Sebuah tangga nada yang bernama pentatonis merupakan tangga nada yang memiliki

Siapa yang menyukai musik? Mungkin, banyak dari kamu yang menyukai musik, tetapi tidak semua orang tahu bahwa tangga nada memiliki beberapa jenis.

Nada adalah nilai dari sebuah suara yang ditentukan olehtangga nada. Tangga nada merupakan rangkaian notasi musik yang diurutkan frekuensi nada atau pitch, dari 1, 2, 3, 4, 5, 6, 7, dan i. Susunan nada tersebut dapat naik dan turun tergantung pada pitch yang digunakan.

Dalam sebuah musik, tangga nada berfungsi sebagai instrumen yang membuat lagu menjadi dapat didengar dengan indah dan harmonis.

Terdapat interval dari nada tertentu dalam sebuah tangga nada, yaitu jarak antara nada yang satu dengan yang lainnya. Ada beragam jarak pada nada, misalnya jarak ½, jarak 1, jarak 1 ½, hingga jarak 2. Jarak-jarak itulah yang nantinya akan menentukan sebuah variasi nada dan jenis tangga nada yang akan dihasilkan.

Nah, kali ini Popmama.com telah merangkum tentang jenis-jenis tangga nada yang bisa kamu pelajari. Jenis-jenis tersebut memiliki karakteristik susunan nada yang berbeda-beda. Yuk, disimak!

1. Pengertian tangga nada

Freepik/jannoon028

Berdasarkan Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), tangga nada adalah tingkatan bunyi nada berdasarkan frekuensinya. Selain itu, tangga nada bisa didefinisikan sebagai susunan berjenjang yang berasal dari nada-nada pokok sebuah sistem nada. Mulai dari nada dasar hingga nada oktaf, seperti do, re, mi, fa, sol, la, si, do.

Tangga disebut juga sebagai susunan nada yang berurut dari nada rendah ke nada tinggi atau sebaliknya. Disebut tangga nada apabila sebuah tangga nada terdiri atas delapan tingkatan dengan urutan satu sampai delapan secara berurut.

Tingkatan tersebut, yaitu 1 (tonika), 2 (subtonika), 3 (median), 4 (subdominan), 5 (dominan), 6 (submedian), 7 (laiding tone), dan 8 (oktaf).

2. Tangga nada pentatonis

Pixabay/ri_ya-12911237

Tangga nada pentatonis adalah tangga nada yang memiliki arti dari dua kata berbeda, yaitu penta yang berarti lima dan tone yang berarti nada.

Tangga nada pentatonis bisa disebut sebagai tangga nada yang hanya memiliki 5 nada pokok dalam satu oktaf.

Biasanya, tangga nada pentatonis digunakan pada musik tradisional dan modern.

Terdapat dua jenis dalam tangga nada pentatonis, yakni pelog dan slendro. Pelog dan slendro ini dapat ditemukan dalam alat musik gamelan. Keduanya memiliki karakter masing-masing.

Tanda nada pelog dengan kesan nada yang menyenangkan, tenang, dan memberi kesan menghormati, sedangkan tanda nada slendro nadanya lebih gembira, lincah, dan menyenangkan.

Perbedaannya hanyalah jarak yang dimiliki kedua jenis tangga nada pentatonis tersebut. Tangga nada pentatonis slendro memiliki jarak nada yang cukup kecil. Berbeda dengan tangga nada pentatonis pelog yang jarak nadanya relatif besar.

Selain itu, perbedaan lainnya dari dua jenis tangga nada pentatonis adalah tangga nada pelog memiliki lima tangga nada pokok, yakni do, mi, fa, sol, dan si. Sementara tangga nada slendro

Memiliki lima tangga nada pentatonis, yaitu do, re, mi, sol, dan la.

  1. Manfaat Gelatin untuk Kesehatan Anak, Bukan Cuma Agar-Agar
  2. Seperti Apa Tahapan Puber Anak Laki-Laki?
  3. 7 Fakta Musik yang Unik dan Menarik, Beri Tahu Anak Yuk!

3. Tangga nada diatonis

Freepik/rawpixel-com

Apabila tangga nada pentatonis memiliki lima nada pokok salam satu oktaf, berbeda dengan tangga nada diatonis.

Tangga nada diatonis memiliki tujuh nada dalam satu oktaf, di mana saat tujuh nada tersebut dimainkan akan berakhir dengan nada yang berulang.

Jarak antara not dan nada yang terdapat pada nada diatonis hanya sebesat satu dan satu setengah saja. Sebab itu, tangga nada ini sering dijadikan sebagai dasar teori musik.

Tangga nada diatonis terdiri menjadi dua, yaitu tangga nada diatonis mayor dan tangga nada diatonis minor.

Tangga nada diatonis mayor biasanya memberikan nuansa musik yang ceria dan semangat, seperti lagu anak-anak. Interval yang terdapat dalam tangga nada diatos mayor adalah 1-1-1/2-1-1-1-1/2. Tujuh tangga nada diatonis mayor, antara lain do, re, mi, fa, sol, la, si, dan do.

Sementara itu, tangga nada diatonis minor merupakan tangga nada yang memberikan nuansa musik melankolis dan sedih, misalnya lagu Es Lilin dari Sunda. Interval tangga nada diatonis minor adalah 1-1/2-1-1-1/2-1-1.

Tangga nada pada tangga nada ini, yaitu la, si, do, re, mi, fa, sol, dan la.

4. Tangga nada kromatis

Freepik/rawpixel-com

Jenis tangga nada selanjutnya ialah tangga nada kromatis. Tangga nada ini terdiri dari 12 nada yang disusun dengan interval setengah nada dari setiap not.

Tangga nada kromatis merupakan turunan dari tangga nada diatonis mayor. Selain itu, tanda nada ini juga merupakan kumpulan dari seluruh nada yang ada dalam sebuah musik karena nada pada oktafnya akan selalu berulang.

Meskipun memiliki 12 nada dalam satu oktaf, tetapi hanya tujuh oktaf pertama dari abjad yang dapat digunakan untuk nama nada, di antaranya A, B, C, D, E, F, dan G. Sedangkan lima oktaf lainnya, diberi nama dengan cara menempatkan tanda kres (#) atau mol (b) selepas nada notasi.

Tanda nada kromatis dapat ditemukan dalam berbagai genre musik, misalnya jazz, pop, rock, hingga lagu rohani.

Itu dia jenis-jenis tangga nada yang perlu kamu ketahui sebagai pecinta musik. Jangan hanya mendengarkan musik saja, tetapi cari tahu juga unsur-unsur musik, terutama jenis-jenis tangga nada. Semoga informasi ini bermanfaat ya!

Baca juga:

  • 5 Cara Membuat Alat Musik dengan Barang Bekas di Rumah
  • Apa Itu Alat Musik Ritmis? Materi Kelas 3 SD
  • Kenalkan Anak Yuk! 10 Alat Musik Tradisional Khas Indonesia

Tangga Nada meruapkan susunan berjenjang dari nada-nada pokok suatu sistem nada, mulai dari salah satu nada dasar sampai nada oktafnya. bisa oktaf lebih rendah atau pun juga lebih tinggi dari nada dasar sebuah tangga nada tersebut.

Jadi dalam suatu tangga nada, terdapat satu nada dasar yang selanjutnya diikuti oleh nada-nada, bisa nada lebih rendah atau pun juga lebih tinggi dengan pola interval tertentu, sehingga membentuk sebuah karakter khas dari tangga nada itu sendiri, misalnya ialah tangga nada Mayor, yang mempunyai pola interval (1-1-1/2-1-1-1-1/2) jadi jika kita memainkan sebuah tangga nada dengan pola interval tersebut, maka akan terbentuklah sebuah susunan nada khas dari tangga nada mayor, yang tidak kita temui pada tangga nada yang lain.

Dalam seni musik tangga nada dibagi menjadi dua, diantaranya yaitu tangga nada diatonis dan pentatonis, yang masing-masing mempunyai pengertian yaitu:

Tangga nada diatonis merupakan tangga nada yang mempunyai dua jarak tangga nada, yaitu satu dan juga setengah. Nada-nada pada piano dan organ termasuk sistem diatonis. Tangga nada diatonis ada beberapa macam diantaranya ialah sebagai berikut.

a) Tangga Nada Diatonis Mayor

Tangga nada mayor merupakan tangga nada diatonis yang susunan nada-nadanya berjarak 1–1–1/2–1–1–1–1/2. (seni musik wahyu  Purnomo)
Contoh:

b) Tangga Nada Minor

Tangga nada minor merupakan tangga nada diatonis yang susunan nadanadanya berjarak 1–1/2–1–1–1/2–1–1. Tangga nada minor ini dapat dibedakan menjadi tiga jenis, yaitu sebagai berikut.

(1) Tangga Nada Minor Asli
Tangga nada minor asli hanya mempunyai nada-nada pokok dan belum mendapat nada sisipan. Musik Gregorian ialah bentuk khas yang menggunakan tangga nada ini. Berikut ini adalah, tangga nada minor asli.

(2)Tangga Nada Minor Harmonis

Tangga nada minor harmonis merupakan tangga nada minor yang nada ke tujuhnya dinaikkan setengah laras. Dalam tangga nada ini, deretan naik dan juga turun tetap sama. Berikut ini adalah tangga nada minor harmonis.

(3) Tangga Nada Minor Melodis
Tangga nada minor melodis merupakan tanga nada minor asli yang nada ke-6 dan juga ke-7 dinaikkan setengah laras. Pada saat turun, nada ke-6 dan ke-7 tersebut diturunkan ½ laras. Berikut ini merupakan tangga nada minor melodis.

Tangga nada pentatonis merupakan jenis tangga nada yang hanya memakai lima nada pokok. Ragam tangga nada pentatonis dibedakan oleh jarak antarnada dan juga pilihan nada yang didengar. Berdasarkan nadanya, ada tangga nada yang memakai pelog dan slendro. Contoh alat musik yang menggunakan tangga nada ini ialah gamelan.

Contoh Tangga Nada

Contohnya apabila dalam tangga nada diatonic mayor yang terdiri  dari nada-nada DO, RE, MI, FA, SOL, LA, SI, DO, untuk menjadi pentatonic, nada ‘Fa’ dan ‘Si’ dihilangkan menjadi DO, RE, MI, SOL, LA, DO.

Dengan pola interval : 1 – 1 – 1+1/2 – 1 – 1+1/2 atau W – W – WH – W – WH.

Macam – macam Tangga Nada Pentatonic

Demikianlah artikel dari passinggrade.co.id mengenai Apa Yang Dimaksud Dengan Tangga Nada ? Pengertian, Contoh dan Macamnya, semoga artikel ini bermanfaat bagi anda semuanya.

demikianlah artikel dari passinggrade.co.id semoga bermanfaat

Video yang berhubungan

Pentatonis merupakan salah satu jenis tangga nada yang perlu dipelajari saat mulai belajar musik. Tangga nada tersebut umumnya dapat ditemukan pada lagu-lagu daerah yang menggunakan alat musik tradisional. Contoh alat musik yang menggunakan tangga nada pentatonis adalah tifa,calung dan beberapa alat musik tradisional lainnya.

Meskipun banyak ditemukan pada musik-musik tradisional, tangga nada pentatonis juga digunakan pada musik-musik modern. Ketika masih belajar memainkan alat musik, mempelajari tangga nada pentatonic akan memberikan gambaran mengenai melodi yang dihasilkan oleh masing-masing alat musik tersebut. Untuk mengetahui lebih jelasnya mengenai tangga nada pentatonis dan contoh alat musiknya, simak penjelasan berikut:

Pengertian Pentatonis

Dalam ilmu musik, pentatonis diartikan sebagai tangga nada yang memiliki 5 nada primer. Pentatonis merupakan dasar dari perkembangan musik yang ada di dunia sebab dalam 1 oktaf hanya ada 5 tangga nada saja. Contoh alat musik yang menggunakan tangga nada pentatonis adalah gamelan.

Selain gamelan sebenarnya masih banyak alat musik lainnya. Pentatonis merupakan tangga nada yang cukup populer dan diperkirakan telah ada sejak zaman Yunani kuno. Bahkan hingga kini tangga nada tersebut juga telah banyak digunakan baik untuk musik modern.

Jenis Tangga Nada Pentatonis

Pentatonis dibagi menjadi dua jenis yang berbeda Keduanya memiliki beberapa perbedaan mendasar, namun kedua jenis tangga nada pentatonis ini umum ditemukan pada lagu-lagu tradisional. Untuk mengetahui lebih jelas mengenai jenis nada pentatonis simak penjelasannya di bawah ini:

1. Pelog

Jenis yang pertama adalah tangga nada pelog. Tangga nada yang satu ini terdiri dari 5 nada primer yaitu do, mi, fa, sol dan si dan memiliki karakteristik musik yang lebih elegan, menenangkan dan memiliki kesan terhormat. Pada tangga nada pelog jarak interval nada cukup besar.

2. Slendro

Jenis yang kedua adalah slendro. Karakteristik dari lagu ini sendiri adalah lincah dan menghasilkan melodi yang ceria. Berbeda dengan pelog, slendro memiliki jarak interval nada yang cukup kecil.

Seperti yang sudah disebutkan sebelumnya bahwa tangga nada pentatonis banyak digunakan untuk musik-musik tradisional, tak terkecuali Indonesia. Penggunaan alat musik yang memiliki tangga nada pentatonis tersebut umumnya digunakan untuk mengiringi penampilan kesenian setempat atau ritual adat tertentu. Untuk lebih lengkapnya simak beberapa alat musik berikut ini:

1. Gamelan

Alat musik pertama yang dikenal dengan nada pentatonis adalah gamelan, baik gamelan Jawa maupun gamelan degung dan gamelan Sunda. Gamelan merupakan alat musik yang seringkali melengkapi pementasan seni tradisional. Suara yang dihasilkan oleh gamelan tersebut merupakan perpaduan dari berbagai alat yang menghasilkan suara yang indah.

2. Tifa

Contoh alat musik yang pertama adalah Tifa. Terbuat dari kayu Linggua dan memiliki bentuk yang menyerupai tabung. Untuk memainkan tifa caranya adalah dengan membukul membran yang menutupi salah satu sisi tabung.

3. Silu

Berikutnya, contoh alat musik yang menggunakan tangga nada pentatonis adalah silu. Silu umumnya digunakan sebagai pengiring penampilan seni tradisional setempat. cara memainkan alat ini yaiu dengan ditiup.

4. Sarone

Masih dari daerah Bima, alat musik tradisional lainnya yaitu sarone. Alat musik sarone termasuk sebagai alat musik tertua di Bima. Sarone terbuat dari bambu dan daun kelapa, kemudian pada bagian bambunya terdapat 4 lubang nada. Untuk memainkan sarone yaitu caranya yaitu ditiup.

5. Gambang Kromong

Selanjutnya, ada gambang kromong yang merupakan perpaduan antara nilai budaya pribumi dan cina. Alunan musik gambang kromong merupakan hasil perpaduan suara dari berbagai alat musik. Gambang kromong terdiri dari alat musik yang membawa unsur Cina seperti tehyan, kongahyan dan sukong. Untuk alat musik pribumi diantaranya kendang, kempul, gong, ningnong dan kecrek membawa unsur pribumi.

6. Angklung

Alat musik tradisional selanjutnya yang menggunakan tangga nada pentatonis adalah angklung. Angklung ini adalah alat musik yang bahan pembuatannya adalah batang bambu. angklung dapat dimainkan dengan cara digoyangkan agar menimbulkan bunyi.

7. Calung

Berikutnya, contoh alat musik yang menggunakan tangga nada pentatonis adalah calung. Sekilas calung terlihat mempunyai bentuk yang menyerupai angklung. Namun cara memainkannya berbeda, untuk memainkan calung caranya adalah dipukul.

8. Kolintang

Contoh alat musik berikutnya adalah kolintang. Kolintang ini adalah alat musik tradisional dari masyarakat Minahasa. Cara memainkannya adalah dengan memukulkan tongkat ke bilah kayu yang tersusun di badan kolintang.

9. Sasando

Tak hanya alat musik pukul dan tiup saja, tangga nada pentatonis juga dapat ditemukan pada alat musik petik. Sasando ini adalah sebuah alat musik tradisional dari pulau Rote. Untuk memainkannya dengan cara memetik dawai menggunakan jemari.

10. Genggong

Contoh alat musik berikutnya yaitu genggong. Genggong dapat terbuat dari bambu, kayu atau logam yang dihubungkan dengan seutas tali. Untuk memainkan alat musik ini caranya adalah dipetik.

Itu tadi adalah sekilas mengenai pengertian dari tangga nada pentatonis. Tangga nada tersebut memang banyak ditemukan dan dimainkan pada musik tradisional. contoh alat musik yang menggunakan tangga nada pentatonis adalah tifa, silu dan juga gambang kromong dan masih banyak lainnya.