Sel telur atau sel kelamin betina tikus diproduksi di dalam organ tubuh yang disebut

tirto.id -

Manusia masuk dalam kategori mamalia dan berkembang biak dengan cara reproduksi seksual.

Proses reproduksi adalah proses bertemunya sel sperma (gamet jantan) dengan ovum (gamet betina) hingga terjadi fertilisasi.

Dalam proses fertilisasi tersebut, hasilnya terbentuk zigot yang berkembang menjadi embrio janin, tumbuh dalam rahim dan berkembang hingga cukup masanya untuk dilahirkan.

Untuk lebih jelasnya, mari belajar tentang sistem reproduksi yang ada manusia.

Sistem reproduksi pria

Pria memiliki beberapa bagian organ yang terkait dengan proses reproduksi. Bagian-bagian tersebut ada yang berada di dalam tubuh, dan ada pula yang terletak di dalam. Berikut penjelasannya seperti dilansir laman kemdikbud.go.id:

  • Penis adalah organ reproduksi yang berada di luar tubuh, berfungsi juga sebagai saluran kencing dan saluran keluarnya sperma.
  • Skrotum memiliki fungsi menjaga agar suhu testis ideal bagi proses produksi sperma di sana. Terdapat dua buah testis di dalam skrotum.
  • Testis terletak di bagian dalam skrotum, berfungsi untuk memproduksi hormon testosteron serta sperma.
  • Epididimis merupakan saluran dimana sperma disimpan sementara waktu usai diproduksi dalam testis.
  • Uretra adalah saluran tempat urine atau kencing keluar. Juga menjadi saluran keluarnya sperma. Letaknya ada di dalam penis
  • Vesikula seminalis adalah kelenjar di mana zat basa (alkali), fruktosa, hormon prostaglandin dan protein pembekuan dihasilkan.
  • Kelenjar prostat berfungsi untuk menghasilkan cairan yang bersifat asam.
  • Kelenjar cowper berfungsi melepaskan lendir dan cairan yang bersifat basa, agar dapat menetralkan urine yang ber pH asam. Dengan begitu sperma bisa hidup saat melewati uretra.
Sistem reproduksi wanita

  • Vagina adalah organ reproduksi wanita yang sebagian berada di luar, dan sebagian berada di dalam tubuh. Pada vagina ada saluran tempat penis dapat masuk dan keluar dalam kegiatan seksual. Lewat saluran tersebut juga janin keluar saat proses melahirkan.
  • Serviks nama lainnya adalah leher rahim, yang menjadi pintu masuk dari saluran vagina menuju rahim.
  • Rahim atau uterus adalah tempat di mana zigot berkembang menjadi janin yang terbentuk pada proses reproduksi. Bentuknya seperti buah pir dengan ukuran yang lebih kecil namun dapat membesar jika ada janin di dalamnya.
  • Ovarium dikenal juga sebagai indung telur. Ini adalah organ yang terletak di dua sisi rahim, berfungsi menghasilkan sel telur atau ovum. Selain itu juga untuk memproduksi hormon estrogen dan progesteron.
  • Tuba falopi atau saluran telur adalah saluran kecil yang terletak di bagian atas rahim untuk tempat ovum lewat dari ovarium menuju ke rahim. Proses fertilisasi ovum oleh sperma juga berlangsung di sini.

Contoh Soal Sistem Reproduksi IPA Kelas 9, sebagaimana ditulis di laman Kemendikbud.1. Peleburan antara sel telur dan sel sperma akan membentuk....

a. embrio

b. fertilisasi

c. ovulasi

d. zigot

2. Uterus adalah bagian alat kelamin wanita yang berfungsi sebagai tempat

b. peleburan sperma dan ovum

3. Proses peleburan ovum dan sperma disebut?

a. menstruasi

b. menopause

c. ovulasi

d. fertilisasi

4. Masa kehamilan normal pada manusia berlangsung selama?

a. 7 bulan

b. 8 bulan

c. 12 bulan

d.

9 bulan

5. Proses pembentukan sperma disebut?

a. ovulasi

b. oogenesis

c. spermatogenesis

d. fertilitas

6. Pada wanita,umumnya setiap 28 hari terjadi pelepasan sel telur dari ovarium.Peristiwa pelepasan sel telur ini disebut?

a. ovulasi

b. menstruasi

c. fertilisasi

d. menopause

7. Alat kelamin pada wanita yang berfungsi menghasilkan sel telur adalah

a. oviduk

b. urethra

c. plasenta

d. ovarium

8. Sperma pada manusia diproduksi di?

a. skrotum

b. testis

c. penis

d. vas deferens

9. Tempat terjadinya proses fertilisasi adalah

a. tuba fallopi

b. ovarium

c. uterus

d. vagina

10. Tuba fallopi adalah saluran yang menghubungkan antara

a. ovarium dan uterus

b. uterus dan plasenta

c. testis dan penis

d. uterus dan vagina

11. Sel telur yang telah dibuahi oleh sperma akan tumbuh di dalam bagian organ reproduksi yang disebut

a. uterus

b. vagina

c. ovarium

d. oviduk

12. Penyakit organ reproduksi dengan penurunan sistem kekebalan tubuh yang disebabkan virus yang menghancurkan sel darah putih adalah

a. raja singa

b. kencing nanah

c. AIDS

d. keputihan

13. Peritiwa di mana siklus menstruasi menjadi tidak teratur dan berhenti untuk selamanya disebut

a. menopause

b. fertilisasi

c. ovulasi

d. menstruasi

14. Salah satu fungsi plasenta adalah

a. penghubung embrio dengan uterus

b. tempat pertumbuhan embrio

c. saluran makanan embrio

d. tempat terjadinya pembuahan

15. Perhatikan bagian-bagian organ reproduksi manusia berikut ini

1. ovarium 4. kloaka

2. oviduk 5. vas deferens

3. uterus 6. testis

Bagian yang menghasilkan sel kelamin adalah

a. 3 dan 4

b. 1 dan 6

c. 1 dan 2

d. 5 dan 6

16. Jaringan yang menghubungkan embrio dengan dinding uterus adalah

a. plasenta

b. oviduk

c. vagina

d. ovarium

17. Urut-urutan organ reproduksi dari luar ke dalam pada wanita

a. vagina-uterus-oviduk-ovarium

b. vagina-oviduk-ovarium-uterus

c. vagina-uterus-ovarium-oviduk

d. vagina-ovarium-uterus-oviduk

18. Bakteri Treponema paliidum menyebabkan penyakit kelamin disebut?

a. herpes

b. sifilis

c. klamidia

d. trikomoniasis

19. Keterangan yang benar tentang ovulasi

a. pertemuan sel telur dengan sel sperma

b. pertumbuhan sel telur pada uterus

c. perkembangan zigot dalam rahim

d. lepasnya sel telur dari ovarium

20. Organ reproduksi pria yang berfungsi menghasilkan sperma adalah

a. testis

b. vas deferens

c. skrotum

d. epididimis

Baca juga: Apa Itu Sistem Reproduksi: Stuktur, Fungsi & Macam Penyakit Kelamin

Kunci Jawaban Soal Sistem reproduksi

Baca juga: Mengenal Kanker Prostat yang Menyerang Sistem Reproduksi Laki-laki

Baca juga artikel terkait CONTOH SOAL UTS atau tulisan menarik lainnya Yulaika Ramadhani
(tirto.id - ylk/agu)

Penulis: Yulaika Ramadhani Editor: Agung DH

Artikel ini adalah bagian dari seri bahan bacaan panjang The Conversation Australia bertajuk Zoom Out, di mana penulis dapat menelusuri konsep-konsep kunci dalam sains dan teknologi dalam konteks yang lebih luas dan berkaitan dengan masyarakat dan keseluruhan umat manusia

Jenny Graves–Penerima Prime Minister’s Prize for Science tahun 2017–menjelaskan bagaimana gen-gen kunci yang teraktivasi di awal kehidupan mengubah suatu embrio menjadi laki-laki atau perempuan, sedangkan gen-gen yang teraktivasi nanti mengendalikan bagaimana seks diekspresikan dalam fisiologi dan perilaku.

Terdapat banyak faktor budaya dan sosial yang terlibat dalam pembentukan seorang bayi menjadi laki-laki atau perempuan. Namun secara biologis, seks mulai terbentuk saat Anda hanyalah seonggok kecil sel yang berada di uterus ibu.

Kita mempunyai gambaran umum yang cukup jelas mengenai bagaimana “kelelakian” atau “keperempuanan” berkembang di embrio manusia, dan bagaimana hal tersebut lalu diterjemahkan menjadi kemampuan untuk membuat sel telur atau sperma.

Kita juga berada di awal pemahaman jumlah gen-gen yang berkontribusi terhadap variasi yang muncul dalam perkembangan, perilaku, dan identitas seksual manusia.

Fleksibilitas dini yang ditemukan dalam sistem ini sangat menarik. Hal tersebut mengingatkan saya akan Pushmi-pullyu (“push-me-pull-you”) karya penulis Hugh Lofting, suatu tokoh ikonik di seri cerita Doctor Dolittle yang selalu gelisah mengenai arah yang harus dia ambil.

Sel germinal dan gonad

Kebanyakan dari sel di badan kita ditakdirkan untuk mati. Tapi ada beberapa sel dalam embrio yang lalu dapat mempertahankan kemapuannya untuk menjadi seorang manusia yang utuh. Sel-sel tersebut–dikenal sebagai “sel germinal primordial"–pada akhirnya menjadi sperma atau sel telur (ovum).

Akan tetapi mereka harus menempuh suatu perjalanan yang panjang. Sekitar tiga minggu setelah pembuahan, 50 sel germinal primordial ditaruh di selaput di luar embrio. Mereka melipatgandakan diri dan berpawai menuju embrio, bergerak langsung melalui usus embrio. Sel-sel tersebut mencapai gonad embrio dalam enam minggu.

Nanti mereka akan menerima sinyal yang mengarahkan mereka untuk menjadi sperma (yang dibuat dalam jumlah miliaran sepanjang kehidupan seorang lelaki) atau menjadi 20.000 ovum yang dimiliki seorang perempuan saat ia lahir.

Ovum dan sperma unik karena mereka masing-masing memiliki setengah dari jumlah kromosom yang dimiliki oleh sel lain. Setiap orang memiliki dua salinan dari gen manusia di setiap sel tubuh, satu salinan dari ibu dan satu salinan dari ayah. Sel germinal harus berubah menjadi satu gen tunggal yang terdiri dari percampuran gen-gen kedua orang tua. Hal ini dilakukan dengan suatu teknik pembelahan sel bernama ”meiosis“ di mana 46 kromosom melipatgandakan diri sekali, namun sel tersebut membelah dua kali.

Sel telur atau sel kelamin betina tikus diproduksi di dalam organ tubuh yang disebut
Meiosis adalah proses pembagian sel yang menghasilkan 23 kromosom di sel telur dan sperma. Foto adalah hasil modifikasi terhadap gambar dari Shutterstock. from www.shutterstock.com

Semua ini terjadi di organ tubuh gonad: testis di pria dan indung telur di wanita.

Gonad dimulai sebagai punggungan sel yang ada di kedua sisi calon tulang punggung sekitar lima minggu setelah pembuahan. ”Punggungan kelamin“ ini dimulai sama di semua embrio.

Namun untuk embrio yang ditakdirkan untuk menjadi laki-laki, punggungan kelamin menerima sinyal yang disebut ”faktor penentu testis“ pada minggu kesepuluh setelah pembuahan. Sinyal tersebut memulai perkembangan testis dan menekan perkembangan indung telur.

Jika tidak menerima sinyal testis, punggungan kelamin akan menunggu selama beberapa minggu untuk menjadi ovarium.

Lalu faktor-faktor dari testis atau ovarium akan mendorong sel germinal untuk menjadi sperma atau ovum.

Gonad atau kelenjar kelamin tidak hanya membuat sperma atau ovum. Gonad juga menghasilkan hormon yang mempengaruhi seluruh perkembangan embrio. Testis embrio memproduksi testosteron yang mengarahkan perkembangan pria, membentuk penis dan skrotum. Estrogen memiliki dampak yang berlawanan–mendukung perkembangan alat-alat kelamin perempuan, dan mempersiapkan untuk pembentukan payudara di masa depan.

Apa dan di mana sinyal yang mencetus testis?

Kita tahu bahwa sinyal yang memulai perkembangan testis datang dari kromosom seks.

Gen manusia terdiri dari 23 molekul DNA panjang yang kita lihat sebagai kromosom di bawah mikroskop. Semua bayi punya 22 pasang kromosom biasa (satu pasang yang terdiri dari 22 gen dari ibu dan satu pasang lagi dari ayah).

Namun laki-laki dan perempuan memiliki perbedaan pada pasang kromosom ke-23: anak-anak perempuan mempunyai dua salinan kromosom berbentuk sedang bernama X dan anak laki-laki mempunyai satu X tunggal disertai kromosom yang mungil bernama Y. Nama-nama tersebut tidak mempunyai hubungan apa pun dengan bentuk mereka namun justru mencerminkan misteri dalam perbedaan mereka ("X” untuk hal-hal yang tidak diketahui).

Saat meiosis dalam testis, kromosom X dan Y dipisahkan ke dalam sperma-sperma yang berbeda–50% dari sperma yang diproduksi akan mengandung kromosom X dan 50% sisanya akan membawa kromosom Y. Semua ovum memiliki kromosom X tunggal.

So on fertilisation, half the embryos start off with XX, and half with XY sex chromosomes.

Kita tahu bahwa Y membawa sinyal testis sebab orang-orang yang hanya memiliki X tunggal adalah perempuan dan orang-orang dengan dua kromosom X dan satu Y adalah laki-laki.

Sehingga sinyalnya harus datang dari suatu gen di kromosom Y. Pada tahun 1990, sinyal tersebut dilacak datang dari ujung atas kromosom Y. Bagian ini ada di pria dan tidak ada di wanita yang hanya memiliki sebagian dari kromosom Y.

Suatu gen bernama SRY berhasil diidentifikasi dari suatu bagian kecil kromosom Y. Gen SRY telah dibuktikan sebagai “faktor penentu testis” melalui analisis yang dilakukan atas beberapa anak perempuan yang memiliki kromosom Y yang tampak normal tapi SRY mutan dan dengan memasukkan gen SRY ke dalam embrio tikus XX yang berkembang menjadi jantan.

Sel telur atau sel kelamin betina tikus diproduksi di dalam organ tubuh yang disebut
Kehadiran alat kelamin pada anak laki-laki biasanya menandakan bahwa anak tersebut memiliki kromosom Y. from www.shutterstock.com

Bagaimana cara kerja SRY dan apa yang bisa salah?

Begitu gen SRY diidentifikasi, kita semua berpikir bahwa paling hanya akan ada satu atau dua langkah antara SRY dan aktivasi gen lain yang akan membentuk testis.

Namun ternyata ada suatu jaringan reaksi kompleks yang dikendalikan oleh paling tidak 30 gen. Beberapa mendorong perkembangan testis. Beberapa memajukan perkembangan indung telur. Beberapa melawan pembentukan testis dan yang lain melawan pembentukan ovarium. Memang betul-betul suatu situasi push-me-pull-you di mana setiap gen saling tarik ulur.

Ada juga gen (contohnya DMRT1) yang menjaga agar perjalanan perkembangan gonad terjaga. Jika gen tersebut dimatikan, sel dalam testis akan mulai berperilaku seperti sel telur atau sel telur akan mulai berperilaku seperti testis.

Tidak hanya sampai di sana. Yang luar biasa adalah bahwa satu gen SRY melalui jaringan pengaruh hormonal berdampak pada aktivitas lebih dari 6.500 gen lain (dari total 20.000 gen yang kita miliki) dengan cara yang berbeda di perempuan dan laki-laki.

Sehingga pria dan wanita tidak hanya memiliki gen yang berbeda namun punya tingkat aktivitas yang berbeda juga.

Suatu mutasi pada satu dari 30 gen yang terlibat dalam jaringan rumit reaksi pembedaan gonad dapat berujung pada pembalikan seks (perempuan XY atau pria XX) atau diferensiasi gonad yang tidak sempurna. Contohnya, beberapa wanita memiliki kromosom Y dan gen SRY yang sempurna, tapi kekurangan protein yang seharusnya menerima sinyal dari hormon laki-laki.

Dan beberapa perempuan XY tidak memiliki bagian dari kromosom 4 yang mengandung gen DMRT1: Anda membutuhkan dua salinan dari gen tersebut untuk menjadi laki-laki walaupun Anda memiliki gen SRY.

Gen lain yang mengendalikan ciri-ciri seks

Ada ratusan gen yang dibutuhkan untuk membuat sperma. Beberapa terletak di kromosom Y dekat dengan gen SRY, tapi ada juga yang di X atau tersebar di seluruh genom manusia (namun hanya aktif di pria). Hal tersebut bisa saja berlaku dalam pembuatan ovum.

Terdapat banyak gen lain yang juga terlibat dalam diferensiasi seksual seperti untuk pembuatan organ penis dan payudara.

Beberapa varian gen juga terlibat dalam pemilihan pasangan seksual. Kira-kira terdapat ratusan gen yang dijuluki “gen gay” yang telah saya simpulkan sebagai gen “pencinta pria”, dan mungkin saja terdapat ratusan gen “pencinta wanita.” Varian gen tersebut cukup umum karena dapat diekspresikan sebagai wanita yang mencintai pria dan pria yang mencintai wanita, ditambah mereka cenderung kawin dini dan memiliki lebih banyak anak.

Saya kira hal yang sama juga benar dalam gen yang memengaruhi identitas gender. Varian gen yang mendorong identitas pria yang kuat tidak selalu harus terikat pada kromosom Y, dan gen yang mempromosikan identitas perempuan dapat saja dipasangkan dengan kromosom Y. Identitas transgender bisa jadi umum sebab varian gen tersebut akan diutamakan dalam jenis kelamin yang lain seperti “gen gay"–perempuan dengan identitas keperempuanan yang kuat dan pria dengan identitas kelelakian yang kuat mungkin akan kawin dengan lebih antusias dan memiliki lebih banyak keturunan.

Betul-betul luar biasa bahwa sesuatu yang begitu mendasar dan kritis untuk keberlangsungan spesies seperti seks dikendalikan oleh suatu jaringan variabel gen yang rumit.

Kita harus berterima kasih kepada evolusi yang memberikan kita kompleksitas tersebut, dan belajar untuk menghargai berbagai variasi fantastis yang telah diberikan oleh alam.

Artikel ini diterjemahkan dari bahasa Inggris oleh Rizkina Aliya

If so, you’ll be interested in our free daily newsletter. It’s filled with the insights of academic experts, written so that everyone can understand what’s going on in the world. With the latest scientific discoveries, thoughtful analysis on political issues and research-based life tips, each email is filled with articles that will inform you and often intrigue you.

Editor and General Manager

Find peace of mind, and the facts, with experts. Add evidence-based articles to your news digest. No uninformed commentariat. Just experts. 90,000 of them have written for us. They trust us. Give it a go.

If you found the article you just read to be insightful, you’ll be interested in our free daily newsletter. It’s filled with the insights of academic experts, written so that everyone can understand what’s going on in the world. Each newsletter has articles that will inform and intrigue you.

Komentari artikel ini