Sebutkan 3 faktor yang Mempengaruhi warna kulit

Halodoc, Jakarta - Pernahkah kamu menemukan kemunculan bintik-bintik gelap berukuran besar pada area seperti wajah, leher, bahu, dan tangan? Jika kamu menemukannya, maka kondisi ini disebut pigmentasi, yang sebagian besar terjadi karena pengaruh sinar matahari. Warna tubuh pada manusia sendiri dipengaruhi oleh zat melanin yang terkandung dalam pigmen.

Jika kamu memiliki kandungan melanin yang cukup tinggi, maka kamu memiliki warna kulit lebih gelap. Begitu juga jika kamu memiliki kandungan melanin sedikit dalam pigmen kamu, warna kulit kamu akan terang. Namun, penyebab pigmentasi bukan hanya matahari. Terdapat faktor yang menyebabkan pigmentasi pada kulit, seperti pencemaran lingkungan, masalah hormonal atau masalah kesehatan lainnya.

Baca juga: Cara Meratakan Kulit Belang Akibat Sinar Matahari 

Jenis Pigmentasi pada Kulit

Zat melanin pada pigmen dihasilkan oleh sel-sel melanosit. Ketika melanosit mengalami kerusakan maka produksi melanin bisa terganggu. Hal ini yang menyebabkan pigmentasi pada kulit. Ada sebagian pigmentasi yang hanya membuat sedikit warna kulit berbeda, sehingga memengaruhi sebagian kecil warna kulit.

Ada juga gangguan pigmen yang menyerang hampir seluruh warna kulit pada tubuh. Berikut ini jenis masalah pigmen pada kulit yang perlu diketahui: 

  • Melasma. Mereka yang mengalami penyakit melasma, biasanya mengalami warna kulit dengan timbul bercak-bercak di kulit pipi, dahi, batang hidung, dagu, tangan, dan leher. Melasma juga bisa muncul pada bagian-bagian kulit yang sering terpapar sinar matahari. Kondisi ini lebih umum dialami wanita, terutama wanita hamil akibat perubahan hormon di dalam tubuhnya. Gangguan ini bisa hilang setelah masa kehamilan selesai atau dengan pengobatan menggunakan krim kulit.
  • Vitiligo. Kondisi ini bisa menyerang siapa saja. Akibat kondisi ini, maka seseorang akan kehilangan warna kulit, sehingga timbul bercak putih. Umumnya, area yang sering terkena gangguan vitiligo adalah bagian-bagian yang sering terpapar sinar matahari langsung. Pemakaian produk yang mengandung kimia dan tidak cocok untuk kulit juga dapat menyebabkan vitiligo pada kulit. Maka, sebaiknya perhatikan produk-produk yang digunakan pada kulit. Jika ragu, kamu bisa tanya dokter melalui aplikasi Halodoc. Kamu hanya tinggal buka smartphone kamu, dan pilih fitur chat untuk bisa berdiskusi dengan dokter spesialis kulit, kapan saja dan di mana saja.
  • Albinisme. Kondisi ini adalah kelainan genetik ketika kondisi sel melanin tidak dapat berfungsi dengan baik. Biasanya ciri seseorang yang mengalami albinisme terdapat masalah pada warna mata, rambut, dan kulit. Penyakit ini tidak dapat diobati. Maka, pengidap albinisme disarankan untuk menggunakan tabir surya setiap saat agar kulit tetap terjaga meskipun terpapar sinar matahari. Sebab, kulit pengidap albinisme lebih sensitif dan berisiko rusak akibat paparan sinar matahari.

Baca juga: 6 Tips Merawat Kulit Sensitif

Cara Mengatasi Masalah Pigmentasi Kulit

Dokter spesialis kulit akan mendiagnosis penyebab pigmentasi yang kamu alami. Jika masalahnya tergolong ringan, seperti hiperpigmentasi, terdapat langkah pengobatan yang bisa dilakukan melansir dari Healthline, yaitu:

  • Pemberian Obat Resep Topikal. Obat ini bisa mengatasi beberapa kasus hiperpigmentasi dan obat ini biasanya mengandung hydroquinone, yakni zat untuk mencerahkan kulit. Namun, penggunaan hydroquinone topikal yang berkepanjangan menyebabkan kulit menjadi gelap, yang dikenal sebagai ochronosis. Terbaik adalah menggunakan hidroquinon topikal hanya di bawah perawatan dokter kulit sehingga mereka dapat membimbing kamu tentang cara menggunakan obat ini tanpa efek samping.
  • Penggunaan Retinoid Topikal. Menggunakan retinoid topikal juga membantu meringankan bintik-bintik gelap pada kulit. Hydroquinon dan retinoid dapat memakan waktu beberapa bulan untuk meringankan area yang gelap.
  • Tabir Surya. Perawatan di rumah juga termasuk menggunakan tabir surya. Tabir surya adalah satu-satunya faktor terpenting untuk mencegah dan merawat kulit yang mengalami hiperpigmentasi. Pilihlah tabir surya yang mengandung seng oksida sebagai bahan aktif utama dan setidaknya memiliki SPF 30 hingga 50. Gunakan tabir surya setiap hari, dan aplikasikan kembali setiap dua jam jika kamu berada di bawah sinar matahari. Atau bisa lebih sering saat kamu berkeringat atau berenang.
  • Laser. Dokter bisa menyarankan perawatan laser untuk mengurangi hiperpigmentasi, tergantung pada penyebab hiperpigmentasi.

Baca juga: Tips Merawat Kulit yang Terbakar Sinar Matahari

Itulah masalah pigmentasi kulit dan cara yang bisa kamu tempuh untuk mengatasinya. Jika kamu masih membutuhkan informasi mengenai kesehatan kulit, jangan ragu untuk menghubungi dokter di Halodoc.

Referensi:

Healthline. Diakses pada 2020. What You Should Know About Hyperpigmentation
Medical News Today. Diakses pada 2020. What to Know About Hyperpigmentation
Cosmopolitan. Diakses pada 2020. How to Get Rid of Pigmentation

Semua orang tua pasti menginginkan buah hatinya memiliki fisik yang menarik berupa wajah yang rupawan dan kulit yang bersih. Berbicara soal kulit, di Indonesia sendiri ada sebuah mitos yang mengatakan bahwa makanan yang dikonsumsi oleh Ibu selama masa hamil dapat mempengaruhi warna kulit bayi. Benarkah demikian? Sebelumnya Ibu harus tahu dulu beberapa faktor yang dapat mempengaruhi warna kulit bayi. Ini dia informasi selengkapnya:

Sebutkan 3 faktor yang Mempengaruhi warna kulit
Sebutkan 3 faktor yang Mempengaruhi warna kulit

1. DNA

DNA atau Deoxyribonucleic Acid adalah materi genetika yang terdapat di dalam tubuh yang diwarisi setiap manusia dari kedua orang tuanya. Gen dari Ibu dan Ayah saling berkombinasi saat bayi berada di dalam kandungan. DNA manusia terbagi menjadi kromosom dengan jumlah total sebanyak 46 kromosom. Bayi akan mewarisi masing-masing 23 kromosom dari setiap orang tuanya.

Para ahli menyebutkan bahwa ada 60 sampai 100 ribu gen dalam 46 kromosom manusia. Dengan banyaknya kemungkinan kombinasi gen tersebut, artinya setiap pasangan berpotensi untuk menghasilkan 64 triliun bayi dengan rupa yang berbeda-beda. Jadi sangat sulit untuk memperkirakan akan seperti apa bayi yang akan lahir kelak. Begitu pula dengan warna kulitnya. Meski begitu, terdapat fakta bahwa melanin dan pigmen yang diwarisi oleh sang Ibu bisa menentukan warna kulit bayi.

2. Melanin

Melanin adalah zat pewarna kulit yang menentukan beragamnya warna kulit manusia. Semakin tinggi melanin yang terkandung di dalam kulit, maka semakin gelap pula warna kulit yang dimiliki individu tersebut. Genetik dari kedua orang tua akan menentukan jumlah melanin yang dimiliki oleh bayi. Bila Ibu dan Ayah mempunyai warna kulit yang berbeda, maka genetik pigmen kulit yang paling dominan lah yang akan diwarisi oleh sang bayi.

3. Hormon Estrogen dan Progesteron

Warna kulit bayi juga akan ditentukan oleh hormon estrogen dan progesteron yang ada di dalam tubuh. Keduanya mempengaruhi produksi sel melanosit kulit, di mana estrogen akan memberikan warna gelap pada kulit sementara progesteron akan memberikan warna cerah.

Di dalam tubuh terdapat melanocytes yang bertugas mengendalikan proses dari bercampurnya hormon estrogen dan progesteron. Di samping itu juga terdapat dua molekul yang mirip dengan kedua hormon tersebut yang bisa merangsang pencerahan dan penggelapan kulit tanpa merubah bagian tubuh lainnya.

4. Faktor Lingkungan

Selain dari dalam tubuh, faktor eksternal pun ikut menentukan warna kulit bayi. Diantaranya adalah kebersihan, paparan sinar matahari, alergi, kerusakan kulit, dan paparan bahan kimia. Tidak seperti orang dewasa, bayi memiliki ikatan antar sel yang masih lemah dan lapisan kulit yang masih tipis yang mengakibatkan struktur lapisan kulit bayi masih belum berkembang sempurna. Oleh karenanya beberapa hal tersebut pun bisa mempengaruhi produksi melanin dan warna kulit bayi.

Baca Juga: Apa sih Manfaat Protein Bagi Ibu Hamil?

Makanan yang Bantu Mencerahkan Kulit

Setelah mengetahui faktor apa saja yang mempengaruhi warna kulit bayi, bisa disimpulkan bahwa makanan yang dikonsumsi selama hamil tidak akan mempengaruhi kulit bayi. Meski begitu, ada juga beberapa makanan yang diketahui dapat membantu mencerahkan warna kulit, yaitu sebagai berikut:

  • Ikan laut dalam. Ikan laut dalam yang berlemak, seperti salmon, sarden, dan tuna mengandung asam lemak omega 3 yang tinggi. Asam lemak tersebut dapat membantu memperbaiki membran sel yang akan menjaga elastisitas kulit bayi.
  • Buah berry. Keluarga buah berry, seperti strawberry, blackberry, blueberry, dan raspberry, adalah jenis buah yang paling kaya antioksidan. Zat tersebut diketahui bermanfaat dalam menangkal efek radikal bebas berupa kerusakan kulit yang menyebabkan penuaan dini.
  • Alpukat. Buah yang satu ini juga bersifat antioksidan berkat banyaknya kandungan vitamin C dan E. Selain itu vitamin C juga dapat membantu memproduksi kolagen dalam tubuh dan mengurangi peradangan. Kolagen inilah yang akan mencerahkan warna kulit nantinya.
  • Bengkoang. Bengkoang sudah sering digunakan dalam produk perawatan kulit karena buah ini mengandung antioksidan dan mineral yang baik dalam menjaga kesehatan kulit bayi.

Warna Kulit Bayi Bisa Berubah

Pernahkah Ibu menjumpai bayi yang warna kulitnya berubah beberapa minggu setelah ia dilahirkan? Rata-rata bayi baru lahir kulitnya masih kemerahan dan belum menunjukkan warna kulitnya yang asli. Untuk mengetahui warna kulit bayi yang asli, Ibu bisa melakukan beberapa hal berikut:

  • Tunggu beberapa minggu setelah bayi lahir. Apapun warna kulit orang tuanya, kebanyakan bayi yang baru lahir akan memiliki warna kulit yang kemerahan dan biasanya bertahan hingga dua bulan. Ini disebabkan kondisi kulit bayi yang masih tipis, sehingga pembuluh darah akan mempengaruhi warna kulitnya.

Untuk mengecek warna kulitnya yang asli, tunggulah beberapa minggu setelah kelahirannya. Warna kulitnya sudah akan mendekati yang asli dan seiring perkembangan bayi, warnanya pun akan semakin jelas.

  • Cek di bawah sinar matahari. Dibandingkan dengan sinar lampu, sinar matahari lebih dapat membantu untuk melihat keaslian warna kulit pada bayi. Ibu bisa mengeceknya saat menjemur bayi di pagi hari.
  • Warna urat nadi. Jika Ibu sudah tidak sabar untuk mengetahui warna kulit buah hati, Ibu bisa melihat warna urat nadi bayi yang dapat digunakan untuk menebak warna kulitnya yang asli kelak. Warna biru menandakan kulit aslinya berwarna terang atau dingin, warna hijau menandakan warna hangat seperti sawo matang, sementara jika sulit dibedakan warnanya berarti menunjukkan warna kulit yang netral.
  • Bandingkan dengan bahan berwarna putih. Cara yang terakhir adalah dengan membandingkan warna kulit dengan bahan berwarna putih, misalnya sprei. Perbandingan ini akan menunjukkan dengan jelas warna kulit bayi yang asli. Untuk bisa menggunakan cara ini, sebaiknya tunggu hingga usia bayi cukup dan dilakukan di bawah sinar matahari pagi.

Bagaimana, Bu, apakah sudah bisa mengetahui warna kulit bayi? Apapun warnanya, yang terpenting adalah ia lahir dengan sehat dan tumbuh kembangnya optimal ya, Bu. Semoga informasi di atas bermanfaat.

Laman Tanya Pakar hadir bagi Ibu yang ingin berkonsultasi seputar anak. Para ahli di sana akan menjawab semua pertanyaan Ibu secara langsung. Pastikan Ibu sudah registrasi terlebih dulu untuk bisa menggunakan fitur tersebut.

Sumber:

www.popmama.com, www.haibunda.com, hamil.co.id

Ditinjau oleh: Yeni Novianti, S.Gz