diupayakan untuk dicari solusinya agar tidak menimbulkan

  • Suatu masalah harus diupayakan untuk dicari solusinya agar tidak menimbulkan
    Rio ApininoAuthor
  • Suatu masalah harus diupayakan untuk dicari solusinya agar tidak menimbulkan
    Melly FebridaEditor

TOPIK POPULER

POPULER

  • 1
  • 2
  • 3
  • 4
  • 5
  • 6
  • 7
  • 8
  • 9
  • 10

Berita Terbaru

Berita Terkini Selengkapnya