Siswa dilarang membawa HP ke sekolah karena lebih banyak menimbulkan dampak buruk daripada manfaat

Siswa dilarang membawa HP ke sekolah karena lebih banyak menimbulkan dampak buruk daripada manfaat
Ilustrasi

Masalah siswa membawa HP (Handphone) ke sekolah, terkadang menjadi pilihan sulit bagi guru. Sisi lain, siswa membawa HP memiliki dampak positif, sisi lain memiliki dampak negatif. Dua pilihan yang sulit, dan biasanya alternatifnya kembali ke peraturan sekolah.

Peraturan internal sekolah erat kaitannya dengan kultur, sosiologis, dan budaya sekolah. Hal ini berimplikasi kalau setiap sekolah akan memiliki kebijakan yang berbeda, beda sekolah maka peraturan yang digunakan juga.

Jika ingin memetakan dampak positif kebijakan sekolah melarang siswa membawa HP, maka ditemukan bahwa dampak negatifnya lebih besar dibandingkan dengan dampak positifnya. Namun tetap memperhatikan kondisi sosial, geografis dan kultur sekolah. Dalam artian, dampak positif negatif ini bisa jadi berbeda antara sekolah satu dengan sekolah lain.

Di sekolah saya misalnya, siswa dilarang keras membawa HP di lingkungan sekolah maupun saat pembelajaran berlangsung. Kebijakan ini tentunya memiliki tujuan yang baik untuk perkembangan anak didik di masa yang akan datang, karena pengaruh teknologi apabila digunakan tidak semestinya akan membawa dampak negatif bagi siswa itu sendiri.

Dampak Positif Membawa HP ke Sekolah

Siswa membawa HP ke sekolah memiliki dampak positif yang tidak bisa dianggap sepele. Arus informasi yang cepat dibutuhkan akses yang cepat pula, dan ini penting bagi siswa. Beberapa dampak positif yang penulis maksud adalah;

  1. Browsing cepat. Bukan tanpa alasan, tentunya kemajuan teknologi apabila dimanfaatkan dengan baik maka akan membawa kemajuan yang sangat intensif dalam hal menambah wawasan, siswa bisa browsing dengan cepat dan mencari sumber materi ketika proses pembelajaran.
  2. Pertukaran informasi. Betapa mudah akses informasi terkait pelajaran yang bisa didapat melalui HP saat di sekolah. Siswa juga tidak merasa terkekang kebebasannya, meski dalam bentuk membatasi kebebasan pertukaran informasi selama waktu sekolah baik dari siswa ke teman dekat mereka atau ke orangtua. Misalnya sekolah di kota besar, mempertimbangkan faktor keamanan saat pulang sekolah, maka siswa membawa HP dianggap penting.
  3. Komunikasi dengan orang tua. Dengan handphone, komunikasi dengan orangtua juga akan semakin mudah terutama saat pulang sekolah. Ini dipengaruhi oleh faktor sosial dan demografi. Di desa misalnya, komunikasi siswa saat pulang, tidak begitu urgen. Atau waktu datang dan pulang sekolah, sudah ditentukan sebelumnya.

Dampak Negatif Siswa Membawa HP ke Sekolah

Kebijakan sekolah melarang siswa membawa HP ke sekolah dipastikan karena pertimbangan dampak negatif yang dianggap lebih besar dibanding dampak positifnya. Beberapa dampak negatif tersebut, yaitu:

  1. Siswa yang membawa HP ke sekolah terkadang tidak fokus dalam belajar, selalu saja ada alasan penggunaan HP untuk hal lain meski saat pelajaran berlangsung.
  2. Dampak lain yang juga sangat penting adalah penyebaran dan pembuatan video tidak senonoh yang mudah dilakukan jika siswa membawa HP.
  3. Hubungan sosial antar sesama siswa diambil alih oleh kesibukan bermain HP. Penyakit Pubing melanda dan merusak interaksi sosial siswa saat berada di sekolah
  4. Dibutuhkan waktu dan tenaga extra untuk mengawasi siswa yang membawa hp ke sekolah. Jangan sampai waktu habis digunakan untuk sekedar selfie-selfie. Situs apa yang dibuka, dan hal-hal negatif lainnya. Ini terjadi di tengah kondisi guru yang jumlahnya terbatas.
Siswa dilarang membawa HP ke sekolah karena lebih banyak menimbulkan dampak buruk daripada manfaat
Info gambar perbandingan dampak positif dan negatif membawa HP ke sekolah

Pertimbangan sekolah akan berbeda tentunya. Pribadi melihat, dampak negatif pelarangan siswa membawa HP ke sekolah lebih mudah diantisipasi ketimbang dampak positifnya.

Misalnya dengan menyediakan akses internet, memberikan pemahaman bahwa kebebasan bukan berarti tanpa batas, dan memberlakukan ketepatan waktu sesuai aturan. Dengan begitu, semua masalah akan terakomodir dengan baik, dan tercapai solusi yang efektif.

Opini Terbaru, biasanya dari kejadian aktual, berita aktual, atau apa saja yang muncul di benak penulis

Tag yang paling banyak dicari dari opini saya di website ini

  • Salat
  • Kritik
  • Trik
  • Belajar Dari Kisah
  • Belajar

Opini saya seputar pendidikan. Artikel yang saya tulis di kategori ini, kadang dimuat di media offline

Kisah lucu, cerita lucu, maupun kisah motivasi yang dialami penulis maupun disadur dari tulisan kisah lain

Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak RI akan segera mengesahkan peraturan menteri (Permen) melarang pelajar membawa handphone (HP) ke sekolah. Wacana ini muncul karena ditemukan banyak dampak negatif terjadi.

“Jika diterapkan tentu bakal menjadi peraturan yang positif. Kita dukung upaya-upaya seperti itu,” kata Kabid Dikmen Disdikpora Kota Denpasar, Wayan Supartha, Senin (12/9) kemarin.

Menurut Supartha, HP di sisi lain memang kebutuhan seseorang untuk mempermudah komunikasi. Tapi kaum muda zaman sekarang justru menyalah gunakan. Termasuk bagi para anak didik di sekolah.

Sebab, sekarang ini bukan hanya siswa SMP atau SMA yang mulai memainkan alat komunikasi itu. Siswa yang duduk di bangku SD, bahkan anak-anak TK juga sekarang sudah mulai terbiasa membawa HP genggam.

Parahnya lagi, bagi HP yang memiliki kelebihan. Bisa intertetan dan kecanggihan lain dimiliki. Dampak negatifnya, HP bagi anak-anak akan memberi peluang membuka situs yang seharusnya mereka tidak tahu. Seperti, membuka vidio porno dan situs berbahaya lainnya.

‘’Akibatnya, gara-gara kecanduan memainkan handphone anak kurang semangat lagi untuk belajar, dan mereka (siswa) asyik dengan temen kecilnya (handphone),’’ ujar Supartha.

Dari segi sosial, keranjingan handphone ini menimbulkan pergeseran nilai-nilai sosial di masyarakat. Interaksi sosial makin berkurang sehingga akan cenderung melahirkan generasi yang individualis.

Supartha mengungkapkan, meskipun permen belum terealisasi, sejumlah sekolah di Kota Denpasar sejatinya sudah menerapkan larangan membawa HP ke sekolah. Tapi sayangnya, aturan ini tidak berjalan baik karena memang tidak ada aturan kuat yang melarang. Setiap ada razia dari para dewan guru dengan mudah dan pintar siswa ini menyembunyikan HP mereka.

Dengan akan disahkan Permen larangan bawa HP ke sekolah, ia berharap peserta didik akan fokus untuk melakukan proses pembelajaran. ‘’Mudah-mudahan dengan keluarnya peraturan menteri terkait larangan membawa handphone ke sekolah, aturan di sekolah lebih kuat. Yang penting sekarang bagaimana aturan itu diterapkan secara konsekuen dan konsisten,’’ pungkasnya.

indoBRITA, Amurang – Sudah menjadi tata tertip SMAN 1 Amurang bahwa siswa kelas 10, 11 dan 12 tak bisa membawa HP di sekolah. Namun demikian, banyak orang tua/wali orang tua menanggapi ‘miring’ dilarangnya bawah HP bagi siswa. Pasalnya, HP juga sangat penting bagi siswa. Artinya, sekarang siswa pulang sekolah hingga pukul 16.30 Wita. Hal diatas terungkap saat SMAN 1 Amurang menggelar rapat bersama orang tua siswa, Jumat (1/11/2019).

‘’Namun demikian, terjadi pro dan kontra soal larangan diatas. Disatu sisi, orang tua mempertanyakan laarangan dimaksud. Yaitu, kadang para siswa yang belum kembali ke rumah, so pasti akan dihubungi orang tua. Namun demikian, justru banyak siswa menyalagunakan HP dengan berbagai hal,’’kata Niko Lonteng, salah satu orang tua.

Lain lagi disampaikan Rini Rembulan Wungow, ada pentingnya siswa membawa HP. Tetapi, ada larangan lagi siswa membawa HP di sekolah. Namun demikian, kalau hal diatas sah-sah saja. Dan para siswa benar-benar menggunakan untuk belajar, so bagus itu.

‘’Tetapi, semua tergantung tata tertip SMAN 1 Amurang sendiri. Kalau dilarang, lebih baik jangan ada siswa yang membawa HP ke sekolah. Sebaiknya, saat belajar diambil dengan maksud dilepas diatas meja guru saat belajar. Setelah selesai belajar, siswa dipersilahkan mengambilnya,’’ucap Wungow.

Kepala SMAN 1 Amurang RHJ Polla, SPd MPd menanggapi pro kontra soal siswa dilarangan membawa HP ke sekolah. ‘’Sebagaimana ketentuan yang ada di tata tertip SMAN 1 Amurang, bahwa benar siswa tak bisa membawa HP ke sekolah. Kecuali, ada mata pelajaran yang diwajibkan membawa HP. Akan tetapi, HP yang dimaksud, tak perlu memiliki data. Karena, ada beberapa ruangan laboratorium khusus melakukan update pelajaran melalui HP dan didalam lab sudah ada jaringan internetnya,’’ungkap Polla.

Harapannya, setelah sekembalinya dirumah. Para orang tua menjelaskan persoalan soal larangan siswa membawa HP ke sekolah. Karena memang, pihak sekolah telah bekerjasama dengan Polres Minsel untuk setiap saat melakukan sweping HP para siswa.

‘’Hanya saja, soal sweping waktunya ditentukan oleh Polres Minsel. Sekali lagi, waktunya bukan kewenangan pihak sekolah. Dan siswa pun tak mengetahui kapan dilaksanakan sweping HP tersebut. Kalau pun demikian, siap-siap dalam dekat ini dilaksanakan sweping HP,’’pungkas mantan Kepala SMAN 1 Amurang Timur ini. (ape)