GEJALA ALAM ABIOTIK
1. Pergantian siang dan malam
.2. Perbedaan waktu berbagai tempat dimuka bumi Terdapat perbedaan waktu di tempat-tempat yang berbeda merediannya, yaitu tiap 1 derajat jarak dua garis meredian yang berturutan, waktunya berbeda 4 menit atau tiap 15 derajat berbeda 1 jam. Atas dasar inilah diadakannya pembagian daerah waktu di dunia. Sehingga di seluruh permukaan bumi secara umum terdapat 24 daerah waktu. Tiap dua daerah waktu yang berdampingan berselisih waktu 1 jam.
Zone-zone waktu di seluruh dunia berpangkal pada daerah waktu meredian 0o yang dikenal dengan nama Greenwich Mean Time (GMT). Dengan dasar tersebut, tempat-tempat yang terletak di Bujur Timur (Butim) atau sebelah timur Greenwich waktunya ditambah (+) dari waktu GMT, sesuai dengan besar kecilnya perbedaan garis bujur. Sedangkan di Bujur Barat (Bubar) waktunya di kurangi (-) dari waktu GMT. Misalnya jam menunjukkan pukul 15.00 GMT maka pada saat itu di daerah 30oBT, jam menunjukkan pukul 17.00. Dan saat itu di daerah yang terletak di 30oBB baru menunjukkan jam 13.00.
1. Waktu Indonesia bagian Barat (WIB) yang berpangkal pada waktu meredian 105o BT. Daerahnya meliputi DI Aceh, Sumut, Sumbar, Riau, Jambi, Sumsel, Bengkulu, Lampung, DKI Jakarta, Serang (Banten), Jabar, Jateng, DI Yogyakarta, Jatim, Kalbar, Kalteng.
Dalam keperluan lain digunakan waktu meredian, yaitu waktu yang berlaku untuk satu meredian. Selisih waktu meredian antara dua meredian yang berdampingan ialah 4 menit. Kota A yang dilalui garis 100o BT lebih cepat 4 menit daripada waktu di kota B yang dilalui garis 99oBT. Akan tetapi waktu di kota A lebih lambat 12 menit daripada waktu di kota C yang dilalui garis 103oBT.
.3. Gerak semu harian bintang
4. Perbedaan percepatan gravitasi di permukaan bumi
B. Pelangi Cahaya matahari adalah cahaya polikromatik (terdiri dari banyak warna). Warna putih cahaya matahari sebenarnya adalah gabungan dari berbagai cahaya dengan panjang gelombang yang berbeda-beda. Mata manusia sanggup menyerap paling tidak tujuh warna yang dikandung cahaya matahari, yang akan terlihat pada pelangi: merah, jingga, kuning, hijau, biru, nila, dan ungu
Panjang gelombang cahaya ini membentuk pita garis-garis paralel, tiap warna bernuansa dengan warna di sebelahnya. Pita ini disebut spektrum. Di dalam spektrum, garis merah selalu berada pada salah satu sisi dan biru serta ungu di sisi lain, dan ini ditentukan oleh perbedaan panjang gelombang.
C. Tsunami
Tenaga yang dikandung dalam gelombang tsunami adalah tetap terhadap fungsi ketinggian dan kelajuannya. Di laut dalam, gelombang tsunami dapat merambat dengan kecepatan 500-1000 km per jam. Setara dengan kecepatan pesawat terbang. Ketinggian gelombang di laut dalam hanya sekitar 1 meter. Dengan demikian, laju gelombang tidak terasa oleh kapal yang sedang berada di tengah laut. Ketika mendekati pantai, kecepatan gelombang tsunami menurun hingga sekitar 30 km per jam, namun ketinggiannya sudah meningkat hingga mencapai puluhan meter. Hantaman gelombang Tsunami bisa masuk hingga puluhan kilometer dari bibir pantai. Kerusakan dan korban jiwa yang terjadi karena Tsunami bisa diakibatkan karena hantaman air maupun material yang terbawa oleh aliran gelombang tsunami.
Adapun antisipasi yang perlu dilakukan untuk mengurangi dampak akibat tsunami antara lain:
Adapun langkah yang perlu dilakukan tiap individu sebagai berikut. Beberapa petunjuk yang diberikan alam antara lain berikut ini. 1) Adanya suara gemuruh di laut, hal ini akibat adanya pergeseran lapisan tanah. 2) Laut tiba-tiba menyurut sampai agak jauh ke tengah. 3) Karena surutnya laut maka akan tercium bau khas laut seperti bau amis. 4) Burung-burung laut terbang dengan kecepatan tinggi menuju daratan.
Setiap makhluk hidup hanya dapat hidup dan berkembang biak pada lingkungan yang cocok,yang disebut habitat.Di dalam ekosistem,setiap organisme mempunya fungsi dan tugas tertentu .Hal ini dikenal dengan nisia.Oleh karena itu, komponen biotik ekosistem dapat dikelompokkan berdasarkan nisia tadi.Secara garis besar ada empat nisia[2].[3]. 1. Plankton : organisme yang pergerakannya dipengaruhi arus perairan Plankton dibedakan jadi 2 : A.fitoplankton: plankton yang mirip tumbuhan Contoh : alga / gangga B. Zooplankton: planktom yang mirip tumbuhan contoh: ubur ubur(zooplankton raksasa), paramecium 2. Nekton: organisme yang bergerak aktif di dalam air contoh: ikan, gurita, penyu, belut, udang 3. Perifiton: tumbuhan yang melekat di dasar laut contoh: lumut 4. Bentos: organisme yang ditemukan di dasar perairan/melekat di subtrat seperti pasir contoh: keong, kerang, kepiting, bulu babi, siput 5. Neuston: organisme yang dijumpai di permukaan air contoh: jentik - jentik nyamuk, anggang - anggang
Produsen yaitu organisme yang dapat menyusun senyawa organik (mengandung bahan kehidupan) dari bahan anorganik (tidak mengandung bahan kehidupan) menjadi makananya sendiri. Di dalam membentuk makananya sendiri, organisme ini dibantu oleh cahaya matahari dan sering disebut organisme autotrof. Yang termasuk kelompok ini meliputi tumbuhan hijau, beberapa jenis bakteri dan Ganggang biru-hijau[ Konsumen meliputi organisme yang tidak mampu membuat zat makanan sendiri, dan untuk memenuhi kebutuhan makanannya bergantung pada organisme lain. Organisme ini disebut juga organisme heterotrof[2][4]. Komponen yang tergolong heterotrof adalah: manusia, hewan, jamur, dan mikroba. Organisme konsumen dibedakan berdasarkan atas jenis makanannya menjadi golongan herbivor (pemakan tumbuhan), karnivora (pemakan daging), dan omnivora (pemakan segala). Berdasarkan tingkatannya, konsumen dibagi menjadi:
Dekomposer disebut pengurai . Adanya perombak ini memungkinkan zat-zat organik terurai dan mengalami daur ulang kembali menjadi hara. Yang termasuk kelompok perombak adalah bakteri dan jamur[5].[2][4
Bumi memiliki atmosfer yang kaya akan oksigen, mengandung banyak air, memiliki suhu yang relatif sedang dan cocok untuk kehidupan organisme, dan mengandung senyawa kimia yang mendukung kehidupan. Kondisi ini membuat bumi menjadi unik beda dengan planet yang lain. a. Inti Bumi ( Core)Lapisan inti terletak di pusat bumi dengan ketebalan sekitar 3.500 km. Lapisan terluar inti bumi adalah cair dan dalamnya padat. Kandungan inti bumi adalah besi dan nikel. Inti bumi sangat panas sekitar 3000 oC – 5000 oC.
b. Mantel Bumi
c. Kerak Bumi (Crust) Merupakan lapisan terluar bumi dengan ketebalan sekitar 8 – 40 km. Pada lapisan ini manusia dan organisme yang lain hidup. Kerak bumi tersusun atas batuan beku , batuam metamorf, dan sedimen. Kerak bumi dibedakan atas kerak benua (daratan ) dan kerak samodra yang ditutupi perairan. Kerak benua dengan ketebalan 35 km dan kerak samodra dengan ketebalan sekitar 7 km. 1.Perubahan Bentuk Permukaan Bumi Bumi memiliki permukaan yang tidak rata, ada lembah, gunung, dataran tinggi, dataran rendah, danau, sungai, air terjun, laut, selat, maupun samodera. Juga ditemukan pulau-pulau dan benua. Banyak teori yang menjelaskan terbentuknya permukaan bumi ini. Wegener (1915) mengemukakan teori terbentuknya permukaan bumi yang dikenal dengan teori pergeseran benua (continental drift theory). Dalam teorinya ini Wegener menyatakan bahwa pada mulanya benua yang ada adalah satu. Dengan adanya pergeseran lempeng permukaan bumi maka terbentuklah benua-benua lain karena pemisahan. Teori Wegener didukung oleh para ahli seismologi (1960), ahli geofisika yang menyatakan bahwa benua-benua mengalami pemisahan yang dikenal dengan teori tektonik lempeng (plate tectonic theory). Aktivitas tektonisme merupakan salah satu tenaga geologi yang menyebabkan adanya perubahan permukaan bumi. Tenaga geologi dapat dibedakan menjadi 2 yaitu : 1. tenaga endogen tenaga dari dalam bumi yang menyebabkan terbentuknya bangunan baru seperti pegunungan, kawah, palung, dan lembah 2. tenaga eksogen, tenaga dari luar yang merombak hasil tenaga endogen a.Tektonisme Tektonisme adalah peristiwa pergeseran dan perubahan kerak bumi dalam skala besar yang meliputi pembentukan lipatan, patahan, dan pergerakan lempeng. Perubahan ini bisa karena aktivitas lem,peng yang saling menumbuk, menjauh, atau bergesekan, bisa juga karena gaya horisontal yang menekan bagian tertentu dari kerak bumi. Lipatan dan patahan dapat menyebabkan terbentuknya gunung dan pegunungan, pergerakan lempeng menyebabkan tgerjadinya benua. Tektonismeseperti gesekan antar lempeng dapat menimbulkan terjadinya gempa bumi dan tsunami.
Tenaga geologi dapat dibedakan menjadi 2 yaitu : 1. tenaga endogen tenaga dari dalam bumi yang menyebabkan terbentuknya bangunan baru seperti pegunungan, kawah, palung, dan lembah 2. tenaga eksogen, tenaga dari luar yang merombak hasil tenaga endogen
b.Vulkanisme Vulkanisme adalah segala kegiatan magma dari bagian dalam litosfer yang menyusup ke bagian lebih atas sampai ke luar permukaan bumi. Gerakan magma ini karena adanya tekanan dan temperatur yang tinggi sehingga menekan batuan di sekitarnya yang menimbulkan adanya kubah atau gunung yang kita kenal dengan gunung api. Magma menempati dapur magma yang volume dan kedalamannya berbeda-beda sehingga letusan untuk mengeluarkan magma juga memiliki kekuatan yang berbeda. Hal ini juga berpengaruh pada lamanya aktivitas gunung berapi. Magma dapat digunakan menjadi sumber energi panas bumi dan menjadi pembangkit tenaga listrik (PLTPB/ Pembangkit Listrik tenaga Panas Buni) seperti di Dieng, Kamojang, dan Sulawesi Utara.
c.Gempa Berdasarkan penyebabnya gempa dibedakan menjadi : a. gempa tektonik, terjadi karena pergeseran atau patahan kerak bumi. Pertemuan lempeng merupakan zona sumber gempa tektonik. Gempa ini memiliki kekuatan yang paling besar. b. gempa vulkanik, di sekitar gunung berapi menjelang letusan, saat letusan, dan beberapa waktu setelah letusan utama c. gempa tanah runtuh, terjadi mengiringi gua yang runtuh seperti gua kapur, pertambangan yang lapuk. Berdasarkan jarak fokus dan kedalaman hiposentrum, gempa dibedakan menjadi : a. gempa dalam, memiliki kedalaman lebih dari 300 km b. gempa intermedier, memiliki kedalaman 100-300 km c. gempa dangkal, memiliki kedalaman kurang dari 100 km Berdasarkan letak episentrumnya , gempa dapat dibedakan menjadi gempa daratan dan gempa lautan.Gempa daratan memiliki titik episentrum di daratan sedangkan gempa lautan memiliki titik episentrum di dasar lautan.Getaran gempa laut terkadang menimbulkan gelombang pasang yang sangat besar yang dikenal dengan tsunami. Tsunami bisa terjadi karena kekuatan tektonik maupun vulkanik yang menyebabkan gempa lautan yang menimbulkan gelombang pasang yang sangat besar. Getaran gempa dapat diukur dengan alat yang disebut dengan seismograf, yang mencatat getaran horisontal dan getaran vertikal. Ada beberapa skala gempa seperti Skala Mercalli, Skala Omari, dan skala Richter. Pada skala 0-2,5 Richter gempa tidak terasa tetapi tercatat oleh seismograf. Getaran gempa lebih dari 3,0 skala Richter sudah mulai menimbulkan terjadinya kerusakan.
1.2.Tenaga Eksogen Permukaan bumi yang terbangun karena tenaga endogen seperti tektonisme dan vulkanisme serta perombakan oleh peristiwa gempa maka tenaga eksogen akan melanjutkan dengan proses perusakan. Tenaga eksogen meliputi pelapukan, pengangkutan, pengikisan, dan akhirnya pengendapan.
a.Pelapukan a. pelapukan mekanik, disebabkan karena keadaan fisik seperti perubahan suhu, pembekuan air dalam celah batu, pelapukan glasial, pengelupasan, dan pengaruh sinar matahari b. pelapukan kimiawi, disebabhan karena reaksi kimia seperti oksidasi, dehidrasi, dan penguapan c. pelapukan organi, terjadi karena aktivitas makhluk hidup seperti mikroorganisme, cendawan, dan lumut. b.PengangkutanMaterial yang lapuk akan mengalami pengangkutan oleh air yang mengalir, angin, es yang bergerak dan karena grafitasi bumi. a.pengangkutan oleh air yang mengalir, tergantung kepada berat jenis material, maka dalam pengangkutan bisa bergeser, berguling di dasar perairan, melompat-lompat, melayang dan ada yang terapung. b. pengangkutan oleh angin, biasamnya material yang tidak terlalu berat seperti debu dan partikel tanah.
d. pengangkutan karena gravitasi, terjadi pada tanah yang terjal, jika kena air hujan maka akan terjadi longsoran.
c.Pengikisan/ erosi
d.Pengendapan/ Sedimentasi Tanah adalah lapisan paling atas di permukaan daratan yang diperlukan tanaman untuk mendapatkan nutrisi, air , dan media tempat tumbuh. Selain itu tanah menjadi tempat hidup bagi manusia dan hewan, serta untuk melaksanakan kegiatan pertanian dan perkebunan. Tanah terjadi karena melalui proses pelapukan batuan dan penguraian senyawa organik dari sisa-sisa organisme. Karakteristik tanah tiap daerah berbeda tergantung faktor-faktor yang mempengaruhi pembentukannya. Karakteristik tanah sangat mempengaruhi kualitas tanah. 2.1.Proses pembentukan tanah a. Tahap pertama pembentukan tanah adalah akumulasi lapisan bahan induk yang telah terpecah dan terpisah disebut regolit. Regolit terbentuk dari pelapukan batuan induk yang di bawahnya dan dari bahan-bahan lain yang terbawa dari tempat lain seperti pecahan glasial dan debu vulkanik. b. Tahap kedua adalah pembentukan lapisan tanah paling atas yang merupakan hasil dari penambahan air, udara, makhluk hidup/ biota, dan bahan organik lain hasil pembusukan sisa organisme (humus).
Faktor-faktor pembentukan tanah a. Bahan induk, berperan dalam menentukan kedalaman tekstur, permeabilitas air, kandungan nutrisi tanah, dan warna tanah. b. Iklim, mempengaruhi kecepatan pelapukan batuan induk. Iklim panas dan lembab akan menyebabkan pelapukan berjalan lebih cepat dan jumlah humus yang lebih banyak. c. Topografi, mempengaruhi kedalaman dan permeabilitas tanah. Permukaan yang miring/ curam akan meningkatkan pergerakan partikel tanah sehingga lapisan tanah menjadi lebih tipis. Hal sebaliknya terjadi pada tanah yang landai. d. Biota, berbagai makhluk hidup mempengaruhi struktur dan kandungan tanah. Adanya rantai makanan dan daur materi menyebabkan kandungan nutrisi dalam tanah menjadi terjaga. e. Waktu, tanah yang baru terbentuk akan memiliki sifat yang kuarang lebih sama dengan batuan induknya , tetap yang sudah lama akan memiliki karakteristik yang berbeda sesuai material yang ditambahkan dan karena aktivitas makhluk hidup.
2.2.Komponen Penyusun Tanah
2.3.Profil, tekstur, dan struktur Tanah
Tekstur Tanah
Struktur tanah terbentuk melalui agregasi berbagai partikel tanah yang menghasilkan bentuk/susunan tertentu pada tanah. Struktur tanah menentukan ukuran dan jumlah rongga antar partikel tanah yang akan mempengaruhi pergerakan air, udara, akar tanaman, dan organisme tanah. Beberapa jenis struktur tanah adalah sebagai berikut : Jenis struktur tanah Ukuran struktur partikel (mm) Kualitas dari segi pertanian Remah 1-5 sangat produktif, aerasi, saluran air baik dan mudah ditembus akar Butir/granular 1-5 cukup produktif, bermasalah pada aerasi dan penyaluran air Lempeng 1-10 Kurang produktif, menahan gerak air, udara, dan menghambat akar Balok 10-75 sangat produktif, aerasi dan saluran air baik Prismatik 20-100 cukup produktif, gerakan air dan tumbuhnya akar tanaman baik tiang 20-100 cuklup produktif jika air yang tersedia memadai 2.4.Jenis-jenis TanahBerdasarkan USDA (United States Departement of Agriculture), tanah dikelompokkan menjadi beberapa jenis yaitu : No Jenis Tanah Ciri-ciri Terdapat di 1 Entisols terbentuk dari sedimen vulkanik, batuan kapur, dan batuan metamorf seprti tanah aluvial, regosol, dan litosolPapua , Kalimantan Tengah, Sumatra Selatan, Nusa Tenggara Timur 2 Histosols terbentuk dari pembusukan jaringan tanaman , mengandung banyak senyawa organik. Disebut juga tanah gambut. Seperti jenis tanah organosols Riau, Papua, Kalimantan Tengah, Kalimantan Barat, Sumatra Selatan 3 Inceptiosols tanah mineral yang masih muda, seperti jenis tanah latosols, aluvial, brown forest, solosak, humic gley Papua, Kalimantan Timur, Kalimantan Tengah, Maluku 4 Verticols tanah mineral berwarna abu kehitaman, mengan dung 30 % lempung, di daerah beriklim kering dan memiliki batuan induk kaya akan kation Nusa Tenggara Timur, Nusa Tenggara Barat, Jawa Timur, Jawa Tengah, Sulawesi Selatan 5 Oxisols tanah yang mengalami proses pencucian/peluruhan dengan memiliki kadar aluminium dan besi tinggi Sumatra Selatan, Papua, Kalimantan Tengah, Kalimantan Barat, Jambi, Lampung 6 Andisols tanah berwarna gelap terbentuk dari endapan vulkanik, ditemukan di sekitar gunung berapi Sumatra Utara, Jawa Timur, Jawa Barat, Jawa Tengah, Maluku 7 Mollisols tanah mineral serupa dengan tanah praire, terbentuk dari batuan kapur, kaya bahan organik, senyawa basa, pH netral. Papua, Nusa Tenggara Timur, Maluku, Kalimantan Timur, Sulawesi Tengah, Jawa Timur 8 Ultisols tanah berwarna kuning-merah, mengalami pencician/ peluruhan. Disebut juga tanah podsolik terdapat di daerah lahan kering. Kalimantan Timur, Papua, Kalimantan Barat, Kalimantan Tengah, Riau. |