Jelaskan kenapa alasan Budi Utomo disebut sebagai organisasi pergerakan yang bersifat eksklusif

Jelaskan kenapa alasan Budi Utomo disebut sebagai organisasi pergerakan yang bersifat eksklusif

Jelaskan kenapa alasan Budi Utomo disebut sebagai organisasi pergerakan yang bersifat eksklusif
Lihat Foto

SHUTTERSTOCK

Ilustrasi nasionalisme Indonesia.

KOMPAS.com - Pergerakan nasional merupakan istilah yang digunakan pada fase sejarah Indonesia dalam mencapai kemerdekaan. Pergerakan nasional terjadi dalam kurun waktu 1908-1945.

Dalam buku Sejarah Pergerakan Nasional Indonesia (2015) karya Ahmadin, 1908 dijadikan sebagai awal pergerakan nasional karena pada masa tersebut perjuangan yang dilakukan rakyat masuk dalam kategori bervisi nasional.

Pergerakan yang dilakukan untuk menentang kaum penjajah sebelum tahun ini, masih bersifat kedaerahan. Kemudian di 1908 lahir organisasi modern dengan cita-cita nasional.

Istilah pergerakan nasional juga digunakan untuk melukiskan proses perjuangan bangsa Indonesia dalam fase mempertahankan kemerdekaan.

Pergerakan masa ini untuk membendung hasrat kaum koloni yang ingin kembali merebut kekuasaan Indonesia.

Dalam buku Pergerakan Nasional Mencapai dan Mempertahankan Kemerdekaan (2004) karya Sudiyo, pergerakan nasional adalah menunjukkan sifat yang lebih aktif dan penuh menanggung risiko dalam perjuangan.

Baca juga: Istana Merdeka: Sejarah dan Tempat Kediaman Resmi Presiden

Munculnya Pergerakan Nasional

Pergerakan nasional menjadi wujud protes atas penindasan kaum kolonial kepada rakyat di Indonesia selama bertahun-tahun.

Penyebab terjadinya pergerakan nasional dibedakan dalam dua kelompok, yaitu:

  • Faktor internal (dalam negeri)

Beberapa faktor penyebab timbulnya pergerakan nasional yang bersumber dari dalam negeri antara lain:

  1. Adanya tekanan dan penderitaan yang berkelanjutan. Rakyat Indonesia harus melawan penjajah.
  2. Adanya rasa senasib yang hidup dalam cengkraman penjajah dan timbul semangat bersatu membentuk negara.
  3. Adanya rasa kedasaran nasional dan harga diri, menyebabkan kehendak untuk memiliki tanah air serta hak menentukan nasib sendiri.
  • Faktor eksternal (luar negeri)

Beberapa faktor eksternal juga mendorong proses timbulnya pergerakan nasional, di antaranya:

  1. Masuknya paham liberalisme dan human rights
  2. Diterapkannya pendidikan sistem barat dalam pelaksanaan Politis Etis pada 1902. Sehingga menimbulkan wawasan luas bagi pelajar Indonesia.
  3. Kemenangan jepang terhadap Rusia tahun 1905, yang membangkitkan rasa percaya diri bagi rakyat Asia-Afrika dan bangkit melawan penjajah.
  4. Gerakan Turki Muda pada 1896-1918 yang bertujuan menanamkan dan mengembangkan nasionalisme Turki.
  5. Gerakan Pan-Islamisme yang ditumbuhkan oleh Djamaluddin al-Afgani yang mematahkan dan melenyapkan imperialisme barat.
  6. Pergerakan nasional di Asia, seperti gerakan Nasionalisme di India, Tiongkok, dan Philipina.

Baca juga: Demokrasi: Pengertian, Sejarah Singkat dan Jenis

Jelaskan kenapa alasan Budi Utomo disebut sebagai organisasi pergerakan yang bersifat eksklusif

Jelaskan kenapa alasan Budi Utomo disebut sebagai organisasi pergerakan yang bersifat eksklusif
Lihat Foto

kemdikbud.go.id

Mahasiswa STOVIA Pendiri dan anggota Budi Utomo

KOMPAS.com - Kebangkitan nasionalisme di Indonesia tak terlepas dari bangkitnya nasionalisme di Asia.

Budi Utomo menjadi awal dari pergerakan nasional di Indonesia.

Didirikan oleh dr Sutomo pada tanggal 20 Mei 1908, Budi Utomo menjadi organisasi modern pertama di Indonesia.

Budi Utomo berasal dari kata Sanskerta, yaitu bodhi atau budhi berarti keterbukaan jika, pikiran, kesadaran, akal, atau pengadilan.

Dalam buku Sejarah Pergerakan Nasional (2015) karya Fajriudin Muttaqin dkk, dr Wahidin Sudirohusodo menjadi sosok pembangkit semangat organisasi Budi Utomo.

Program Budi Utomo yang paling utama adalah mengusahakan perbaikan pendidikan dan pengajaran. Akan tetapi, programnya lebih bersifat sosial.

Baca juga: Budi Utomo: Sejarah Berdiri dan Peranannya

Hal itu karena Belanda masih melarang organisasi politik ada di Indonesia.

Sehingga, Budi Utomo awalnya organisasi pelajar dengan para pelajar STOVIA sebagai intinya dan gerakan awal hanya di Jawa dan Madura.

Tujuan Budi Utomo

Tujuan Budi Utomo terdiri dari sebagai berikut:

  • Menyadarkan kedudukan masyarakat Jawa, Sunda, dan Madura pada diri sendiri.
  • Berusaha meningkatkan kemajuan mata pencaharian serta penghidupan bangsa dengan memperdalam kesenian dan kebudayaan.
  • Menjamin kehidupan sebagai bangsa yang terhormat
  • Fokus pada masalah pendidikan, pengajaran, dan kebudayaan.
  • Membuka pemikiran penduduk Hindia seluruhnya tanpa melihat perbedaan keturunan, kelamin, dan agama.

Dari tujuan tersebut, Budi Utomo secara tersirat mencakup kehormatan bangsa. Bangsa yang terhormat adalah bangsa yang memiliki derajat yang sama dengan bangsa lain.

Jakarta -

Kebangkitan nasional Indonesia pertama kali ditandai dengan berdirinya organisasi Budi Utomo. Budi Utomo lahir pada 20 Mei 1908 di Jakarta.

Karena inilah diperingati sebagai hari Kebangkitan Nasional setiap tahunnya.

Latar Belakang Sejarah


Budi Utomo adalah organisasi yang dibentuk oleh beberapa mahasiswa STOVIA (School tot Opleiding van Indische Arsten). Tokoh pendiri Budi Utomo di antaranya Dr Soetomo, Soeraji Tirtonegoro, Goenawan Mangoenkoesoemo, dan lainnya.

Namun, pendirian Budi Utomo tidak lepas dari peran dr. Wahidin Soedirohusodo. Dilansir situs Kemdikbud, meski bukan pendiri, dr Wahidin-lah yang menginspirasi Soetomo dan kawan-kawannya.

dr. Wahidin sendiri adalah alumni STOVIA yang sering berkeliling kota-kota besar di Jawa untuk mengkampanyekan gagasan mengenai bantuan dana bagi pelajar pribumi berprestasi yang tidak mampu sekolah.

Saat itu, terjadi pertemuan antara pendiri Budi Utomo dengan dr. Wahidin Soedirohoesodo. dr. Wahidin mencetuskan ide untuk mencerdaskan bangsa melalui 'studiefonds' atau dana pendidikan agar tidak mudah diadu oleh penjajah, sementara Soetomo dan kawannya juga memiliki rasa nasionalisme perjuangan yang tinggi. Gagasan mereka pun cocok untuk digabungkan.

Setelah rangkaian diskusi, akhirnya perhimpunan Budi Utomo dibentuk. R. Soetomo, Goenawan Mangoenkoesoemo, Soeradji Tirtonegoro, Gondo Soewarno, Soelaiman, Angka Prodjosudirdjo, M. Soewarno, Moehammad Saleh, dan RM. Goembrek adalah sembilan orang yang mendirikan Budi Utomo. Meski kemudian, pengurus besarnya dijabat oleh orang-orang lebih tua yang bergabung.

Sejak awal, Budi Utomo memiliki prinsip untuk mencerdaskan bangsa, maka memang sengaja tidak berkenaan dengan politik. Budi Utomo meyakini banyak hal yang diperlukan dan harus tetap bekerja sama dengan pemerintah.

Terbukti, dari tahun 1908 sampai 1926, Budi Utomo masih bergerak di bidang sosial dan budaya, tidak menyentuh politik. Pergerakan Budi Utomo berakhir pada 1935 saat organisasi ini melebur ke Partai Indonesia Raya (Parindra) yang dipimpin oleh Soetomo.

Tujuan Dibentuk Budi Utomo

Kongres pertama Budi Utomo diadakan di Yogyakarta pada Oktober 1908. Dalam waktu 5 bulan, Budi Utomo berhasil mengumpulkan 1.200 anggota.

Setelah semakin banyak dukungan, para pemuda memberi kesempatan golongan tua untuk menjabat. Di kongres itu, terpilih Raden Adipati Tirtokusumo sebagai ketua, dan dr. Wahidin Soedirohoesodo sebagai wakil ketua.

Dalam kongres, disebutkan tujuan utama Budi Utomo yaitu untuk menjamin kehidupan bangsa yang terhormat. Fokus organisasi ini adalah bidang sosial, pendidikan, pengajaran, dan kebudayaan.

Awalnya, keanggotaan terbatas hanya pada penduduk Jawa dan Madura, namun pada akhirnya meluas sampai Bali. Hal ini dilakukan dengan tidak melihat keturunan, kelamin, atau agama apapun.

Pada tahun 1928, Budi Utomo menambahkan suatu asas perjuangan yaitu untuk ikut berusaha melaksanakan cita-cita bangsa Indonesia.


Peran Budi Utomo Terhadap Kebangkitan Nasional

Kelahiran Budi Utomo menjadi penanda terjadinya perubahan bentuk perjuangan dalam meraih kemerdekaan, yang tadinya bersifat kedaerahan berubah sifat menjadi nasional dengan tujuan yang satu. Perjuangan mengusir penjajah yang awalnya hanya mengandalkan kekuatan fisik, diganti dengan perjuangan baru yang mengutamakan kekuatan pemikiran.

Maka, Budi Utomo menjadi pelopor perjuangan dengan memanfaatkan kekuatan pemikiran, karena ada organisasi-organisasi yang selanjutnya muncul di berbagai bidang. Seperti Perhimpunan Indonesia, Sarekat Islam, Indische Partij, dan lain-lain yang berkaitan dengan Budi Utomo.

Meski memiliki ideologi berbeda-beda, organisasi di masa pergerakan memiliki tujuan yang sama yaitu untuk meningkatkan kesejahteraan kehidupan bangsa. Keberagaman organisasi di masa itu dapat mempercepat tercapainya kemerdekaan karena saling melengkapi.

Maka, berdirinya Budi Utomo pada 20 Mei 1908 dianggap sebagai awal gerakan yang menjadi tonggak kemerdekaan Indonesia.

(nwy/nwy)

Budi Utomo merupakan organisasi pendobrak pergerakan nasional karena sebagai organisasi modern pertama yang mengusung cita-cita nasional.

Untuk lebih detailnya, yuk pahami penjelasan berikut:

Nasionalisme di Indonesia ditandai dengan lahimya beberapa organisasi massa di antara Budi Utomo yang merupakan penggebrak pergerakan nasional. Budi Utomo berdiri pada tanggal 20 Mei 1908 yang kita peringati sebagai Hari Kebangkitan Nasional. Budi Utomo merupakan organisasi modern pertama yang diprakarsai oleh pelajar STOVIA. Terbentuknya Budi Utomo tidak terlepas dari peran dr. Wahidin Sudirohusodo. Tujuan pembentukan Budi Utomo adalah untuk mengembangkan pendidikan dan kebudayaan serta meningkatkan perekonomian bagi masyarakat bumiputera.