Sensor merekam gelombang elektromagnetik yang dipantulkan oleh objek di permukaan bumi

Quipperian pasti pernah kebingungan ketika mau pergi ke suatu tempat tapi belum pernah ke sana dan sama sekali enggak tahu harus lewat mana, kan? Kalau zaman old, biasanya tanya orang, tapi zaman now kamu sudah pasti langsung buka Google Maps atau Waze.

Dengan menggunakan Google Maps atau Waze, kamu enggak cuma dapat acuan tentang jalan sekitar lokasi tujuan, dibimbing dari lokasi kamu berada menuju lokasi tujuanmu, bahkan diberi petunjuk jalan mana saja padat merayap atau macet.

Nah, Quipperian sadar enggak sih kalo dua perangkat tersebut menggunakan sistem Penginderaan Jauh, seperti biasa kamu pelajari di Geografi kelas 12?

Mungkin perlu kita ulang mengenai materi ini, ya. Siap? Yuk, simak penjabarannya di bawah ini!

Pengertian

Penginderaan Jauh atau biasa disingkat Inderaja merupakan seni teknologi untuk mendapatkan informasi mengenai suatu objek, daerah, atau gejala di permukaan bumi dengan menggunakan suatu alat tanpa kontak langsung dengan objek, daerah, atau gejala tersebut.

Istilah inderaja di masing-masing negara berbeda-beda. Di dalam bahasa Inggris disebut Remote Sensing, Prancis Teledetection, Jerman  Farnerkundung, dan Spanyol disebut Perception Remoia.

Meski merupakan cabang ilmu baru, inderaja jadi sangat populer dan dinamis. Masing-masing ilmuwan memiliki pendapat tentang inderaja tersebut.

Everrett dan Simonett, dalam buku Geografi: Jelajah Bumi dan Alam Semesta, berpendapat inderaja merupakan suatu ilmu karena di dalamnya terdapat suatu sistematika tertentu untuk dapat menganalisa suatu informasi mengenai permukaan bumi.

Sementara pendapat berbeda dikemukakan Lillesand dan Kiefer. Inderaja, menurutnya, merupakan ilmu dan seni untuk mendapatkan informasi tentang suatu objek, daerah, atau fenomena melalui analisis data yang diperoleh dengan suatu alat tanpa kontak langsung dengan objek, daerah, atau fenomena tersebut. Pendapat Lillesand dan Kiefer ini kemudian dijadikan rujukan bagi studi inderaja.

Di dalam penjelasan Lillesand dan Kiefer terdapat informasi tentang “alat tak berhubungan langsung” dengan objek. Apakah itu?

Yang dimaksud di atas merupakan alat sewaktu digunakan untuk perekaman tak bersentuhan langsung tetapi memiliki jarak dengan objek, daerah, atau gejala dengan menggunakan wahana, seperti satelit, pesawat udara, dan balon udara.

Hasil perekaman tersebut masih menjadi data mentah. Masih perlu dilakukan analisis lebih lanjut untuk dapat berguna bagi kepentingan penggunanya.

Data-data tersebut kemudian dianalisa menjadi komponen-komponen di dalam sistem inderaja. Secara garis besar komponen dan interaksi antar-komponen dalam sistem inderaja dapat dibagi secara singkat menjadi Sumber Tenaga, Atmosfer, Interaksi Tenaga dan Objek, dan Sensor.

Sumber Tenaga

Sumber tenaga utama pada inderaja merupakan radiasi sinar matahari. Namun, bila dilakukan pada malam hari maka dibuat tenaga buatan, atau dikenal dengan sebutan tenaga pulsar.

Proses pada siang hari menggunakan sinar matahari disebut sistem pasif, sedangkan pada malam hari disebut sistem aktif. Proses perekaman objek melalui tenaga buatan harus memiliki tenaga berkecepatan tinggi karena pada saat pesawat bergerak tenaga pulsar hasil pantulan objek, harus direkam menggunakan alat sensor.

Pantulan pulsar tegak lurus menghasilkan tenaga besar sehingga ronanya akan berwarna gelap, dan jika pantulan kecil maka ronanya akan berwarna cerah.

Radiasi matahari ke segala arah akan terurai menjadi berbagai panjang gelombang, mulai gelombang unit terkecil (Pikometer), sampai dengan unit terbesar (Kilometer).

Tenaga ini akan mengenai objek di permukaan bumi dan kemudian dipantulkan ke sensor. Jumlah tenaga matahari mencapai bumi (radiasi) tersebut dipengaruhi waktu, lokasi, dan kondisi cuaca.

Sementara, jumlah tenaga diterima pada siang hari lebih banyak bila dibandingkan dengan jumlah tenaga pada pagi atau sore hari.

Atmosfer

Atmosfer bersifat selektif terhadap panjang gelombang sehingga hanya sebagian kecil tenaga elektromagnetik dari radiasi sinar matahari ke bumi dan dimanfaatkan untuk inderaja.

Bagian spektrum elektromagnetik melalui atmosfer dan dapat mencapai permukaan bumi itu disebut jendela atmosfer (Atmospheric Window). Kisaran panjang gelombang paling banyak digunakan dalam Penginderaan Jauh, meliputi Spektrum Gelombang Cahaya Tampak (Visible), Inframerah (Infrared), dan Mikro.

Tenaga berupa gelombang elektromagnetik dari radiasi matahari tersebut tidak mencapai permukaan bumi secara utuh. Gelombangnya mengalami hambatan atmosfer.

Hambatan itu disebabkan penyerapan, pantulan, dan hamburan butir-butir di atmosfer, seperti debu, uap, air, gas karbondioksida, dan ozon.

Interaksi Tenaga dan Objek

Interaksi antara tenaga atau radiasi dengan objek di muka bumi dapat dikelompokan menjadi 3 bentuk, meliputi Absorption atau proses diserapnya tenaga oleh objek, Transmission atau proses diteruskannya tenaga oleh objek, dan Reflection atau proses dipantulkannya tenaga oleh objek.

Interaksi antara tenaga atau energi dengan objek-objek di permukaan bumi akan menghasilkan pancaran sinyal dan pantulan bersifat sangat selektif.

Jika karakteristik objek di permukaan bumi bertekstur halus, permukaan objek akan bersifat seperti cermin sehingga hampir semua energi dipantulkan ke arah sama atau disebut Specular Reflection.

Sementara, permukaan objek memiliki tekstur kasar, maka hampir semua tenaga dipantulkan ke berbagai arah atau disebut Diffuse Reflection.

Sensor

Pengumpulan data dalam Penginderaan Jauh dilakukan dari jarak jauh dengan menggunakan sensor. Oleh karena itu, diperlukan tenaga penghubung pembawa data tentang suatu objek di permukaan bumi ke sensor.

Data tersebut dikumpulkan dan direkam sensor melalui 3 cara, meliputi Distribusi Daya (Force) direkam dengan Gravitometer, Distribusi Gelombang Bunyi direkam dengan sonar untuk mengumpulkan data gelombang suara di dalam air, dan Distribusi Gelombang Elektromagnetik direkam dengan kamera untuk mengumpulkan data berkait pantulan sinar.

Sensor merupakan alat untuk melacak, mendeteksi, dan merekam suatu objek dalam daerah jangkauan tertentu. Tiap sensor memiliki kepekaan tersendiri terhadap bagian spektrum elektromagnetik.

Kemampuan sensor untuk merekam gambar terkecil disebut resolusi spasial. Semakin kecil objek  direkam, semakin baik kualitas sensor itu dan semakin baik resolusi spasial dari citra.

Nah, Quipperian berikut ulasan tentang pengertian Penginderaan Jauh. Semoga kamu tercerahkan. Kalau kamu masih mau belajar tentang geografi lebih jauh, segera daftarkan diri di Quipper Video, ya!

Penulis: Rahmat Ali