Sebutkan apa saja control valve yang ada pada sistem hidrolik?

Directional Control Valve (DCV) adalah salah satu bagian yang merupakan pondasi dari sistem hydraulic dan pneumatic. Fungsi dari valve ini adalah untuk mengarahkan fluida (oli hidrolik, air atau udara) menuju sirkuit yang berbeda pada sistem hidrolik.

Fungsi dan Faktor Directional Control Valve

Faktor ini umumnya ditentukan selama melakukan desain sistem untuk pertama kali. Directional control valve mengarahkan aliran oli menuju sistem hidrolik. Dengan  kata lain merupakan komponen dimana operator mengontrol mesin. Directional control valve mengarahkan suplai oli menuju aktuator pada sistem hidrolik.

Valve body dilubangi, dihaluskan dan kadang lubangnya di keraskan dengan perlakuan panas. Saluran Inlet dan outlet dilubangi dan diberi ulir. Valve spool dibuat dengan mesin dengan bahan high-grade steel. Beberapa valve spool dikeraskan dengan perlakuan panas, digerinda dan dihaluskan hingga mencapai ukuran tertentu.

Valve spool lainnya ada yang di chrome plated, digerinda dan dipolish hingga ukuran tertentu.Valve body dan valve spool kemudian dirangkai sesuai spesifikasi rancangan. Ketika dirakit, valve spool adalah satu-satunya komponen yang dapat bergerak.

Jenis Directional Control Valve

Berdasarkan Penggerak

Control Valve memiiki spool valve yang dapat digerakkan manual menggunakan tuas atau dikombinasikan dengan hydraulic, pneumatic atau solenoid/elektrik.

Berdasarkan Cara Kerjanya

Simple Spool Directional Control Valve

Spool yang ditunjukkan gambar di atas, merupakan double acting silinder yang sedang beroperasi, dengan mengarahkan aliran pada salah satu ujung silinder.

Sebutkan apa saja control valve yang ada pada sistem hidrolik?
Simple Spool Direction Control Valve

Saluran A dan B merupakan saluran silinder, saluran P merupakan tekanan oli dari pompa. Saluran T merupakan oli yang dikembalikan ke tangki- Valve Ditengah: Oli menuju silinder ditutup oleh posisi spool.- Valve bergerak kekiri: Oli dapat mengalir dari saluran P ke saluran sillinder A dan oli dapat juga mengalir dari sisi yang tidak aktif dari double acting silinder melalui B menuju tangki (T).

Valve bergerak kekanan: Oli saat ini dapat mengalir dari saluran P ke saluran silinder B. Oli juga dapat mengalir dari sisi double acting silinder yang tidak aktif melalui saluran A, selanjutnya menuju tangki (T).

Open Center Directional Control Valve

Open Center Valve memiliki saluran yang didesain didalam valve body casting yang memungkinkan seluruh aliran inlet, ketika spool diposisi netral atau posisi tengah-tengah, mengalir menuju bypass area.

      • Sebutkan apa saja control valve yang ada pada sistem hidrolik?
        Open Centre Directional Control Valve

Aliran yang terdapat pada valve kembali ke tangki atau tersedia untuk valve lainnya yang terhubung secara seri ke valve yang pertama. Keuntungan open centre valve adalah pompa dapat bekerja dengan ringan ketika posisi valve netral dan meminimalkan jenaikan tekanan.

Kelemahan rancangan ini adalah terjadinya sedikit waktu tunda ketika valve mulai dibuka untuk menaikkan tekanan didalam sistem.

Closed Center Directional Control Valve

Closed centre valve tidak memiliki bypass passage dan menutup seluruh aliran oli padavalve ketika spool diposisi netral atau diposisi tengah-tengah.

Sebutkan apa saja control valve yang ada pada sistem hidrolik?
Closed Centre Directional Control Valve

Tipe valve ini menggunakan variable displacement pump dimana aliran sistem pada posisi netral tidak dan pompa sedang berada pada posisi “cut off” atau “standby”. Gambar di atas memperlihatkan tipe closed centre mobile spool valve.

Closed centre valve dapat juga merupakan kombinasi inlet spool dengan outlet poppet atau inlet poppet dengan outlet poppet. Keunggulannya adalah diperoleh pengontrolan valve inlet dan valve outlet sendiri-sendiri (independent) sehingga diperoleh pengontrolan valve yang fleksibel.

Sebutkan apa saja control valve yang ada pada sistem hidrolik?
Multi spool Directional Control Valve

Gambar di atas memperlihatkan multiple spool, open centre valve, saluran bypass yang berada ditengah-tengah.Pada gambar di atas, valve sebelah kiri berada pada posisi netral dan bypass mengarahkan aliran oli sesuai dengan settingan tekanan bypass menuju bagian valve berikut.

Pada valve yang berada ditengah terlihat bypass bekerja ketika valve digerakkan mengalirkan oli menuju saluran B; dan pada valve sebelah kanan, valve digerakkan untuk mengalirkan oli ke saluran A.

Baca Juga : Norgen Directional Control Valve In Line & Manifold Type

Sebelum aliran oli bekerja pada valve tengah dan kanan, bypass harus terlebih dahulu bergerak kebawah supaya oli dapat mengalir menuju masing-masing valve. Seperti ditunjukkan pada valve tengah, ketika spool digerakkan cukup jauh, bypass akan tertutup dan aliran akan langsung ke port B.

Multiple spool valve umumnya didesain secara seri atau seri parallel. Valve dengan desain seri biasanya lebih murah dengan tekanan maximum sistem tidak terlalu tinggi, umumnya 2000 psi (13790kPa) atau lebih rendah. Semua aliran disediakan untuk setiap bagian valve secara maksimal.

Desain ini tidak terlalu menguntungkan pada aplikasi dimana panas dan konsumsi energi merupakan hal yang lebih diutamakan.Desain seri parallel merupakan tipe yang paling umum digunakan pada multiple spool valve. Desain ini memungkinkan adanya tekanan operasi tersendiri untuk masing- masing bagian, aliran oli akan mengikuti jalur yang memiliki tahanan terendah dan bagian dengan tekanan terendah akan memiliki kecendrungan mendapatkan semua aliran, kecuali operator dapat meminimalkan hal ini dengan melakukan pengaturan.

Baca Juga : Open Channel Flow Meter : Pengertian, Prinsip Kerja, dan Aplikasi

Demikian Artikel tentang “Directional Control Valve: Pengertian, Fungsi, dan Jenisnya” Semoga dapat menjawab pertanyaan yang ada di benak para pembaca, semoga bermanfaat.

Ilustrasi hidrolik (Foto: Wikimedia commons)

Sistem hidrolik adalah suatu sistem yang digunakan untuk melipat gandakan tenaga melalui kontribusi zat cair. Sistem hidrolik ini sangat dibutuhkan pada alat berat seperti halnya pada komponen kendaraan.

Lantas, apa saja komponen-komponen pada sistem hidrolik?

Dikutip dari halaman resmi m-edukasi.kemdikbud.go.id, ada 3 unit komponen utama pada sistem hidrolik. Apa sajakah itu? berikut Infootomotif jelaskan.

1. Unit Tenaga, berfungsi sebagai sumber tenaga dengan liquid/ minyak hidrolik

Pada sistem ini, unit tenaga terdiri atas:

  • Penggerak mula yang berupa motor listrik atau motor bakar.

  • Pompa hidrolik, putaran dari poros penggerak mula memutar pompa hidrolik sehingga pompa hidrolik bekerja.

  • Tangki hidrolik, berfungsi sebagai wadah atau penampang cairan hidrolik.

  • Kelengkapan (accessories), seperti : pressure gauge, gelas penduga, relief valve.

2. Unit Penggerak (Actuator), berfungsi untuk mengubah tenaga fluida menjadi tenaga mekanik

Hidrolik actuator dapat dibedakan menjadi dua macam yakni:

  • Penggerak lurus (linier Actuator) : silinder hidrolik.

  • Penggerak putar : motor hidrolik, rotary actuator.

3. Unit Pengatur, berfungsi sebagai pengatur gerak sistem hidrolik.

Unit ini biasanya diwujudkan dalam bentuk katup atau valve yang macam-macamnya akan dibahas berikut ini.

1. Katup Pengarah (Directional Control Valve = DCV)

Katup (Valve) adalah suatu alat yang menerima perintah dari luar untuk melepas, menghentikan atau mengarahkan fluida yang melalui katup tersebut.

Contoh jenis katup pengarah: Katup 4/3 Penggerak lever, Katup pengarah dengan piring putar, katup dengan pegas bias.

2 Macam-macam Katup Pengarah Khusus

  1. Check Valve adalah katup satu arah, berfungsi sebagai pengarah aliran dan juga sebagai pressure control (pengontrol tekanan)

  2. Pilot Operated Check Valve, katup ini dirancang untuk aliran cairan hidrolik yang dapat mengalir bebas pada satu arah dan menutup pada arah lawannya, kecuali ada tekanan cairan yang dapat membukanya.

  3. Katup Pengatur Tekanan. Tekanan cairan hidrolik diatur untuk berbagai tujuan misalnya untuk membatasi tekanan operasional dalam sistem hidrolik, untuk mengatur tekanan agar penggerak hidrolik dapat bekerja secara berurutan, untuk mengurangi tekanan yang mengalir dalam saluran tertentu menjadi kecil.

Macam-macam Katup pengatur tekanan adalah:

  • Relief Valve, digunakan untuk mengatur tekanan yang bekerja pada sistem dan juga mencegah terjadinya beban lebih atau tekanan yang melebihi kemampuan rangkaian hidrolik.

  • Sequence Valve, berfungsi untuk mengatur tekanan untuk mengurutkan pekerjaan yaitu menggerakkan silinder hidrolik yang satu kemudian baru yang lain.

  • Pressure reducing valve, berfungsi untuk menurunkan tekanan fluida yang mengalir pada saluran kerja karena penggerak yang akan menerimanya didesain dengan tekanan yang lebih rendah.

  • Flow Control Valve, katup ini digunakan untuk mengatur volume aliran yang berarti mengatur kecepatan gerak actuator (piston).

Fungsi katup ini adalah sebagai berikut:

  • untuk membatasi kecepatan maksimum gerakan piston atau motor hidrolik

  • Untuk membatasi daya yang bekerja pada sistem

  • Untuk menyeimbangkan aliran yang mengalir pada cabang-cabang rangkaian.

Macam-macam dari Flow Control Valve :

  • Fixed flow control yaitu: apabila pengaturan aliran tidak dapat berubah-ubah yaitu melalui fixed orifice.

  • Variable flow control yaitu apabila pengaturan aliran dapat berubah-ubah sesuai dengan keperluan.

  • Flow control yang dilengkapi dengan check valve.

  • Flow control yang dilengkapi dengan relief valve guna menyeimbangkan tekanan.