Wali songo yang menyebarkan islam di jawa barat adalah

INISUMEDANG.COM – Wali songo terdiri dari kata Wali dan Songo. Wali, artinya orang yang sangat mulia dan dikasihi Allah. Sedang Songo, artinya sembilan jadi Walisongo adalah Wali sembilan atau sembilan wali.

Adapun yang dimaksud walisongo adalah sembilan orang wali atau muballigh besar yang berjasa menyebarkan Islam di Pulau Jawa dan sekitarnya pada sekitar abad ke 15 dan 16 M.

Berikut nama-nama Walisongo beserta sejarahnya.

Syekh Maulana Malik Ibrahim
Maulana Malik Ibrahim dikenal juga dengan sebutan Syekh Maghribi. Beliau berasal dari Gujarat India. Ada pula pendapat yang mengatakan bahwa beliau berasal dari Iran, dan apa pula yang mengatakan beliau berasal dari Arab keturunan Zainul Abidin bin Hasan bin Ali bin Abi Thalib.

Beliau menetap di Gresik dan wafat pada tanggal 12 Rabi’ul Awwal 882 H atau 1419 M, kemudian dimakamkan di Gresik Jawa Timur. Adapun jasa-jasa beliau adalah:

Pertama, Tahun 1379 M beliau datang ke Gresik dengan maksud mengislamkan Raja Majapahit yang beragama Hindu, tetapi gagal.

Kedua, Mendirikan Masjid dan pondok, guna menggembleng dan mendidik kader-kader muballigh untuk meneruskan perjuangan Islam. 3. Beliau adalah pelopor utama dalam penyiaran agama Islam di Pulau Jawa.

Ponpes Yang Didirikan Sunan Ampel Mencetak Kader-kader Pejuang Islam Yang Tangguh

Raden Rahmat (Sunan Ampel)
Sunan Ampel nama aslinya adalah Raden Rahmat, lahir pada tahun 1401 M di Champa, sebuah negeri kecil yang terletak di Kamboja (Indo Cina). Ibunya berasal dari Champa dan ayahnya dari Arab.

Sunan Ampel kawin dengan Dewi Condrowati, putri Raja Majapahit Prabu Kertabumi, yang disebut juga dengan Nyi Ageng Manila. Dari perkawinannya ini, dianugerahi empat orang anak, ada yang mengatakan enam orang anak, di antaranya ialah Maulana Makdum Ibrahim (Sunan Bonang) dan Syarifuddin (Sunan Drajat). Atas permintaan istri pertamanya itu Raden Rahmat kawin lagi dengan Siti Karimah, putri Ki Ageng Supa Bungkul.

Raden Rahmat menjumpai Arya Damar, patih kerajaan Majapahit dan berhasil mengajaknya masuk Islam. Setelah masuk Islam namanya berganti Aryadillah. Beliau juga pendiri pondok pesantren Ampeldenta Surabaya. Dari pondok pesatren inilah lahir kader-kader pejuang Islam yang tangguh. Makam Sunan Ampel di Ampel Surabaya.

Sunan Bonang
Sunan Bonang nama aslinya adalah Maulana Makdum Ibrahim, beliau lahir pada tahun 1465 M dan, anak Sunan Ampel dari istri Dewi Condrowati (Nyi Ageng Manila), putri Raja Majapahit Prabu Kertabumi. Jadi Sunan Bonang masih keturunan Prabu Kertabumi, Raja majapahit.

Maulana Makdum Ibrahim, belajar ilmu agama dari ayahnya sendiri, juga belajar ke Pasai pada Syekh Awwalul Islam. Kemudian Sunan Bonang oleh ayahnya, Sunan Ampel liperintah berdakwah di daerah Lasem, Rembang dan Tuban. Beliau wafat pada tahun 1525 dan menurut pendapat yang kuat, makam beliau yang asli berada di Tuban, Jawa Timur.

Sunan Giri Murid Dari Sunan Ampel

Sunan Giri
Adalah putra Maulana Ishaq dari Belambangan Jawa Timur. Beliau dikenal juga dengan nama Raden Paku, Sultan Abdul Faqih dan Ainul Yaqin. Pada masa mudanya beliau pernah belajar ke luar negri yaitu Mekkah, Malaka dan Iran, sekembalinya dari merantau dari luar, beliau kembali ke Jawa dan berguru ke Sunan Ampel.

Beliau berdakwah meliputi daerah Madura, Sulawesi, Nusa Tenggara dan Maluku. Ketika Sunan Ampel wafat, Sunan Giri diakui Raja Majapahit sebagai kepala Masyarakat Ngampel dan Gersik. Beliau membangun pusat penyebaran Islam di sebuah bukit, sekarang dikenal dengan Giri Kebomas Gersik Jawa Timur. Di Giri Kebomas Gersik inilah, Sunan Giri wafat dan dimakamkan.

Sunan Gunung Jati
Sunan Gunung Jati adalah keturunan Arab yang lahir dan dibesarkan di Samudera Pasai, kemudian menetap di Cirebon Jawa Barat. Beliau dikenal juga dengan nama Fatahillah, Syarif Hidayatullah dan Makdum Rahmatullah.

Pada masa Raden Trenggono memerintah di Demak, Fatahillah banyak membantu tugas dakwah dan penyiaran agama Islam. Lalu beliau dikawinkan Raden Trenggono dengan adiknya. Beliau berhasil mengislamkan rakyat Banten, Cirebon, Jepara, Kudus, Tuban dan gresik. Wafat di Cirebon pada tahun 1570 M dan dimakamkan di Gunung Jati, Cirebon.

Sunan Kalijaga
Nama aslinya ialah Raden Mas Syahid beliau putra Ki Tumenggung Wilatikta seorang pembesar Mojopahit di Demak. Istrinya bernama Dewi Saroh binti Maulan Ishak dan perkawinan ini dianugerahi tiga anak, yaitu Raden Umar Said (Sunan Muria), Dewi Rukayah dan Dewi Sufiyah.

Adalah seorang wali yang berjiwa besar, seorang pujangga dan filosuf, juga seorang muballigh yang dakwanya mudah diterima oleh rakyat. Beliau seorang pengarang buku-buku pewayangan yang dijiwai dengan ruh Islam, seperti Tembang Macapat, kitab-kitab Babad dan lain sebagainya. Beliau juga seorang desainer yang pertama kali menciptakan baju takwa, seorang seniman pencipta lagu (tembang), di antara ciptaannya yang paling terkenal ialah Lir Ilir. Wafat dan dimakamkan di desa Kadilangu di Demak.

Selain Sunan Kalijaga Seorang Wali Yang Berjiwa Besar dan Seorang Pujangga, Sunan Kudus Terkenal Ahli Ilmu Tauhid

Sunan Kudus
Nama aslinya ialah Ja’far Shadiq putra dari Raden Usman Haji yang bergelar Sunan Ngudung di Jipangpanolan sebelah utara Blora. Beliau termasuk keturunan dari Khalifah Ali bin Abi Thalib.

Menyiarkan agama Islam di Jawa Tengah bagian pesisir utara dan sekitarnya, khususnya di Kudus. Beliau terkenal ahli di bidang ilmu Tauhid, Ushul, Hadis, Mantiq dan Ilmu Fiqih, juga sebagai seorang pujangga. Di antara ciptaanya Gending Maskumambang dan Mijil.

Beliau membangun masjid yang terkenal dengan Masjid Menara Kudus, Sunan Kudus wafat dan dimakamkan di Kudus.

Sunan Muria
Sunan Muria adalah putra Sunan Kalijaga, nama kecilnya Raden Prawoto, lalu bergelar Raden Umar Said atau Raden Said. Istri beliau bernama Dewi Soejinah, putri dari Sunan Ngudung, kakak dari Sunan Kudus. Dari perkawinannya ini mendapatkan seorang anak bernama Pangeran Santri yang kemudian bergelar Sunan Ngadilungu. Berdakwah di desa-desa yang jauh dari kota, mendidik rakyat disepanjang lereng gunung muria sebelah utara kota Kudus. Sebagai sarana dakwahnya, beliau menciptakan Gending Sinom dan Kinanti. Wafat dan dimakamkan di atas Gunung Muria, di Kudus.

Sunan Drajat
Sunan Derajat adalah putra Sunan Ampel, nama aslinya Syarifuddin. Beliau terkenal sebagai seorang wali yang berjiwa sosial, suka menolong fakir miskin, anak yatim dan sebagainya. Beliau berdakwah dan menyebarkan Islam di daerah Jawa Timur dan sekitarnya, khususnya di Sedayu. Sunan Derajat wafat dan dimakam kan di desa Drajat kecamatan Paciran Kabupaten Lamongan.

Jasa-jasa Wali Songo

Adapun Jasa-Jasa Wali Songo diantaranya adalah sebagai berikut.

  1. Berkembang dan tersiarnya ajaran Islam di seluruh pelosok Jawa khususnya dan di seluruh kepulauan Nusantara pada umumnya.
  2. Para wali disamping berdakwah pada rakyat pada umumnya, juga pada raja-raja, seperti pada Raja Majapahit.
  3. Berhasil mendirikan kerajaan Islam, seperti kerajaan Demak. 4. Merubah kesenian Jawa dari pengaruh Hindu pada pengaruh Islam, seperti kalimasodo dalam pewayangan yang berarti kalimah syahadat.
  4. Memiliki peranan besar dalam penyelamatan pulau Jawa dari penjajah, utamanya dari serangan portugis yang ingin merampas kekayaan pulau Jawa.
  5. Mendirikan masjid, pondok-pondok pesantren, lembaga lembaga pendidikan dan lain sebagainya.

Artikel ditulis berdasarkan sumber dari RPAI (Rangkuman Pengetahuan Agama Islam).

Jakarta -

Sunan Gunung Jati merupakan wali yang menyebarkan agama Islam di Tanah Sunda. Keberhasilan dakwahnya tak lepas dari strategi politik dan pendekatan tradisi yang dilakukan.

Sunan Gunung Jati adalah keturunan Sultan Syarif Abdullah atau Syekh Maulana Akbar yang menikah dengan putri Prabu Siliwangi, Nyai Rara Santang. Lahir dari kalangan bangsawan membuat Sunan Gunung Jati mudah mengemban misi penyebaran agama Islam atas restu ibunya.

Seperti dituliskan dalam Naskah Mertasinga, wali yang dikenal dengan nama Syarif Hidayatullah ini mendalami ilmu agama melalui guru-gurunya. Ia sempat belajar di Mekah dan berguru kepada Syekh Najmudin Kubra.

Selain itu dia juga berguru kepada Syekh Muhamad Athaillah, Syekh Sidiq, Syekh Benthong, Datuk Bahrul, dan Sunan Ampel.

Dikutip dari Digilib UIN Sunan Gunung Djati, kesuksesan dakwah yang dilakukan Sunan Gunung Jati ditandai dengan tumbuh suburnya penganut Islam di wilayah Tanah Sunda. Hingga saat ini sekitar 90% penduduk pulau Jawa bagian barat telah memeluk Islam.

Proses islamisasi yang dilakukan Sunan Gunung Jati menggunakan pendekatan tradisi. Melalui berbagai adat istiadat dan budaya yang berkembang di masyarakat, Sunan Gunung Jati berhasil memasukkan unsur-unsur Islam di dalamnya.

Klik halaman selanjutnya

Simak Video "Petilasan Tempat Berwudhu Sunan Gunung Jati Cirebon"


[Gambas:Video 20detik]

Wali songo yang menyebarkan islam di jawa barat adalah

Wali songo yang berdakwah menyebarkan agama Islam berpusat di Cirebon Jawa Barat adalah?

  1. Sunan Kalijaga
  2. Sunan Gunung Jati
  3. Sunan Kudus
  4. Sunan Ampel
  5. Semua jawaban benar

Jawaban: B. Sunan Gunung Jati

Dilansir dari Encyclopedia Britannica, wali songo yang berdakwah menyebarkan agama islam berpusat di cirebon jawa barat adalah sunan gunung jati.

Kemudian, saya sangat menyarankan anda untuk membaca pertanyaan selanjutnya yaitu Yangmengusulkan agar teks proklamasi cukup ditandatangani oleh Soekarno dan Hatta yaitu? beserta jawaban penjelasan dan pembahasan lengkap.