Sebutkan budi daya sumber daya alam yang dapat dikembangkan di perairan laut

Sebutkan budi daya sumber daya alam yang dapat dikembangkan di perairan laut!

Jawaban:

Budi daya sumber daya alam yang dapat dikembangkan di perairan laut adalah:

- Rumput laut

- Mutiara

- Lobster

- Kepiting

- Udang 

Postingan Lebih Baru Postingan Lama

Sebutkan budi daya sumber daya alam yang dapat dikembangkan di perairan laut

Sebutkan budi daya sumber daya alam yang dapat dikembangkan di perairan laut
Lihat Foto

KKP

Taman Laut Selat Pantar Alor Nusa Tenggara Timur, salah satu potensi sumber daya alam lautan Indonesia untuk menjadi negara maju.

KOMPAS.com - Potensi sumber daya alam Indonesia adalah hutan, laut, minyak bumi, gas alam dan batu bara. Potensi dan upaya pemanfaatan SDA itu adalah modal Indonesia untuk menjadi negara maju. Berikut ini penjelasan potensi sumber daya alam lautan:

Potensi sumber daya lautan Indonesia

Mengutip Kementerian Perikanan dan Kelautan (KKP) RI, berdasarkan Laporan Kinerja KKP 1028, luas perairan laut Indonesia 5.8 juta kilometer persegi.

Terdiri dari luas laut teritorial 0,3 juta kilometer persegi, luas perairan kepulauan 2,95 juta kilometer persegi, dan luas Zona Ekonomi Eksklusif (ZEE) 2,55 juta kilometer persegi.

Secara geopolitik, Indonesia pnya peran strategis karena berada di antara benua Asia dan Australia serta di antara Samudera Pasifik dan Samudera Hindia.

Sehingga Indonesia menjadi poros maritim dunia pada perdagangan global yang menghubungkan kawasan Asia Pasifik dan Australia.

Potensi lestari sumber daya ikan laut Indonesia diperkirakan sebesar 12,54 juta ton per tahun yang tersebar di perairan wilayah Indonesia dan perairan ZEE.

Baca juga: Potensi Sumber Daya Alam Minyak Bumi

Luas terumbu karang milik Indonesia yang sudah terpetakan mencapai 25.000 kilometer persegi. Tetapi terumbu karang dalam kondisi sangat baik hanya 5,3 persen, kondisi baik 27,18 persen, cukup baik 37,25 persen, dan kurang baik 30,45 persen.

Laut Indonesia memiliki sekitar 8.500 spesies ikan, 555 spesies rumput laut, dan 950 biota terumbu karang. Sumber daya ikan di laut Indonesia meliputi 37 persen dari spesies ikan di dunia.

Beberapa jenis ikan di Indonesia mempunyai nilai ekonomis tinggi, seperti tuna, udang, lobster, ikan karang, berbagai jenis ikan hias, kerang, dan rumput laut.

Perairan laut Indonesia juga menyimpan potensi sumber daya non hayati yang melimpah. Masih banyak wilayah perairan Indonesia yang memiliki potensi ekonomi namun belum terkelola secara memadai.

Indonesia merupakan negara kepulauan yang sebagian besar diantaranya dikelilingi lautan yang lebih luas dibandingkan daratannya. Jasa Kelautan dapat diartikan sebagai semua potensi yang bisa dimanfaatkan dari adanya laut maupun dari laut itu sendiri, baik secara langsung maupun tidak langsung. Meski demikian, sebagai negara maritim, Indonesia masih rendah dalam memanfaatkan kekayaan laut sebagai sumber pendapatan negaranya.

Tercatat, di tahun 2020 saja hanya baru 10 persen kekayaan laut yang dimanfaatkan dan mirisnya, itu pun belum maksimal pemanfaatannya.

Sebagai negara maritim, Indonesia memiliki sejarah yang panjang dalam pemanfaatan dan pengelolaan sumber daya laut dan pesisir. Hal ini terlihat dari sebagian besar kerajaan nusantara yang memiliki armada laut yang besar dan pusat pengembangan ekonomi dan peradaban di daerah pesisir. Mulai dari masa kerajaan Hindu/Budha seperti Majapahit, kerajaan Islam seperti Samudera Pasai, hingga masa kolonial Belanda dengan Batavia sebagai pusatnya.

Sampai saat ini, Indonesia melalui Kementerian Kelautan dan Perikanan serta instansi dan lembaga terkait lainnya yang bergerak di bidang perairan dan laut yang masih terus berupaya mengembangkan pengelolaan dan pemanfaatan potensi sumber daya laut dengan tetap memegang prinsip keberlanjutan. Hal ini sebagai upaya untuk meningkatkan hasil pemanfaatan kakayaan laut Indonesia untuk kesejahteraan rakyat.

Jenis-Jenis Potensi

Potensi sumber daya kelautan, pesisir, dan pulau-pulau kecil itu sendiri sangat luas meliputi bidang ekonomi, teknologi, ekologis dan lingkungan, pertahanan dan keamanan, serta pendidikan dan penelitian. Kegiatan pemanfaatan potensinya juga cukup beragam, mulai dari perikanan (tangkap dan budidaya), industri manufaktur, teknologi, wisata, pertambangan dan mineral, transportasi, farmasi, kosmetik, benda-benda berharga, hingga bangunan atau konstruksi laut dan pantai.

Sebagaimana tercantum dalam Undang-Undang Nomor 27 Tahun 2007 tentang Pengelolaan Wilayah Pesisir dan Pulau-Pulau Kecil, disebutkan bahwa sumberdaya pesisir dan pulau-pulau kecil adalah sumber daya hayati, sumber daya  nonhayati; sumber daya buatan, dan jasa-jasa lingkungan.

Sumber daya hayati meliputi ikan, terumbu karang, padang lamun, mangrove dan biota laut lain. Sumber daya nonhayati meliputi pasir, air laut, mineral dasar laut. Sumber daya buatan meliputi infrastruktur laut yang terkait dengan kelautan dan perikanan. Sedangkan jasa-jasa lingkungan meliputi keindahan  alam, permukaan dasar laut tempat instalasi bawah air yang terkait dengan kelautan dan perikanan serta energi gelombang laut yang terdapat di wilayah pesisir.

(Baca juga: Potensi Kekayaan Air di Indonesia)

Kementerian Perikanan dan Kelautan (KKP) RI mencatat luas perairan laut Indonesia mencapai 5,8 juta kilometer persegi. Terdiri dari luas laut teritorial 0,3 juta kilometer persegi, luas perairan kepulauan 2,95 juta kilometer persegi, dan luas Zona Ekonomi Eksklusif (ZEE) 2,55 juta kilometer persegi.

Didalamnya melingkupi keanekaragaman kekayaan laut Indonesia dengan keanekaragaman hayati biota laut yang mencapai 8.500 spesies ikan, 555 spesies rumput laut, dan 950 spesies biota terumbu karang. Angka tersebut menunjukan Indonesia adalah negara dengan keanekaragaman hayati laut terbesar di dunia (marine mega-biodiversity).

Secara umum, berikut 7 potensi kekayaan laut dapat dimanfaatkan manusia, antara lain adalah :

  1. Potensi Perikanan Tangkap

Sumber daya yang dapat diperbarui merupakan sumber daya yang memiliki kemampuan pemulihan alami. Sehingga jumlahnya dapat diperbarui asal tidak diambil (ekstraksi) diluar kemampuannya. Sumberdaya ini meliputi perikanan tangkap, budidaya (payau dan laut), bioteknologi dan biofarmakologi. Potensi perikanan tangkap di Indonesia meliputi ikan pelagis (besar dan kecil), ikan demersal, ikan karang konsumsi, udang, lobster, cumi-cumi dan ikan lainnya.

Potensi budidaya di Indonesia, baik pantai/payau/tambak maupun laut didukung dengan adanya kondisi pantai yang landai. Komoditas yang dikembangkan meliputi ikan bandeng, udang windu, rumput laut, kerang-kerangan, kerapu, kakap, baronang dan lainnya.

  1. Potensi Bio Teknologi/Biofarmakologi

Adapun potensi berbasis bioteknologi dan/atau biofarmakologi merupakan potensi pemanfaatan sumberdaya hayati untuk keperluan makanan sehat, farmasi, kosmetik, dan lain sebagainya. Pemanfaatannya melalui pengambilan senyawa bioaktif (squalance, omega-3, phycocolloids, biopolymers) dari mikroorganisme, invertebrata, alga, ikan ataupun bahan organik lainnya.

  1. Potensi Pemanfaatan Garam

Seiring perkembangan teknologi, pemanfaatan biota laut tidak hanya sebagai sumber makanan, tetapi juga dapat dimanfaatkan untuk industri farmasi (seperti tumor, anti cancer, antibiotik), bidang pertanian (fungisida, pestisida), industri kosmetik dan makanan (zat pewarna alami). Pemanfaatan garam sebagai media pengobatan dan kecantikan (seperti spa) juga termasuk dalam potensi bioteknologi/ biofarmakologi. Pemanfaatan potensi ini sangat besar dan memiliki pasar yang luas.

  1. Potensi Sumber Daya Mineral dan Tambang

Sumber daya yang tidak dapat diperbarui adalah jenis-jenis sumber daya yang tidak mampu pulih secara alami, sehingga ketika jumlahnya habis, maka tidak dapat diganti. Sumber daya ini umumnya berupa bahan mineral dan tambang, seperti minyak bumi, gas alam, bauksit, timah, bijih besi, pasir laut dan lainnya.

Energi kelautan termasuk potensi non hayati yang dapat diperbarui sebagai sumber energi terbarukan (non-konvensional). Potensi energi yang dapat dikembangkan antara lain konversi energi panas laut (ocean thermal energy conversion), konversi energi perbedaan salinitas, energi gelombang pasang surut dan arus, dan angin. Isu akan adanya krisis energi dari bahan bakar minyak menyebabkan potensi energi kelautan menjadi sangat penting untuk dikembangkan. Terutama di Indonesia yang memiliki potensi besar namun masih sangat kecil pengembangan upaya pemanfaatannya.

Potensi jasa lingkungan pada dasarnya merupakan potensi dari adanya laut itu sendiri, contohnya adalah pariwisata dan transportasi. Potensi wisata berbasis laut atau wisata bahari menjadi komoditas yang mendunia. Inti dari pengelolaan pembangunan wisata bahari adalah dengan mengembangkan dan memanfaatkan objek wisata, baik alam maupun buatan, yang terdapat di pesisir dan lautan.

Objek tersebut antara lain berupa kekayaan alam yang indah, keragaman flora dan fauna seperti terumbu karang dan ikan hias, bangunan dan struktur pantai, serta sosial budaya masyarakat pesisir. Potensi lainnya yang masih perlu dimanfaatkan secara optimal adalah jasa transportasi atau perhubungan laut, penanaman kabel bawah laut, serta bangunan dan konstruksi laut.

  1. Potensi Jasa Transportasi

Indonesia telah memberlakukan transportasi cepat, atau dikenal dengan Toll laut, hal ini diupayakan untuk mempercepat jalur distribusi yang cepat dan merata ke seluruh negeri. Teritotial yang luas sangat memungkinkan bagi Indonesia untukmemiliki jalur distribusi atau pelayaran nasional dan Internasional untuk melintasi Indonesia sebagai jalur perdagangan emas. Pemanfaatan jalur perdagangan dunia sangat memungkinkan melewati Indonesia, sehingga pemanfaatan secara maksimal potensi laut Indonesia dapat dimaksimalkan.