Seorang mandor yang bertanggung jawab mengawasi para pekerja termasuk pada jenjang manajemen tingkat

Kita pasti setidaknya pernah mendengar tentang manajemen, khususnya siswa-siswa jurusan IPS. Tapi, apa sih manajemen? Menurut G. R. Terry dalam The Principles of Scientific Management, manajemen adalah usaha untuk mendapatkan tujuan yang telah ditetapkan dengan menggunakan kegiatan orang lain. Manajemen sendiri terbagi ke dalam tiga jenis, yaitu ilmu, seni, dan profesi. Dalam profesi manajerial, terdapat tingkatan manajemen.

Sebelumnya, kita bahas terlebih dulu manajemen sebagai ilmu, seni, dan profesi. Sebagai ilmu, manajemen dipandang sebagai sesuatu yang selalu berkembang dalam pembuatan keputusan. Manajemen juga dapat diajarkan dan diberikan kepada orang lain.

Sementara itu, manajemen sebagai seni memandang bakat dan talenta. Dalam manajemen, individu dapat mengatur, mengawasi, dan memimpin organisasi dengan karakter, sikap, dan jiwa kepemimpinan yang berbeda-beda pada tiap orang. Karena itu, implementasi manajemen dapat bervariasi, tergantung dari karakter pelaksananya.

(Baca juga: Negara-Negara dengan Sistem Ekonomi Terpusat)

Terakhir adalah manajemen sebagai profesi. Hal ini merujuk kepada semua jenis kegiatan harus diawasi oleh semua orang dengan aturan yang jelas, mulai dari perusahaan organisasi dan dirinya sendiri. Di sinilah terdapat tingkatan manajemen.

Tingkatan dalam Manajemen

Tingkatan manajemen dibagi menjadi tiga, yaitu manajemen puncak (Top Management), manajemen tengah, dan manajemen lini pertama (Lower Management). Untuk memahaminya, yuk kita simak penjelasannya di bawah ini!

Manajemen Puncak (Top Management)

Mereka yang memiliki posisi di manajemen puncak adalah manajer yang bertanggung jawab terhadap keseluruhan kegiatan perusahaan. Mereka juga memastikan bahwa setiap kegiatan perusahaan sejalan dengan tujuan organisasi. Beberapa posisi yang termasuk ke dalam manajemen puncak adalah direktur, CEO (Chief Executive Officer), dan CFO (Chief Financial Officer).

Manajemen Tengah

Mereka yang berada di posisi manajemen tengah ini bertugas untuk menggerakkan, memahami, dan memotivasi para karyawan sesuai dengan tujuan perusahaan. Contoh-contoh posisi yang termasuk ke dalam tingkat manajemen ini adalah kepala bagian, pemimpin proyek, manajer pabrik, dan manajer divisi.

Manajemen Lini Pertama (Lower Management)

Mereka yang berada pada tingkatan manajemen ini sering juga disebut sebagai supervisor. Tugas mereka adalah memimpin dan mengawasi tenaga operasional secara langsung. Beberapa posisi yang termasuk ke dalam manajemen lini pertama adalah manajer shift, manajer kantor, dan manajer departemen atau mandor.

3 Tingkatan Manajemen – Dalam ilmu manajemen terdapat 3 (tiga) tingkatan manajemen yang satu sama lain memiliki fungsi  berbeda dan punya tujuan yang sama. Ilmu manajemen menjadi ilmu yang sangat penting untuk dipahami oleh siapa saja, karena bisa diterapkan dalam keseharian dan juga di tempat kerja maupun untuk mengelola organisasi yang dipilih. 

Kegiatan manajemen sebagai aplikasi terhadap ilmu manajemen kemudian melibatkan banyak orang. Khususnya untuk mengatur atau mengelola sesuatu yang besar dan melibatkan banyak orang di dalamnya. Salah satu alat untuk mengaplikasikan ilmu manajemen ini adalah perusahaan dan juga organisasi, baik itu perusahaan profit maupun non profit. 

Sudahkah mengetahui apa saja tingkatan dalam ilmu manajemen tersebut? Selain itu, apa saja fungsi dari masing-masing tingkatan ini? Simak penjelasannya di bawah ini. 

Pengertian Manajemen

Apa yang dimaksud dengan tingkatan manajemen? Sebelum mengenal semua tingkatan manajemen maka perlu menyegarkan pikiran dulu dengan mengingat kembali materi mengenai pengertian manajemen.

Sebab tingkatan di dalam manajemen adalah berhubungan erat dengan definisi dari manajemen itu sendiri. Sehingga nantinya di setiap tingkatan akan memiliki fungsi berbeda-beda. 

Manajemen didefinisikan oleh sejumlah ahli, dan berikut beberapa diantaranya: 

A. Many Parket Follet

Pendapat pertama adalah dari Mani Parket Follet yang menjelaskan bahwa manajemen adalah suatu seni menyelesaikan pekerjaan melalui orang lain. Sehingga seseorang yang mengaplikasikan ilmu manajemen bisa menyelesaikan satu atau beberapa pekerjaan sekaligus tanpa harus turun tangan langsung. 

Sebab akan mengatur orang-orang yang berada di bawah kepemimpinannya untuk melaksanakan pekerjaan tersebut. Tentunya, proses untuk menyusun bawahan melakukan suatu pekerjaan tidak bisa asal. Harus memperhatikan keahlian dari masing-masing bawahan dan menentukan tingkat kesulitan suatu pekerjaan. 

Sebab bisa jadi pekerjaan tertentu perlu dilakukan lebih dari satu orang, bisa tiga atau bahkan belasan orang. Tujuannya agar pekerjaan tersebut cepat selesai dan tidak menimbulkan masalah bagi bawahan yang mengerjakannya. Sehingga ilmu manajemen ini oleh Follet disebut sebagai seni yang kemudian tidak bisa dilakukan sembarang orang.  

B. Luther Gullick

Pendapat berikutnya disampaikan oleh Luther Gullick yang menjelaskan bahwa manajemen adalah bidang yang berusaha memahami mengapa dan bagaimana manusia bekerjasama untuk menghasilkan sesuatu yang bermanfaat bagi manusia itu sendiri dan manusia lain dalam cakupan lebih luas. 

Jadi, menurut Gullick manajemen adalah suatu bidang atau ilmu yang mempelajari bagaimana seseorang bisa bekerjasama dengan orang lain untuk mencapai suatu tujuan. Kerjasama ini akan mampu mencapai tujuan tersebut, entah dalam tempo cepat maupun lambat. 

Kerjasama ini kemudian memberi manfaat untuk pelaku yang saling bekerjasama tadi dan juga untuk orang lain. Sehingga tidak asal menjalankan suatu pekerjaan bersama-sama saja. Namun memiliki hasil dan tujuan yang nantinya bisa bermanfaat untuk banyak orang. Alasan yang mendasarinya kemudian dipelajari di manajemen. 

C. James A. F. Stoner

Pendapat lainnya mengenai pengertian manajemen dan juga berbagai tingkatan manajemen di dalamnya datang dari James A. F. Stoner. Stoner menjelaskan bahwa manajemen merupakan suatu proses perencanaan, pengorganisasian, kepemimpinan, dan pengawasan kegiatan anggota serta tujuan penggunaan organisasi yang sudah ditentukan. 

Artinya, Stoner mencoba menjelaskan bahwa di dalam ilmu manajemen terdapat ilmu yang berhubungan dengan teknik perencanaan, pengorganisasian, kepemimpinan, dan pengawasan berbagai kegiatan atau pekerjaan yang dilakukan sekelompok orang di dalam suatu organisasi atau perusahaan. 

Sebab dalam penerapan ilmu manajemen sendiri memang terdapat proses perencanaan, pengorganisasian, kepemimpinan, dan juga pengawasan. Masing-masing dilakukan oleh orang berbeda kecuali untuk pemimpin manajemen itu sendiri yang kemudian disebut dengan istilah manajer. 

Manajer bertugas untuk menerapkan ilmu manajemen, dimana proses pengorganisasian, perencanaan, kepemimpinan, dan juga pengawasan dilakukan dengan membagi orang-orang yang menjalankan tugas tersebut. Sebagai pemimpin maka resiko yang ditanggung manajer lebih besar saat terjadi kesalahan. 

Jadi, seorang manajer harus teliti pada saat menerapkan ilmu manajemen. Pengaturan tugas dan pemberian wewenang kepada setiap bawahannya harus tepat untuk meminimalkan kesalahan. Saat kesalahan terjadi dan berakibat fatal maka yang memiliki tanggung jawab paling besar adalah manajer itu sendiri. 

Dari definisi di atas, tentunya bisa disimpulkan bahwa manajemen adalah suatu ilmu yang mempelajari tentang bagaimana sekelompok orang bisa menjalin kerjasama untuk mencoba melakukan perencanaan, pengorganisasian, kepemimpinan, dan pengawasan kegiatan anggota organisasi atau perusahaan untuk mencapai tujuan atau target yang sudah ditentukan. 

Supaya bisa paham mengenai ilmu manajemen sekaligus mengenai tingkatan manajemen maka bisa fokus mempelajarinya di pendidikan tinggi. Sebab di berbagai perguruan tinggi sudah dibuka jurusan atau program studi terkait manajemen. Manajemen ini kemudian terbagi lagi menjadi beberapa cabang ilmu, dan bisa disesuaikan keinginan dan kebutuhan. 

Misalnya saja ada program studi manajemen pemasaran yang fokus mempelajari proses memanajemen kegiatan pemasaran suatu produk dan jasa dari sebuah perusahaan. Selain itu masih ada juga jurusan manajemen lain, misalnya manajemen perdagangan, manajemen penjualan, manajemen informatika, dan lain sebagainya. 

Setelah lulus maka bisa menjadi calon manajer di sebuah perusahaan atau organisasi. Menjadi manajer adalah impian bagi semua anak manajemen di berbagai perguruan tinggi. Sebab termasuk jabatan yang prestisius sekaligus menjadi jembatan untuk mengaplikasikan ilmu yang didapatkan selama kuliah. 

Tingkatan Manajemen dan Fungsi-Fungsinya

Saat masuk ke program studi manajemen tertentu maka dijamin akan berkenalan juga dengan sejumlah tingkatan manajemen. Tingkatan di dalam manajemen adalah hal umum yang berhubungan dengan pembagian tugas dan wewenang. Supaya tujuan dari perusahaan dan organisasi bisa tercapai dengan pembagian tersebut. 

Manajemen sendiri memang menjadi ilmu yang bisa dikatakan mempelajari teknik pembagian tugas, tanggung jawab, dan wewenang. Alasan ini pula yang menjadikan anak manajemen saat di kampus kerap kali menjadi pimpinan saat mengikuti kegiatan kuliah. Mahasiswa di jurusan lain kadang menaruh sikap kehati-hatian agar tidak diberi tugas paling berat. 

Dalam penerapan ilmu manajemen kemudian dijalankan oleh beberapa orang dan dari beberapa tingkatan berikut ini: 

1. Manajemen Puncak (Top Management)

Pada tingkatan pertama akan muncul istilah Manajemen Puncak dan dalam bahasa Inggris disebut dengan istilah Top Management. Manajemen Puncak merupakan level paling atas di dalam manajemen yang diisi oleh kalangan petinggi dan eksekutif yang nantinya bertugas untuk menjalankan ilmu manajemen. 

Manajemen Puncak terdiri dari orang-orang yang memiliki keterampilan konsep yang baik supaya bisa memimpin suatu organisasi atau perusahaan secara keseluruhan untuk bisa membangun tim kerja yang baik. Sehingga siapa saja yang duduk di tingkatan manajemen ini harus punya keterampilan memimpin. 

Memimpin disini bisa memimpin suatu divisi di dalam perusahaan atau organisasi dan bisa pula memimpin perusahaan tersebut secara keseluruhan. Kemampuan dalam memimpin terbukti dari kepiawaiannya dalam membagi tugas dan tanggung jawab serta membangun tim yang cakap dalam menjalankan tugas masing-masing. 

Perhitungan seorang pemimpin harus tepat dengan melihat jenis pekerjaan yang ada, karyawan mana yang punya keterampilan sesuai, jumlah karyawan yang akan ditempatkan di suatu pekerjaan, perhitungan jangka waktu penyelesaian pekerjaan, dan lain-lain. 

Apa saja manajemen tingkat menengah?

Adapun yang secara umum berada di Manajemen Puncak ini adalah seperti Dewan Direktur atau Dewan Eksekutif, Presiden Direktur, Direktur, Kepala Perwakilan, Kepala Divisi, CEO (Chief Executive Officer), CFO (Chief Financial Officer), dan juga COO (Chief Operating Officer). 

Sedangkan untuk bentuk tugas dan juga fungsi dari para manajer di tingkat Manajer Atas ini adalah sebagai berikut: 

  • Menentukan tujuan perusahaan, tugas dan fungsi yang pertama adalah menentukan tujuan perusahaan. Seorang manajer di tingkat tertinggilah yang akan merumuskan tujuan suatu organisasi atau perusahaan. Kemudian tujuan ini diusahakan untuk dicapai oleh manajemen di tingkat bawahnya.

Perumusan tujuan biasanya dalam bentuk target atau dipakai istilah target untuk mendefinisikan tujuan perusahaan tersebut. Target ini penting untuk memastikan suatu perusahaan atau organisasi bisa berjalan dengan sesuatu yang jelas. Punya target pencapaian untuk bisa bertahan dan berkembang. 

  • Membuat kerangka rencana dan kebijakan perusahaan, yaitu menyusun rencana kerja dan menetapkan sejumlah kebijakan di perusahaan atau organisasi untuk mendukung pencapaian tujuan yang sudah dirumuskan tadi. Rencana kerja ini akan membantu pencapaian tujuan menjadi lebih cepat.

Sedangkan mengenai kebijakan perusahaan, nantinya bisa membantu setiap karyawan fokus menjalankan tugasnya. Sekaligus lebih efisien, misalnya kebijakan terkait jam kerja. Perhitungan jam kerja diusahakan maksimal dengan menyesuaikan ketentuan pemerintah agar tidak ada karyawan yang kelelahan dan kerjanya menjadi tidak maksimal. 

  • Mengorganisir kegiatan dan pekerjaan, yakni melakukan pengorganisasian terhadap tugas dan tanggung jawab dari manajemen di tingkat menengah yang nanti dibahas di poin selanjutnya. Sehingga setiap tugas dari manajemen tingkat menengah juga ditentukan daftarnya oleh Manajemen Puncak.
  • Mengumpulkan dan mengatur sumber daya, yakni memiliki fungsi untuk mengumpulkan semua sumber daya yang dibutuhkan. Misalnya siapa saja yang akan masuk manajemen tingkat menengah dan di bawahnya. Merekrut sejumlah karyawan yang akan menjalankan berbagai tugas sesuai kebutuhan, dan lain-lain.
  • Bertanggung jawab terhadap keberlangsungan perusahaan, yakni memiliki tanggung jawab penuh untuk mencari cara agar suatu perusahaan bisa bertahan. Segala inovasi bisa datang dari Manajemen Puncak dan dibantu pelaksanaannya oleh manajemen di tingkat selanjutnya.
  • Penghubung perusahaan dengan dunia luar, yakni meliputi semua usaha untuk memperluas jangkauan pasar dan menjalin kerjasama dengan organisasi maupun perusahaan lain. Sehingga Manajemen Puncak akan sering keluar untuk bertemu Manajemen Puncak dari perusahaan lainnya.

2. Manajemen Menengah (Middle Management)

Pada tingkatan manajemen yang kedua disebut dengan istilah Manajemen Menengah dan dalam bahasa Inggris disebut Middle Management. Manajemen Menengah pada dasarnya bertugas sebagai penghubung antara Manajemen Puncak dengan Manajemen Lini Pertama yang dibahas di bawah. 

Siapa saja yang menjalankan profesi di bagian Manajemen Menengah bertanggung jawab untuk membawahi dan juga mengarahkan kegiatan-kegiatan manajer lain dan juga para karyawan yang menjalankan kegiatan operasional perusahaan. Sehingga tugas dan tanggung jawab dari Manajemen Menengah mencakup banyak hal dan menyentuh semua bagian dalam tubuh perusahaan. 

Apa saja manajemen tingkat menengah?

Adapun jabatan yang masuk ke dalam Manajemen Menengah ini mencakup Manajer Cabang, Kepala Pengawas, Kepala Departemen, Kepala Bagian, Plant Manager, Factory Manager, Regional Manager, dan lain sebagainya.

Tugas dan fungsi manajemen tingkat menangah

Sedangkan untuk detail tugas dan fungsi dari Manajemen Menengah ini antara lain: 

  • Memahami semua tugas dan tanggung jawab serta tujuan perusahaan yang sudah dirumuskan oleh Manajemen Puncak untuk kemudian disampaikan ke manajemen di bawahnya dan seluruh karyawan suatu perusahaan.
  • Mengorganisir kegiatan di departemen atau divisi yang dipimpin oleh manajer yang bersangkutan sebagai upaya untuk menjalankan rencana kerja dan juga kebijakan yang sudah ditetapkan oleh Manajemen Puncak.
  • Melakukan rekrutmen dan proses seleksi terhadap semua calon karyawan yang mengirimkan aplikasi lamaran dan menentukan posisi mereka di bagian mana dan menjalankan tugas seperti apa.
  • Melakukan pengawasan terhadap kinerja dari karyawan yang berada di departemen maupun divisi yang dipimpin.
  • Melakukan kerjasama dengan departemen atau divisi lain sebagai upaya untuk memudahkan dan mempercepat pencapaian tujuan perusahaan dari Manajemen Puncak.
  • Melaksanakan semua rencana kerja dan rencana apapun yang disusun oleh pihak-pihak di Manajemen Puncak.

3. Manajemen Lini Pertama (First Line Management)

Pada tingkatan akhir di dalam tingkatan manajemen nantinya akan dijumpai Manajemen Lini Pertama yang juga disebut dengan istilah First Line Management. Pihak-pihak yang berada di dalam Manajemen Lini Pertama perlu memiliki keterampilan teknis dalam memimpin dan mengawasi tenaga operasional. 

Tingkatan manajemen yang paling rendah adalah semua orang atau pihak yang berada di dalam tingkat ini akan menjalin kontak atau hubungan langsung dengan tenaga operasional. Sehingga pihak inipula yang bisa mengetahui langsung kendala yang dihadapi para tenaga operasional saat kesulitan untuk mencapai target. 

Selain itu, bagian ini pula yang akan menjadi penghubung antara tenaga operasional dengan Manajemen Menengah. Setelah itu dari Manajemen Menengah akan langsung disampaikan ke Manajemen Puncak. Sehingga untuk mengatasi suatu masalah kadang tidak bisa diselesaikan di satu tingkat Manajemen. 

Melainkan perlu dikoordinasikan dengan manajemen di tingkat lainnya, khususnya untuk masalah yang pelik atau susah ditemukan solusinya dan punya dampak yang kompleks. Prosedurnya pun jelas, yakni bertahap untuk disampaikan dulu ke bagian Manajemen Menengah dan tidak bisa langsung ke Manajemen Puncak. 

Apa saja manajemen tingkat bawah?

Adapun pihak-pihak yang secara umum bisa masuk ke dalam  tingkatan manajemen satu ini mencakup Kepala Produksi, Mandor Produksi atau Mandor Pabrik, Kepala Seksi untuk sebuah perusahaan besar dan punya banyak administrasi, Pengawas Teknis untuk perusahaan otomotif, Supervisor, dan lain-lain. 

Tugas dan fungsi manajemen tingkat bawah

Sedangkan untuk tugas dan fungsi, sama seperti tingkatan lain juga memiliki beberapa poin khas. Diantaranya adalah: 

  • Memahami sekaligus mempelajari masalah dan keluhan yang dialami dan disampaikan oleh tenaga operasional sebagaimana yang dijelaskan sebelumnya.
  • Membantu dan memang bertugas untuk menciptakan suatu kondisi yang baik untuk menjaga dan meningkatkan produktivitas dari tenaga operasional perusahaan.
  • Menciptakan hubungan yang baik antara bawahan dengan atasan.
  • Membantu Manajemen Menengah dalam merekrut karyawan dan membagi tugas atau menempatkan calon karyawan baru tersebut di bagian yang tepat dengan melihat pengalaman dan keterampilan yang dimiliki.
  • Menjalin komunikasi dengan karyawan untuk mendengarkan saran mereka dalam mendukung perkembangan dan pencapaian tujuan perusahaan, selain itu juga mendorong kara karyawan untuk mengambil inisiatif.
  • Bertanggung jawab dalam hal meningkatkan moral karyawan di tempat kerja, sekaligus selalu berusaha meningkatkan semangat para karyawan untuk menjalankan tugasnya dengan baik demi keberlangsungan perusahaan.
  • Menjaga dan mempertahankan standar kualitas produk dan jasa dari perusahaan yang kemudian disosialisasikan atau disampaikan ke tenaga operasional.
  • Meminimalkan kemungkinan terjadinya pemborosan terhadap sumber daya perusahaan, baik itu bahan baku maupun meminta penambahan tenaga operasional yang pada dasarnya tidak dibutuhkan.

Dari penjelasan di atas maka bisa dipahami bahwa tingkatan manajemen ada tiga, dan kemudian masing-masing tingkatan memiliki tugas dan wewenangnya sendiri. Namun semua memiliki tujuan yang sama yakni menjaga agar suatu organisasi atau perusahaan tetap ada.

  • Manajemen Strategi
  • Fungsi Manajemen

Rekomendasi Buku Manajemen

Belajar juga perlu secara langsung dengan studi kasus yang terjadi. Ini ada beberapa rekomendasi buku terkait dengan manajemen.

Baca Artikel terkait “manajemen” lainnya

Penulis : Puji

Editor : Yusuf Abdhul