Bahan alami yang dapat digunakan untuk memberi warna kuning pada makanan adalah

Petugas dari dinas pertanian dan ketahanan pangan menunjukan barang bukti makanan yang mengandung zat pewarna pakaian di pasar Delapan Alam Sutera,Tangerang, Rabu [25/7]. TEMPO/Marifka Wahyu Hidayat

TEMPO.CO, Jakarta - Bunda yang suka membuat aneka camilan untuk si kecil pasti tahu apa saja bahan pewarna makanan yang biasa digunakan di dapur. Perlu diketahui tak semua pewarna makanan aman dipakai. Ibu mesti tahu apa saja sumber pewarna alami untuk makanan.

Mengutip laman Sehatq, beberapa sumber pewarna alami untuk makanan bisa berasal dari buah-buahan, sayur, dan bumbu dapur. Badan Pengawas Obat dan Makanan atau BPOM menyatakan pewarna alami adalah bahan tambahan pangan yang dibuat melalui proses ekstraksi, isolasi, atau derivatisasi dari tumbuhan atau sumber lain.

Pemakaian pewarna alami pada makanan lebih aman dan minim efek samping. Berikut beberapa sumber pewarna makanan yang alami:

  1. Wortel, ubi merah, dan labuWortel, ubi merah, dan labu mengandung zat karoten yang dapat menghasilkan warna merah, kuning, atau jingga. Zat karoten ini larut dalam lemak sehingga baik digunakan untuk mewarnai berbagai makanan dan minuman.
  2. Pandan, bayam, daun mintPandan, bayam, dan daun mint mengandung zat hijau daun atau klorofil. Memang klorofil ini terdapat dalam semua tumbuhan yang berwarna hijau.

    Hanya saja, tidak semua tanaman yang berwarna hijau dan menghasilkan warna hijau aman digunakan sebagai pewarna makanan. Warna hijau dari daun mint akan memberikan tambahan rasa sensasi semriwing pada makanan atau minuman.

  3. Anggur, blueberry, atau cranberryBuah anggur, blueberry, atau cranberry mengandung zat antosianin yang menghasilkan warna ungu dan biru. Pewarna ini larut dalam air sehingga baik digunakan untuk membuat agar-agar, soft drink, dan sirup.
  4. KunyitTak diragukan lagi, kunyit memiliki zat warna kuning yang pekat. Cukup pakai sedikit saja, rona kuning kunyit dapat larut ke segala bahan makanan.
  5. Merah
    Buah naga merah mampu menghasilkan warna merah yang cerah. Selain mudah digunakan, air tetesan dari daging buah naga ini langsung dapat digunakan sebagai pewarna makanan.

Selain lima sumber pewarna alami tersebut, ibu dapat menggunakan pewarna siap pakai yang memiliki izin edar dari BPOM. Pewarna makanan tersebut antara lain kurkumin, riboflavin, karamel, merah bit, dan titanium dioksida.

SEHATQ

Pada pembahasan kali ini akan dijelaskan tenang pewarna makanan alami, bahan pewarna alami pada makanan, bahan pewarna buatan pada makanan, fungsi bahan pewarna dan zat 4ditif lainnya pada makanan.

Bahan Pewarna pada Makanan

Bahan pewarna atau zat pewarna pada makanan adalah bahan tambahan pada makanan yang dapat memperbaiki atau memberi warna pada makanan. Penambahan zat pewarna pada umumnya bertujuan untuk memperoleh warna makanan yang lebih menarik.

Fungsi Zat Pewarna Makanan

Fungsi zat pewarna pada makanan, yaitu

1] mendapatkan warna yang sama atau seragam pada makanan yang warna asalnya tidak sama;

2] memperbaiki penampilan makanan yang warnanya pudar akibat proses pemanasan;

3] memperoleh penampilan makanan yang lebih menarik;

4] mendapatkan warna yang lebih tua dari warna aslinya;

5] sebagai indikator visual [penglihatan] untuk menentukan kualitas makanan itu;

6] mempertahankan warna agar tidak memudar yang disebabkan oleh cahaya matahari atau pengaruh lainnya.

Macam-macam Bahan Pewarna pada Makanan

Terdapat banyak jenis bahan pewarna, tetapi tidak semua pewarna itu dapat digunakan pada makanan. Ada dua jenis pewarna makanan, yaitu pewarna alami dan pewarna buatan.

1. Bahan Pewarna alami [natural colour]

Pewarna alami merupakan bahan pewarna yang diambil dari tumbuhtumbuhan atau batu-batuan secara langsung. Misalnya,

a. zat warna klorofil dari daun suji dan daun pandan yang menghasilkan warna hijau untuk mewarnai kue, seperti kue lapis dan kue pisang;

b. zat warna kurkumin yang berasal dari kunyit yang menghasilkan warna kuning untuk memberi warna pada tahu, minuman ringan, dan nasi kuning;

c. zat warna kapxantin yang dikandung oleh cabai merah untuk memerahkan rendang dan sayur ikan;

d. zat warna antosianin yang dikandung bit menghasilkan warna abu-abu violet pada keadaan basa dan warna merah pada keadaan asam;

e. zat warna coklat pada karamel dihasilkan dari reaksi karamelisasi sukrosa pada pemanasan sekitar 170o C;

f. zat warna kuning pada wortel disebut beta-karoten untuk memberi warna kuning pada makanan;

g. beberapa zat warna alami lainnya, seperti sari jeruk yang menghasilkan warna kuning, riboflavin, paprika, dan ekstrak kulit anggur.

Zat Pewarna Alami

  1. Anato
  2. Beta-Apo-8’Karotenoat
  3. Etil Beta-Apo-8’Karotenoat
  4. Xantasantin
  5. Karamel, Amonia Sulfit Proses
  6. Karmin
  7. Beta Karoten
  8. Klorofil
  9. Klorofil Tembaga Komplex
  10. Kurkumin
  11. Riboflavin
  12. Tartrazin

Ukuran penggunaan zat pewarna harus memerhatikan ambang batas penggunaannya yang menggunakan satuan bpj [bagian per juta]. Misalnya, beta-karoten mempunyai ambang 33 bpj.

2. Bahan Pewarna buatan [sintetis atau synthetic colour]

Pewarna buatan adalah bahan pewarna yang dibuat secara kimia oleh pabrik industri kimia. Pewarna ini biasanya dijual di pasaran dengan tanda khusus pada label atau kemasannya.

Tanda itu dapat berbentuk tulisan FD&C [food, dr*gs, and cosmetics], tetapi yang baku berbentuk M. Beberapa contoh pewarna sintetis, misalnya biru berlian, yellow nomor 5 dengan ambang 7,5 bpj per hari.

Zat Pewarna Sintetis

  1. Biru Berlian
  2. Coklat HT
  3. Eritrosin
  4. Hijau FCF
  5. Hijau S
  6. Indigotin
  7. Karmoisin
  8. Kuning FCF
  9. Kuning Kuinolin
  10. Merah Alura
  11. Ponceau 4 R

Ada beberapa zat pewarna yang dilarang untuk mewarnai makanan, misalnya magenta untuk tekstil dan butter yellow. Zat pewarna yang dilarang lainnya tercantum pada Tabel berikut ini.

Tabel: Zat Pewarna yang dilarang

Penggunaan zat pewarna yang dilarang ini dapat menyebabkan penyakit kanker, kerusakan ginjal, kerusakan hati, dan gangguan pencernaan. Hal ini disebabkan zat pewarna tersebut mengandung bahan kimia yang tidak dapat dicerna tubuh sehingga mengendap di dalam tubuh. Selain bpj, ambang batas pemakaian menggunakan satuan mg/kg.

Contoh pemakaian zat pewarna sintetis, yaitu penggunaan zat pewarna anato pada es krim yang hanya diperkenankan [ambang batas] 100 mg/kg. Artinya, pada setiap 1 kg es krim hanya diijinkan menambah pewarna anato sebanyak 100 mg.

Pewarna sintetis biru berlian untuk kacang kapri kalengan memiliki ambang batas penggunaan 200 mg/kg. Itu berarti pada setiap 1 kg kacang kapri hanya boleh ditambahkan pewarna biru berlian sebanyak 200 mg.

Baca juga: Cara Membuat Pasta Gigi

Ilustrasi pewarna makanan alami. ©Pixabay

GAYA | 16 September 2019 04:00 Reporter : Tantri Setyorini

Merdeka.com - Pernahkah Anda mendengar tentang hubungan psikologi warna dan makanan? Konon makanan dengan warna-warna tertentu bisa meningkatkan nafsu bersantap. Misalnya warna kuning dan merah yang banyak digunakan di gerai makanan cepat saji.

Warna-warna yang mencolok juga bisa menambah kesan artistik makanan. Karena itulah panganan seperti red velvet dan rainbow cake sempat jadi fenomena di dunia kuliner.

Warna-warna cantik pada makanan umumnya dibuat dari pewarna berstandar food grade. Ada juga yang dibuat dari bahan makanan dengan pigmen warna kuat.

Anda yang ingin makanan di rumah menggunakan bahan-bahan seratus persen alami pasti lebih suka menggunakan pewarna makanan alami juga. Bagaimana cara mendapatkannya? Gunakan saja sari dari bahan-bahan berikut.

2 dari 8 halaman

Ilustrasi matcha. Pixabay

  • Daun Suji akan memberikan warna hijau cerah pada makanan.
  • Pandan memiliki warna hijau yang lebih pucat daripada suji, tetapi aromanya jauh lebih harum.
  • Bayam yang diblender dan disaring airnya juga bisa memberikan warna hijau pucat pada makanan.
  • Sawi hijau atau caisim juga bisa digunakan jika tak ada bayam. Pastikan Anda tidak menggunakan sawi pahit.
  • Matcha powder memiliki warna hijau kekuningan yang cantik untuk kue. Aroma dan rasanya cukup tajam, bisa mengalahkan rasa alami makanan jika digunakan terlalu banyak.

3 dari 8 halaman

Ilustrasi kopi. Pixabay

  • Gula merah merupakan pewarna coklat alami pada makanan dan kue. Banyak digunakan pada masakan Jawa.
  • Kecap manis juga sering digunakan untuk memberikan warna coklat pada makanan.
  • Teh hitam pekat bisa memberikan warna coklat dan aroma harum pada makanan atau minuman.
  • Kopi yang diseduh juga bisa memberikan warna coklat yang cantik. Aromanya pun harum.

4 dari 8 halaman

Ilustrasi kunyit. Pixabay

  • Kunyit bubuk atau sari kunyit segar menghasilkan warna kuning cerah. Selain itu kaya antioksidan juga.
  • Ubi kuning yang dicampurkan pada adonan kue atau mi akan memberi warna kuning cantik seperti kunyit.
  • Labu kuning yang diparut atau diblender dan diambil sarinya memiliki warna kuning cantik. Bisa dibuat sup krim juga, lho.
  • Wortel menghasilkan warna kuning pucat dan vitamin A.
  • Saffron merupakan salah satu rempah impor yang biasa digunakan untuk mewarnai makanan di India dan Eropa. Harganya termasuk mahal.

5 dari 8 halaman

Ilustrasi teh bunga telang. Pixabay

  • Bunga telang [Clitoria ternatea] kering biasa diseduh menjadi teh berwarna biru atau ditumbuk untuk mewarnai jajanan dan es krim.
  • Bubuk spirulina yang terbuat dari ganggang biru adalah pewarna biru muda yang bisa mempercantik smoothie bowl.
  • Kubis ungu yang direbus akan menyisakan air rebusan biru. Gunakan sebagai pewarna makanan alami.

6 dari 8 halaman

Ilustrasi ubi jalar. Pixabay

  • Ubi ungu yang mengandung antosianin punya warna ungu alami yang bagus untuk makanan.

7 dari 8 halaman

Ilustrasi bit. Pixabay

  • Buah naga merah juga memiliki warna merah yang cukup tajam
  • Bit yang diblender dan diambil sarinya bisa menjadi sumber warna merah
  • Bunga rosella yang direbus akan menghasilkan teh kemerahan dengan rasa asam. Cocok untuk minuman dan hidangan penutup.

8 dari 8 halaman

Ilustrasi ketan hitam. Shutterstock

  • Cokelat bubuk hitam bisa menjadikan boba/bubble/pearl lebih pekat warnanya
  • Arang bambu pun bisa menjadikan mi lebih hitam
  • Abu merang sudah lama digunakan untuk jajanan di Jawa
  • Tepung ketan hitam akan menjadikan kue berwarna kelabu, kenyal, dan beraroma harum.
  • Kluwak yang gurih bisa menghitamkan rawon dan masakan lainnya.
  • Tinta cumi akan memberi warna hitam dan rasa seafood yang sedap.

Itulah bahan-bahan alami yang bisa digunakan sebagai pewarna makanan. Selain lebih aman, rasa dan aromanya pun lebih nikmat.

Baca juga:Makanan Memakai Pewarna Tekstil Ditemukan di Pasar Tobong PurbalinggaBPOM mengimbau para pedagang makanan untuk tidak menjual makanan yang berbahayaUsut air pelanggan berubah merah, PDAM temukan pewarna sintetik5 Bahan pewarna makanan paling bahaya, sudah tahu?

Ketahui bahaya yang mengintai di balik warna-warni pewarna makanan

Video yang berhubungan