Pantun menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia adalah bentuk puisi Indonesia (Melayu), tiap bait (kuplet) biasanya terdiri atas empat baris yang bersajak (a-b-a-b). Show Berikut ini jenis-jenis pantun: Pantun berdasarkan siklus kehidupan/usia dibedakan menjadi 3 yaitu:
Berdasarkan isinya, pantun memiliki beberapa jenis, yakni:
Dengan demikian, jenis pantun berdasarkan siklus kehidupan/usia dibedakan menjadi 3 yaitu pantun kanak-kanak, pantun muda, pantun tua, sedangkan berdasarkan isinya, pantun memiliki beberapa jenis, yakni pantun teka-teki, pantun jenaka, pantun agama, pantun agama, dan pantun nasihat. Berdasarkan isinya, pantun memiliki beberapa jenis, yakni:
Ilustrasi Membaca Buku Credit: pexels.com/Becca 1. Jenis Pantun Nasihat Pantun nasihat adalah jenis pantun berdasarkan isi yang bertujuan menyampaikan pesan moral dan didikan. Jenis pantun berdasarkan isi yang nasihat biasanya memiliki pesan-pesan bijak yang mengajak untuk berbuat baik. Contoh jenis pantun berdasarkan isi yang nasihat: Jalan-jalan ke Kota Blitar jangan lupa beli sukun Jika kamu ingin pintar belajarlah dengan tekun 2. Jenis Pantun Agama Pantun agama adalah jenis pantun berdasarkan isi yang memiliki tujuan sama dengan pantun nasihat. Hanya saja isi dalam pantun agama memberikan pesan moral dan didikan yang sifatnya religius. Jenis pantun berdasarkan isi yang agama mengungkap mengenai manusia dengan pencipta-Nya. Contoh jenis pantun berdasarkan isi yang agama: Banyak bulan perkara bulan Tidak semulia bulan puasa Banyak tuhan perkara tuhan Tidak semulia Tuhan Yang Esa 3. Jenis Pantun Kepahlawanan Pantun kepahlawanan adalah jenis pantun berdasarkan isi yang memuat hal-hal tentang kepahlawanan, patriotisme, serta semangat kebangsaan. Contoh jenis pantun berdasarkan isi yang kepahlawanan: Bunga melati itu namanya Berwarna putih di kelopaknya Jenderal Sudirman itu namanya Pemimpin perang di Ambarawa. 4. Jenis Pantun Anak Pantun anak adalah jenis pantun berdasarkan isi tentang tema anak-anak. Pantun anak terbagi atas jenis pantun anak bersukacita dan berdukacita. Contoh jenis pantun berdasarkan isi yang anak: - Pantun anak bersukacita: Pagi hari pun segera datang Pertanda ada hari yang baru Hatiku senang bukan kepalang Karena dapat sepeda baru. - Pantun anak berdukacita: Senja hari pun segera tiba Pertanda malam segera tiba Hatiku kini tengah berduka Teman baikku telah tiada 5. Jenis Pantun Nasib atau Pantun Dagang Pantun nasib adalah jenis pantun berdasarkan isi yang mengungkapkan keadaan yang sedang dialami seseorang. Contoh jenis pantun berdasarkan isi yang nasib: Bulan kini telah menyinari Awan hitam turut menemani Kini aku tengah dalam menanti Nasib baik datang menghampiri. 6. Jenis Pantun Peribahasa Pantun peribahasa adalah jenis pantun berdasarkan isi yang memuat kalimat peribahasa yang pada umumnya memiliki susunan tetap. Contoh jenis pantun berdasarkan isi yang peribahasa: Berakit-rakit kita ke hulu Berenang kita ke tepian Bersakit-sakit kita dahulu Bersenang-senang kemudian 7. Jenis Pantun Kiasan Pantun kiasan adalah jenis pantun berdasarkan isi yang memuat sejumlah kalimat kiasan. Pesan yang ada pada jenis pantun berdasarkan isi yang kiasan ini disampaikan secara tersirat. Contoh jenis pantun berdasarkan isi yang kiasan: Berburu ke padang datar Dapatkan rusa belang kaki Berguru kepalang ajar Bagaikan bunga kembang tak jadi Scroll down untuk melanjutkan membaca Pantun merupakan salah satu jenis puisi lama yang masih terkenal sampai sekarang. Teman-teman pun pasti setidaknya pernah mendengar pantun tidak hanya di dalam pelajaran bahasa Indonesia, melainkan juga di acara-acara hiburan adat sampai program hiburan komedi di stasiun televisi. Karena berbagai hal ini pulalah, tidak ada alasan untuk enggan untuk mempelajari pantun dan jenis-jenisnya. Selain bisa menambah pengetahuanmu dan meningkatkan kemampuan dalam pelajaran, memahami pantun dan jenis-jenisnya dapat membuat kamu semakin kreatif ketika berinteraksi dengan orang lain dan mau memberi hiburan atapun nasihat kepada sahabat-sahabatmu. Pengertian PantunHemat kata, pantun adalah jenis puisi lama yang tiap baitnya terdiri atas empak baris serta memiliki sampiran dan isi. Sebelum mengenal apa saja jenis dari pantun, ada baiknya teman-teman memahami dengan baik dulu ciri-ciri dari jenis puisi lama yang satu ini. Tentu saja ini agar kalian dapat dengan mudah mengklasifikasikan sebuah puisi lama itu layak disebut pantun atau tidak. Memahami ciri-ciri pantun juga membuat kalian akan lebih mudah membuat jenis puisi yang satu ini. Ciri-ciri PantunJenis puisi lama yang asal bermula dari kata patuntun ini pada dasarnya diharapkan dapat menjadi penuntun hidup bagi orang yang mendengar maupun membacanya. Tidak hanya sekadar berisi nasihat dan imbauan, penyampaiannya pun memiliki cirri khas yang begitu kental, seperti berikut ini. 1. Tiap Bait Terdiri atas Empat BarisJika prosa mengenal ada paragraf untuk tiap rangkaian kalimat yang berada dalam satu gagasan utama, jenis puisi lebih akrab menyebutnya sebagai bait. Tiap bait biasanya berisi untaian kata-kata yang berada dalam satu gagasan dan umumnya mempunyai ciri khas tersendiri bergantung jenis puisinya. Khusus untuk pantun, puisi lama yang satu ini memiliki ciri khas kuat, yaitu tiap baitnya selalu terdiri atas empat baris. Barisan kata-kata pada pantun dikenal juga dengan sebutan larik. 2. 8-12 Suku Kata di Tiap BarisMulanya pantun cenderung tidak dituliskan, melainkan disampaikan secara lisan. Karena itulah, tiap baris pada pantun dibuat sesingkat mungkin, namun tetap padat isi. Oleh karena alasan inilah, tiap baris pada pantun umumnya terdiri atas 8—12 suku kata. 3. Memiliki Sampiran dan IsiSalah satu keunikan pantun yang membuatnya menjadi begitu mudah diingat adalah jenis puisi lama yang satu ini tidak hanya padat berisi, melainkan juga memiliki pengantar yang puitis hingga terdengar jenaka. Pengantar tersebut biasanya tidak berhubungan dengan isi, namun menjabarkan tentang peristiswa ataupun kebiasaan yang terjadi di masyarakat. Pengantar isi pantun inilah yang kerap dikenal sebagai sampiran. Untuk masalah penempatannya di dalam pantun, sampiran akan selalu berada di baris pertama dan kedua. Sementara itu, isi pantun menyusul di posisi baris ketiga sampai keempat. 4. Berima a-b-a-bRima atau yang juga biasa disebut dengan sajak adalah kesamaan bunyi yang terdapat dalam puisi. Biasanya, jenis-jenis puisi lama kental akan rima, termasuk dengan pantun. Khusus untuk pantun, jenis puisi yang satu ini memiliki ciri khas yang begitu kuat, yakni rimanya adalah a-b-a-b. Yang dimaksud dengan rima a-b-a-b adalah ada kesamaan bunyi antara baris pertama dengan ketiga pantun dan baris kedua dengan baris keempat. Jadi, kesamaan bunyi pada pantun selalu terjadi antara sampiran dan isi. Jenis-jenis PantunSetelah memahami ciri-ciri pantun, kini saatnya teman-teman juga mengenal jenis-jenis pantun yang biasa diujarkan ataupun dituliskan seseorang. Berikut ini adalah jenis-jenis pantun berdasarkan tema isinya. 1. Pantun NasihatPada dasarnya, pantun dibuat untuk memberi imbauan dan anjuran terhadap seseorang ataupun masyarakat. Karena itulah, tema isi pantun yang paling banyak dijumpai berjenis pantun nasihat. Pantun yang satu ini memiliki isi yang bertujuan menyampaikan pesan moral dan didikan. Contoh: Di jalan tak sengaja berjumpa daun sugi Ingat manfaat, lantas cepat dibawa Tiada belajar tiada yang rugi Kecuali diri sendiri di masa tua 2. Pantun JenakaSesuai namanya, jenis pantun yang satu ini memang memiliki kandungan isi yang lucu dan menarik. Tujuannya tak lain untuk memberi hiburan kepada orang yang mendengar ataupun membacanya. Tidak jarang pula, pantun jenaka digunakan untuk menyampaikan sindiran akan kondisi masyarakat yang dikemas dalam bentuk ringan dan jenaka. Contoh: Duduk manis di bibir pantai Lihat gadis, aduhai tiada dua Masa muda kebanyakan santai Sudah renta sulit tertawa 3. Pantun AgamaJenis pantun yang satu ini memiliki kandungan isi yang membahas mengenai manusia dengan pencipta-Nya. Tujuannya serupa dengan pantun nasihat, yaitu memberikan pesan moral dan didikan kepada pendengar dan pembaca. Akan tetapi, tema di pantun agama lebih spesifik karena memegang nilai-nilai dan prinsip agama tertentu. Contoh: Kalau sudah duduk berdamai Jangan lagi diajak perang Kalau sunah sudah dipakai Jangan lagi dibuang-buang (Tenas Effendy) 4. Pantun Teka-tekiJenis pantun yang satu ini selalu memiliki ciri khas khusus di bagian isinya, yakni diakhiri dengan pertanyaan pada larik terakhir. Tujuan dari pantun ini umumnya untuk hiburan dan mengakrabkan kebersamaan. Contoh: Terendak bentan lalu dibeli Untuk pakaian, saya turun ke sawah Kalaulah tuan bijak bestari Apa binatang kepala di bawah? 5. Pantun Berkasih-kasihanSama dengan namanya, isi dari jenis pantun yang satu ini erat kaitannya dengan cinta dan kasih sayang. Umumnya, pantun berkasih-kasihan tenar di kalangan muda-mudi Melayu untuk menyampaikan perasaan mereka kepada kekasih maupun orang yang disukainya. Contoh: Jelas sudah muram si duda Karena kasihnya tiada lagi asa Tiada detik bias wajah dinda Hingga lapar tak lagi terasa 6. Pantun AnakTidak hanya untuk orang dewasa, pantun bisa juga disampaikan untuk anak-anak. Tentu saja isinya lebih ringan dan menyangkut hal-hal yang dianggap menyenangkan oleh si kecil. Tujuan awal dari jenis pantun yang satu ini adalah untuk mengakrabkan anak dengan pantun, sekaligus memberikan didikan moral bagi mereka. Contoh: Kita menari ke luar bilik Sembarang tari kita tarikan Kita bernyanyi bersama adik Sembarang lagi kita nyanyikan Kontributor: Teodora Nirmala Fau, S.Hum. Materi StudioBelajar.com lainnya:
|