Halodoc, Jakarta - Pernahkah kamu menemukan kemunculan bintik-bintik gelap berukuran besar pada area seperti wajah, leher, bahu, dan tangan? Jika kamu menemukannya, maka kondisi ini disebut pigmentasi, yang sebagian besar terjadi karena pengaruh sinar matahari. Warna tubuh pada manusia sendiri dipengaruhi oleh zat melanin yang terkandung dalam pigmen. Show Jika kamu memiliki kandungan melanin yang cukup tinggi, maka kamu memiliki warna kulit lebih gelap. Begitu juga jika kamu memiliki kandungan melanin sedikit dalam pigmen kamu, warna kulit kamu akan terang. Namun, penyebab pigmentasi bukan hanya matahari. Terdapat faktor yang menyebabkan pigmentasi pada kulit, seperti pencemaran lingkungan, masalah hormonal atau masalah kesehatan lainnya. Baca juga: Cara Meratakan Kulit Belang Akibat Sinar Matahari Jenis Pigmentasi pada Kulit Zat melanin pada pigmen dihasilkan oleh sel-sel melanosit. Ketika melanosit mengalami kerusakan maka produksi melanin bisa terganggu. Hal ini yang menyebabkan pigmentasi pada kulit. Ada sebagian pigmentasi yang hanya membuat sedikit warna kulit berbeda, sehingga memengaruhi sebagian kecil warna kulit. Ada juga gangguan pigmen yang menyerang hampir seluruh warna kulit pada tubuh. Berikut ini jenis masalah pigmen pada kulit yang perlu diketahui:
Baca juga: 6 Tips Merawat Kulit Sensitif Cara Mengatasi Masalah Pigmentasi Kulit Dokter spesialis kulit akan mendiagnosis penyebab pigmentasi yang kamu alami. Jika masalahnya tergolong ringan, seperti hiperpigmentasi, terdapat langkah pengobatan yang bisa dilakukan melansir dari Healthline, yaitu:
Baca juga: Tips Merawat Kulit yang Terbakar Sinar Matahari Itulah masalah pigmentasi kulit dan cara yang bisa kamu tempuh untuk mengatasinya. Jika kamu masih membutuhkan informasi mengenai kesehatan kulit, jangan ragu untuk menghubungi dokter di Halodoc. Referensi: Healthline. Diakses pada 2020. What You Should Know About Hyperpigmentation
Semua orang tua pasti menginginkan buah hatinya memiliki fisik yang menarik berupa wajah yang rupawan dan kulit yang bersih. Berbicara soal kulit, di Indonesia sendiri ada sebuah mitos yang mengatakan bahwa makanan yang dikonsumsi oleh Ibu selama masa hamil dapat mempengaruhi warna kulit bayi. Benarkah demikian? Sebelumnya Ibu harus tahu dulu beberapa faktor yang dapat mempengaruhi warna kulit bayi. Ini dia informasi selengkapnya:
1. DNADNA atau Deoxyribonucleic Acid adalah materi genetika yang terdapat di dalam tubuh yang diwarisi setiap manusia dari kedua orang tuanya. Gen dari Ibu dan Ayah saling berkombinasi saat bayi berada di dalam kandungan. DNA manusia terbagi menjadi kromosom dengan jumlah total sebanyak 46 kromosom. Bayi akan mewarisi masing-masing 23 kromosom dari setiap orang tuanya. Para ahli menyebutkan bahwa ada 60 sampai 100 ribu gen dalam 46 kromosom manusia. Dengan banyaknya kemungkinan kombinasi gen tersebut, artinya setiap pasangan berpotensi untuk menghasilkan 64 triliun bayi dengan rupa yang berbeda-beda. Jadi sangat sulit untuk memperkirakan akan seperti apa bayi yang akan lahir kelak. Begitu pula dengan warna kulitnya. Meski begitu, terdapat fakta bahwa melanin dan pigmen yang diwarisi oleh sang Ibu bisa menentukan warna kulit bayi. 2. MelaninMelanin adalah zat pewarna kulit yang menentukan beragamnya warna kulit manusia. Semakin tinggi melanin yang terkandung di dalam kulit, maka semakin gelap pula warna kulit yang dimiliki individu tersebut. Genetik dari kedua orang tua akan menentukan jumlah melanin yang dimiliki oleh bayi. Bila Ibu dan Ayah mempunyai warna kulit yang berbeda, maka genetik pigmen kulit yang paling dominan lah yang akan diwarisi oleh sang bayi. 3. Hormon Estrogen dan ProgesteronWarna kulit bayi juga akan ditentukan oleh hormon estrogen dan progesteron yang ada di dalam tubuh. Keduanya mempengaruhi produksi sel melanosit kulit, di mana estrogen akan memberikan warna gelap pada kulit sementara progesteron akan memberikan warna cerah. Di dalam tubuh terdapat melanocytes yang bertugas mengendalikan proses dari bercampurnya hormon estrogen dan progesteron. Di samping itu juga terdapat dua molekul yang mirip dengan kedua hormon tersebut yang bisa merangsang pencerahan dan penggelapan kulit tanpa merubah bagian tubuh lainnya. 4. Faktor LingkunganSelain dari dalam tubuh, faktor eksternal pun ikut menentukan warna kulit bayi. Diantaranya adalah kebersihan, paparan sinar matahari, alergi, kerusakan kulit, dan paparan bahan kimia. Tidak seperti orang dewasa, bayi memiliki ikatan antar sel yang masih lemah dan lapisan kulit yang masih tipis yang mengakibatkan struktur lapisan kulit bayi masih belum berkembang sempurna. Oleh karenanya beberapa hal tersebut pun bisa mempengaruhi produksi melanin dan warna kulit bayi. Baca Juga: Apa sih Manfaat Protein Bagi Ibu Hamil? Makanan yang Bantu Mencerahkan KulitSetelah mengetahui faktor apa saja yang mempengaruhi warna kulit bayi, bisa disimpulkan bahwa makanan yang dikonsumsi selama hamil tidak akan mempengaruhi kulit bayi. Meski begitu, ada juga beberapa makanan yang diketahui dapat membantu mencerahkan warna kulit, yaitu sebagai berikut:
Warna Kulit Bayi Bisa BerubahPernahkah Ibu menjumpai bayi yang warna kulitnya berubah beberapa minggu setelah ia dilahirkan? Rata-rata bayi baru lahir kulitnya masih kemerahan dan belum menunjukkan warna kulitnya yang asli. Untuk mengetahui warna kulit bayi yang asli, Ibu bisa melakukan beberapa hal berikut:
Untuk mengecek warna kulitnya yang asli, tunggulah beberapa minggu setelah kelahirannya. Warna kulitnya sudah akan mendekati yang asli dan seiring perkembangan bayi, warnanya pun akan semakin jelas.
Bagaimana, Bu, apakah sudah bisa mengetahui warna kulit bayi? Apapun warnanya, yang terpenting adalah ia lahir dengan sehat dan tumbuh kembangnya optimal ya, Bu. Semoga informasi di atas bermanfaat. Laman Tanya Pakar hadir bagi Ibu yang ingin berkonsultasi seputar anak. Para ahli di sana akan menjawab semua pertanyaan Ibu secara langsung. Pastikan Ibu sudah registrasi terlebih dulu untuk bisa menggunakan fitur tersebut. Sumber: www.popmama.com, www.haibunda.com, hamil.co.id Ditinjau oleh: Yeni Novianti, S.Gz |