Sistem ekonomi yang kegiatan ekonominya dilakukan dengan tujuan memenuhi kebutuhan hidup

tirto.id - Setiap negara memiliki cara sendiri dalam menjalankan perputaran roda perekonomian. Roda perekonomian dapat berjalan dengan adanya sistem yang mengatur hal tersebut, yaitu sistem ekonomi.

Dari sebuah artikel berjudul “Memahami Cara Bekerja Sistem Perekonomian" dalam jurnal Jurnal Ekonomi & Pendidikan (Vol. 6, No. 2, 2009), kata ‘sistem’ merupakan serapan dari Bahasa Yunani systema, suatu hal terdiri dari beberapa komponen tertentu untuk mencapai suatu tujuan

Dikutip dari buku Masalah Ekonomi dalam Sistem Ekonomi (2021) sistem ekonomi merupakan suatu kegiatan yang dilakukan guna untuk mengolah kegiatan perekonomian baik dalam lingkup pemerintah, masyarakat, atau pun kegiatan swasta agar lebih tertata.

Keberadaan sistem ekonomi berdasarkan oleh prinsip-prinsip tertentu, yang mana prinsip tersebut berguna untuk memberikan kemakmuran bagi setiap pihak yang berkecimpung dalam perputaran roda perekonomian.

Sistem ekonomi memiliki beberapa manfaat, seperti:

  • Mendorong pihak-pihak tertentu untuk menjadi rumah produsen.
  • Sebagai cara untuk mengatur serta mengolah kegiatan pihak-pihak tertentu dalam perputaran roda perekonomian.
  • Sebagai sistem sehingga pemerataan hasil produksi bisa dilakukan ke seluruh lapisan yang berkecimpung dalam kegiatan perekonomian
Dalam buku Memahami Ekonomi (2021) terdapat beberapa faktor yang menyebabkan tiap negara memiliki caranya sendiri dalam mengatur roda perekonomian.

Hal itu dilatarbelakangi oleh beberapa alasan, seperti standar kehidupan masyarakat yang berbeda, sumber daya manusia, sumber daya alam, situasi serta kondisi di negara tersebut, dan lain sebagainya.

Oleh karena perbedaan tersebut, sistem ekonomi secara umum dapat dikategorikan dengan empat macam jenis sistem ekonomi, yang mencakup sistem ekonomi tradisional, sistem ekonomi komando/terpusat, sistem ekonomi pasar/liberal, serta sistem ekonomi campuran.

Jenis dan Ciri-Ciri Sistem Ekonomi

Berikut ini merupakan penjelasan lebih lanjut dari masing-masing jenis sistem ekonomi beserta ciri-cirinya:

1. Sistem Ekonomi Tradisional

Masih dikutip dari buku Masalah Ekonomi dalam Sistem Ekonomi, sistem ekonomi tradisional merupakan sistem yang berlandaskan suatu budaya serta adat istiadat yang ada di masyarakat. Biasanya, sistem ekonomi tradisional bergantung kepada sumber daya alam.

Beberapa ciri dari negara yang menggunakan sistem ekonomi tradisional seperti:

  • Kegiatan perekonomian dilakukan hanya untuk memenuhi kebutuhan hidup sehari-hari dan hanya untuk jangka pendek.
  • Bergantung pada sektor pertanian.
  • Roda perekonimian bertumpu pada budaya serta adat istiadat yang ada.
  • Belum ada pembagian kerja sesuai spesialis bidangnya.
  • Bersifat kekeluargaan.
2. Sistem Ekonomi Komando/Terpusat

Sistem ekonomi ini bertumpu kepada komando atau perintah dari pemerintah/pusat yang mengatur secara keseluruhan perekonomian di suatu negara.

Pemerintah memiliki hak penuh atas kegiatan-kegiatan ekonomi, baik itu dalam proses produksi, industri yang bisa beroperasi, dan hampir secara keseluruhan merupakan hak dari pemerintah sebagai pemegang tertinggi perpuratan roda perekonomian di suatu negara.

Ciri-ciri dari sistem ekonomi komando/terpusat yaitu:

  • Hampir secara keseluruhan yang termasuk dalam kegiatan perekonomian (produksi, konsumsi, distribusi) diatur oleh pemerintah.
  • Kegiatan perekonomian yang dilakukan oleh masyarakat seperti kegiatan swasta tidak diakui sehingga kebebasan dalam berekonomi menjadi terbatas.
  • Pembagian kerja serta jenis pekerjaan diatur oleh pemerintah, dan regulasi yang ada diatur oleh pemerintah.

3. Sistem Ekonomi Pasar/Liberal

Dalam sistem ekonomi pasar/liberal, masyarakat diberi kebebasan untuk menciptakan kegiatan perekonomian tanpa adanya campur tangan oleh pemerintah.

Ciri-ciri dari sistem ekonomi pasar/liberal seperti:

  • Pihak swasta dapat mengatur sumber daya ekonomi secara bebas.
  • Terdapat pembagian status antara masyarakat sebagai pekerja dan masyarakat sebagai pemilik modal.
  • Terdapat persaingan usaha yang ketat.
  • Tidak ada campur tangan pemerintah.
  • Pemilik modal dapat mengatur secara bebas kegiatan produksi yang dilakukan.

4. Sistem Ekonomi Campuran

Pada sistem ekonomi campuran, terdapat gabungan sistem ekonomi seperti sistem ekonomi komando dan pasar. Dalam sistem ekonomi campuran, terdapat interaksi terjadi antara pemerintah dan pihak swasta (masyarakat) yang menciptakan kegiatan perekonomian.

Pada sistem ekonomi campuran, pemerintah berperan sebagai pengawas yang mengendalikan kegiatan perekonomian. Sedangkan swasta sebagai pihak yang memiliki kebebasan dalam menentukan kegiatan perekonomian yang ingin dilakukan.

Ciri-ciri dari sistem ekonomi campuran yaitu:

  • Terdapat pembagian peran yang seimbang antara pemerintah dan swasta dalam kegiatan perekonomian.
  • Terdapat campur pemerintah terkait mekanisme dan kebijakan dalam kegiatan perekonomian.
  • Hak milik perseorangan diakui dengan syarat tidak memberikan kerugian untuk kepentingan umum.

Baca juga:

  • Pengertian Ilmu Ekonomi Menurut para Ahli, Termasuk Adam Smith
  • Dampak Ekonomi saat Skenario PPKM Darurat Diperpanjang 6 Minggu
  • Perekonomian Jakarta Disebut Nyaris Lumpuh Selama PPKM Darurat

Baca juga artikel terkait PENDIDIKAN atau tulisan menarik lainnya Marhamah Ika Putri
(tirto.id - mip/ulf)


Penulis: Marhamah Ika Putri
Editor: Maria Ulfa
Kontributor: Marhamah Ika Putri

Subscribe for updates Unsubscribe from updates

Pengertian Kegiatan Ekonomi – Beragam profesi pekerjaan yang kita lihat sehari-hari menunjukkan adanya kegiatan ekonomi yang dilakukan oleh masyarakat kita. Ada yang menjalankan bisnis. Ada yang bekerja di kantor. Ada yang mengajar di bidang pendidikan. Ada yang keliling menjadi ujung tombak pemasukan perusahaan. Untuk apa semua aktivitas itu? Apa yang ingin dicapai? Grameds, kali ini saatnya kita membahas tentang kegiatan ekonomi. Yuk kita simak bersama.

Pengertian Kegiatan Ekonomi

Sistem ekonomi yang kegiatan ekonominya dilakukan dengan tujuan memenuhi kebutuhan hidup
Sistem ekonomi yang kegiatan ekonominya dilakukan dengan tujuan memenuhi kebutuhan hidup
Manusia memiliki banyak kebutuhan yang meliputi sandang, papan, pangan, pendidikan, kesehatan, informasi, kepuasan, kepuasan lahir dan batin, dan sebagainya. Bisa disimpulkan kebutuhan-kebutuhan tersebut diperlukan agar manusia dapat memiliki kesejahteraan yang terjamin, kemakmuran, dan kepuasan.

Untuk mewujudkan itu semua, diperlukan adanya aktivitas yang mampu memenuhi kebutuhan-kebutuhan tersebut. Oleh karena itu, diperlukan adanya kegiatan ekonomi yang berlandaskan prinsip-prinsip ekonomi agar seseorang mempunyai pendapatan.

Dengan kata lain, kegiatan ekonomi adalah perilaku atau tindakan manusia yang bertujuan untuk memenuhi kebutuhan hidupnya yang kegiatan tersebut didasari oleh prinsip-prinsip ekonomi. Disadari atau tidak, hampir setiap aktivitas manusia tidak lepas dari kegiatan ekonomi.

Seorang karyawan yang bekerja di kantor melayani pertanyaan customer juga melakukan kegiatan ekonomi. Seorang pengusaha yang membayarkan gaji kepada karyawan juga melakukan kegiatan ekonomi.

Kegiatan ekonomi sudah berlangsung sejak jaman dahulu. Karena kebutuhan manusia sudah ada sejak manusia lahir dan ada di bumi ini. Di jaman pra sejarah, kegiatan ekonomi berupa berburu, menebang pohon di hutan, bercocok tanam, beternak. Seiring dengan perkembangan jaman, kegiatan ekonomi bervariasi menjadi banyak.

Sejarah Kegiatan Ekonomi

Sistem ekonomi yang kegiatan ekonominya dilakukan dengan tujuan memenuhi kebutuhan hidup
Sistem ekonomi yang kegiatan ekonominya dilakukan dengan tujuan memenuhi kebutuhan hidup
Kegiatan ekonomi dunia tidak serta merta langsung seperti jaman kita saat ini. Sebelum mencapai kegiatan ekonomi seperti sekarang ini, masyarakat terdahulu menjalani kehidupan ekonomi menyesuaikan zaman. Berikut ini sejarah dari kegiatan ekonomi masyarakat jaman dahulu.

1. Masa Nomaden

Masa ini merupakan zaman dimana manusia tidak tinggal menetap di satu tempat. Pada saat itu, manusia hidup di dalam gua-gua atau sekitar perairan dengan menghidupkan api sebagai penghangatnya. Pakaian mereka dibuat dari kulit hewan. Oleh karena itu, kegiatan ekonomi manusia masih berupa berburu dan mengumpulkan makanan dari alam.

Jika sumber daya alam di tempat yang mereka tinggali berkurang, mereka rela berjalan dalam jarak yang jauh untuk mencari tempat baru yang masih banyak sumber daya alamnya. Untuk pembagian tugas, mereka melakukannya berdasarkan gender.

2. Masa Bercocok Tanam dan Beternak

Setelah jutaan tahun hidup dengan cara nomaden, peradaban manusia semakin berkembang. Secara perlahan, manusia mulai mengenal bercocok tanam dan beternak.

Menurut catatan sejarah berdasarkan peninggalan artefak zaman prasejarah, para sejarawan sepakat bahwa pertanian pertama kali dipraktikkan di Mesopotamia (daerah yang  disebut dengan bulan sabit yang subur) sekitar tahun 8000 SM. Tanaman yang pertama kali dibudidayakan adalah gandum, jelai, kacang arab, buncis, dan flax.

Sementara kegiatan beternak bermula dari kebutuhan untuk memelihara hewan sesuai kebutuhannya. Sapi untuk membajak sawah, anjing untuk memangsa hewan pengganggu, kuda liar untuk dijadikan tunggangan, dan lain-lain.

Pada jaman ini, kegiatan ekonomi manusia menggunakan sistem barter, yakni tukar-menukar barang sesuai dengan kadar masing-masing.

3. Masa Perundagian

Pada jaman ini, manusia lebih berkembang lagi. Untuk mengerjakan pertanian, manusia sudah menggunakan alat-alat yang terbuat dari logam.

Karena perkembangan manusia yang sangat pesat, kebutuhan manusia pun bertambah. Alat rumah tangga, peralatan dapur, dan senjata, sudah mulai muncul di jaman ini. Di masa perundagian, manusia sudah banyak mengenal agama dan budaya.

Oleh karena banyaknya kebutuhan manusia tersebut, perdagangan sudah mulai ada. Bahkan perdagangan dilakukan oleh para saudagar dengan melintasi jauh daratan.

Sistem ekonomi yang kegiatan ekonominya dilakukan dengan tujuan memenuhi kebutuhan hidup
Sistem ekonomi yang kegiatan ekonominya dilakukan dengan tujuan memenuhi kebutuhan hidup
Dilihat dari ukuran dan cakupannya, ekonomi dapat dibagi menjadi dua kategori, yaitu makroekonomi dan mikroekonomi. Makroekonomi berbicara ekonomi secara keseluruhan sebuah negara atau regional. Sementara mikroekonomi berbicara tentang perilaku konsumen dan perusahaan.

Berdasarkan aktivitas pekerjaannya, kegiatan ekonomi ada beberapa jenis, yaitu produksi, distribusi, sampai mengkonsumsi barang atau jasa. Kita bahas lebih detail di bawah ini yuk, Grameds.

1. Kegiatan Ekonomi Produksi

Produksi merupakan tindakan ekonomi untuk menghasilkan barang atau jasa. Nantinya, barang atau jasa yang diproduksi ini yang akan dikonsumsi oleh masyarakat untuk memenuhi kebutuhan mereka.

Hasil proses produksi barang ada tiga macam, yaitu produksi barang mentah, produksi barang setengah jadi, dan produksi barang jadi. Sementara untuk jenisnya, produksi terbagi menjadi beberapa macam, yakni:

  • Produksi Ekstraktif. Contoh: Ekstraksi minyak bumi, ekstraksi logam, pengeboran gas bumi.
  • Produksi Agraris. Contoh: sayuran, buah-buahan, padi, dan lain-lain.
  • Produksi Industri. Contoh: makanan, minuman, pakaian, sepatu, mesin, alat elektronik, dan lain-lain.
  • Produksi Perdagangan. Contoh: perantara, trader, atau makelar.
  • Produksi Jasa. Contoh: Konsultan, manajemen keuangan, pendidikan, penerjemah bahasa asing, pelayanan kesehatan.

Dalam melakukan kegiatan ekonomi produksi ada beberapa faktor yang mempengaruhi kelancarannya. Faktor-faktor tersebut meliputi alam, tenaga kerja, modal, dan kemampuan entrepreneurship.

2. Kegiatan Ekonomi Distribusi

Distribusi merupakan salah satu kegiatan ekonomi yang fungsinya menyalurkan barang atau jasa dari produsen ke konsumen. Proses distribusi ini sangat penting karena pada kegiatan inilah produk dapat tersebar secara meluas dan dapat dikonsumsi oleh konsumen. Tanpa adanya proses distribusi, konsumen akan kesulitan untuk mendapatkan produk yang dibutuhkan. Sehingga dapat dikatakan bahwa kegiatan distribusi merupakan kegiatan yang menghubungkan kegiatan ekonomi produksi dan kegiatan ekonomi konsumsi.

Jumlah produk, luas daerah, sifat produk, faktor biaya, sarana angkutan, kondisi pasar, faktor perusahaan, dan sarana komunikasi merupakan faktor-faktor yang mempengaruhi kegiatan distribusi.

Kegiatan distribusi ini meliputi  memasarkan produk, menulis informasi produk dengan benar dan jelas, penyortiran produk, pengangkutan produk, menjual produk dengan harga yang kompetitif, memastikan ketersediaan stock produk di pasar, menyimpan produk sesuai dengan prosedur dari produsen, belanja produk dari produsen.

Kegiatan distribusi terbagi menjadi tiga, yaitu distribusi langsung, distribusi tidak langsung, dan distribusi semi langsung. Jika dijelaskan lebih rinci, dapat kita perhatikan di bawah ini.

a. Distribusi Langsung

Distribusi langsung merupakan kegiatan distribusi yang dilakukan langsung oleh produsen. Mulai dari pemasaran, penjualan, hingga pengiriman. Biasanya distribusi langsung dilakukan oleh produsen yang masih skala kecil karena memiliki sistem yang masih sederhana.

Namun di zaman kemajuan teknologi seperti ini, perusahaan-perusahaan yang berperan sebagai produsen besar juga ikut melakukan distribusi langsung. Dengan memanfaatkan media sosial dan marketplace, produsen besar rela menambahkan sistem yang lebih kompleks agar dapat menjangkau konsumen secara langsung. Biasanya perusahaan besar yang ikut serta dalam distribusi ini bergerak di bidang consumer goods.

b. Distribusi Tidak Langsung

Distribusi tidak langsung merupakan kegiatan distribusi dalam skala grosir maupun eceran dari produsen ke konsumen yang dilakukan oleh distributor saja. Sementara produsen fokus pada produksi saja.

Biasanya barang yang didistribusikan secara tidak langsung jumlahnya besar dan nilai transaksinya besar. Oleh karena itu, proses negosiasi antara kedua perusahaan dan produksi yang lama, membuat distribusi jenis ini memerlukan waktu yang relatif lama.

c. Distribusi Semi Langsung

Distribusi semi langsung merupakan kegiatan distribusi dimana produsen dapat mengontrol distributor namun kegiatan distribusi tetap dilakukan oleh distributor. Biasanya distribusi ini digunakan untuk mendistribusikan barang-barang yang mahal dan mewah.

3. Kegiatan Ekonomi Konsumsi

Kegiatan ekonomi konsumsi merupakan aktivitas untuk mengkonsumsi barang dan/ atau jasa dari produsen atau distributor untuk memenuhi kebutuhan hidup. Pelaku kegiatan ini dinamakan konsumen. Apabila kebutuhan konsumen terpenuhi, maka konsumen dapat melakukan aktivitas ekonomi lainnya untuk menggerakkan kegiatan ekonomi negara.

Contoh kegiatan ekonomi konsumsi adalah membeli ayam, sayur, beras, baju lebaran, peralatan dapur, cek kesehatan ke dokter, dan sebagainya. Kegiatan konsumsi dapat dikenali dengan beberapa perilaku di bawah ini:

  1. Dilakukan secara langsung (bukan untuk dijual dan didistribusikan lagi) untuk memenuhi keinginan atau kebutuhan konsumen.
  2. Nilai barang dan/ atau jasa yang dikonsumsi akan habis juga, baik cepat atau lambat.
  3. Barang atau jasa yang dibeli memberikan nilai tambah atau manfaat kepada konsumen.
  4. Barang atau jasa yang digunakan konsumen memiliki nilai transaksi dan didapatkan melalui jual-beli.

Kegiatan konsumsi sangat bermanfaat untuk kegiatan ekonomi negara. Kegiatan konsumsi dapat mendukung aktivitas produksi, membantu penyesuaian besaran tarif upah minimum pekerja, sebagai titik awal dan akhir kegiatan ekonomi, dan sebagai upaya untuk mengurangi kemiskinan negara.

Namun demikian, semua yang sifatnya berlebihan tentu tidak baik. Sifat konsumtif yang berlebihan dapat mengganggu kesehatan finansial pribadi, keluarga, masyarakat, dan negara. Oleh karena itu, perlu kebijaksanaan dalam melakukan kegiatan konsumsi ini.

Tujuan Kegiatan Ekonomi

Sistem ekonomi yang kegiatan ekonominya dilakukan dengan tujuan memenuhi kebutuhan hidup
Sistem ekonomi yang kegiatan ekonominya dilakukan dengan tujuan memenuhi kebutuhan hidup
Kegiatan ekonomi dilakukan bukan tanpa tujuan. Tujuan utama kegiatan ekonomi adalah untuk memenuhi kebutuhan hidup manusia. Kebutuhan tersebut digunakan untuk saat ini dan masa datang. Ketika seseorang bekerja dan mendapatkan uang, dia dapat memenuhi kebutuhan keluarganya.

Di bawah ini tujuan-tujuan lainnya kegiatan ekonomi, yakni:

1. Untuk mendapatkan uang, keuntungan, dan kekayaan.

Untuk mencukupi kebutuhan sehari-hari dan masa depan, kita memerlukan kekuatan finansial yang sehat. Melakukan kegiatan ekonomi merupakan salah satu upaya agar kita mendapatkan penghasilan, keuntungan, dan kekayaan sehingga finansial kita sehat.

2. Pemanfaatan sumber daya.

Sumber daya yang tersedia dapat digunakan agar dapat memiliki nilai manfaat. Sumber daya dapat berupa tanah, kendaraan, sumber daya alam, modal, hasil pertanian, dan sebagainya.

3. Mengikat secara hukum.

Disebut kegiatan ekonomi jika dan hanya jika aktivitas yang dilakukan sah di mata hukum. Tindakan-tindakan yang menghasilan uang dan kekayaan dengan cara perampokan, pencurian, korupsi, penyelundupan, penyuapan, dan sejenisnya tidak bisa disebut sebagai kegiatan ekonomi karena melawan hukum.

4. Menggunakan akal sehat

Untuk mendapatkan penghasilan dan keuntungan yang maksimal, perlu melibatkan akal sehat atau rasionalitas dalam pemanfaatan sumber daya. Dengan strategi yang jitu, usaha yang sama bisa mendapatkan keuntungan yang lebih optimal.

5. Dapat diterima secara sosial

Kegiatan ekonomi yang akan berjalan lancar adalah kegiatan ekonomi yang sesuai dengan nilai-nilai dan norma-norma sosial yang berlaku di dalam masyarakat tersebut. Jika tidak sesuai, masyarakat sekitar akan menolak berlangsungnya kegiatan ekonomi di daerah tersebut.

Misalkan saja perdagangan minuman keras di suatu kampung tidak akan berhasil jika masyarakat di daerah tersebut menjunjung tinggi nilai-nilai agama, moral, dan kesehatan. Maka perdagangan minuman keras di sana akan bangkrut.

  1. Untuk menentukan barang dan jasa mana yang diperlukan untuk memenuhi kebutuhan hidup.
  2. Untuk mengklarifikasi kesesuaian produk dengan kebutuhan.
  3. Untuk mengetahui perbedaan kualitas barang dan jasa yang harus digunakan.
  4. Untuk menentukan skala prioritas kebutuhan.
  5. Untuk menjadi pertimbangan untung-rugi dari pilihan yang ditentukan.
  6. Untuk melancarkan perputaran ekonomi negara.
  7. Untuk mengurangi angka kemiskinan negara
  8. Mendapatkan penghasilan.

Sistem ekonomi yang kegiatan ekonominya dilakukan dengan tujuan memenuhi kebutuhan hidup
Sistem ekonomi yang kegiatan ekonominya dilakukan dengan tujuan memenuhi kebutuhan hidup

Kebijakan Ekonomi : Ahmad Erani Yustika

Contoh Kegiatan Ekonomi

Sistem ekonomi yang kegiatan ekonominya dilakukan dengan tujuan memenuhi kebutuhan hidup
Sistem ekonomi yang kegiatan ekonominya dilakukan dengan tujuan memenuhi kebutuhan hidup
Di bawah ini merupakan contoh kegiatan ekonomi yang pada umumnya dilakukan oleh masyarakat:

  1. Memproduksi ayam potong, masakan kuliner, sabun, sepatu, dan lain-lain.
  2. Melakukan pembelian bahan baku untuk produksi.
  3. Menyewa truk untuk mengangkut barang.
  4. Membayar upah tenaga kerja.
  5. Bekerja di kantor untuk memasarkan produk.
  6. Bekerja sama dengan pabrik untuk mendistribusikan produk makanan dan minuman di supermarket.
  7. Menjadi penulis, guru, dan content creator untuk pendidikan.
  8. Membeli saham perusahaan agar perusahaan dapat menjalankan operasional karena mendapatkan modal.
  9. Dan lain-lain.

Baca juga : Contoh Kegiatan Ekonomi Produksi, Konsumsi, Distribusi

Sektor-sektor Kegiatan Ekonomi

Sistem ekonomi yang kegiatan ekonominya dilakukan dengan tujuan memenuhi kebutuhan hidup
Sistem ekonomi yang kegiatan ekonominya dilakukan dengan tujuan memenuhi kebutuhan hidup
Kegiatan ekonomi terbagi menjadi tiga atau sektor besar, yaitu:

1. Sektor Primer

Sektor utama perekonomian sebagian besar bergerak di bidang produksi atau ekstraksi bahan mentah yang meliputi pertanian, kehutanan, penggembalaan, pertambangan, gudang, penggalian, berburu, dan lain-lain.

2. Sektor Sekunder

Sektor ekonomi yang mengolah barang mentah menjadi barang jadi meliputi konstruksi, manufaktur, tekstil, otomotif, peleburan logam, industri farmasi, kimia, dan lain-lain. Sektor sekunder mempekerjakan pekerja yang terorganisir maupun tidak terorganisir.

3. Sektor Tersier

Sektor ini pada umumnya menunjukkan industri jasa yang kegiatan ekonominya meliputi penjualan hasil produksi dari sektor sekunder. Sektor ini juga menyediakan jasa komersial untuk sektor-sektor lainnya dan masyarakat umum. Contoh sektor tersier adalah distributor gorsir dan retail, jasa pengiriman barang, usaha restoran, jasa marketing, dan jasa sebar brosur.

4. Sektor Kuarter

Sektor ini memiliki kaitan yang erat dengan sektor tersier namun kegiatannya memerlukan keahlian intelektual khusus yang berkaitan dengan inovasi teknologi. Contoh kegiatan ekonomi yang termasuk sektor ini adalah bidang teknologi informasi, pendidikan, penelitian, kebudayaan, dan perpustakaan.

5. Sektor Kuiner

Sektor ini terdiri dari lembaga-lembaga profesional yang cenderung eksklusif dan terlibat dalam pekerjaan universitas, pemerintah, sains, kesehatan, dan sebagainya.

Sistem ekonomi yang kegiatan ekonominya dilakukan dengan tujuan memenuhi kebutuhan hidup
Sistem ekonomi yang kegiatan ekonominya dilakukan dengan tujuan memenuhi kebutuhan hidup

Indonesia Menuju 2045 Mencapai Kemajuan Ekonomi Berbasis Enovasi dan Ilmu Pengetahuan

Jika Kegiatan Ekonomi Tersendat

Kondisi perekonomian negara dipengaruhi oleh kegiatan ekonominya. Semakin sehat kegiatan ekonominya, maka semakin makmur dan sejahtera rakyat di negara tersebut. Kemakmuran dan kesejahteraan tersebut menjadikan negara damai dan stabil secara ideologi, politik, ekonomi, sosial, budaya, pertahanan, dan keamanan.

Namun sebaliknya, jika kegiatan ekonomi tersendat atau terpuruk karena suatu hal, misalnya pandemi seperti sekarang ini, maka rakyat akan mencemaskan kesejahteraan dan kemakmuran mereka. Kekhawatiran tersebut bukan tanpa alasan sebab akibat dari tersendatnya kegiatan ekonomi mempunyai efek yang besar.

Mulai dari banyaknya perusahaan yang merugi, perumahan karyawan, pemecatan karyawan, muncul pedagang-pedagang baru namun pembeli tidak ada, ancaman kerusuhan dan penjarahan, bertambahnya hutang negara, banyak proyek tidak selesai, depresi, bunuh diri, dan lain-lain. Cukup mengerikan bukan?

Sinergitas yang dibentuk antara pemerintah, instansi perusahaan, dan institusi pendidikan menjadi kunci penting untuk menggerakkan roda ekonomi.

Baca juga artikel terkait “Pengertian Kegiatan Ekonomi” :

Grameds, demikianlah pembahasan kita mengenai kegiatan ekonomi. Gramedia bermimpi untuk menjadi yang terdepan dalam menjadi #SahabatTanpaBatas dengan menyajikan bacaan-bacaan terbaik kami untuk Anda.

Penulis: Nanda Iriawan Ramadhan

Layanan Perpustakaan Digital B2B Dari Gramedia

ePerpus adalah layanan perpustakaan digital masa kini yang mengusung konsep B2B. Kami hadir untuk memudahkan dalam mengelola perpustakaan digital Anda. Klien B2B Perpustakaan digital kami meliputi sekolah, universitas, korporat, sampai tempat ibadah.

  • Custom log
  • Akses ke ribuan buku dari penerbit berkualitas
  • Kemudahan dalam mengakses dan mengontrol perpustakaan Anda
  • Tersedia dalam platform Android dan IOS
  • Tersedia fitur admin dashboard untuk melihat laporan analisis
  • Laporan statistik lengkap
  • Aplikasi aman, praktis, dan efisien