Sebutkan tiga hal yang perlu diperhatikan sebelum menyusun kerangka naskah pidato?

Menyusun naskah pidato untuk disampaikan di depan publik, tidak semudah membuat cerita fiksi. Ada beberapa hal yang perlu diperhatikan. Mulai dari kerangka pidato yang baik dan sesuai dengan kaidah, hingga memilah isi pokok pidato yang hendak disampaikan agar padat dan jelas. Selain itu, setelah penyusunan naskah pidato selesai dilakukan, perlu dipastikan bahwa naskah tersebut enak dibaca, sehingga para pendengar tidak merasa bingung. Perlu kita ingat bahwa pidato adalah untuk disampaikan secara lisan, bukan dipahami dengan membaca tulisan. Berikut adalah cara menyusun naskah pidato yang baik.

Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) Online, pidato adalah pengungkapan pikiran dalam bentuk kata-kata yang ditujukan kepada orang banyak. Pidato dapat digunakan untuk menyatakan selamat, menyambut kedatangan tamu, memperingati hari-hari besar tertentu, maupun berbagai bentuk kegiatan lainnya.

Dikutip dari berbagai sumber, berikut adalah tujuan dari penyampaian pidato:

Baca Juga:  Lembaran Negara dan Berita Negara

Secara struktur dan sistematika, pidato dapat dibagi menjadi tiga bagian yaitu:

Mengawali bagian inti pidato, dapat dilakukan dengan menyajikan data dan/atau fakta. Merujuk pada contoh di bawah, pada sambutan tersebut disajikan data tentang nilai ekspor produk pertanian.

Terdapat beberapa organisasi pesan yang dapat digunakan dalam menyusun inti sambutan. Organisasi pesan ini dapat digunakan untuk berbagai situasi yang berbeda. Beberapa organisasi pesan yang sering digunakan adalah:

Misalnya kita akan membahas tentang Penanggulangan Covid-19, kita bisa menggunakan organisasi pesan dengan urutan kronologis. Dengan menceritakan dan menyajikan data awal adanya pandemi covid-19, menyampaikan kebijakan-kebijakan yang diambil oleh pemerintah berdasarkan timeline. 

Disamping pengorganisasian pesan, harus kita fahami bahwa para pendengar pidato belum tentu memiliki latar belakang yang sama. Untuk itu penting untuk diketahui, bahwa terdapat beberapa pendekatan dalam menyusun isi pidato. Antara lain sebagai berikut:

Pentingnya memahami siapa pendengar kita, akan mempengaruhi isi pidato yang disiapkan. Tata bahasa antara pendengar berpendidikan tinggi tentu akan berbeda dengan pendengar berpendidikan tidak tinggi.

Menyusun kesimpulan / penutup dapat dilakukan dengan menyampaikan harapan-harapan dan kesimpulan dari topik pidato yang dilakukan. Agar penutupan pidato dapat dilakukan secara efektif, berikut beberapa tips yang dapat dijadikan referensi,

Berikut adalah contoh sambutan Presiden RI pada kegiatan Peresmian Pelepasan Merdeka Ekspor Pertanian Tahun 2021. Transkrip selengkapnya dapat diakses pada link ini.

https://www.presidenri.go.id/transkrip/peresmian-pelepasan-merdeka-ekspor-pertanian-tahun-2021/

https://kbbi.web.id/pidato

https://id.wikipedia.org/wiki/Pidato

https://freepik.com (gambar)

10 Aug 2021 by Laruan, Last edit: 09 Aug 2021

Siapa disini yang selalu sakit perut ketika disuruh berpidato di depan umum? Kami jamin, pasti hampir semuanya pernah mengalami hal ini, bukan? Tampil di depan umum memang membutuhkan keberanian yang besar, tetapi untuk bisa berbicara di depan umum harus mengetahui teknik menyampaikan pidato yang baik dan benar.

Sebutkan tiga hal yang perlu diperhatikan sebelum menyusun kerangka naskah pidato?

Untuk itulah, kali ini Kredit Pintar akan membagikan panduan teknik menyampaikan pidato yang baik di depan umum dengan pede. Dengan begitu, Sobat Pintar akan bisa tampil percaya diri saat melakukan presentasi di kelas, kuliah, pekerjaan, hingga pitching start-up.

Metode-Metode Cara Berpidato

  1. Metode Serta-merta atau Impromptu

Metode cara berpidato ini biasanya dilakukan ketika narasumber akan berbicara berdasarkan kebutuhan sesaat. Artinya, pesan yang disampaikan tersebut dilakukan secara spontan atau di luar dari naskah pidato yang sudah dibuat.

Biasanya, narasumber akan melakukan hal ini adalah ketika ada sebuah pertanyaan, memberikan contoh untuk pendengar memahami maksud yang disampaikan, atau menjadi pembicara dadakan.

Narasumber akan menyampaikan pesan sesuai dengan naskah pidato yang sudah dibuat sebelumnya.

Metode ini kerap digunakan dalam acara-acara resmi yang dimana narasumber atau penyelenggara acara telah menulis terlebih dahulu isi pidato yang akan disampaikan saat acara berlangsung. Naskah tersebut kemudian akan dibacakan secara lantang oleh narasumber.

Metode ini tidak memerlukan latihan yang insentif dan membuat narasumber terlihat lebih kaku.

Metode ini tidak mengharuskan narasumber untuk menghafal atau membaca isi naskah pidato. Biasanya, narasumber akan membuat uraian atau perencanaan yang sudah dibuat dalam secarik kertas, dan menyampaikan inti dari pesan tersebut kepada audiens.

Cara berpidato ini akan membuat pembicara terlihat lebih ekspresif dan bebas dalam mengutarakan pemahamannya kepada audiens.

Cara Membuat Pidato

  1. Tentukan Topik dan Tujuan

Sebelum melakukan pidato di depan umum, ada baiknya Sobat Pintar menentukan topik dan tujuan yang ingin diutarakan dan dibahas. Gunakanlah topik yang berhubungan dengan masalah saat ini untuk menarik perhatian para pendengar.

Contoh:

Topik: Media Sosial

Umum: Edukasi

Tujuan Khusus: Memberikan penjelasan edukatif kepada para pendengar akan pentingnya media sosial yang bisa memberikan informasi secara cepat kepada masyarakat di era globalisasi.

  1. Analisa Penonton dan Lokasi

Ketahui latar belakang dan karakter dari para pendengar yang akan hadir di dalam acara yang ingin Sobat Pintar sambangi. Dengan menganalisa target pendengar dan lokasi penyelenggaraan acara, maka Sobat Pintar dapat membuat topik pidato dan naskah pidato yang mudah dicerna oleh penonton.

Hal-hal yang perlu diperhatikan adalah:

  • Maksud pengunjung datang ke acara.
  • Budaya atau kebiasaan para pendengar di daerah tersebut.
  • Situasi tempat acara berlangsung, apakah di dalam gedung, sekolah, instansi pemerintah, dan lain-lain.
  1. Memilih dan Menyempitkan Topik

Meskipun Sobat Pintar sudah menentukan topik yang ingin disampaikan, ada baiknya untuk menyempitkan kembali topik tersebut sehingga pembahasan akan lebih terfokus.

Contoh:

Topik luas: Pengaruh Media Sosial pada Generasi Muda

Topik sempit: Dampak Negatif Media Sosial

Jangan lupa untuk menyusun kerangka naskah pidato untuk memudahkan Sobat Pintar berbicara di depan umum.

Buatlah kerangka uraian secara terperinci dan tersusun dengan baik, mulai dari kata pembuka, isi pidato, kesimpulan, hingga penutup.

Ada baiknya Sobat Pintar untuk melatih nada bicara sebelum tampil berpidato. Bacalah naskah pidato yang sudah dibuat, sesuaikan nada bicara, emosi, dan gerak-gerik yang sesuai dengan naskah. Latihlah cara bicaramu tersebut, dengan begitu, Sobat Pintar akan merasa lebih percaya diri saat menyampaikan pidato di depan. Umum.

Cara Berpidato yang Baik di Depan Umum

  1. Raih Perhatian di Awal, dan Tutup dengan Akhir yang Dinamis.

Sobat Pintar pernah gak sih mendengar pidato yang dimulai dengan “Hai semua, apa kabar?!,” atau “Hari ini saya akan berbicara dengan Anda tentang X,” atau dengan tepukan tangan yang sangat kuat oleh pembicara?

Hal yang disebutkan diatas merupakan salah satu cara pembicara untuk menarik perhatian audiens untuk mendengarkan pidatonya. Sobat pintar bisa melakukan cara-cara tersebut saat presentasi di kelas atau berpidato yang bersifat casual.

Jangan lupa juga untuk mengakhiri pidato Sobat Pintar dengan ringkasan dan penyataan yang kuat yang akan selalu diingat oleh audiens.

  1. Kontak Mata dengan Pendengar.

Teknik menyampaikan pidato ini bukan berarti Sobat Pintar harus melototkan kepada audiens, ya. Kontak mata kerap dilakukan pembicara saat berbicara supaya pesan akan mudah ditangkap oleh audiens.

Selain itu, dengan melakukan kontak mata, pembicara akan mendapatkan perhatian oleh para audiensnya yang seakan-akan diajak bicara ataupun berdiskusi. Sobat Pintar yang ingin melakukan presentasi atau pidato di depan publik wajib banget melakukan kontak mata dengan pendengar.

  1. Jangan Bersembunyi di Balik Podium

Memang dalam beberapa acara mengharuskan pembicara untuk berdiri di belakang podium. Namun, tidak ada salahnya untuk mengambil microphone dan keluar dari balik podium untuk menyapa para audiens dan aktif berkomunikasi dengan mereka bukan?

Cara ini sangat ampuh untuk membuat audiens tidak tertidur dan Sobat Pintar akan terlihat lebih terbuka dengan audiens dibandingkan bersembunyi di balik penghalang kayu besar yang membosankan itu.

Sobat Pintar, kalian harus ingat ya. Jangan pernah membungkukkan badan ketika berpidato di depan umum. Kenapa? Karena dengan membungkuk, akan membuat Sobat Pintar terlihat lemah, tidak menarik, dan dianggap tidak percaya diri oleh audiens.

Tegapkan postur tubuh Sobat Pintar, pertahankan bahu ke belakang, jangan biarkan mereka melihat Sobat Pintar gugup. Dengan begitu, Sobat Pintar akan merasa jauh lebih percaya diri.

  1. Ceritakan Kisah yang Menarik

Mendengarkan pidato yang hanya bersifat teori atau fakta sangat lah membosankan. Untuk mengatasi masalah tersebut, Sobat Pintar bisa membuat sebuah cerita atau dongeng yang membuat audiens ikut di dalam imajinasi tersebut.

Dengan membuat sebuah cerita yang terkait dengan topik, audiens akan bisa membayangkan, merasakan, dan memahami informasi yang dimaksudkan dengan mudah.

Sobat Pintar sering gak sih ketemu pembicara yang gaya bicaranya monoton? Jika pernah, apakah Sobat Pintar merasa bosan dan cepat mengantuk? Jika ya, maka Sobat Pintar harus belajar dari dia.

Bagaimana caranya? Dengan memvariasikan irama saat berpidato.

Sobat Pintar bisa mengatur nada bicara, volume, kecepatan, gerakan, dan lain-lainnya yang sangat unik supaya audiens tertarik untuk mendengarkan Sobat Pintar saat berpidato.

Sobat Pintar bisa melontarkan pertanyaan, mengejutkan penonton, berbicara dengan nada rendah atau emosional. Dijamin, audiens akan merasa terhibur dan menyimak pidato Sobat Pintar dengan seksama.

Sebutkan tiga hal yang perlu diperhatikan sebelum menyusun kerangka naskah pidato?

Sumber: unsplash.com

Terakhir, teknik menyampaikan pidato yang baik adalah menggunakan alat bantu seperti gambar, mainan, power slide, atau apapun itu yang bisa membantu Sobat Pintar berbicara dengan baik di depan umum.

Dengan bantuan alat-alat tersebut, Sobat Pintar akan semakin mudah untuk menjelaskan makna pesan yang disampaikan, memberikan contoh dari permasalahan, hingga menurunkan rasa grogi saat tampil di depan publik.

Tidak semua orang memiliki kemampuan untuk tampil dan berbicara di depan publik, akan tetapi, kita bisa mengasah keberanian dan kemampuan berbicara yang baik di depan publik dengan cara-cara yang sudah dijelaskan sebelumnya.Latih terus teknik menyampaikan pidato Sobat Pintar, gunakan cermin sehingga Sobat Pintar bisa melihat ekspresi Sobat Pintar dan mengoreksi gerakan-gerakan yang bisa dikembangkan. Semoga artikel ini bermanfaat buat Sobat Pintar, ya!

Sebutkan tiga hal yang perlu diperhatikan sebelum menyusun kerangka naskah pidato?