Yang menyebutkan manusia ketururnan kera teori

Yang menyebutkan manusia ketururnan kera teori
Teori asal-usul kehidupan. ©2018 Merdeka.com

TEKNOLOGI | 17 Oktober 2018 00:01 Reporter : Indra Cahya

Merdeka.com - Teori evolusi mungkin telah jadi teori yang disetujui oleh ilmu pengetahuan soal asal-usul kehidupan. Teori ini menyebut bahwa semua spesies kehidupan memiliki nenek moyang bersama dan mengalami percabangan evolusi dari seleksi alam.

Di masa hidupnya di pertengahan abad ke-19, teori ini sangat radikal. Setelah buku "Asal-Usul Spesies) yang menjelaskan soal teori evolusi ini rilis, ia mendapat banyak sekali serangan dan jadi pemikiran paling kontroversial abad tersebut. Bahkan, teori tersebut masih sangat kontroversial bahkan sampai saat ini.

Jika diresapi secara implisit, Darwin mempercayai bahwa nenek moyang manusia adalah kera. Hal ini memang dibantah keras oleh banyak orang bahkan para ilmuwan sendiri. Namun banyak dari para pengikut Darwin yang turut membuktikan dan membuat Darwinisme populer hingga saat ini.

Namun banyak sekali teori yang menyebut bahwa kehidupan itu tidak seperti apa yang dikonsepkan Darwin. Dikutip dari Listverse pada Selasa (16/10/2018), berikut ulasannya.

2 dari 7 halaman

Yang menyebutkan manusia ketururnan kera teori
Teori asal-usul kehidupan. ©2018 Merdeka.com

Carolus Linnaeus adalah salah satu bapak biogeografi modern. Kontribusinya adalah membuat nomenklatur binomial Latin untuk tumbuhan dan hewan seperti contohnya Homo sapiens, yang sampai saat ini masih dipakai.

Linnaeus lahir sebelum era Darwin. Konsepnya soal kehidupan disebut Paradisical Mountain atau Gunung Surgawi. Linnaeus menyebut bahwa kehidupan dimulai oleh dengan adanya gunung besar di tengah laut yang berada di khatulistiwa, dengan banyak sekali lereng. Menurutnya, ini adalah tempat makhluk hidup diciptakan oleh Tuhan.

Ketika air laut mulai naik, para binatang melancong untuk pergi ke tempat mereka hidup sekarang. Proses ini menurutnya terulang kembali ketika banjir Nabi Nuh.

Konsep ini adalah konsep kehidupan yang paling banyak ditentang, dan paling mudah dipatahkan. Seperti bagaimana cara pinguin bisa melancong dari ekuator ke kutub utara? Bagaimana unta hanya ada di gurun jazirah Arab padahal di dunia banyak gurun lain?

Teori ini dikembangkan lagi oleh ahli Botani Karl Willdenow dengan menyebut bahwa Gunung Surgawi ada di banyak tempat, bukannya hanya satu seperti yang disebut oleh Linnaeus.

3 dari 7 halaman

Yang menyebutkan manusia ketururnan kera teori
Teori asal-usul kehidupan. ©2018 Merdeka.com

Masih di sebelum era Darwin di pertengahan abad ke 18, George Louis LeClerc dan Comte de Buffon yang merupakan mahasiswa berprestasi asal Prancis, menulis 44 Volume tulisan berjudul Historie Natirelle. Tulisan ini berisi berbagai pengetahuan manusia soal alam dan ilmu pengetahuan.

Keduanya memiliki pemikiran serupa dengan Linnaeus soal ada satu regional terisolasi tempat diciptakannya makhluk hidup. Namun, mereka tak setuju dengan Linnaeus. Mereka percaya, penciptaan makhluk hidup terjadi di Kutub Utara di masa hangat.

Pemikiran tersebut terpicu dari buah pikir Buffon yang sampai saat ini dikenal sebagai Hukum Buffon, di mana terdapat banyak tempat yang secara kondisi lingkungan sama, namun biota yang ada di dalamnya berbeda. Contohnya adalah Kutub Utara dan Selatan. Di Selatan, tidak ada pinguin sementara di Utara ada.

4 dari 7 halaman

Yang menyebutkan manusia ketururnan kera teori
Teori asal-usul kehidupan. ©2018 Merdeka.com

Jean-Baptiste Lamarck adalah ahli biologi yang dulu sangat dielu-elukan sebelum adanya Teori Darwin. Namun seiring waktu, hipotesisnya terbukti salah.

Hipotesis Lamarck soal evolusi menitikberatkan pada gagasan soal "digunakan dan tidak digunakan." Ia memperhatikan bahwa banyak organisme yang memiliki struktur vestigial, atau merupakan anggota tubuh atau organ yang tidak lagi dipakai karena mengalami evolusi. Ia menyebut bahwa tubuh organisme akan rentan berevolusi untuk mengakomodir penggunaannya dan menurunkan fisik tersebut ke keturunannya.

Contoh yang ia gunakan adalah Jerapah, dan tentu, contoh ini masih kita gunakan hingga sekarang untuk menjelaskan soal evolusi.

Namun, teori Lamarck jelas terbukti salah karena hal ini tidak serta merta terjadi. Seperti jerapah, terdapat berbagai proses. Mulai dari perebutan makanan yang tinggi, lalu si leher yang lebih panjang akan menang dalam perebutan pasangan, dan yang tersisa memang si leher panjang, bukan si leher pendek berubah jadi panjang lalu menurunkan gen leher panjang ke anak cucunya.

5 dari 7 halaman

Yang menyebutkan manusia ketururnan kera teori
Teori asal-usul kehidupan. ©2018 Merdeka.com

Pasca Teori Darwin di tahun 70an, terdapat seseorang bernama Richard Dawkins yang ingin memahami seleksi alam dari tingkat yang lebih mikro lagi, yakni gen. Darwin sendiri tidak memiliki konsep genetika ketika mencetuskan Teori Evolusi.

Pandangan evolusi Dawkins yang dituang dalam bukunya yang berjudul "Gen Egois" ini, menyebut bahwa tiap gen dalam suatu organisme-lah yang bersaing dengan versi lain dari gen yang sama. Suatu gen disebutnya tidak bekerja sama. Alih-alih, gen justru berkompetisi dan kelangsungan hidupnya berjalan secara individual.

Pandangan evolusi ini senada dengan konsep Primordial Soup atau Sup Purba yang menyebut bahwa kehidupan dimulai dari laut atau danau besar, yang berisi kombinasi molekul bahan kimia seperti asam amino yang merupakan partikel penyusun protein pada makhluk hidup. Ketika salah satu dari molekul tersebut bercampur dan cocok, terciptalah makhluk hidup.

6 dari 7 halaman

Yang menyebutkan manusia ketururnan kera teori
Teori asal-usul kehidupan. ©2018 Merdeka.com

Seorang ahli biologi asal Jepang dan AS bernama Motoo Kimura, memiliki sebuah konsep unik di mana perubahan evolusioner tidak selalu memiliki tujuan atau senada dengan tujuan sebenarnya. Ia mendukung Darwin soal evolusi, namun ia berdalih bahwa pada tingkat molekul, perubahan evolusioner bersifat netral. Gagasan ini dikenal sebagai Teori Evolusi Molekul Netral.

Ia menyebut bahwa ketika organisme atau populasi secara keseluruhan mungkin beradaptasi sebagai hasil seleksi alam, namun di tingkat molekul atau gen yang bermutasi dan mendorong perubahan tersebut, sebenarnya tidak memiliki manfaat adaptif atau kerugian tertentu, namun hanya sekedar 'bergeser.'

Hal ini berimplikasi besar pada gagasan bahwa tidak semua komponen organisme adalah hasil seleksi alam.

7 dari 7 halaman

Yang menyebutkan manusia ketururnan kera teori
Teori asal-usul kehidupan. ©2018 Merdeka.com

Di tahun 700an, ada seorang akademis Islam yang mengemukakan pendapat soal evolusi kehidupan. Oalah Al-Jahiz, orang berkebangsaan Iraq yang banyak mengemukakan observasi biologis soal hewan.

Soal kehidupan, penjelasan Al-Jahiz dibagi menjadi tiga bagian: Perjuangan Untuk Eksistensi, Transformasi Spesies, dan Faktor Lingkungan. Ia menyebut bahwa setiap individu 'berperang' dengan individu untuk bertahan hidup. Karakter dari mereka yang bertahan hidup tersebut juga dikembangkan oleh lingkungan sekitarnya, bahkan lama-kelamaan bertransformasi menjadi spesies lainnya. Hal ini membuat 'perjuangan untuk tetap ada' tersebut jadi makin lama makin baik karena individu yang kuat makin kuat, yang lemah tereliminasi.

Perbedaan Al-Jahiz dengan ilmuwan lainnya termasuk Darwin dan Lamarck, adalah ia mempercayai bahwa kehidupan itu datangnya dari Tuhan dan evolusi datang karena kehendak Tuhan. (mdk/idc)

Baca juga:
7 Monster laut prasejarah yang jauh lebih seram dari hiu putih!
7 Kemiripan Mars dengan Bumi, planet layak huni
Hari Tanpa Bayangan berlangsung di Indonesia, ini deretan faktanya
Canggih dan mungil, ini pesawat kargo penumpang luar angkasa bikinan SpaceX
Mengungkap penyebab manusia tak dikirim lagi ke bulan
Planet Mars terlihat dari bumi nanti malam!