Sistem pemerintahan masa jepang yang sampai saat ini ada dan dipertahankan adalah…

Masa Pendudukan Jepang di Indonesia dimulai pada 8 Maret 1942 hingga 17 Agustus 1945, seusai berhasil memukul mundur pasukan Hindia Belanda di beberapa wilayah Strategis Indonesia dan menerima penyerahan tanpa syarat dari Belanda. Masa pemerintahan ini memang terbilang singkat, hanya 3,5 tahun, jauh dibanding penjajahan Hindia Belanda yang mencapai 350 tahun.  Namun demikian, pendudukan Jepang terbilang lebih kejam dan menyengsarakan bagi rakyat.

Selama masa pendudukan, Jepang berhasil membentuk berbagai organisasi yang umumnya melakukan perekrutan dari rakyat lokal. Organisasi bentukan Jepang ini bertujuan untuk memperkuat kedudukannya di tanah jajahan dan posisinya di Asia dalam upaya memerangi sekutu. Utamanya armada perangnya, dimana Jepang mendirikan organisasi-organisasi militer Indonesia agar pasukan militer Jepang untuk melawan Sekutu bertambah.

Organisasi bentukan Jepang tersebut antara lain Heiho, PETA, Seinendan, Keibodan, Fujinkai, Jawa Hokokai, dan Jibakutai. Keberadaan organisasi ini tidak hanya mampu memperkuat armada perang Jepang, tetapi juga mampu menjadi alat doktrin bagi rakyat Indonesia. Meski begitu, tak dimungkiri kehadiran organisasi bentukan Jepang ini justru  menjadi pemantik perjuangan pembebasan kemerdekaan bagi Bangsa Indonesia.

Pendudukan Jepang berakhir pada tanggal 17 Agustus 1945, seiring dengan Proklamasi Kemerdekaan Indonesia oleh Soekarno dan M. Hatta atas nama bangsa Indonesia.

Nah, untuk lebih mengetahui tentang organisasi-organisasi bentukan Jepang ini, berikut penjelasannya.

Heiho

Heiho merupakan organisasi bentukan Jepang yang beranggotakan prajurit Indonesia untuk memperkuat pertahanan militer di angkatan udara, laut, dan kepolisian. Heiho bukan hanya ditugaskan di Indonesia, tetapi juga di seluruh daerah pendudukan Jepang seperti di Burma, Vietnam, Singapura, dan Malaya. Utama dalam kegiatannya adalah Membangun pertahanan, Menjaga kamp pertahanan, Membantu tentara Jepang dalam peperangan.

Sebagai paramiliter, Heiho jauh lebih terlatih di medan perang dibanding organisasi-organisasi lainnya. Jumlah anggota Heiho sejak berdiri hingga akhir masa kependudukan Jepang di Indonesia mencapai lebih dari 42.000 orang. Dalam perekturannya juga memiliki syarat yang ketat, diantaranya: Berusia antara 18 sampai 25 tahun, Sehat jasmani dan rohani, Berkelakuan dan berkepribadian baik, Berpendidikan minimal sekolah dasar (Sekolah Rakyat).

PETA

Pembela Tanah Air (PETA) merupakan organisasi bentukan Jepang untuk memperkuat Heiho pada 3 Oktober 1943 atas usulan Gatot Mangkupraja kepada Letnan Jenderal Kumakici Harada. Pembentukan PETA didasarkan pada peraturan Pemerintah Jepang, yaitu Osamu Seinendan Nomor 44. Dimana, dalam melakukan perekrutannya berasal dari berbagai kalangan masyarakat hingga mencapai lebih dari 37 ribu  orang dari Pulau Jawa dan lebih dari 20 ribu dari pulau Sumatera.

Berbeda dengan Heiho, anggota PETA diperbolehkan memiliki jabatan dalam kemiliteran. Alhasil, PETA menghasilkan alumni yang kemudian menjadi pemimpin-pemimpin berkualitas dari Indonesia, terutama di bidang kemiliteran. Tokoh PETA yang terkenal dan membawa pengaruh besar di Indonesia di antaranya adalah Jenderal Sudirman, Jenderal Gatot Subroto, Supriyadi dan Jenderal Ahmad Yani.

Seinendan

Organisasi bentukan Jepang lainnya adalah Barisan pemuda atau Seinendan dibentuk untuk melatih dan mendidik pemuda agar mampu menjaga dan mempertahankan tanah air secara mandiri. Tujuan terselubung dari Seinenden sendiri adalah agar Jepang mempunyai kekuatan cadangan untuk menghadapi Sekutu dalam perang pasifik.

(Baca juga: Berkenalan dengan 4 Organisasi Militer Regional)

Dibentuk mulai pada 9 Maret 1943  jumlah anggota Seinendan tercatat mencapai 3.500 orang dan kemudian berkembang hingga berjumlah 500.000 orang pada akhir pemerintahan Jepang di Indonesia. Dalam melakukan perekturannya, Seinendan beranggotakan para pemuda berumur 14-22 tahun.

Keibodan

Keibodan merupakan barisan pembantu polisi yang dibentuk tanggal 29 April 1943 dengan tujuan utamanya adalah membantu tugas kepolisian Jepang di Indonesia misalnya mengatur lalu lintas dan pengamanan desa. Dalam melakukan perekrutannya, Keibodan berasal dari para pemuda Indonesia berusia 23-25 tahun dengan syarat utama menjadi anggota Keibodan adalah sehat secara fisik dan berkepribadian baik.

Fujinkai

Organisasi bentukan Jepang khusus para wanita atau biasa disebut perkumpulan wanita atau Fujiinkai dibentuk bulan Agustus 1943 dengan anggota para wanita berumur 15 tahun ke atas. Fujinkai melakukan tugas-tugas sosial seperti pemberantasan buta huruf, membangun fasilitas kesehatan dan pendidikan, menggalakkan berkebun, dan lain-lain.

Namun dalam perjalannanya Fujinkai juga dilatih pendidikan militer sederhana saat kondisi mulai memanas untuk membantu perang melawan Sekutu pada tahun 1944 dan menjadi pasukan Srikandi.

Dalam pertempuran, Fujinkai bertugas melakukan mobilisasi tenaga perempuan untuk mendukung tentara Jepang dalam Perang Pasifik. Tugas lainnya adalah menjadi tim paramedis, memasak, serta memberikan hiburan pada tentara Jepang dan PETA. Pada masa kemerdekaan, Fujinkai dibubarkan ssetelah proklamasi kemerdekaan 17 Agustus 1945, dan melalui kongres pada 16 Desember 1945, mantan Fujinkai kemudian bergabung menjadi Persatuan Wanita Indonesia (Perwari).

Jawa Hokokai

Jawa Hokokai adalah organisasi pusat yang anggota terdiri atas bermacam-macam hokokai atau himpunan kebaktian sesuai dengan bidang profesi. Semisal, Kyoiku Hokokai yang merupakan kebaktian para guru dan Ishi Hokokai yang berprofesi sebagai dokter. Jawa Hokokai mempunyai anggota istimewa yaitu Fujinkai dan Keimin Bunka Shidosho atau pusat kebudayaan.

Namun, sebenarnya organisasi bentukan Jepang tahun 1944 ini memiliki tugas terselubung selain melakukan mobilisasi rakyat agar tunduk kepada Jepang demi tercapainya kemenangan dalam Perang Pasifik juga membantu mengumpulkan pajak, upeti, dan hasil pertanian dari rakyat kepada Jepang.

Jibakutai

Organisasi bentukan Jepang pada 8 Desember 1944, Jibakutai terinspirasi oleh penerbang bunuh diri Kamikaze. Meskipun sebagai pasukan berani mati atau lebih sering disebut sebagai pasukan bunuh diri, Jibakutai dibentuk hanya sebagai pendukung tentara Jepang. Jumlah keseluruhan anggota Jibakutai mencapai lebih dari 50.000 orang yang berasal dari para intelektual seperti guru dan redaktur media massa.

Setelah proklamasi kemerdekaan, Jibakutai mengubah namanya menjadi Barisan Berani Mati (BBM) dan menunjukkan aksinya ketika perang melawan Sekutu di Surabaya pada 10 November 1945.

Sistem pemerintahan masa jepang yang sampai saat ini ada dan dipertahankan adalah…

Seperti apa kehidupan bangsa Indonesia pada masa pendudukan Jepang? Simak informasi lengkapnya di artikel ini!

--

Kamu tahu berapa lama bangsa Indonesia dijajah oleh bangsa Jepang? Ya! Selama 3,5 tahun bangsa kita ini dijajah oleh bangsa Jepang. Kalau kamu sudah membaca artikel-artikel sejarah lainnya di blog ini, pastinya sudah tahu kalau bangsa Jepang itu sangat licik dan sangat kejam memperlakukan penduduk bangsa Indonesia. Kira-kira seperti apa ya kehidupan bangsa Indonesia masa pendudukan Jepang?

Pada artikel ini, akan dibahas bagaimana situasi dan kondisi kehidupan bangsa Indonesia dalam aspek sosial, ekonomi, budaya, politik, militer, dan juga pendidikan.

ASPEK SOSIAL

Pemerintahan Jepang saat itu mencetuskan kebijakan tenaga kerja romusha. Mungkin kamu sudah sering dengar kalau romusha adalah sistem kerja yang paling kejam selama bangsa Indonesia ini dijajah. Tetapi, pada awalnya pembentukan romusha ini mendapat sambutan baik lho dari rakyat Indonesia, justru banyak yang bersedia untuk jadi sukarelawan. Namun semua itu berubah ketika kebutuhan Jepang untuk berperang meningkat.

Pengerahan romusha menjadi sebuah keharusan, bahkan paksaan. Hal tersebut membuat rakyat kita menjadi sengsara. Kamu bayangin aja, rakyat kita dipaksa membangun semua sarana perang yang ada di Indonesia. Selain di Indonesia, rakyat kita juga dikerjapaksakan sampai ke luar negeri. Ada yang dikirim ke Vietnam, Burma (sekarang Myanmar), Muangthai (Thailand), dan Malaysia. Semua dipaksa bekerja sepanjang hari, tanpa diimbangi upah dan fasilitas hidup yang layak. Akibatnya, banyak dari mereka yang tidak kembali lagi ke kampung halaman karena sudah meninggal dunia.

Sistem pemerintahan masa jepang yang sampai saat ini ada dan dipertahankan adalah…

Kerja paksa Romusha di Indonesia (Sumber: www.omucu.com)

Selain romusha, Jepang juga membentuk Jugun Ianfu. Jugun Ianfu adalah tenaga kerja perempuan yang direkrut dari berbagai Negara Asia seperti Indonesia, Cina, dan korea. Perempuan-perempuan ini dijadikan perempuan penghibur bagi tentara Jepang. Sekitar 200.000 perempuan Asia dipaksa menjadi Jugun Ianfu.

ASPEK BUDAYA

Pemerintahan Jepang pernah mencoba menerapkan kebudayaan memberi hormat ke arah matahari terbit kepada rakyat Indonesia lho! Dalam masyarakat Jepang, kaisar memiliki tempat tertinggi, karena diyakini sebagai keturunan Dewa Matahari. Nah, Jepang berusaha menerapkan nilai-nilai kebudayaannya kepada bangsa Indonesia. Tetapi langsung mendapat pertentangan dan perlawanan dari masyarakat di Indonesia. Bangsa kita ini hanya menyembah Sang Pencipta, yaitu Tuhan Yang Maha Esa mana mungkin setuju memberi hormat dengan membungkukkan punggung dalam-dalam (seikerei) ke arah matahari terbit.

Sistem pemerintahan masa jepang yang sampai saat ini ada dan dipertahankan adalah…

Potongan gambar pada film Sang Kiyai, menggambarkan kondisi saat tentara Jepang menangkap ulama-ulama yang menolak 'Seikerei' (Sumber: berdikarionline.com)

Dahulu, para seniman dan media pers kita tidak sebebas sekarang. Pemerintahan Jepang mendirikan pusat kebudayaan yang diberi nama Keimin Bunkei Shidoso. Lembaga ini yang kemudian digunakan Jepang untuk mengawasi dan mengarahkan kegiatan para seniman agar karya-karyanya tidak menyimpang dari kepentingan Jepang. Bahkan media pers pun berada di bawah pengawasan pemerintahan Jepang.

Baca Juga: Bentuk Perlawanan Rakyat Indonesia Terhadap Jepang

ASPEK PENDIDIKAN

Sistem pendidikan Indonesia pada masa pendudukan Jepang berbeda dengan masa pemerintahan kolonial Hindia-Belanda. Pada masa pendudukan Jepang, semua kalangan dapat mengakses pendidikan, sedangkan masa Hindia-Belanda, hanya kalangan atas (bangsawan) saja yang dapat mengakses. Akan tetapi, sistem pendidikan yang dibangun oleh Jepang itu memfokuskan pada kebutuhan perang. Meskipun akhirnya pendidikan dapat diakses oleh semua kalangan, tetapi secara jumlah sekolahnya menurun sangat drastis, dari semulanya 21.500 menjadi 13.500.

Sistem pemerintahan masa jepang yang sampai saat ini ada dan dipertahankan adalah…

ASPEK EKONOMI

Sewaktu Indonesia masih di bawah penjajahan Jepang, sistem ekonomi yang diterapkan adalah sistem ekonomi perang. Saat itu Jepang merasa penting untuk menguasai sumber-sumber bahan mentah dari berbagai wilayah Indonesia. Tujuan Jepang melakukan itu, untuk menghadapi Perang Asia Timur Raya, Squad. Nah, wilayah-wilayah ekonomi yang sanggup memenuhi kebutuhannya sendiri atau yang diberi nama Lingkungan Kemakmuran Bersama Asia Timur Raya, merupakan wilayah yang masuk ke dalam struktur ekonomi yang direncanakan oleh Jepang.

Kalau di bidang moneter, pemerintah Jepang berusaha untuk mempertahankan nilai gulden Belanda. Hal itu dilakukan agar harga barang-barang dapat dipertahankan sebelum perang.

Sistem pemerintahan masa jepang yang sampai saat ini ada dan dipertahankan adalah…

ASPEK POLITIK dan MILITER

Pada masa pendudukan Jepang, pemerintah Jepang selalu mengajak bekerja sama golongan-golongan nasionalis. Hal ini jelas berbeda dibandingkan pada masa pemerintahan Hindia-Belanda. Saat itu golongan nasionalis selalu dicurigai. Golongan nasionalis mau bekerja sama dengan pemerintahan Jepang karena Jepang banyak membebaskan pemimpin nasional Indonesia dari penjara, seperti Soekarno, Hatta, dan juga Sjahrir.

Kenapa Jepang mengajak kerja sama golongan nasionalis Indonesia? Karena Jepang menganggap bahwa golongan nasionalis ini memiliki pengaruh besar terhadap masyarakat Indonesia. Saat itu, Wakil Kepala Staf Tentara Keenam Belas, Jenderal Harada Yosyikazu, bertemu dengan Hatta untuk menyatakan bahwa Jepang tidak ingin menjajah Indonesia, melainkan ingin membebaskan bangsa Asia. Karena itulah Hatta mererima ajakan kerja sama Jepang. Akan tetapi, Sjahrir dan dr. Tjipto Mangunkusumo tidak mererima tawaran kerja sama Jepang.

Namun, kemudian Jepang mengeluarkan undang-undang yang terkait pada bidang politik yang justru banyak merugikan bangsa Indonesia. Beberapa di antaranya:

Sistem pemerintahan masa jepang yang sampai saat ini ada dan dipertahankan adalah…

Jadi begitulah gambaran bagaimana kondisi bangsa kita dulu saat berada di bawah penjajahan Jepang. Beberapa kebijakan yang dikeluarkan Jepang justru menyengsarakan rakyat kita. Selain itu, Jepang juga memiliki cara-cara yang licik untuk menguasai sumber daya alam serta sumber daya manusia bangsa kita.

Kalau kamu mau tahu lebih banyak lagi tentang bagaimana kondisi masyarakat Indonesia pada masa pendudukan Jepang, kamu bisa belajar lewat video belajar animasi di ruangbelajar. Belajar dengan cara yang efektif dan juga menyenangkan.

Sistem pemerintahan masa jepang yang sampai saat ini ada dan dipertahankan adalah…

Referensi:

AM, Sardiman. (2017) Sejarah Indonesia Kelas XI Semester 2. Jakarta: Kemendikbud RI.

Artikel terakhir diperbarui pada 19 November 2021.