Sebutkan pewarnaan yang dapat digunakan pada bahan tekstil

Sebutkan pewarnaan yang dapat digunakan pada bahan tekstil

Tekstil memiliki sifat bahan dan bahan pewarna yang berbeda antara satu tekstil dengan tekstil lainnya. (pixabay)

adjar.id - Tekstil adalah bahan yang digunakan untuk membuat pakaian.

Tekstil merupakan benang yang diolah dengan menggunakan beberapa teknik khusus hingga menjadi kain. 

Lalu, kemudian kain tersebut diolah menjadi suatu produk dan digunakan oleh sebagian besar masyarakat. 

Baca Juga: Mengenal Kain Tenun Nusantara serta Jenis Tenun Ikat dan Tenun Songket

Nah, tekstil sendiri memiliki jenis bahan dan jenis bahan pewarna yang berbeda antara satu tekstil dengan tekstil lain.

Kita semua pasti merasakan bahwa saat kita dapat menggunakan baju atau celana yang berbeda, maka tekstur dari kain atau tekstil akan berbeda juga.

Sekarang, yuk, kita simak sifat bahan dan pewarna pada bahan tekstil yang perlu kita ketahui di bawah ini, ya!

"Kain adalah salah satu bahan tekstil yang dapat diolah menjadi produk."


Page 2

Sebutkan pewarnaan yang dapat digunakan pada bahan tekstil

Tekstil memiliki sifat bahan dan bahan pewarna yang berbeda antara satu tekstil dengan tekstil lainnya. (pixabay)

1. Jenis Bahan Tekstil

Nah, setiap bahan tekstil jelas memiliki perbedaan, seperti yang sudah disinggung sebelumya, tekstil sendiri terbentuk karena rajutan atau tenunan dari benang sehingga hasil yang diberikan akan berbeda.

Benang sendiri memiliki dua jenis, yaitu pertama adalah benang yang terbuat dari bahan alami, dan benang yang dibuat dari bahan kimia atau buatan.

Sebagai contoh jika kita melihat benang katun, benang tersebut adalah benang alam karena benang tersebut berasal dari tumbuhan kapas.

Baca Juga: Benarkah Sidik Jari Dapat Menempel di Semua Tempat?

Contoh lainnya adalah benang sutra yang dibuat dari serat kepompong ulat sutera, dan kain wol yang terbuat dari bulu domba.

Sedangkan, untuk bahan benang buatan, terdapat beberapa benang buatan seperti dakron, polyester, nilon dan masih banyak lagi.

Benang buatan juga memiliki kualitas yang baik jika kita ingin membuat tekstil dengan produk jenis tertentu.

"Benang yang menggunakan proses pembuatan ditenun termasuk salah satu asal  terciptanya bahan tekstil."


Page 3

Sebutkan pewarnaan yang dapat digunakan pada bahan tekstil

Tekstil memiliki sifat bahan dan bahan pewarna yang berbeda antara satu tekstil dengan tekstil lainnya. (pixabay)

2. Bahan Pewarna Tekstil 

Selanjutnya, adalah bahan tekstil yang diberi warna.

Jika kita memutuskan untuk membuat produk dengan bahan tekstil, maka warna adalah aspek utama yang perlu diperhatikan. 

Tekstil sendiri dapat diberi warna, baik itu warna alami ataupun warna buatan, semua jenis pewarna ini memiliki sifat dan jenis yang berbeda antara satu sama lain. 

Contoh pewarna alami yang berasal dari alam adalah menggunakan ekstrak akar-akaran, daun, buah, kulit kayu dan juga kayu. 

Soga dan kesumba juga merupakan contoh dari peawrna alami yang dapat kita temukan saat ini. 

Baca Juga: Sebaiknya Berapa Lama Masker Kain Boleh Dipakai? Ini Penjelasannya

Sedangkan, untuk pewarna buatan, umumnya menggunakan beberapa campuran bahan kimia, sebagai contoh ada naptol dan indigosol. 

Naptol adalah pewarna yang dapat kita gunakan dengan cara mencampurkan kain tekstil.

Lalu, indigosol adalah pewarna yang dapat kita gunakan dengan cara ditulis.

Nah, itu adalah jenis dan bahan pewarna tekstil yang perlu kita ketahui, ya. 

Sekarang, yuk, coba jawab soal di bawah ini!

Pertanyaan

Sebutkan pewarna alami yang dapat digunakan pada bahan tekstil!

Petunjuk: Cek halaman 3.

Pewarnaan pada tekstil sangat penting karena akan menentukan daya tarik suatu kain. Untuk menciptakan kain yang indah itu, ada proses pewarnaan tekstil yang menggunakan beragam jenis pewarna. Seperti apa jenis jenis bahan pewarna tekstil yang menjadikan suatu kain tampak indah?

Iklan

Jenis jenis bahan pewarna tekstil dikelompokkan ke dalam dua bagian, yaitu zat pewarna alami [natural dye] dan zat pewarna sintetis [synthetic dye]. Yuk, kenali lebih jauh kedua jenis pewarna tekstil tersebut.

Jenis pewarna ini diambil dari serat alam tanaman atau hewan. Serat alam tanaman disebut serat selulosa [cellulose], sedangkan serat alam hewan disebut serat protein [proteine]. 

Bahan pewarna alam yang digunakan untuk mewarnai tekstil berasal dari daun, kayu, kulit kayu, buah, atau bunga. Contoh tanaman yang sering dimanfaatkan sebagai pewarna alami tekstil yaitu secang, kunyit, tarum atau indigofera, kesumba, dan masih banyak lagi yang lain.

Jenis jenis bahan pewarna tekstil dibuat dari perpaduan zat kimia tertentu. Dibandingkan pewarna alami, pilihan warna zat pewarna sintetis lebih banyak.

Polling

Bagaimana gaya hidup Anda saat pandemi mempengaruhi variasi noda kotor di baju Anda?

0 Suara

Zat pewarna sintetis yang dipakai untuk tekstil umumnya turunan hidrokarbon aromatik seperti benzena, toluena, naftalena, dan antrasena yang diperoleh dari arang batubara. Contoh pewarna sintetis yaitu:

Pewarna ini dapat terserap langsung di tekstil selulosa tanpa bantuan senyawa mordan.

Pewarna ini banyak digunakan untuk mewarnai serat protein dan poliamida.

Pewarna ini umumnya memiliki warna cerah. Meski intensitas warnanya tergolong tinggi, namun ketahanan sinar dan ketahanan cucinya kurang baik.

Pewarna ini terdiri dari napthol sebagai komponen dasar dan garam diazonium sebagai pembangkit warna. 

Zat ini biasa digunakan untuk mewarnai kain katun menjadi gelap. 

Pada tekstil, zat ini biasanya digunakan untuk cetak saring, bukan pencelupan. Zat warna pigmen tidak larut dalam segala macam pelarut karena tidak mempunyai afinitas pada segala macam serat.

Bahan pewarna ini kelarutannya kecil dalam air. Biasanya digunakan untuk mewarnai serat-serat sintetik yang bersifat hidrofob, seperti misalnya polyester.

Zat ini tidak larut dalam air dan tidak dapat mewarnai serat selulosa secara langsung.

Disebut juga indigosol, zat ini ketahanan lunturnya baik, berwarna rata dan cerah. 

Zat ini larut dalam air dan dapat bereaksi dengan serat selulosa sehingga daya tahan warna dan sinarnya sangat baik. Pewarna ini dapat digunakan untuk pencelupan dan pencapan bahan kain.

Agar pakaian awet dan warnanya tidak pudar, Anda perlu melakukan perawatan lebih dari sekadar mencucinya dengan deterjen. Gunakan juga pelembut dan pewangi pakaian Molto Ultra Care setiap kali Anda mencuci pakaian.

Teknologi ultra care pada Molto membuat pakaian ekstra lembut, wangi sepanjang hari, dan warnanya tetap cerah. Ini karena ultra care bekerja hingga serat kain terdalam sehingga memberikan wangi tahan lama dan melindungi pakaian dari kerusakan dan warna pudar.

Selain mengenali jenis jenis bahan pewarna tekstil, Anda kini juga tahu cara merawat pakaian agar awet dan warnanya tidak pudar meski sudah dicuci berkali-kali.

Awalnya diterbitkan 22 Desember 2021

Pewarna batik merupakan salah satu faktor penting yang dapat menunjang kualitas sebuah batik. Sebab selain dipengaruhi oleh tingkat kerumitan motifnya, keindahan sebuah kain batik  juga sangat bergantung oleh komposisi warna penyusunnya. Jika zat warna batik dulu biasa dibuat dari bahan alami sekarang pewarna batik lebih banyak yang dibuat dari zat sintetis.

Pengertian Pewarna Batik

Pewarna batik dapat didefinisikan sebagai suatu zat warna tekstil yang biasa digunakan dalam proses pewarnaan batik baik dengan cara pencelupan maupun coletan, sehingga diperoleh warna yang sifatnya dapat dikatakan kekal. Proses pencelupan sendiri menjadi salah satu faktor yang dapat menentukan kualitas warna batik.

Untuk mendapatkan hasil yang maksimal, proses pewarnaan batik sebaiknya selalu dikerjakan pada suhu kamar supaya tidak merusak lilin sebagai perintang warnanya. Suhu pencelupan yang tinggi dapat melelehkan malam [lilin batik] dan menyebabkan warna akan masuk terserap ke perintang warna.

Berdasarkan sumber atau asalnya zat pewarna batik dapat dibagi menjadi dua golongan yakni berupa pewarna alami yang didapat dari tumbuh-tumbuah dan pewarna sintetis yang didapat dari reaksi sejumlah zat kimia.

Pewarna Alami

Pewarna alami [natural dyes] merupakan jenis zat warna yang diperoleh dari alam baik secara langsung maupun tidak langsung. Bahan pewarna alami untuk bahan tekstil ini umumnya diperoleh dari hasil ekstrak berbagai bagian tumbuhan seperti daun, buah, kulit kayu, kayu, akar, biji dan bunga.

Beberapa jenis tanaman penghasil warna yang dapat dimanfaatkan sebagai bahan dasar pewarna alami pada proses pembuatan batik diantaranya berupa kunyit, tanaman indigofera, jalawe, teh, secang, bawang merah, kelapa, serta tanaman tingi, jambal dan tegeran.

1. Tanaman Kunyit

Dikenal sebagai salah satu tanaman obat sekaligus bumbu dapur, kunyit [Curcuma domestica val] sebenarnya juga dapat dimanfaatkan untuk mewarnai kain batik. Bagian tanaman yang diambil adalah rimpang dan umbi akar yang menghasilkan warna kuning.

Sumber : //www.go-dok.com/

Untuk menghasilkannya variasi warna yang berbeda kunyit ini bisa juga dikombinasikan dengan tanaman lain.

  • Jika kunyit dicampur dengan buah jarak dan jeruk akan menghasilkan pewarna alami berwarna hijau tua.
  • Jika kunyit dicampurkan dengan tarum atau indigo, kunyit akan menghasilkan warna hijau muda.

2. Tanaman Indigofera

Indigo [Indigofera tinctoria] termasuk ke dalam jenis tanaman perdu yang diambil bagian daun dan rantingnya untuk menghasilkan warna biru. Tanaman ini ketika tumbuh biasanya akan membentuk semak-semak dan berkembang biak melalui sistem generatif dari bijinya.

Sumber : //www.astrogle.com/

Warna biru yang dihasilkan dari tanaman indigo umumnya akan cenderung bersifat lebih natural dan cerah walaupun aplikasinya tidak selalu konsisten atau merata. Dibalik ketidaksempurnaan warnanya itulah justru anda akan menemukan nilai seni yang berbeda dari warna lainnya.

3. Jalawe

Kulit buah jalawe [Terminalia bellirica] merupakan jenis bahan pewarna alam untuk batik yang populer di kalangan pembuat batik warna alam. Warna kain yang dihasilkan dari proses pencelupan rebusan jalawe yaitu berupa warna hijau kecoklatan. Selain dimandaatkan sebagai bahan pewarna, jalawe ini juga menjadi bahan jamu tradisional.

Sumber : //amiafiyati.blogspot.co.id/

4. Tanaman Teh

Teh [Camelia sinensis] merupakan bahan baku minuman penyegar yang sudah dikenal luas seluruh dunia. Selain dimanfaatkan untuk membuat minuman, bagian daun teh yang sudah tua bisa juga dimanfaatkan untuk pewarna alami batik. Bagian daun teh ini jika diolah akan menghasilkan warna cokelat pada kain.

Sumber : //www.indiamart.com/

5. Secang

Secang [Caesaslpinia sapapan lin] termasuk tanaman yang dikenal luas di Indonesia sebagai negara penghasil rempah. Sebagai bahan pewarna secang ini bagian kayunya dapat diekstrak untuk menghasilkan warna merah. Warna merah tersebut diperoleh dari proses oksidasi dalam pencelupan larutan berwarna kuning sebelumnya.

Sumber : //www.tokopedia.com/

6. Bawang Merah

Bawang merah [Allium ascalonicium L] yang biasa dipakai sebagai bumbu masak pada dasarnya juga dapat digunakan sebagai bahan pewarna batik. Bahan yang diambil adalah bagian kulit yang menghasilkan warna jingga kecoklatan.

Sumber : //satujam.com/

7. Kelapa

Tanaman kelapa [Cocos nucifera] banyak tumbuh dan dibudidayakan oleh sebagaian besar patani di daerah tropis. Bagian tanaman kelapa yang biasa dijadikan sebagai bahan pewarna batik salah satunya yaitu kulit buah terluarnya yang berserabut [sabut kelapa]. Warna yang dihasilkan yaitu berupa krem kecoklatan.

Sumber : //www.trubus-online.co.id/

8. Tegeran, Tingi, dan Jambal

Tanaman tegeran [Cudrania javanensis], tingi [Ceriops condolleana] dan jambal [Pelthopherum pterocarpum] merupakan tiga jenis tumbuhan yang dapat diambil kulit dan kayunya kemudian dicampur menjadi satu untuk menghasilkan warna soga pada kain batik.

a. Tanaman Tegeran

Tanaman tegeran biasa dikenal sebagai tanaman perdu berduri yang bisa menghasilkan warna kuning untuk bahan pewarna alami batik. Tanaman ini biasanya bisa dengan mudah ditemui di wilayah Jawa, Madura, Kalimantan dan Sulawesi.

Sumber : //zatwarnaalami.blogspot.co.id/

b. Tanaman Tingi

Tanaman tingi hampir sama dengan tegeran, namun bedanya tanaman ini memiliki jenis daun majemuk yang bergerombol di ujung cabang. Tanaman tegeran dapat menghasilkan warna merah gelap atau kecoklatan untuk bahan pewarna alami kain batik.

Sumber : //zatwarnaalami.blogspot.co.id/

c. Tanaman Jambal

Tanaman jambal yang biasa dikenal sebagai Yellow Flamboyant termasuk ke dalam jenis tanaman yang dapat dimanfaatkan sebagai penghasil pewarna alami batik. Tanaman ini dapat tumbuh lebih tinggi dari tegeran dan tingi, bahkan bisa mencapai 25 meter.

Sumber : //zatwarnaalami.blogspot.co.id/

9. Tanaman Mengkudu

Dikenal sebagai tanaman obat tradisional yang diambil dari manfaat buah mengkudu, akar tanaman ini ternyata juga mempunyai manfaat lain sebagai bahan pewarna alami batik. Warna batik yang didapat dari ekstrak akar mengkudu umumnya berupa merah tua atau merah kecoklatan.

Sumber : //id.pinterest.com/

10. Kulit Buah Manggis

Buah manggis menjadi salah satu buah yang paling dicari karena memiliki daging buah yang enak dan sangat segar. Selain diambil daging buahnya, kulit dari buah manggis sebenarnya juga dapat dimanfaatkan sebagai obat tradisional dan juga sebagai bahan pewarna alami kain batik.

Kulit buah manggis dapat menghasilkan warna merah keunguan, merah, dan juga biru. Cara untuk membuatnya adalah dengan menumbuk kulit buah manggis hingga halus. Lalu rendam dengan larutan etanol [salah satu jenis alcohol]. Setelah itu dikeringkan sebelum siap untuk dijadikan sebagai bahan pewarna alami kain batik.

Sumber : //www.faunadanflora.com/

Pewarna alami batik umumnya memiliki konsentrasi dan stabilitas pigmen warna yang rendah, keseragaman warna kurang baik dan spectrum warnanya tidak seluas pewarna sintetik. Supaya bahan pewarna alami tersebut dapat menempel kuat pada kain, proses pewarnaan batik juga harus dibantu dengan fiksasi.

Beberapa bahan fiksasi yang dapat digunakan untuk memperkuat warna batik yaitu:

  • Kapur untuk menghasilkan warna yang muda atau terang.
  • Tawas untuk memperoleh warna dasar atau asalnya.
  • Tunjung agar menghasilkan warna yang lebih tua.

Batik pewarna alami yang memiliki karakteristik unik dan eksklusif ini umumnya cenderung cepat memudar jika dicuci dengan detergen biasa. Oleh karena itulah untuk mempertahankan keaslian warna batik anda bisa mencucinya dengan pembersih alami dari buah lerak yang dapat difungsikan sebagai deterjen tradisional.

Pewarna Sintetis

Pewarna sintetis [synthetic dyes] merupakan jenis zat warna yang dibuat menurut reaksi-reaksi kimia tertentu sehingga sifatnya lebih stabil dan dan mudah digunakan. Pewarna sintetis untuk kain tekstil sebenarnya lumayan banyak, namun hanya beberapa yang dapat digunakan sebagai pewarna batik.

Beberapa bahan pewarna sintetis yang biasa digunakan untuk pencelupan pada proses pembuatan batik diantaranya berupa napthol, zat warna indigosol, zat warna remasol, zat warna rapid, dan zat warna direk.

1. Zat Warna Napthol

Zat warna napthol termasuk ke dalam jenis zat warna yang terdiri atas dua unsur yaitu napthol AS [nama diawali AS-...] sebagai dasar warna dan garam diazonium sebagai pembangkit warna. Zat warna napthol pada dasarnya tidak larut dalam air, sehingga diperlukan zat pembantu kostik soda untuk melarutkannya.

Pada proses pembuatan batik, pencelupan naphtol sendiri biasa dikerjakan dalam dua tahap.

Tahap pertama yakni pencelupan dengan naphtolnya sendiri. Pada proses pertama ini belum menghasilkan warna apapun. Napthol yang banyak dipakai dalam pembatikan diantaranya Naptol AS, Naptol AS-G, Naptol AS-BO, Naptol AS-D, Naptol AS-LB, Naptol AS-OL, Naptol AS-BR, Naptol AS-BS.

Sumber : //fitinline.com/

Tahap kedua merupakan tahap membangkitkan warna. Pada proses ini warna napthol dibangkitkan dengan garam diazonium untuk memunculkan warna yang diinginkan.

Garam diazonium yang banyak dipakai dalam pembatikan diantaranya Garam Biru B, Garam Biru BB, Garam Bordo GP, Garam Hitam B, Garam Kuning GC, Garam Violet B, Garam Merah B, Garam Orange GC, Garam Scarlet R, Garam Merah GG, Garam Merah 3 GL.

Sumber : //fitinline.com/

Contoh pewarnaan 1 meter kain batik dengan zat warna napthol secara sederhana dapat digambarkan sebagai berikut. Larutan NaptholNapthol : 3 - 5 gramCoustik soda : 15 - 25 gramTRO : 15 - 25 gramAir Panas : 1 literLarutan Garam Diazonium Garam diazonium : 6 -10 gram

Air dingin : 2 liter

Video yang berhubungan