Sebutkan contoh dari bahan kerajinan kulit binatang seperti kulit Sapi kerbau buaya dan kambing

Laporan Wartawan Tribun Jabar, Fasko Dehotman

TRIBUJABAR.CO.ID, BANDUNG - Tas kulit dan dompet kulit, telah populer selama ratusan tahun.

Untuk wanita yang sibuk, tentu membutuhkan tas untuk menyimpan barang barang yang perlu dibawa guna menunjang aktivitas sehari-hari.

Selain itu, tas menjadi tren tersendiri bagi kalangan sosialita.

Maka, tas berbahan kulit lah menjadi pilihan terbaik sebagai fesyen dan kebutuhan aktivitas.


Berbagai jenis tas tersebut dapat dibeli dari berbagai tempat toko kecil atau toko besar, hingga online store.

Yuni selaku Marketing Tas Kulit Exotic, menuturkan, ada berbagai macam tas kulit yang tersedia buat wanita, dari model, ukuran, dan warna.

"Biasanya tas kulit tersebut dibuat langsung dari kulit hewan mamalia hingga reptil," ujar Yuni kepada Tribun Jabar, Jumat(25/8/2017).

Penasaran apa - apa saja kulit hewan yang digunakan untuk bahan tas?

Berikut penjelasan Yuni tentang jenis kulit hewan tersebut.

Sebutkan contoh dari bahan kerajinan kulit binatang seperti kulit Sapi kerbau buaya dan kambing
Tas Kulit Sapi (Tribunjabar/Fasko Dehotman)

1. Tas dari kulit sapi

Jenis tas ini materialnya terbuat dari kulit sapi, adalah "cow hide" dianggap sebagai jenis kulit sapi paling baik kualitasnya.

Jenis kulit ini lah yang selalu dijadikan bahan tas kulit.

Bahkan, jenis kulit ini memiliki penampakan dan tekstur yang bagus.

Cowhide leather adalah jenis kulit yang kuat mampu membawa beban yang berat, tampa merusak atau mengubah struktur dan penampilan tas.

Namun jenis kulit sapi tidak cocok untuk beberapa model tas, khususnya untuk tas handbag.

Karena rentan atau gampang rusak teksturnya dan cenderung tidak tahan dengan percikan air.

Sebutkan contoh dari bahan kerajinan kulit binatang seperti kulit Sapi kerbau buaya dan kambing
Tas Kulit Domba (kanan cokelat) (Tribunjabar/Fasko Dehotman)

2. Tas dari kulit domba

Jenis kulit lain yang populer adalah Lambskin Leather, kulit ini berasal dari kulit domba.

Jika dibandingkan dengan kulit sapi , kulit domba lebih lembut dan teksturnya sangat menarik bagi beberapa orang.

Seperti kulit sapi, kulit domba juga memiliki penampilan yang mewah.

Sebutkan contoh dari bahan kerajinan kulit binatang seperti kulit Sapi kerbau buaya dan kambing
Tas Kulit Ular (Tribunjabar/Fasko Dehotman)

3. Tas dari kulit ular

Selain hewan ternak, ada juga yang memanfaatkan kulit dari hewan melata ini sebagai bahan dasar dalam pembuatan tas kulit.

Biasanya jenis kulit ular yang memiliki kualitas bagus adalah jenis ular besar, seperti ular piton.

Perlu diketahui tas berbahan kulit ular inilah yang paling mahal dipasaran.


Sebutkan contoh dari bahan kerajinan kulit binatang seperti kulit Sapi kerbau buaya dan kambing
Tas Kulit Buaya (Tribunjabar/Fasko Dehotman)

4. Tas dari kulit buaya

Tas yang terbuat dari kulit buaya, termasuk jenis kulit premium.

Karena pesonanya, kelangkaan, dan kerumitan tingkat produksinya.

Meski begitu, harga tas kulit buaya di pasaran, pada umumnya masih di bawah harga tas yang berbahan kulit ular.

Hal ini dikarenakan, rata - rata orang lebih menyukai corak pada tas kulit ular yang menawan.

Nah, itulah beberapa jenis - jenis kulit hewan yang digunakan sebagai bahan pembuatan tas kulit.

Bahkan, keempat jenis kulit ini sudah lazim digunakan di berbagai industri besar maupun industri rumah tangga.

Kreativitas bisa dilakukan dengan menggunakan berbagai sarana atau alat. Bahkan benda yang lazimnya tidak bermanfaat lagi, bisa difungsikan kembali dengan membentuknya menjadi barang baru. Salah satunya adalah menggunakan kulit hewan. Kulit hewan seperti kambing, domba, bahkan kulit burung onta bisa dimanfaatkan dan diolah menjadi barang baru yang bernilai tinggi dan mahal harganya.

Inilah yang dilakukan oleh sekelompok orang dari Desa Kludan, Kecamatan Tanggulangin, Sidoarjo, Jawa Timur. Usaha kerajinan kulit ini bermula dengan bermodalkan kredit Rp500 juta dari Bank Jatim dan tiga orang karyawan. Berbagai macam produk telah dihasilkan, dari dompet, ikat pinggang, beberapa model jaket kulit untuk laki-laki dan wanita, tas kerja, tas daypack, tas perangkat golf (1 paket plus stik dan kaosnya), dan beragam jenis sepatu. Usaha bersama ini sebenarnya dimulai sejak awal tahun 1990-an. Awalnya masih berupa UKM-UKM kecil, sekumpulan pengrajin-pengrajin kecil. Tahap selanjutnya, UKM-UKM itu dikumpulkan ke dalam satu wadah koperasi industri tas dan koper (Koperasi Intako).

Produk tasnya dibuat dari bahan kulit sapi, kerbau, kulit burung unta dan serat kayu dicampur dengan kulit domba. Sementara bahan dasar jaket terbuat dari kulit domba dan kambing. Untuk sepatu dari sapi, sedang bahan dasar ikat pinggang dari sapi dan kambing, bahkan ada juga yang terbuat dari kulit ikan pari maupun hiu. “Produk tas, dompet, dan ikat pinggang yang terbuat kulit ikan rencananya akan diekspor ke Kanada, Singapura, Malaysia, dan Amerika Serikat,“ papar Piet H Khaidir, Direktur Cabang Jakarta, Citra Mulia Perkasa, kedai kulit Tanggulangin.

Semua produksi dilakukan dengan menggunakan mesin. Untuk mendapatkan bahan-bahan dasar tersebut, biasanya mereka membeli dari beberapa penjual yang khusus menjual berbagai macam kulit, seperti kulit burung unta impor. Namun, untuk kulit ikan pari dan hiu, bahannya mereka ambil dari Sulawesi Selatan dan Lamongan. Sementara untuk kulit domba dan kambing, tidak begitu jadi masalah, mereka  bisa mendapatkannya dari para peternak.

Lalu bagaimana dengan harga? Jaket dari domba kualitas ekspor harganya antara Rp1,8–2 juta. Jaket dari kulit kambing antara Rp1,1–1,3 juta. Kalau tas wanita Rp150–600 ribu, untuk tas laki-laki antara Rp260–700 ribu. “Paling laku adalah tas, sepatu perempuan dan tas kerja,“ lanjut Piet sambil menjelaskan beberapa contoh harga dari produknya.

Melihat usaha ini cukup maju, diputuskanlah untuk membuka showroom sendiri. Penyebaran produk-produk mereka yang pada awalnya hanya seputar Jawa Timur, mulai merambah daerah-daerah lain di Indonesia. Distribusinya terutama disebar ke berbagai plaza, hotel berbintang dan toko cenderamata. Karyawan mereka pun kini bertambah menjadi 20 orang. Penjualannya dilakukan dengan tiga cara: melalui showroom mereka,  sistem konsinyasi, dan melalui pesanan-pesanan.

Selain itu, inovasi dilakukan dengan membuat model-model baru sesuai dengan tren yang berlaku. Inovasi model baru ini didapatkan dari Deperindag melalui pertemuan-pertemuan reguler. “Jadi setiap model baru yang kami tawarkan bertumpu kepada basis kualitas kulit. Kulit produk kami jika dibandingkan dengan brand yang sudah terkenal, tidak terlalu jauh bahkan bisa lebih. Berhubung brand kami masih lokal, jadi orang kurang meliriknya. Namun dengan inovasi model, sedikit demi sedikit ada pelanggan tetap kami,“ timpal ayah seorang putri ini.

Penjualan produksi kulit ini sendiri tergantung dari masing-masing item, namun diakui rata-rata penjualannya bisa berkisar antara 50–100 tas perbulan. Untuk jaket kulit domba sekitar 20 buah per bulan. Hasil yang cukup lumayan kan?

Dalam dunia fashion, bahan kulit dikenal sebagai salah satu jenis bahan fleksibel yang dibuat melalui serangkaian proses penyamakan kulit binatang. Dimana jenis kulit binatang yang biasa diolah menjadi bahan kulit siap pakai sendiri sangat bervariasi dan dapat dipilih sesuai dengan kebutuhan pemakainya. Mulai dari kulit sapi, kulit banteng, kulit kambing, kulit domba, kulit buaya, hingga kulit ular.

Sumber : //huaracheblog.wordpress.com/

Kulit Sapi

Kulit sapi merupakan salah satu jenis bahan yang memiliki karakteristik cukup tebal, kuat dan tahan lama. Bagian permukaannya tampak seperti kerikil-kerikil kecil yang bagus dan menarik, sehingga sangat sesuai jika digunakan untuk membuat sepatu, tas, dompet, sarung tangan, ikat pinggang, serta sejumlah produk kerajinan handmade lainnya.

Sumber : //www.tokopedia.com/

Kulit Banteng

Bahan kulit banteng sebenarnya memiliki tampilan yang kurang lebih sama dengan kulit sapi. Hanya saja tekstur kulit banteng cenderung lebih kuat, tebal, dan memiliki pola yang lebih jelas dibandingkan dengan kulit sapi. Karena memiliki karakteristik yang sangat kuat bahan kulit ini lebih banyak digunakan untuk membuat sepatu, karpet, permadani, dan jaket.

Kulit Kambing

Kulit kambing termasuk kedalam jenis bahan kulit yang memiliki karakteristik cukup kuat dan tahan lama, namun cenderung lebih halus dan ringan ringan jika dibandingkan dengan kulit sapi. Kulit kambing biasa digunakan untuk membuat karpet, sarung tangan, dan tas tangan.

Sumber : //www.loveyourleather.ca/

Kulit Domba

Kulit domba merupakan salah satu jenis bahan kulit yang memiliki karakteristik sangat halus, lembut, ringan dan bisa menyerap air dengan baik. Karena tekstur bahannya tidak begitu kuat, kulit domba ini biasa digunakan bersama dengan wolnya untuk membuat jaket fashion, rompi, maupun karpet.

Sumber : //www.upperclassfashion.co.uk/

Kulit Buaya

Dibandingkan jenis kulit lainnya, kulit buaya umumnya dijual dengan harga yang cukup mahal baik dalam bentuk mentah maupun dalam bentuk produk olahan handmade. Selain karakteristik bahannya yang begitu tebal, kuat dan tahan lama, kulit buaya juga cukup sulit untuk diproses.

Sumber : //www.etgarleather.com/

Karena proses pembuatannya terbilang rumit, ditambah lagi dengan kualitas dan keindahan tekstur bahannya produk fashion yang dibuat dari kulit buaya secara keseluruhan terkesan sangat mewah dan elegan.

Kulit Ular

Kulit ular dapat dikelompokkan kedalam jenis kulit binatang yang bertekstur halus, lembut, dan tipis (sehingga tidak begitu kuat). Tampilannya yang terkesan sangat menarik dan indah menjadikan bahan kulit ular sangat sesuai jika dijadikan tas tangan, dompet, dan juga sepatu.

Sumber : //bgfons.com/

Selain sejumlah kulit binatang yang telah disebutkan diatas, sebenarnya masih terdapat banyak sekali kulit hewan yang bisa digunakan untuk membuat produk handmade, sebut saja kulit rusa, kulit babi, kulit kanguru, dan ungas besar seperti burung unta. 

Sumber : //bullwhips.org/

Masing-masing kulit binatang tersebut pada umumnya memiliki karakteristik yang berbeda-beda baik dari segi tekstur hingga kekuatannya. Itulah sebabnya mengapa beberapa jenis bahan kulit akan terlihat sangat bagus jika digunakan untuk membuat suatu produk handmade tertentu tetapi akan memberikan hasil yang berbeda jika diaplikasikan untuk produk lainnya.

Sumber : //www.inkleafleather.com/

Semoga bermanfaat.

Kerajinan Kulit, Mengenal Kerajinan Kulit Sebagai Warisan Nusantara. Cantik, unik, elegant, trendi, inovatif, hingga klasik… Berbagai gaya bisa dimunculkan dari produk kerajinan kulit, tergantung kreativitas dan ciri khas yang ingin diangkat dari para pelaku usaha produk kulit.

Materi atau bahan kulit (leather) baik itu kulit sapi dan domba dapat diolah menjadi produk pendukung fashion, juga fashion itu sendiri. Dengan kreativitas berbagai tekhnik pun digunakan untuk menghasilkan produk yang unik, inovatif dan modern. Yang antara lain adalah teknik anyaman dan tatah atau melukis diatas kulit.

Kulit merupakan hasil sampingan dari hewan yang dagingnya dikonsumsi. Kulit yang dimaksud harganya terjangkau dan lebih mudah didapatkan. Sebaliknya, kulit binatang yang dagingnya tak dikonsumsi harganya lebih mahal seperti kulit buaya, biawak dan sebagainya.

Malah, ada jenis binatang langka yang dilindungi dan dilarang untuk diburu misalnya gajah, buaya, harimau dan sebagainya. Kulit dari jenis binatang ini menjadi terlarang untuk diperjualbelikan tanpa izin dan dengan demikian termasuk langka.

Dari jenis hewan ternak kita jumpai sapi, kerbau, kuda, kambing, domba. Dari kelompok reptilia ada buaya, biawak, komodo, ular, kodok. Dari jenis hewan air ada ikan pari, ikan kakap, ikan tuna. Lalu, dari jenis unggas ada burung unta dan ayam.

Kulit sapi mudah didapat, karena dagingnya dikonsumsi masyarakat dan kulitnya banyak dibutuhkan dalam industri
kerajinan. Ada lagi kulit kerbau, tak banyak berbeda dengan kulit sapi, baik dalam ukuran, kekuatan, dan keuletan; hanya sedikit lebih tebal dari kulit sapi.

Ada pun kulit kambing juga banyak terdapat di Indonesia dan digunakan sebagai bahan baku pembuatan barang kerajinan. Kulit ini disukai para pengrajin kulit sebab dianggap mudah menggarapnya. Ada pula kulit domba, ukurannya yang agak kecil dan bentuknya memanjang, kulit domba tidak banyak berbeda dengan kulit kambing. Kulit ini pun mudah didapat di toko-toko kulit dalam aneka warna.

Khusus kulit ikan pari, di Yogyakarta dijumpai sentra kerajinan kulit Pari Radja yang bermutu. Pari Radja memproduksi berbagai barang dan aksesoris berbahan kulit pari, seperti tas, dompet, sepatu, gelang, ikat pinggang, dan sebagainya dengan desain yang menarik serta model-model yang up to date.

Produk-produk Pari Radja telah tersebar ke sejumlah kota besar, seperti Jakarta, Denpasar, dan Medan. Pari Radja juga menerima reparasi barang dan produk berbahan kulit pari dan kulit lainnya.

Proses Pengulitan

Bagaimana proses pembuatan kulit menjadi produk kulit? Pertama-tama tentu saja kita tak boleh mengambil kulit hewan tanpa didahului dengan prosesi penyembelihan hewan. Yang namanya pengulitan terhadap kambing dan domba dilakukan dengan posisi tubuh hewan yang telah disembelih itu digantung dengan kaki belakang di atas
dan kepala lebih rendah di bawah.

Pengulitan itu akan lebih mudah jika udara masuk ke bagian kaki, sehingga dapat melepaskan kulit dari fell (membran tisu konektif yang tebal yang menyeliputi karkas). Fell yang tetap menempel pada karkas dapat melindungi daging dan menghambat proses pengeringan.

Nuhriawangsa (2003) menerangkan, pengulitan dimulai dari bagian lingkar kepala bawah disayat dan dilakukan pengulitan dengan menyayat pada garis pengulitan pada dada atas sampai ke empat kaki.

Proses Penyamakan Kulit Sebelum Jadi Kerajinan Kulit

Kulit segar (kulit yang baru ditanggalkan dari hewannya) yang disimpan tanpa proses pengawetan akan segera mengalami kerusakan. Kulit segar mudah busuk karena merupakan media yang baik untuk tumbuh dan berkembang biaknya mikroorganisme.

Kerusakan karena mikroorganisme ini akan berpengaruh terhadap kualitas kulit jadi, sehingga kulit perlu disamak agar tidak memengaruhi kualitas produk yang dihasilkan. Proses pengawetan ini lazim disebut penyamakan.

Pada proses penyamakan, semua bagian kulit mentah yang bukan colagen saja yang dapat mengadakan reaksi dengan zat penyamak. Dalam Industri penyamakan ini, ada tiga pokok tahapan penyamakan kulit, yaitu proses pengerjaan basah (beam house), proses Penyamakan (tanning), dan penyelesaian akhir (finishing).

Masing-masing tahapan terdiri dari beberapa macam proses, setiap proses memerlukan tambahan bahan kimia dan pada umumnya memerlukan banyak air, tergantung jenis kulit mentah yang digunakan serta jenis kulit jadi yang dikehendaki.

Adapun ditinjau dari bahan penyamak yang digunakan, ada beberapa macam penyamakan yaitu,

  • Penyamakan nabati (menggunakan kulit akasia, sagawe, tengguli, mahoni, kayu quebracho, eiken, gambir, teh, buah pinang, manggis, dll). Kulit jadi yang dihasilkan misalnya kulit tas koper, kulit sol, kulit pelana kuda, kulit ban mesin, kulit sabuk dll.
  • penyamakan mineral. Contohnya, bahan penyamak krom. Kulit yang dihasilkan misalnya kulit boks, kulit jaket, kulit glase, kulit suede, dll. Disamping itu ada pula bahan penyamak aluminium yang biasanya untuk menghasilkan kulit berwarna putih (misalnya kulit shuttle cock).
  • Penyamakan minyak. Yaitu, menggunakan minyak ikan hiu atau ikan lain; biasanya disebut minyak kasar. Kulit yang dihasilkan misalnya, kulit berbulu tersamak, kulit chamois (kulit untuk lap kaca), dll.

Baca Juga:  Harga Baterai Gesits Masih Diatas 5 Juta, Bisa Tukar Tambah

Pada praktiknya untuk mendapatkan sifat fisik tertentu yang lebih baik, misalnya tahan gosok, tahan terhadap keringat dan basah, tahan bengkok, dll, biasanya dilakukan dengan cara kombinasi. Ada kalanya suatu pabrik penyamakan kulit hanya melaksanakan proses basah saja, proses penyamakan saja, proses penyelesaian akhir atau melakukan dua tahapan atau ketiga- tiganya sekaligus.

Dalam tahapan proses pengerjaan basah (beam house), misalnya, urut-urutannya mencakup perendaman (soaking), pengapuran (liming), pembelahan (splitting), pembuangan kapur (deliming), pengikisan protein (bating), dan pengasaman (pickling). Semua itu sebelum memasuki tahapan proses penyamakan (tanning).

Penyamakan sendiri meliputi penyamakan (menggunakan bahan penyamakan nabati ataupun mineral), pengetaman (shaving), pemucatan (bleaching), penetralan (khusus untuk kulit samak krom), pengecatan dasar (dyeing), peminyakan (fat liquoring), pelumasan (oiling), pengeringan, pelembaban (biasanya ditanam di serbuk kayu selama satu malam), peregangan dan pementangan, dan terakhir penyelesaian (finishing).

Kata Kunci:

kerajinan kulit sapi,Kerajinan kulit

Related Articles

Video yang berhubungan