Sebutkan contoh mata pencaharian masyarakat yang memanfaatkan sumber daya alam

Sebutkan contoh mata pencaharian masyarakat yang memanfaatkan sumber daya alam

Sebutkan contoh mata pencaharian masyarakat yang memanfaatkan sumber daya alam
Lihat Foto

KOMPAS.com/Gischa Prameswari

Ilustrasi pengaruh kenampakan alam dengan mata pencarian penduduk sekitar

KOMPAS.com – Kenampakan alam adalah bentuk permukaan bumi pada suatu daerah. Kenampakan alam memiliki banyak bentuk yang terbagi menjadi daratan dan perairan. Adakah pengaruh kenampakan alam dengan mata pencaharian penduduk di sekitarnya?

Jawabannya adalah ada, kenampakan alam berpengaruh besar pada mata pencaharian penduduk.

Kenampakan alam menyediakan berbagai sumber daya sebagai sumber mata pencaharian penduduk. Berikut adalah penjelasan dan contoh kenampakan alam yang berpengaruh pada mata pencaharian penduduk sekitar:

Laut

Laut adalah kenampakan alam yang sangat luas, sekitar 70 persen dari luas daratan di bumi. Laut memengaruhi mata pencaharian penduduk di sekitarnya. Tanah disekitar laut tidaklah subur, sehingga penduduk tidak bisa bertani atau berkebun.

Pilihan mereka adalah memanfaatkan sumber daya laut sebagai mata pencaharian. Sehingga, kebanyakan penduduknya berprofesi sebagai nelayan, pengrajin kerajinan laut, pembudidaya hasil laut, dan juga pengolah makanan laut.

Baca juga: Adakah Perbedaan Wirausaha dengan Profesi Pekerjaan Lainnya?

Dilansir dari United Nations Development Programme, lebih dari tiga miliar orang bergantung pada keanekaragaman hayati laut dan pesisir untuk mata pencaharian mereka.

Penduduk di sekitar laut dan pantai memanfaatkan laut untuk mendapatkan rumput laut, ikan, udang, gurita, kerang, dan hewan laut lainnya untuk diperjualbelikan.

Dataran tinggi

Dataran tinggi adalah salah satu kenampakan alam berupa permukaan bumi dengan ketinggian di atas 700 meter. Dataran tinggi memiliki suhu yang dingin dan lahan yang subur, yang cocok untuk bercocok tanam.

Sehingga kebanyakan penduduk di dataran tinggi, memiliki mata pencaharian dari kegiatan bertani dan juga berkebun.

Hutan

Hutan merupakan kenampakan alam yang berisi vegatasi lebat juga pepohonan. Mengutip dari Food and Agriculture Organization of the United Nations, sekitar 1,6 miliar orang (lebih dari 25 persen populasi dunia) bergantung pada hutan sebagai mata pencaharian mereka.

Penduduk di sekitar hutan dan di dalam hutan memanfaatkan sumber daya dalam hutan sebagai mata pencaharian untuk mendapatkan uang. Contoh pemanfaatkan hutan sebagai mata pencaharian adalah mengambil kayu, tanaman obat, buah-buahan, karet, nira, madu hutan, hingga berburu hewan untuk kemudian dijual.

Baca juga: Mengenal Profesi Perajin Cendera Mata dari Bahan Barang Bekas

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Baca berikutnya

Pemanfaatan Sumber Daya Alam (SDA) secara lestari untuk kesejahteraan masyarakat, merupakan salah satu hal yang penting dalam upaya penyelamatan ekosistem mangrove. Tujuan mendasar didalam pengelolaan hutan adalah memperoleh manfaat sebesar-besarnya untuk masyarakat. Masyarakat merupakan bagian dari ekosistem yang tidak dapat terpisahkan. Pada hakekatnya sumber daya alam akan lestari, apabila dapat memberikan manfaat bagi masyarakat, terlebih apabila sumber daya tersebut dapat menjadi sumber mata pencaharian utama yang berkelanjutan. Sehingga, SDA akan lestari bergantung pada masyarakat itu sendiri. Penelitian ini bertujuan untuk merumuskan model mata pencaharian masyarakat secara berkelanjutan pada ekosistem mangrove di Wonorejo. Ekosistem mangrove Wonorejo memiliki permasalahan tersendiri, karenai terletak di pesisir kota metropolitan Surabaya, dimana pembangunan dan pemanfaatan lahan secara besar-besaran dilakukan di wilayah Wonorejo tanpa memperhatikan masyarakat setempat. Penelitian ini ditujukan untuk melihat potensi keberlanjutan mata pencaharian masyarakat sebagai dasar untuk pengelolaan ekosistem mangrove berbasis masyarakat. Mata pencaharian berkelanjutan yang dimaksud adalah jenis mata pencaharian massyarakat yang ada di Wonorejo diantaranya petani tambak, petani mangrove, dan nelayan harian, yang mana mata pencaharian ini dapat dikembangkan sebagai mata pencaharian yang dapat memberikan nilai manfaat ekologi, ekonomi, dan sosial. Sasaran responden dalam penelitian ini adalah masyarakat yang bermatapencaharian pada ekosistem mangrove di Wonorejo dan stakeholder yang terkait dengan total 30 responden terdiri dari: petani tambak (15 responden); nelayan harian (2 responden); petani mangrove (2 responden); LSM (1 responden) Dinas dan lembaga yang tergabung dalam Kelompok Kerja Mangrove Daerah (10 responden). Hasil penelitian menunjukkan bahwa mata pencaharian masyarakat yang dapat dikembangkan menjadi mata pencaharian berkelanjutan adalah petani mangrove, petani tambak dan nelayan harian dengan status cukup berkelanjutan. Mata pencaharian ini dapat dikatakan cukup berkelanjutan berdasarkan hasil analisis RAP-Livelihood pada dimensi ekologi, ekonomi, sosial, teknologi sarana dan prasarana serta kelembagaan. Pada masing-masing mata pencaharian, masyarakat memiliki kelompok masyarakat yang terbentuk berdasarkan profesi yang ditekuni. Kelompok masyarakat ini memiliki peran yang aktif dalam pengelolaan ekosistem mangrove. Kegiatan kelompok masyarakat di Wonorejo memanfaatkan keterampilan yang dimilikinya diantaranya: pelatihan pembibitan, penanaman yang bekerjasam dengan mitra, fasilitator pendidikan lingkungan, pelatihan pengolahan makanan dari buah mangrove, dan lainnya. Kegiatan-kegiatan seperti ini tidak hanya memberikan manfaat bagi lingkungan, akan tetapi juga memberikan manfaat bagi masyarakat lainnya dan perekonomian masyarakat. 4 Keberlanjutan mata pencaharian masyarakat pada ekosistem mangrove di Wonorejo bergantung pada peran pemangku kepentingan. Berdasarkan hasil analisis pemangku kepentingan pemeran kunci dari keberlanjutan mata pencaharian di Wonorejo adalah BKSDA Provinsi Jawa Timurr, Dinas Pertanian Kota Surabaya, dan investor. BKSDA Jawa Timur diberikan mandat untuk dapat melakukan pengelolaan secara esensial di wilayah ekosistem mangrove Wonorejo. Berdasarkan Peraturan Pemerintah Nomor 28 Tahun 2011, kawasan ekosistem esensial, memiliki fungsi sebagai konservasi, pendidikan, penunjang ekonomi bagi masyarakat, dan ekowisata. Untuk Dinas Pertanian Kota Surabaya, instansi ini memiliki wewenang dalam pengelolaan lahan yang berada di ekosistem mangrove Wonorejo. Sehingga pengelolaan ekosistem mangrove secara berkelanjutan bisa berjalan dengan baik apabila Dinas Pertanian Kota Surabaya memiliki kebijaksaan yang tepat dalam mengelola dan memberikan izin terhadap pengelolaan lahannya. Sesuai mandat Peraturan daerah Kota Surabaya Nomor 3 Tahun 2007 mengenai tata ruang wilayah. Selain dari kalangan pemerintahan, investor (swasta) juga memiliki pengaruh dan kepentingan yang kuat terhadap pengelolaan ekosistem mangrove di Wonorejo yang berhubungan dengan pembangunan dan infrastruktur. Para pemangku kepentingan yang memilki peran yang strategis dalam melakukan pengelolaan ekosistem mangrove Wonorejo dapat melakukan kerjasama untuk mewujudkan pengelolaan yang berkelanjutan. Pengelolaan secara berkelajutan ini sesuai dengan mandat Peraturan Pemerintah Nomor 73 Tahun 2012, yang mana pengelolaan wilayah pesisir yang mencakup ekosistem mangrove dikelola secara terpadu dan berkelanjutan untuk mensejahterakan masyarakat. Untuk mewujudkan terlaksananya peraturan tersebut dapat dilakukan dengan mensinergikan kepentingan antar golongan. Salah satunya dengan menerapkan konsep ekowisata berbasis mata pencaharian masyarakat. Strategi pengembangan ekowisata mangrove berbasis mata pencaharian masyarakat dilakukan dengan analisis SWOT. Hasil analisis SWOT menunjukkan alternatif strategi yang dirumuskan yaitu dengan memanfaatkan kekuatan untuk mengatasi ancaman. Startegi ini adalah dengan menghentikan alih fungsi lahan yang bersifat komersil (pembangunan perumahan dan bangunan), serta pemanfaatan sumber daya alam dengan memanfaatkan keterampilan yang dimliki oleh masing-masing kelompok masyarakat. Hasil pemilihan strategi tersebut dapat dijadikan pedoman dalam memodelkan mata pencaharian masyarakat berkelanjutan pada ekosistem mangrove di Wonorejo. Berdasarkan potensi yang ada model mata pencaharian masyarakat di Wonorejo akan semakin berkelanjutan apabila memadukan konsep wisata penelitian yang memanfaatkan keterampilan yang dimiliki oleh kelommpok masyarakat petani mangrove serta petani tambak dan wisata alam yang memanfaatkan keindahan alam yang ada. Model pengelolaan ini juga dapat mendukung terlaksanaya Peraturan Daerah Kota Surabaya Nomor 3 Tahun 2007. Sehingga, model mata pencaharian ini diharapkan dapat memfasilitasi seluruh kepentingan stakeholder.

Jakarta -

Pekerjaan yang memanfaatkan sumber daya alam pantai di Indonesia, ada cukup banyak jenisnya. Ini karena Indonesia sendiri merupakan negara maritim yang memiliki karakteristik adanya banyak pantai.

Dengan banyaknya pantai di Indonesia, maka potensi sumber daya laut yang dimiliki juga sangat kaya. Mengutip dari buku Geografi: Sebaran dan Pengolahan Sumber Daya kehutanan, Pertambangan, Kelautan, dan Pariwisata yang dikeluarkan oleh Kemdikbud, potensi sumber daya kelautan yang dimiliki oleh Indonesia ada beberapa.

Sumber daya laut adalah unsur hayati dan nonhayati yang ada di wilayah laut, maka yang dimaksudkan juga termasuk area pantai. Potensi-potensi tersebut terdiri dari perikanan, hutan mangrove, terumbu karang, dan padang lamun.

Selain potensi-potensi yang disebut di atas, seperti yang kita tahu, pantai juga memiliki potensi sebagai sumber daya pariwisata. Masih mengutip dari sumber yang sama, Indonesia berada di peringkat ke-4 di Asean dalam sektor pariwisata.

Pantai sendiri merupakan bentuk dari sumber daya pariwisata dalam bentuk wisata alam. Dalam buku yang sama, disebutkan bahwa wisata alam memanfaatkan potensi sumber daya alam baik yang sifatnya masih alami atau sudah dibudidayakan.

Alsan lain kenapa pantai termasuk dalam sumber daya alam dengan potensi wisata alam adalah karena daya tarik atau keunikan lingkungan alamnya. Nah, kini kita sudah mengetahui potensi-potensi sumber daya di area pantai, lantas apa saja jenis pekerjaan yang memanfaatkan sumber daya alam pantai?

Pekerjaan yang memanfaatkan sumber daya pantai antara lain:

1. Nelayan

Indonesia mempunyai potensi pesisir yang besar dalam bidang perikanan laut. Masih menurut rujukan sebelumnya, di wilayah Indonesia barat banyak ditemukan jenis ikan pelagis kecil, sedangkan di Indonesia bagian timur, banyak ditemykan ikan pelagis besar, cakalang, dan tuna.

Sebutkan contoh mata pencaharian masyarakat yang memanfaatkan sumber daya alam
Nelayan Indramayu yang merupakan salah satu pekerjaan sumber daya alam pantai. Foto: ANTARA FOTO/MUHAMMAD ADIMAJA

2. Budidaya ikan

Selain profesi nelayan, penduduk Indonesia di wilayah pesisir juga banyak yang membudidayakan ikan. Jenis yang umumnya dibudidayakan di wilayah pesisir adalah ikan bandeng serta udang.

Sebutkan contoh mata pencaharian masyarakat yang memanfaatkan sumber daya alam
Selain lobster, ikan napoleon juga menjadi salah satu hasil laut andalan dari Natuna. Yuk, lihat proses budidaya ikan tersebut. Foto: Agung Pambudhy

3. Petani Garam

Tak hanya budidaya ikan bandeng serta udang, di wilayah pantai, pekerjaan sebagai petani garam juga umum dilakukan. Garam yang dihasilkan ini kemudian dipasok ke berbagai penjuru daerah.

Sebutkan contoh mata pencaharian masyarakat yang memanfaatkan sumber daya alam
Petani garam di Desa Bunder, Pademawu, Pamekasan, Jawa Timur. Foto: ANTARA FOTO/SAIFUL BAHRI

4. Jasa di sektor pariwisata

Hamparan terumbu karang yang indah di berbagai pantai di Indonesia memiliki manfaat ekonomis bagi penduduk yang tinggal di sekitarnya. Penduduk di wilayah pantai umumnya membuka jasa mulai dari persewaan untuk snorkeling hingga usaha persewaan penginapan.

Sebutkan contoh mata pencaharian masyarakat yang memanfaatkan sumber daya alam
Pariwisata di kawasan pantai. Foto: (libertpadjo/d'Traveler)

5. Pedagang

Selain membuka jasa, jenis pekerjaan yang memanfaatkan sumber daya pantai adalah pedagang. Profesi pedagang yang dimaksud adalah pekerjaan menjajakan hasil laut maupun usaha rumah makan yang bahan-bahannya diperoleh dari sumber daya hayati di wilayah pantai tersebut.

Simak Video "5 Pekerjaan Teknologi yang Menjanjikan di Masa Depan"



(pal/pal)