Lihat Foto Show KOMPAS.com - Teks hasil observasi adalah laporan berisi penjabaran umum mengenai sesuatu yang didasarkan pada hasil kegiatan observasi. Teks laporan hasil observasi menggunakan kaidah bahasa yang membedakannya dengan jenis teks lainnya. Dilansir dari Teks dalam Kajian Struktur dan Kebahasaan (2017), berikut penggunaan bahasa dalam teks laporan hasil observasi: Menggunakan kata kerjaKata kerja adalah kata yang menyatakan suatu tindakan, keberadaan, pengalaman, atau pengertian dinamis lainnya. Kata kerja biasanya menjadi predikat dalam suatu kalimat. Baca juga: Contoh Teks Laporan Hasil Observasi Dalam teks hasil observasi, pengamatan yang kita lakukan biasanya dituangkan dalam kalimat yang mengandung kata kerja. Contoh observasi terhadap katak, "katak melompat untuk pindah dari satu tempat ke tempat lainnya." Kata kerja dalam kalimat itu adalah melompat. Menggunakan nominaNomina adalah kelompok kata yang menyatakan nama dari seseorang, tempat, atau semua benda dan segala yang dibendakan. Nomina bisa berfungsi sebagai subyek atau obyek dari klausa. Bisa juga sebagai pelengkap. tirto.id - Konjungsi (kata hubung) merupakan kata atau ungkapan yang berfungsi sebagai penghubung antarkata, antarklausa, atau antarkalimat. Penggunaan konjungsi dalam sebuah kalimat atau paragraf berfungsi agar susunan kata atau kalimat memiliki koherensi (keterkaitan). Selain itu, konjungsi juga didefinisikan sebagai kata tugas yang menghubungkan dua satuan bahasa yang sederajat, misalnya kata dengan kata, frasa dengan frasa, dan klausa dengan klausa, demikian dikutip dari buku Tata Bahasa Baku Bahasa Indonesia Edisi Ketiga (1998) terbitan Balai Pustaka. Mengutip buku EYD & Seputar Kebahasa-Indonesiaan (2008) yang ditulis Ernawati Waridah, kata hubung terbagi menjadi lima kelompok sesuai fungsinya. Lima kelompok tersebut adalah kata hubung koordinatif, subordnatif, korelatif, antarkalimat, dan antarparagraf.
Lima kelompok yang dijelaskan buku tersebut sebenarnya adalah pemekaran dari tiga kelompok fungsi konjungsi, yaitu konjungsi intra-kalimat, antar-kalimat, dan antar-paragraf. Konjungsi intra-kalimat kemudian dipecah kembali menurut fungsinya menjadi konjungsi koordinatif, subordinatif, dan korelatif.
Macam-macam Konjungsi (Kata Hubung)1. Konjungsi Koordinatif
Konjungsi koordinatif adalah kata hubung yang digunakan untuk menggabungkan dua klausa yang berkedudukan setara. Konjungsi koordinatif menghasilkan kalimat majemuk setara. Konjungsi yang termasuk dalam kelompok ini antara lain:
2. Konjungsi Subordinatif Konjungsi subordinatif merupakan kata penghubung untuk menggabungkan dua klausa atau lebih yang memiliki hubungan bertingkat. Konjungsi subordinatif menghasilkan kalimat majemuk bertingkat. Kata hubung yang termasuk dalam kelompok ini antara lain:
Infografik SC Macam-Macam Kata Hubung (Konjungsi). tirto.id/Fuad 3. Konjungsi Korelatif Konjungsi korelatif merupakan kata penghubung yang menghubungkan dua kata, frasa, atau klausa, di mana kedua unsur tersebut memiliki fungsi sintaksis yang sama (sama-sama subjek, misalnya). Konjungsi yang masuk dalam kelompok ini antara lain:
4. Konjungsi Antarkalimat Konjungsi juga dibagi dalam kelompok berdasarkan satuan bahasa tempat konjungsi digunakan. Konjungsi untuk menggabungkan dua kalimat berbeda dengan konjungsi untuk menggabungkan dua paragraf. Kata hubung yang termasuk dalam kelompok konjungsi antarkalimat antara lain:
5. Konjungsi Antarparagraf Konjungsi antarparagraf dapat pula dibedakan berdasarkan fungsinya. Kata hubung antarparagraf yang termasuk kelompok ini antara lain:
Baca juga:
Baca juga
artikel terkait
KONJUNGSI
atau
tulisan menarik lainnya
Rizal Amril Yahya
Subscribe for updates Unsubscribe from updates
Juli 30, 2019 Assalmualaikum Wr. Wb. Salam sejahtera Shalom Omwastiastu Namo Budhhaya, Sakam kebajikan. Hehe. Bukan bermaksud meniru salam yang sering diucapkan oleh Pak Jokowi, namun agaknya memang sikap saling menghormati seperti itu sangat diperlukan saat ini. Tapi bukan soal toleransi atau hal berat lain yang akan Marnulis bahas pada tulisan ini. Kali ini Marnulis akan membahas dan membagikan rangkuman kaidah kebahasaan yang terdapat dalam teks laporan hasil observasi.
Kaidah teks laporan hasil observasi yang pertama adalah kalimat definisi. Teks laporan hasil observasi merupakan teks yang berisi penjelasan tentang suatu objek berdasarkan hasil pengamatan atau observasi. Nah. Objek observasi tersebut perlu dijelaskan pengertiannya dengan menggunakan kalimat definisi. Kalimat definisi adalah kalimat yang berisi penjelasan umum tentang objek yang diobservasi. Tujuan dari kalimat definisi ini adalah memberikan penjelasan kepada pembaca agar tidak keliru memahami objek yang diobservasi. Untuk mengidentifikasi kalimat definisi yang terdapat dalam teks laporan hasil obervasi, ada beberapa kata kunci yang perlu diingat, yaitu; "adalah", "merupakan", "ialah", "yaitu", dan "yakni".Berikut contoh kalimat definisi; Laptop adalah sebuah perangkat elektronik yang menjalankan sebuah sistem operasi yang dapat membantu manusia modern dalam menyelesaikan pekerjaannya.
Kaidah teks laporan hasil observasi berikutnya adalah penggunaan kata hubung atau konjungsi. Kata hubung ini berfungsi untuk menghubungkan antar klausa atau antar kalimat, bahkan antar paragraf. Tujuannya adalah agar susunan kalimat atau paragraf dalam teks menjadi padu. Berikut adalah penjelasan lebih lanjutnya. Konjungsi koordiantif, berfungsi untuk menghubungkan klausa-klausa sederhana. Konjungsi koordinatif meliputi;
Konjungsi ini berfungsi untuk menghubungkan kalimat yang masih berkaitan atau berhubungan secara idenya. Artinya fungsi dari konjungsi ini adalah membuat kalimat pertama dengan berikutnya dapat dipahami keterkaitannya. Konjungsi antar kalimat meliputi;
Kaidah bahasa berikutnya dari teks laporan hasil observasi adalah penggunaan kalimat simpleks dan kompleks. Apa itu kalimat simpleks dan kompleks? Berikut adalah penjelasannya. Kalimat simpleks adalah kalimat yang terdiri dari satu struktur. Kalimat ini biasanya disebut dengan kalimat tunggal. Contohnya; Andi makan roti di kantin sekolah. kalimat di atas terdiri dari satu struktur yang jika dijabarkan akan seperti berikut. Andi (Subjek) makan (Predikat) roti (Objek) di kantin sekolah (Keterangan Tempat). Kalimat kompleks adalah kebalikan dari kalimat simpleks. Jika kalimat simpleks terdiri dari satu struktur saja, maka kalimat kompleks adalah kalimat yang terdiri lebih dari satu struktur. Untuk mengidentifikasinya sangat mudah. Caranya adalah dengan melihat apakah kalimat tersebut dapat dipisah menjadi beberapa kalimat atau tidak. Contoh: Andi makan roti dan pisang di kantin sekolah. Kalimat di atas dapat di pisah menjadi dua kalimat yaitu:
Kaidah kebahasaan yang terakhir dari teks laporan hasil observasi adalah penggunaan data yang biasanya berupa data numerik atau angka. Fungsi data ini adalah sebagai penunjang deskripsi tentang objek yang diobservasi. Misalnya kita hendak menulis laporan hasil observasi tempat wisata. Maka, untuk menunjang deskripsi tentang tempat wisata tersebut, kita harus mencantumkan beberapa data yang bersifat numerik atau angka. Misalnya luas areal wisata itu, berapa jumlah wahananya, dan lain sebagainya. |