Show Secara umum senyawa dikelompokkan menjadi senyawa organik dan anorganik. Awalnya pengelompokan senyawa tersebut berdasarkan sumbernya, senyawa organik berasal dari makhluk hidup seperti gula, lemak, urea, sedangkan senyawa anorganik berasal dari luar makhluk hidup. Namun, pada tahun 1928, Frederick Wohler berhasil mensintesis senyawa organik dari bahan bahan anorganik, sehingga anggapan senyawa organik selalu berasal dari makhluk hidup terbantahkan. Semua senyawa organik ternyata mengandung unsur karbon, sehingga senyawa organik sering disebut dengan senyawa karbon. Berikut ini beberapa perbedaan sifat antara senyawa oganik/karbon dengan senyawa anorganik. Jadi, senyawa organik merupakan senyawa yang tersusun atas unsur , dan umumnya berasal dari makhluk hidup, sedangkan senyawa anorganik merupakan senyawa yang tidak mengandung atom C dan berasal dari proses alam. Gelas Kimia. lightfieldstudios.net
TRENDING | 27 Oktober 2021 09:51 Reporter : Mutia Anggraini Merdeka.com - Bumi dan seisinya memiliki banyak misteri luar biasa yang menakjubkan untuk diamati. Dari banyaknya misteri tersebut, berbagai penemuan melalui penelitian ilmiah pun berhasil diperoleh manusia sejak zaman dahulu. Salah satunya adalah pengetahuan berupa kimia dan senyawa yang terdapat di bumi, baik di dalam perut atau permukaan bumi. Kimia pun juga membentuk kehidupan makhluk hidup serta kebutuhannya di bumi. Dalam kimia, terdapat senyawa yang selalu ada di seputar bumi dan alam semesta. Senyawa tersebut yakni berupa senyawa organik dan anorganik. Secara garis besar, terdapat perbedaan senyawa organik dan anorganik yang mendasar dari keduanya. Beberapa perbedaan tersebut tak lain karena unsur pembentuk, asal, hingga sifatnya. Perbedaan senyawa organik dan anorganik tersebut juga dipahami melalui pengamatan beberapa contoh nyatanya secara langsung. Lalu, apa sebenarnya definisi hingga perbedaan senyawa organik dan anorganik yang membentuk kehidupan di bumi tersebut? Melansir dari berbagai sumber, Rabu (27/10/2021), simak ulasan selengkapnya berikut ini. 2 dari 4 halaman
Kimia merupakan bagian yang tak terpisahkan dari kehidupan manusia dan bumi. Penyusun dari kimia sendiri yakni berupa dua senyawa yang dikenal dengan luas sebagai senyawa organik dan anorganik. Perbedaan senyawa organik dan anorganik pun terbagi berdasarkan definisi hingga ciri-cirinya. Melansir dari laman Kementerian Kesehatan RI, senyawa kimia organik merupakan suatu senyawa yang terdapat di dalam tubuh makhluk hidup. Sehingga, senyawa organik secara garis besar dapat dikatakan sebagai unsur penyusun utama dari makhluk hidup. Beberapa di antara dari senyawa organik yang menyusun tubuh makhluk hidup yakni asam nukleat, protein, hormon, karbohidrat, hingga enzim. ©Shutterstock/Jens Goepfert Di sisi lain, berbeda lagi dengan pengertian dari senyawa anorganik. Senyawa anorganik merupakan senyawa yang terdapat di hingga seluruh semesta alam. Sehingga, senyawa anorganik cenderung berada di luar tubuh makhluk hidup sebagai penyusun benda tak hidup. Secara umum, senyawa anorganik tersebut dapat diketahui melalui tabel periodik. Salah satu perbedaan senyawa organik dan anorganik yakni meliputi proses serta keberlanjutannya. Senyawa organik akan terus ada selama daya hidup suatu makhluk hidup juga terjaga keberadaannya. 3 dari 4 halaman
Setelah mengetahui definisi dari masing-masing senyawa penyusun kehidupan di alam semesta, maka hal kedua yang perlu diketahui ialah mengenai perbedaan senyawa organik dan anorganik. Secara umum, perbedaan senyawa organik dan anorganik yakni terhitung dari jumlahnya. Senyawa organik jauh lebih banyak dari jumlah senyawa anorganik. Sementara itu, perbedaan senyawa organik dan anorganik yang selanjutnya adalah senyawa organik lebih banyak mengandung atom karbon hingga memiliki kemampuan untuk membentuk sifat-sifat yang lebih khas daripada senyawa anorganik. Secara lebih spesifik, berikut perbedaan senyawa organik dan anorganik yang perlu diketahui: Senyawa Organik
Senyawa Anorganik
4 dari 4 halaman
Senyawa organik dan anorganik dapat diamati di berbagai hal dalam kehidupan sehari-hari. Berikut beberapa contoh dari senyawa organik dan anorganik yang telah dikenal secara luas dalam dunia pengetahuan dan kimia. Contoh Senyawa Organik
Contoh Senyawa Anorganik
Kimia Organik adalah satu bidang ilmu yang mempelajari struktur, sifat dan dekomposisi suatu senyawa. Kimia organik juga sering disebut sebagai kimia karbon, hal tersebut karena unsur yang dipelajari dalam kimia organik adalah unsur yang mengandung karbon, nitrogen, oksigen, biasanya dengan tambahan nitrogen, belerang, dan fosfor. Menurut Wikipedia, kimia organik adalah percabangan studi ilmiah dari ilmu kimia mengenai struktur, sifat, komposisi, reaksi, dan sintesis senyawa organik sintesis. Senyawa organik dibangun terutama oleh karbon dan hidrogen, dan dapat mengandung unsur-unsur lain seperti nitrogen, oksigen, fosfor, halogen, dan belerang. Definisi asli dari kimia organik ini berasal dari kesalahpahaman bahwa semua senyawa organik pasti berasal dari organisme hidup, namun telah dibuktikan bahwa ada beberapa perkecualian. Bahkan sebenarnya, kehidupan juga sangat bergantung pada kimia anorganik; sebagai contoh, banyak enzim yang mendasarkan kerjanya pada logam transisi seperti besi dan tembaga, juga gigi dan tulang yang komposisinya merupakan campuran dari senyawa organik maupun anorganik. Contoh lainnya adalah larutan HCl, larutan ini berperan besar dalam proses pencernaan makanan yang hampir seluruh organisme (terutama organisme tingkat tinggi) memakai larutan HCl untuk mencerna makanannya, yang juga digolongkan dalam senyawa anorganik. Mengenai unsur karbon, kimia anorganik biasanya berkaitan dengan senyawa karbon yang sederhana yang tidak mengandung ikatan antar karbon misalnya oksida, garam, asam, karbid, dan mineral. Namun hal ini tidak berarti bahwa tidak ada senyawa karbon tunggal dalam senyawa organik misalnya metan dan turunannya. Ada banyak sekali penerapan kimia organik dalam kehidupan sehari-hari, diantaranya adalah pada bidang makanan, obat-obatan, bahan bakar, pewarna, tekstil, parfum, dan lain sebagainya. Peran Bidang Kimia Organik dalam Bidang Kesehatan Beberapa peranan penting penelitian dan pengembangan Kimia Organik kesehatan diantaranya ialah : Mengubah desain dan sintesis dari molekul kecil dalam organisme sehingga dapat berinteraksi dengan protein pada gen. Penelitian dan pengetahuan mengenai hal ini sangat diperlukan dalam mendesain obat-obatan untuk beragam penyakit. Mengembangkan penelitian mengenai tingkat racun berbagai senyawa. Penelitian mengenai ini sangat penting karena dapat memberikan data akurat mengenai sifat racun suatu senyawa, sehingga tidak terekpos ke dalam tubuh organisme terutama manusia. Mendukung dalam penelitian klinis menggunakan teknik-teknik kimia. Mendesain obat-obatan yang dapat bekerja lebih efektif dari sebelumnya merupakan hal yang dipelajari dalam biokimia. Mengembangkan obat yang lebih selektif dan tepat sasaran untuk menyembuhkan penyakit. Menentukan metode sintesis baru yang lebih efektif dalam mebuat obat-obatan maupun senyawa antikuman. |