Berapa lama mual pada saat hamil

Mual muntah merupakan gangguan yang umum terjadi semasa kehamilan, dan seringkali dijadikan patokan bahwa janin di dalam perut sedang berkembang. Tidak hanya itu, banyak yang beranggapan pula bahwa mual muntah ini merupakan tanda bahwa janin yang dikandung kuat dan aktif. Atas dasar inilah, banyak ibu hamil yang kemudian merasa khawatir ketika tidak merasakan mual dan muntah selama periode kehamilan. Nah, benarkah kuat dan aktifnya janin di dalam kandungan sangat berhubungan dengan rasa mual muntah yang dialami ibu hamil? Yuk bahas lebih dalam!

Baca Juga: Mengurangi Gejala Muntah dan Mual Pada Usia Kehamilan 5 Minggu

Ibu tentunya sudah tidak asing dengan istilah morning sickness. Morning sickness sendiri merupakan kondisi mual muntah yang sering dialami oleh ibu hamil. Hal ini disebabkan karena terjadinya peningkatan hormon hCG (Human Chorionic Gonadotropin) di dalam tubuh ibu hamil. Ketika hormon ini meningkat maka rasa mual pun cenderung memuncak. Inilah yang kemudian membuat Ibu sering muntah dan mencari cara untuk mengatasi mual saat hamil, agar aktivitas tidak terganggu.

Nah, meski disebut sebagai morning sickness, sebetulnya mual muntah ini tidak selalu terjadi di pagi hari saja, melainkan sepanjang hari. Keluhan ini muncul di trimester pertama dan akan terus berlanjut hingga menjelang melahirkan. Pada beberapa kasus, ada pula ibu hamil yang mengalaminya hingga fase melahirkan. Mual muntah ini tidaklah berbahaya dan menjadi respon yang wajar karena tubuh tidak terbiasa dengan peningkatan produksi hormonal. Hanya saja, jika mual muntah ini terjadi dalam periode yang berkepanjangan bahkan hingga membuat Ibu lemas dan dehidrasi, maka hal ini perlu dikhawatirkan dan membutuhkan penanganan lebih lanjut.

Lantas, bagaimana halnya dengan ibu hamil yang tidak mengalami mual muntah? Ternyata hal ini tidaklah membahayakan dan dialami pula oleh ibu hamil lainnya. Hal ini bisa terjadi bila kadar hormon hCG dalam tubuh ibu hamil rendah, sehingga tidak menimbulkan mual dan tubuh bisa mentoleransi perubahan hormon kehamilan dengan baik. Jadi, tidak perlu dikhawatirkan, ya.

Untuk itu, anggapan bahwa mual muntah merupakan pertanda janin kuat dan aktif tidak sepenuhnya benar. Sebab ibu hamil yang jarang merasakan mual, tidak berarti janin di dalam perutnya tidak aktif. Hal yang sama juga berlaku pada ibu yang mengalami mual muntah, tidak berarti janin di dalamnya kuat dan aktif, yang benar adalah tubuh sedang berusaha beradaptasi dengan kenaikan hormon kehamilan.

Fakta Penyebab Mual Muntah

Ketika Anda saat ini sedang dalam masa kehamilan dan mengalami mual muntah, ini merupakan tanda yang baik. Namun, tidak ada salahnya jika Ibu waspada dengan memeriksakan diri ke dokter saat kehamilan juga disertai dengan keluhan lain yang bisa mempengaruhi gangguan perkembangan janin. Terdapat berbagai fakta penyebab yang menandakan bahwa mual muntah saat hamil pertanda janin kuat, antara lain:

  1. Peningkatan Hormon Progesteron dan estrogen Wanita hamil akan mengalami peningkatan hormon progesteron dan estrogen. Peningkatan hormon progesteron dapat memicu pergerakan organ di sistem pencernaan. Mulai dari usus kecil, lambung, sampai kerongkongan sehingga bisa menimbulkan mual dan muntah. Sedangkan peningkatan hormon estrogen dapat memicu peningkatan asam lambung. Sehingga, dapat menimbulkan perasaan tidak nyaman di perut dan rasa asam di mulut yang mengakibatkan Ibu hamil mengalami mual-mual.
  2. Peningkatan Hormon HCG
    Terdapat juga teori yang menyatakan, jika terjadinya muntah-muntah pada kehamilan disebabkan oleh peningkatan hormon HCG (Human Chorionic Gonadotropin). Hormon ini juga menjadi pertanda adanya kehamilan, yang menyebabkan tanda strip dua pada alat tes kehamilan. Peningkatan hormon HCG ini juga akan menyebabkan perubahan tubuh Ibu hamil yang memicu rasa mual muntah. Jadi mual muntah merupakan kondisi yang normal yang dapat menunjukkan jika kehamilannya baik-baik saja, sehingga bisa dikatakan bahwa mual muntah saat hamil pertanda janin kuat.
     
  3. Menunjang Perkembangan Janin Para ahli mengemukakan, bahwa muntah saat hamil adalah pertanda janin kuat kemungkinan karena adanya respon alamiah tubuh guna melindungi janin, sehingga bisa berkembang dengan baik di dalam rahim Ibu. Respon ini berupa sinyal dari dalam tubuh untuk menolak zat atau makanan, yang mungkin tidak sesuai dengan kebutuhan Ibu maupun janin serta merangsang adanya pemasukan nutrisi lebih berkualitas yang dibutuhkan Ibu dan janin. Di samping itu, mual dan muntah juga bisa menjadi mekanisme bagi janin untuk mengeluarkan zat-zat yang berbahaya bagi perkembangan janin.
  4. Risiko Keguguran Menurun
    Sebuah penelitian di Amerika mengungkapkan, bahwa mual muntah selama kehamilan bisa mengurangi risiko keguguran. Penelitian ini dikatakan jika pada Ibu hamil yang tidak mengalami morning sickness, berisiko mengalami keguguran 3,2 kali lebih besar daripada dengan Ibu hamil yang mengalami morning sickness. Selain itu, Ibu hamil yang berusia kurang dari 25 tahun yang tidak mengalami mual muntah akan beresiko mengalami peningkatan keguguran sebesar 4 kali lipat daripada Ibu hamil yang mengalami rasa mual dan muntah. Bahkan, resiko keguguran akan meningkat drastis menjadi 12 kali lipat pada Ibu hamil yang berusia lebih dari 35 tahun yang tidak merasakan mual dan muntah.

Baca Juga: Mual Muntah di Kehamilan 4 Bulan

Nah, untuk ibu hamil yang sering merasa mual dan muntah, untuk meredakan keluhan ini ibu dapat memperbanyak minum air putih agar tidak dehidrasi dan mengonsumsi makanan yang bergizi. Tidak hanya itu, Ibu juga bisa mengkonsumsi PRENAGEN mommy emesis untuk mengurangi mual muntah. Susu ini mengandung vitamin B6 dan protein yang telah teruji klinis dapat mengatasi mual muntah di awal kehamilan. Tidak hanya itu, kandungan zat besi, asam folat, dan juga kalsiumnya bisa membantu Ibu melengkapi kebutuhan gizi selama periode kehamilan. PRENAGEN mommy emesis tersedia dalam dua rasa yakni coklat dan vanilla delight yang enak untuk dikonsumsi.

Morning sickness adalah tanda umum kehamilan dan hampir semua mama yang sedang hamil mengalami morning sickness pada trimester pertama.

Sebagian mama mungkin terus mengalaminya selama kehamilan. Sesuai namanya, morning sicknessakan terjadi di pagi hari,tetapi ada juga yang mengalaminya di malam hari. Mual muntah bahkan baru terasa setelah Mama tertidur lelap.Apakah ini normal atau jangan-jangan pertanda adanya masalah pada kehamilan?

Berikut ini Popmama.com telah menemukan penyebab dan cara mengatasi mual muntah dimalam hari saat hamil. Simak yuk, Ma.

Apakah morning sickness wajar bila terjadi di malam hari?

Berapa lama mual pada saat hamil
Freepik/Dasit

Ibu hamil biasanya mengalami mual di pagi hari. Oleh karena itu muncul istilah morning sickness. Namun, begitu Mama hamil, Mama akan menyadari bahwa mual bukanlah sesuatu yang dialami di pagi hari saja. Mama mungkin akan merasa sakit atau mual setiap saat, baik itu pagi, siang, atau pun malam hari.

Hingga saat ini banyak mama yang mengalami mual muntah di malam hari. Maka, wajar bila Mama turut mengalaminya juga.

Apa penyebabnya? Yuk, simak ulasan selanjutnya.

Penyebab Mual Muntah di Malam Hari

Berapa lama mual pada saat hamil
Freepik/Petzshadow

Mual dan muntah tidak hanya terbatas pada jam-jam pagi hari selama kehamilan. Mama dapat mengalaminya bahkan di malam hari.

Faktanya, mual dan muntah yang terjadi di malam hari bahkan lebih menyusahkan karena waktu istirahat mama menjadi terganggu.

Night sickness dapat disebabkan karena berbagai alasan. Salah satu alasan utama mual di malam hari adalah perubahan yang dialami tubuh di awal kehamilan. Ini juga terjadi akibat perubahan hormon, yang terus meningkat dengan cepat selama trimester pertama.

Beberapa mamajuga mungkin menderita karena sensitivitas mereka terhadap bau tertentu. Mengonsumsi terlalu banyak rempah dan minyak juga menyebabkan keasaman dan gangguan pencernaan pada sebagian ibuhamil dan dapat menyebabkan mual tanpa kenal waktu.

Kehamilan juga dapat menyebabkan stres pada Mama, yang mungkin menjadi salah satu penyebab mual di malam hari.

  1. 15 Gejala Kehamilan Aneh yang Mungkin Pernah Mama Alami saat Hamil
  2. 7 Manfaat Bahan Herbal untuk Ibu Hamil dan Pasca Melahirkan
  3. 10 Nama Bayi yang Tidak Akan Termakan Zaman, Populer Sepanjang Masa!

Tips untuk Mengatasi Mual yang Terjadi di Malam Hari

Berapa lama mual pada saat hamil
Freepik

Mungkin terasa aneh bila mengalami morning sickness di malam hari, tetapi itu adalah hal yang biasa terjadi selama kehamilan. Bila Mama mengalami ini, jangan khawatir, berikut beberapa tips untuk mengatasinya:

1. Perbaiki posisi tidur mama

Asam lambung adalah penyebab utama mual di malam hari. Karena itu, untuk menghindarinya, Mama dapat menggunakan duabantal agar posisi kepala sedikit terangkat. Mama juga dapat tidur dengan posisi menyamping ke kiri dengan lutut ditekuk.

2. Makan dalam porsi kecil

Sering makan tetapi dalam porsi yang kecil. Karena ini adalah cara terbaik untuk menjaga diri dari kelaparan atau perut yang terlalu kenyang. Dianjurkan untuk mengonsumsi makanan setiap dua atau tiga jam. Pastikan Mama mengonsumsi makanan yang kaya protein, karbohidrat, dan nutrisi penting lainnya yang diperlukan untuk kehamilan yang sehat.

Selalu simpan beberapa biskuit atau buah-buahan kering di dekat tempat tidur, sehingga bahkan pada malam hari, Mama memiliki sesuatu untuk dimakan.

Mengonsumsimakanan seperti roti bakar, susu, kaldu, sup bening, nasi putih, atau pisang dapat membantu mencegah mual di malam hari.

Dianjurkan untuk makan malam setidaknya dua jam sebelum tidur. Ini membantu proses pencernaan makanan dan mencegah asam lambung.

3. Hindari makanan berlemak dan gula

Ibu hamil harus menjauh dari makanan yang mengandung banyak lemak dan gula karena sulit dicerna sehingga dapat menyebabkan keasaman dan gangguan pencernaan.

Konsumsilah makanan yang kaya akan sumber vitamin B6 dan B12. Mama bisa mengonsumsiberbagai jenis kacang-kacangan, pisang, wortel, ikan, ayam, bayam, bawang, tahu, telur, dan yoghurt. Makanan tersebut cukup ampuh untuk mengurangi mual selama kehamilan.

4. Perbanyak asupan cairan

Meningkatkan asupan cairan dapat membantu menyembuhkan gangguan pencernaan, yang biasanya menjadisalah satu penyebab utama mual dan penyakit selama kehamilan.

Menyimpan sebotol air di dekat tempat tidur dan meminumnya secara teratur juga dapatmenjaga tubuh tetap terhidrasi dan mencegah mual. Jus apel juga dapat membantu menjaga kadar gula darah tetap stabil.

5. Hindari bau yang tajam

Jika aroma parfum atau makanan tertentu dapat membuat Mama mual, menjauhlah dari semua itu. Jika ada aroma tidak enak, buka semua jendela dan biarkan udara segar masuk atau nyalakan kipas angin.

6. Makan permen atau camilan asam

Rasa asam bekerja untukmembantu meringankan mual selama kehamilan. Karena itu, pilihlah sesuatu seperti acar lemon, yang hanya dicelupkan ke dalam garam. Ini juga merupakan obat yang bagus untuk sakit perut.

7. Mengonsumsi jahe dan minuman hangat

Jahe memiliki khasiat menyembuhkan mual dan penyakit lain seperti batuk, pilek, dan migrain. Mama dapat memasukkan jahe ke dalam pilihan rempat untuk membuat makanan dan minuman dalam bentuk teh jahe atau salad. Makan permen jahe juga bisa membantu.

Minum sedikit teh jahe di malam hari. Namun, jangan berlebihan, karena terlalu banyak jahe dan teh dapat menyebabkan gas dan keasaman. Sekitar 1-3 gram jahe dapat dikonsumsi per hari, tanpa efek negatif pada kesehatan mama.

Minumlah sesuatu yang hangat sebelum tidur. Minuman hangat akan menyiapkan pikiran dan tubuh mama untuk tidur.

8. Aromaterapi

Minyak esensial seperti lavender dan peppermint akan membuat Mama rileks dan mengurangi rasa mual. Mama dapat mengoleskan beberapa tetes pada pergelangan tangan dan menciumnya ketika Mama mual atau sakit. Menyalakan lilin aromaterapi juga dapat membantu, Ma.

9. Jangan terlalu lelah

Jangan terlalu memaksakan diri. Membuat tubuh lelah akan menyebabkan stres, yang dapat memicu mual. Sebaliknya, lakukan aktivitas yang dapat menghilangkan stres dan membuat Mama lebih rileks.

Jika mual di malam hari membuat Mama tidak bisa tidur nyenyak, cobalah latihan pernapasan dalam, yang akan melemaskanindra dan saraf. Ingatlah untuk mematikan telepon, komputer, dan televisi sebelum tidur.

Kapan Harus Menemui Dokter?

Berapa lama mual pada saat hamil
Freepik/pressfoto

Meskipun morning sickness dapat dengan mudah ditangani di rumah dengan beberapa pengobatan alami, pastikan untuk berhati-hati terhadap gejala tertentu yang mungkin mengindikasikan terjadinya masalah yang lebih serius.

Konsultasikan dengan dokter sesegera mungkin jika Mama mengalami salah satu dari gejala berikut:

  • Mual parah,
  • tidak mampu mencerna makanan atau cairan,
  • muntah darah,
  • produksi urine sedikit,
  • pusing yang cukup parah dan terus-terusan.

Mual muntah di malam hari saat hamil dapat mengganggu kenyamanan mama. Bahkan dapatmembuat Mama terjaga sepanjang malam hingga merasastres. Karena itu, Mama harus mencoba dan mencegahnya pada tahap awal.

Jika Mama menderita mual kehamilan yang ekstrem pada malam hari, berkonsultasilah dengan dokter untuk mendapatkan perawatan sedini mungkin.

Semoga tetap sehat ya, Ma!

Baca juga:

  • Waspada, Ma, Stres Selama Kehamilan Memiliki Efek Buruk untuk Bayi
  • 6 Rekomendasi Benda yang Membuat Hamil Tua Terasa Nyaman
  • Waspada, Overheat Selama Kehamilan Berefek Buruk pada Mama dan Janin