Pada produk hasil pertanian, seperti sayur dan buah, kesegaran adalah hal yang sangat penting dan utama yang menjadi dasar pertimbangan akan tingkat kualitas bahan pangan tersebut. Namun, produk pertanian tersebut sangat rentan mengalami kerusakan. Kerusakan yang dialami umumnya disebabkan oleh enzim dan mikroorganisme, yang dapat mempengaruhi warna, rasa, dan tentunya kesegaran dari produk pertanian tersebut. Salah satu cara untuk menjaga kualitas dari produk hasil pertanian adalah dengan melakukan blanching atau blansir. Blanching merupakan suatu cara atau perlakuan pemanasan tipe pasteurisasi yang dilakukan pada suhu kurang dari 100°C selama beberapa menit, dengan menggunakan air panas atau uap. Proses blanching sendiri termasuk ke dalam proses termal dan umumnya membutuhkan suhu berkisar 75 – 95°C selama 10 menit. Tujuan utama dari blanching ialah menonaktifkan enzim dalam bahan pangan, diantaranya adalah enzim peroksidase dan katalase. Kedua jenis enzim ini paling tahan terhadap panas. Namun bukan hanya enzim yang menjadi nonaktif, sebagian dari mikroba yang ada dalam bahan pangan tersebut pun ikut mati. Blanching pada umumnya dilakukan untuk sayur-sayuran dan buah-buahan yang akan dikalengkan atau dikeringkan. Diisamping tujuan menonaktifkan enzim, ada beberapa tujuan penting blanching lainnya, yaitu:
Setiap bahan pangan memiliki waktu proses blanching yang berbeda-beda untuk inaktivasi enzim. Perbedaan tersebut tergantung pada jenis bahan, metode blanching yang digunakan, ukuran bahan, dan suhu media pemanas yang digunakan. Pada tabel dibawah ini dapat dilihat lama waktu blanching dari beberapa jenis bahan pangan :
Idealnya, lama waktu yang diperlukan untuk proses blanching harus pas, tidak terlalu lama dan tidak terlalu sebentar. Proses blanching yang berlebihan akan menyebabkan produk menjadi matang, kehilangan flavor, warna, dan nutrisi-nutrisi penting yang terkandung didalamnya karena komponen-komponen tersebut dapat rusak dan terlarut kedalam media pemanas (pada proses blanching dengan air panas atau steam). .Produk hasil blanching contohnya adalah :
Blanching yang dilakukan pada proses pengalengan ditujukan untuk mengeluarkan udara dari dalam jaringan bahan dan meningkatkan suhu bahan (pemanasan awal), karena kedua hal tersebut dapat menjaga kadar oksigen tetap sedikit di dalam kaleng, agar kaleng berada pada kondisi vakum. Keberadaan oksigen dalam produk kaleng tidak dikehendaki karena akan mempercepat proses kerusakan dan memperpendek umur simpan produk. Selain itu, blanching pada proses pengalengan juga bertujuan untuk melunakkan jaringan bahan sehingga mempermudah proses pengemasan. Untuk sayuran, biasanya proses blanching dilakukan dengan menggunakan air panas atau steam, sementara untuk buah biasanya dilakukan dengan menggunakan larutan kalsium. Penggunaan larutan kalsium bertujuan untuk mempertahankan tekstur buah melalui pembentukan kalsium pektat. Pengental seperti pektin, karboksimetil selulose dan alginat juga dapat digunakan untuk membantu mempertahankan tekstur buah agar tetap segar setelah proses blanching. Contoh aplikasi blanching pada saat memasak sayur mayur adalah sayur yang sudah dibersihkan dimasukkan ke dalam air yang mendidih, direbus hingga berubah warna menjadi warna yang diinginkan lalu diangkat dan langsung dicelupkan ke dalam air dingin, umumnya air es. Sayur yang baru direbus langsung dicelupkan ke dalam air dingin untuk menghentikan proses pematangan, karena dalam keadaan panas, proses pematangan sayur masih tetap berlangsung. Hal ini dapat menyebabkan sayuran berubah warna menjadi cokelat. Selain itu, juga dapat dilakukan untuk membentuk tekstur tertentu dari sayuran. Tujuan lain dari proses ini adalah untuk menghilangkan potensi berkecambah dari biji- bijian. Jadi, blanching ialah cara pengawetan bahan pangan, khususnya untuk bahan produk pertanian yang fungsinya untuk mengnonaktifkan enzim, membunuh bakteri pathogen, dan mempertahankan kesegarannya. Metode ini sangat mudah untuk dilakukan sehingga dapat dilakukan di rumah. Semoga dengan adanya informasi ini, dapat menambah wawasan dan berguna untuk kedepannya. Terima kasih! Sumber:
Jawaban: 1, Teknik pengolahan makanan panas basah [moist heat] adalah mengolah bahan makanan dengan menggunakan bahan dasar cairan untuk mematangkannya. Penjelasan: a. Teknik pengolahan makanan panas basah [moist heat] adalah mengolah bahan makanan dengan menggunakan bahan dasar cairan untuk mematangkannya. b. Teknik pengolahan panas kering [dry heat cooking] adalah mengolah makanan tanpa bantuan bahan dasar cairan untuk mematangkannya. 2, Sebutkan dan jelaskan teknik pengolahan pangan panas basah [Moist Heat] ? Pengolahan bahan pangan sayuran menggunakan teknik yang sama dengan pengolahan bahan pangan buah. Penjelasan: Sebutkan dan jelaskan teknik pengolahan pangan panas basah [Moist Heat] ? Pengolahan bahan pangan sayuran menggunakan teknik yang sama dengan pengolahan bahan pangan buah. Di sini akan diuraikan secara singkat teknik dasar pengolahan pangan yang dibedakan menjadi 2 yaitu, teknik pengolahan makanan panas basah [moist heat] dan teknik panas kering [dry heat cooking]. 3, Teknik Poaching adalah teknik memasak bahan makanan dalam bahan cair dengan api kecil [92°C – 96°C] yang jumlahnya tidak terlalu banyak atau hanya sebatas menutupi bahan makanan yang direbus. Maaf Yang Nomor Tiga Tidak Ada Penjelasan 4, Poaching adalah teknik merebus bahan makanan dibawah titik didih dan dengan cairan yang terbatas jumlahnya. Penjelasan: Contoh bahan yang dapat diolah dengan teknik poaching : daging, unggas, otak atau pankreas binatang, ikan, buah-buahan, dan sayur. 5, Metode deep fried merupakan teknik menggoreng dalam minyak panas dan banyak, sehingga bahan gorengan terendam sempurna Penjelasan: Metode deep fried merupakan teknik menggoreng dalam minyak panas dan banyak, sehingga bahan gorengan terendam sempurna. ... "Suhu minyak harus pas, berkisar antara 170 derajat Celcius," jelasnya. Selain masalah suhu, teknik deep fried harus memerhatikan tingkat ketebalan tepung yang membungkusnya. 6, tempe goreng. • pisang goreng. • telur goreng. 7, Penumisan adalah teknik memasak cepat dengan menggunakan sedikit minyak dan api besar [panas tinggi], biasanya untuk bumbu. Penjelasan: Penumisan adalah teknik memasak cepat dengan menggunakan sedikit minyak dan api besar [panas tinggi], biasanya untuk bumbu. Kegiatan ini disebut menumis dan hasilnya disebut sebagai tumisan atau tumis saja. Dalam menumis, bahan yang dimasak dipotong-potong kecil atau dimemarkan terlebih dahulu agar panas cepat masuk. 8, Nomor 8 Ada Di Atas Foto 9, Maaf Ga Tau 10, Grilling adalah pemanggangan yang terjadi di atas api gas atau arang. Penjelasan: Grilling adalah pemanggangan yang terjadi di atas api gas atau arang. Makanan diletakkan langsung pada api atau bara api hingga matang. Paling cocok untuk memasak steak, daging domba dan potongan tipis lainnya karena intensitas api yang tinggi. Penjelasan: Maaf kalo salah Ilustrasi teknik mengolah makanan. Foto: PixabayMakanan perlu diolah sedemikian rupa untuk menjadi hidangan yang lezat. Mengolah makanan berarti mengubah makanan mentah menjadi makanan yang bisa dimakan dengan menambahkan cita rasa bumbu. Mengolah makanan tidak boleh secara sembarangan agar tetap terjaga kandungan gizi di dalamnya. Sebelum mengetahui bagaimana teknik mengolah makanan, ada baiknya pastikan terlebih dahulu bahan makanan yang ingin diolah. Mulai dari menyiapkan bumbu, mencuci dengan air bersih, memotong, dan mengolahnya. Umumnya, makanan diolah hanya dengan cara digoreng atau direbus. Faktanya, ada banyak cara untuk mengolah makanan menjadi santapan yang bisa dihidangkan. Teknik mengolah dibedakan menjadi tiga, yakni panas basah, panas kering, dan panas kering tanpa minyak. Stewing, salah satu contoh teknik mengolah makanan. Foto: PixabayTeknik mengolah makanan ini menggunakan air atau minyak sebagai bahan utamanya. Teknik ini memiliki 8 jenis, yaitu:
Panas kering ialah teknik yang digunakan untuk mengolah bahan makanan dengan air/minyak yang sedikit. Teknik ini dibagi menjadi 2 cara, yaitu:
Panas Kering Tanpa MinyakYang diperlukan dalam mengolah makanan dengan teknik ini adalah teknik memanggang atau menggunakan asap.
Video yang berhubungan |