Show
Bola.com, Jakarta - Kelompok sosial adalah kumpulan orang-orang yang mempunyai hubungan dan saling berinteraksi satu sama lain, memiliki harapan, tujuan yang sama, serta mempunyai kesadaran diri sebagai anggota kelompok. Seperti diketahui, manusia merupakan makhluk sosial. Manusia tidak dapat melepaskan diri dari hubungan dengan orang lain untuk berinteraksi dan bertahan hidup. Mereka perlu menjalin hubungan dengan orang lain sesuai kepentingan mereka. Sebagai akibat dari hubungan yang terjadi antarindividu tersebut kemudian lahirlah kelompok-kelompok sosial yang dilandasi oleh kesamaan kepentingan bersama. Terbentuknya suatu kelompok sosial karena adanya naluri manusia yang selalu ingin hidup dengan orang lain untuk hidup bersama. Untuk memahami lebih jelas tentang kelompok sosial, bisa mengetahui definis para ahli, syarat, ciri-ciri, hingga macam-macamnya. Berikut ini rangkuman tentang ciri-ciri kelompok sosial, syarat, faktor, dan macam-macamnya, seperti dilansir dari laman repository.kemdikbud.go.id, Kamis (23/9/2021). Berita video spotlight kali ini membahas pembelian striker mahal Liverpool yang gagal bersinar, salah satunya Mario Balotelli. Joseph S.Roucek dan Roland S. Warren Kelompok sosial adalah suatu kelompok yang meliputi dua atau lebih manusia yang di antara mereka terdapat beberapa pola interaksi yang dapat dipahami oleh para anggotanya/orang lain secara keseluruhan. Goodman Kelompok sosial adalah dua orang atau lebih yang memiliki kesamaan identitas dan berinteraksi satu sama lain secara terstruktur untuk mencapai tujuan bersama. Paul B. Horton dan Chester Chester L.Hunt Istilah istilah kelompok kelompok sosial diartikan sebagai kumpulan manusia yang memiliki kesadaran akan keanggotaannya dan saling berinteraksi. Syarat Terbentuknya Kelompol Sosial 1. Setiap anggota kelompok tersebut harus sadar bahwa dia merupakan sebagian dari kelompok yang bersangkutan. 2. Ada hubungan timbal balik antara anggota yang satu dengan anggota lainnya. 3. Terdapat suatu faktor yang dimiliki bersama oleh anggota-anggota kelompok itu, sehingga hubungan antara mereka bertambah erat. Faktor tadi bisa merupakan nasib yang sama, kepentingan yang sama, tujuan yang sama, ideologi politik yang sama dan lain-lain. 4. Berstruktur, berkaidah dan mempunyai pola perilaku. Ciri-Ciri Kelompok Sosial
Faktor Pembentuk Kelompok Sosial Bergabung dalam kelompok merupakan sesuatu yang murni dari diri sendiri atau secara kebetulan, misalnya ada orang yang terlahir dalam keluarga kaya atau miskin, itu merupakan suatu kebetulan. Namun, bergabung dalam suatu kelompok sosial ada juga yang merupakan pilihan. Ada dua faktor yang mengarahkan pada pilihan, yaitu: Makin dekat jarak geografis antara dua orang, makin memungkinkan untuk saling melihat, berbicara, dan bersosialisasi. Kedekatan fisik meningkatkan peluang untuk berinteraksi. Kesamaan yang dimaksud adalah kesamaan minat, kepercayaan, nilai, tingkat intelegensi, atau karakter-karakter lainnya. Faktor- Faktor yang mendorong mantapnya suatu kelompok sosial 1. Interaksi antara orang-orang yang ada dalam suatu kelompok. 2. Ikatan emosional. 3. Tujuan atau kepentingan yang dipatuhi dalam rangka mencapai tujuan. 4. Kepemimpinan yang dipatuhi dalam rangka mencapai tujuan. 5. Norma yang diakui oleh mereka yang terlibat di dalamnya. Faktor-faktor yang menyebabkan tidak stabilnya suatu kelompok sosial 1. Adanya konflik antaranggota kelompok. 2. Tidak adanya koordinasi yang baik dari pemimpin kelompok. 3. Adanya kepentingan yang tidak seimbang. 4. Adanya rebutan kekuasaan dari anggota kelompok. 5. Perbedaan paham tentang cara pencapaian tujuan. Macam-Macam Kelompok Sosial 1. Berdasarkan besar/kecilnya jumlah anggota dalam kelompok. Contoh kelompok kecil adalah keluarga, kelompok yang lebih besar misalnya RT, RW, dan seterusnya. 2. Berdasarkan interaksi erat/tidaknya hubungan dalam kelompok, dibedakan menjadi paguyuban dan patembayan. 3. Berdasarkan proses terbentuknya, ada kelompok nyata dan kelompok semu. 4. Berdasarkan kepentingan dan wilayah. 5. Berdasarkan kelangsungan kepentingan. 6. Berdasarkan derajat organisasi. Sumber: Kemdikbud
Pengertian Kelompok Sosial – Sebagai makhluk sosial, manusia membutuhkan interaksi dengan sesamanya. Kebutuhan interaksi ini merupakan kebutuhan mendasar yang jika tidak dipenuhi, manusia bisa merasakan jenuh bahkan sampai stress. Kita lihat akibat pandemi Covid19 seperti sekarang ini, banyak laporan menyebutkan tingkat stress masyarakat meningkat. Keterbatasan interaksi sosial yang mendadak menjadi salah satu sebabnya. Kelompok-kelompok sosial berkurang dan jarang berkumpul seperti dulu. Seberapa besar sih peran kelompok sosial? Grameds, yuk kita bahas bersama tentang kelompok sosial. A. Pengertian Kelompok SosialBerikut ini merupakan pendapat para ahli mengenai kelompok sosial: 1. Soerjono SoekantoProfesor sosiologi dari Universitas Indonesia tersebut mendefinisikan kelompok sosial sebagai kesatuan-kesatuan atau himpunan manusia yang hidup berdampingan karena memiliki hubungan yang saling timbal balik dan saling mempengaruhi satu sama lain. 2. George HomansSosiolog asal Amerika Serikat ini mendefinisikan kelompok sosial sebagai kumpulan individu yang saling berinteraksi, melakukan kegiatan, dan memiliki perasaan yang mendorong untuk membentuk sesuatu yang terorganisir secara menyeluruh dan saling timbal balik. 3. Paul B. Horton dan Chester Chester L. HuntKedua sosiolog ini mendefinisikan kelompok sosial sebagai sekumpulan manusia yang sadar akan keanggotaannya sebagai makhluk sosial kemudian saling berinteraksi satu sama lain. B. Proses Terbentuknya Kelompok SosialSemakin panjang interaksi mereka, semakin kuat ikatan yang terjalin. Semakin kuat ikatan tersebut, semakin kuat persatuan dan kesatuan di dalam kelompok tersebut. Kuatnya ikatan perasaan di dalam kelompok tersebut dipengaruhi oleh kesamaan dalam tujuan, pemikiran, hobi, cita-cita, perilaku, dan sebagainya. Selain itu, ada beberapa dorongan yang menjadikan manusia butuh untuk berkelompok. Pendorong-pendorong tersebut dapat dijabarkan melalui penjelasan di bawah ini: 1. Dorongan untuk bertahan hidupSalah satu kebutuhan manusia adalah dengan bersosialisasi dengan sesamanya. Hal ini disebabkan oleh kebutuhan manusia untuk saling tolong menolong. Melakukan kegiatan ekonomi saja, manusia memerlukan manusia lainnya, baik sebagai produsen, distributor, ataupun konsumen. 2. Dorongan untuk meneruskan garis keturunanKebutuhan lain manusia yang tidak mungkin dapat dicapai oleh dirinya sendiri adalah memiliki garis keturunan. Untuk mempunyai keturunan, seseorang harus menikahi lawan jenisnya. Dari pernikahan tersebut akan terbentuk kelompok sosial kecil berupa keluarga. 3. Dorongan meningkatkan efektivitas dan efisiensi pekerjaanPekerjaan yang dilakukan seorang diri, terlebih tanpa pembagian tugas dan manajemen yang baik tentunya sangat melelahkan. Bayangkan saya misalnya dalam sebuah keluarga, seorang ibu harus mencari nafkah, membereskan urusan rumah tangga, mendidik anak, memasak, dan lain-lain dan semua itu dikerjakan sendiri, tentu melelahkan. Tidak adanya efektivitas, efisiensi, dan pembagian tugas dalam pekerjaan menyebabkan pekerjaan terasa sangat berat. Hingga terbentuklah bermacam-macam kelompok sosial. Ada yang berdasarkan hobi. Ada yang berdasarkan cita-cita. Ada yang berdasarkan pemikiran. Bahkan ada yang berdasarkan kesamaan nasib. Mereka membentuk kelompok sosial untuk saling menguatkan satu sama lain. Karena pada dasarnya, manusia akan kesulitan untuk berjuang sendiri. C. Kelompok Sosial VS Kelas SosialD. Macam-macam Kelompok SosialSementara berdasarkan ikatan antar anggotanya, kelompok sosial terbagi menjadi kelompok sosial etnis, bangsa, masyarakat, paguyuban, patembayan, komunitas, dan organisasi sosial. Penjelasan lebih rinci akan kita bahas di bawah ini. Yuk Grameds check it out! 1. Kelompok Sosial Berdasarkan Proses Terbentuknya Kelompok semu terdiri dari orang-orang yang terbentuk sementara secara spontan dan tidak memiliki identitas, aturan, ikatan, ataupun tujuan bersama. Dalam kelompok semu, interaksi dan komunikasi hanya bersifat sementara dan tidak mengikat. Oleh karena itu, kelompok semu tidak bertahan lama. Berdasarkan ciri-ciri tersebut, contoh kelompok semu adalah: Kerumunan merupakan kumpulan yang terjadi secara spontan dan tidak teratur. Kerumunan terbagi menjadi beberapa jenis, yaitu: – Kerumunan formal (formal crowds) Kerumunan yang mempunyai pusat perhatian yang sama. Contoh: penonton sepak bola, penonton bioskop, dan sebagainya. – Kerumunan terencana yang ekspresif (Planned expressive group) Kerumunan yang terencana, tidak mempunyai pusat perhatian yang sama, namun memiliki tujuan yang sama. Contoh: orang yang menghadiri pesta, orang yang rekreasi, dan sebagainya. – Kerumunan santai namun tidak nyaman (Inconvenient Causal Crowds) Kerumunan yang terbentuk karena adanya kebutuhan untuk menggunakan fasilitas umum di suatu tempat. Contoh: orang sedang menunggu bis, orang sedang menunggu antrian, dan lain-lain. – Kerumunan panik (Panic Causal Crowd) Kerumunan yang terbentuk karena adanya kepanikan dan ingin menyelamatkan diri dari sebuah marabahaya. Contoh: kerumunan di titik evakuasi bencana alam, dan lain-lain. – Spectator Casual Crowd Kerumunan yang terbentuk karena adanya suatu peristiwa tertentu. Contoh: kerumunan karena adanya penampakan UFO di langit atau pergerakan indah dari sekelompok burung, dan sebagainya. – Kerumunan yang melawan hukum (Acting Lawless Crowds) Kerumunan yang terbentuk karena adanya sebuah tindakan yang melawan hukum. Contoh: tawuran, pengeroyokan, dan sebagainya. – Kerumunan yang berlawanan dengan moral (Immoral Lawless Crowds) Kerumunan ini terbentuk karena kumpulan orang yang melakukan kegiatan yang berlawanan dengan nilai dan norma-norma yang dianut oleh masyarakat tertentu. Contoh: kerumunan orang mabuk. Sma/Ma Buku Interaktif Kl.10 Sosiologi Peminatan Smt.1 Rev.2 Kelompok sosial jenis ini hampir sama dengan kerumunan, bedanya massa direncanakan dan diorganisir. Massa sifatnya tidak spontan. Contoh: Demonstrasi, kampanye, parade, dan lain-lain. 3). PublikPublik merupakan kumpulan individu dalam jumlah besar namun secara fisik tidak harus berada di satu tempat yang sama. Publik biasanya direncanakan dan tidak jarang satukan karena alat komunikasi. Contoh: pemirsa TV dan youtube. b. Kelompok nyataKelompok nyata merupakan kelompok sosial yang bersifat tetap. Sebagian besar kelompok yang ada di masyarakat merupakan kelompok nyata. Kelompok nyata terbagi menjadi beberapa jenis lagi, yaitu: 1). Kelompok statistikBiasanya, kelompok sosial jenis ini ada karena keperluan penelitian. Kelompok ini tidak terorganisir, apalagi terencana. Tidak ada kesadaran berkelompok dalam kelompok statistik dan ada karena disesuaikan dengan kepentingan. Contoh: kelompok penduduk usia 17-65 tahun, kelompok remaja yang mempunyai akun media sosial, dan lain-lain. 2). Kelompok MasyarakatKelompok sosial yang terbentuk karena adanya kesamaan kepentingan di antara anggotanya. Namun demikian, kesamaan kepentingan tersebut tidak lantas menjadikan kepentingan bersama dalam kelompok ini. Kelompok ini terbentuk secara alami dan spontan, tanpa perlu direncanakan. Kelompok masyarakat memungkinkan adanya sarana kesadaran berkelompok dan interaksi karena adanya sarana pemersatu. Sifatnya tetap dan memiliki kemungkinan tidak dibatasi oleh wilayah. Contoh: 3). Kelompok masyarakat khususKelompok ini terbentuk karena adanya kesamaan yang khusus dan lebih spesifik di antara anggotanya. Kesamaan tersebut bisa berupa usia, gender, tempat tinggal, pekerjaan, dan lain-lain. Kelompok ini terbentuk secara alami dan biasanya terbentuk karena ketersediaan sarana untuk bersatu. Anggotanya memiliki kesadaran dalam berkelompok dan interaksi yang kontinu. 4). Kelompok asosiasiKelompok ini memiliki sifat tetap. Keberadaannya sengaja dibentuk dan direncanakan dengan baik. Biasanya kelompok ini mempunyai organisasi yang kuat dan memiliki sistem yang terorganisir dengan baik. 2. Kelompok Sosial Berdasarkan Ikatan Anggota Etnis atau suku merupakan kelompok sosial yang pengelompokannya didasarkan pada kemiripan dalam hal garis keturunan. Selain itu, etnis juga mempunyai kemiripan budaya, bahasa, dan ideologi yang sama. Kesamaan-kesamaan tersebut menentukan seseorang diakui atau tidak dalam etnis tertentu. Contoh: persatuan ikatan mahasiswa etnis tertentu, persaudaraan etnis tertentu, dan sebagainya. b. BangsaBangsa merupakan kelompok sosial yang pengelompokannya disatukan oleh nasionalisme pada negara. Bangsa terbentuk karena adanya penderitaan, sejarah, nasib, dan perjuangan yang sama. Contoh: Bangsa Indonesia, Bangsa Jerman, Bangsa Amerika, dan lain-lain. c. MasyarakatKelompok sosial jenis ini merupakan kelompok sosial yang cakupannya luas dan ciri-cirinya beragam. Pada umumnya, masyarakat dikelompokkan berdasarkan wilayah tempat tinggal, mata pencaharian, kemajuan peradaban, dan lain-lain. Contoh: netizen, masyarakat desa, masyarakat kota, masyarakat Pulau Jawa, dan lain-lain. Sosiologi Komunikasi Massa Paguyuban merupakan kelompok sosial yang terbentuk karena adanya ikatan batin yang kuat. Dalam prakteknya, tidak jarang gotong royong dan tolong-menolong antar anggota didasari ketulusan tanpa kepentingan dan pamrih. Beberapa diantaranya memiliki garis keturunan yang sama. Beberapa yang lain diikat oleh rasa kebersamaan dan solidaritas. Paguyuban memiliki ciri-ciri intim (Hubungan yang erat dan menyeluruh), privat (hubungannya bersifat pribadi), dan eksklusif (hanya untuk “kita” saja, selain “kita” tidak termasuk). Contoh: keluarga inti, keluarga besar, rukun tetangga, dan sebagainya. e. PatembayanPatembayan adalah kelompok sosial yang memiliki ikatan lahiriah, biasanya kurang disertai adanya ikatan batin. Sehingga dalam prakteknya, interaksi dilakukan karena adanya kepentingan satu sama lain. Hal ini berisiko ikatan kelompok ini sifatnya tidak berjangka panjang. Terbentuknya patembayan didasari atas pemikiran rasional yang lebih mempertimbangkan untung-rugi ikut serta di dalamnya. Jika seseorang anggota sudah tidak memiliki kepentingan apapun, dia bisa keluar sewaktu-waktu dari kelompok. Contoh: ikatan antar pedagang, ikatan pengusaha, ikatan alumni sekolah, serikat pekerja, dan sebagainya. f. KomunitasKomunitas adalah kelompok sosial yang terdiri dari orang-orang yang memiliki kesamaan karakteristik seperti hobi, geografi, profesi, agama, ras, dan lain-lain. Di dalam komunitas, memungkinkan terjadinya interaksi yang saling membantu sehingga ikatan perasaan cukup kuat di dalamnya. Contoh: komunitas pendaki gunung, komunitas gowes, komunitas fotografi, dan lain-lain. g. Organisasi sosialOrganisasi sosial merupakan kelompok sosial yang memiliki struktur yang jelas. Masing-masing anggota memiliki tugas dan peran masing-masing. Dan semua diatur dengan rapi, spesifik, dan terukur. Organisasi sosial keanggotaannya bersifat resmi dan sifat lembaganya memiliki identitas yang jelas dan diakui. E. Klasifikasi Kelompok Sosial
F. Syarat Kelompok Sosial1. Adanya interaksi antar anggotaAdanya kelompok sosial untuk mewadahi interaksi anggotanya. Sebuah kelompok yang tidak memiliki interaksi tidak dapat dikatakan sebagai kelompok, melainkan hanya kumpulan individu. 2. InterdependenAnggota satu dengan lainnya saling mempengaruhi perilaku dan sikap. 3. KesadaranSetiap anggota memiliki kesadaran akan keterlibatannya di dalam kelompok tersebut. 4. Adanya kesamaanAdanya kesamaan, baik itu nasib, penderitaan, daerah, profesi, dan lainnya, dapat mempererat ikatan antar anggota. 5. Rasa menjadi bagianPerasaan dan persepsi ini harus dimiliki oleh anggota dari kelompok sosial. Dengan merasa menjadi bagian kelompok, seseorang dapat merasakan manfaat adanya kelompok sosial. 6. StrukturAdanya struktur akan menuntun anggota untuk melaksanakan peran dan tugasnya sebagai bagian dari kelompok sehingga keberadaan kelompok sosial dapat dirasakan. 7. Mempunyai sistem dan terus menjalankan proses berkembang.G. Ciri-ciri Kelompok Sosial
H. Nilai dan Norma yang Berlaku Dalam Kelompok SosialKegiatan yang tidak sesuai dengan nilai dan norma kelompok akan ditolak karena tidak mencerminkan kepribadian kelompok dan melenceng dari tujuan dibentuknya kelompok sosial tersebut. Saat penerimaan anggota baru pun, beberapa kelompok sosial membuka rekrutmen dengan sistem seleksi siapa saja yang cocok dengan nilai dan norma yang berlaku. Kalaupun tidak ada seleksi, biasanya anggota baru menyesuaikan dengan nilai dan norma tersebut agar kehadirannya diterima secara sosial. Baca juga artikel terkait “Pengertian Kelompok Sosial” : Grameds, demikianlah pembahasan kita mengenai kelompok sosial. Gramedia bercita-cita untuk menjadi yang terdepan dalam menjadi #SahabatTanpaBatas dengan menyajikan buku-buku terbaik kami untuk Anda semua. Pengantar Ringkas Sosiologi : Pemahaman Fakta&Gejala Per
|